Share

Bab 8

"Ina." Arion memanggil gadis yang sedang merapikan meja makan.

"Iya mas," jawab Zahira.

Setelah melakukan perdebatan panjang untuk sebuah panggilan, akhirnya Zahira memanggil pria itu dengan sebutan mas. Karena si pria tidak ingin terlihat tua bila di panggil om, atau uncle.

"Apa kamu merasa kalau rumah ini sedang dipantau dari luar?" Arion bertanya dengan raut wajah serius.

"Iya mas, tadi aku mengintip di jendela. Masih ada 2 orang yang terus memandang ke sini." Zahira berkata dengan santai.

Arion diam ketika mengetahui ternyata gadis itu mengetahui hal tersebut. Namun Zahira terlihat santai tanpa ada ketakutan di wajahnya. Padahal saat ini keselamatannya sedang terancam. "Apa kamu tidak takut?"

"Takut sebenarnya tapi ya mau gimana lagi. Pengennya bersembunyi di dalam ruang bawah tanah, tapi sayangnya nggak punya. Jadi ya hanya bisa pasrah." Zahira tersenyum.

Arion menarik napas panjang kemudian menghembuskan secara perlahan-lahan. "Maafkan aku yang sudah menyeret mu ke dalam perm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status