Share

Chapter #1

Author: Kyungie12
last update Last Updated: 2021-09-15 18:25:30

Derrtt...derrtt...derrtt " suara getar ponsel dari dalam saku kemeja biru yang di lapis jas senada , dengan segera merogohnya.

"hallo ma..." Sapa Darren kepada seorang wanita cantik di seberang telephone sana.

"Ren ,, mama minta tolong ambilin pesanan bunga di toko langganan mama, udah janji hari ini mau di ambil" Ucap Ambar.

"Biasa juga mama yang ambil kesana, Darren sejam lagi ada meeting ma" tolak Darren dengan sopan ,karena memang bener sejam lagi dia ada meeting sama klien penting.

"Kan masih sejam lagi ,bisa lah itu ,keburu kok ,bantuin mama yah sayang ,pleaseee... Mama gak bisa pergi ,lagi ribet banget ini bantuin Tante kamu" ngeluh Ambar pada anaknya .

"Hahhh.. "hembusan nafas pasrah Darren.

"Iya udah ,,Darren kesana sekarang ,, di toko bunga langganan mama kan,, Ananta florist's" tanya Darren untuk memastikan. 

"Iya sayang ,,loh kok kamu tau nak nama tokonya" balik Ambar yang bertanya.

"Kan tiap mama beli bunga dari sana pasti ada kartu nama dari tokonya kan ma" yah dari situlah Darren tau nama toko bunga itu.

"Ehehehehe.. " tawa Ambar di seberang sana.

"Iya kamu bener sayang , tapi kamu tau alamatnya gak ?" . Memastikan anaknya tau apa tidak .

"Tidak .. mama kirim alamatnya yah".

"Oke sayang.. mama tutup telponnya yah ,mama kirimin alamatnya". 

"Iya ma.. have fun disana ,kalau sudah selesai bantuin Tante Salma ,hubungi Darren ,nanti Darren yang jemput mama".

"Baiklah nanti mama hubungi kamu.. bunganya lavender ungu yah ren, tanya aja sama penjualnya ,udah tau dia pesanan mama.."

"Iya ma..." Setelah berpamitan sama Ambar , dan menutup panggilannya ,tak lama kemudian mendapat chat alamat toko bunga dari Ambar.

Darren menuju mobil dan segera meluncur ke toko bunga . Harus kejar waktu karena sejam lagi dia ada meeting ,dan perjalan ke toko bunga itu memakan waktu 15 menitan . 

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 10 menit Darren telah sampai di toko bunga itu. Jalanan Bandung hari ini lumayan tak begitu padat, jadi bisa mempercepat waktu.

Kringg.. bunyi lonceng ketika ada pelanggan masuk dari balik pintu toko bunga itu. 

"selamat siang Mas.. selamat datang di Ananta Florist's .. ada yang bisa di bantu ?" Ucap seorang lelaki muda dengan sapaan yang agak genit mungkin namun tetap terdengar ramah .. yah seperti itulah kesan pria itu di mata Darren .

"Saya mau mengambil bunga pesanan mama saya .. atas nama Ambar Trianti" ucap Darren pada lelaki itu.

"Bentar yah Mas ,, silahkan duduk dulu". Disen karyawan lelaki yang menyapa Darren itu . Mengarahkan Darren untuk duduk di sofa yang telah di sediakan bagi pengunjung di dalam toko itu .

"Tha.. ada yang mau ngambil pesanan bunga atas nama Ambar Trianti.. coba kamu cek ,dah di sediain belum bunganya ?" Tanya nya pada Diantha yang lagi merangkai bunga bunga dari beberapa pesanan pelanggan .

"Udah sen .. ada di sebelah meja kasir ,aku meletakkan nya di sebelah sana" tunjuk Diantha sambil mengarahkan tangannya ke arah samping meja kasir.

"Okeh.. thanks tha" senyum disen sambil berlalu mengambil pesanan bunga mama Darren.

"Ini mas ,pesanan bunga lavender ungunya". Menyerahkan sebuket lavender ungu kepada Darren.

"Cantik ,, siapa yang ngerangkainya" tanya Darren sambil memperhatikan sebuket lavender yang sangat cantik dan harum , sesekali menciumnya. Pantas saja mamanya sangat menyukai Lavender ungu ini ,selain wanginya harum dan cantik ,bunganya keliatah simple tapi elegan.

"Tuh orangnya ada disana lagi ngerangkai bunga yang lain mas" tunjuk Disen kearah Diantha.

"Apakah dia pemilik toko bunga ini" tanya Darren penasaran, hanya melihat punggung belakang Diantha saja sudah menimbulkan seribu tanya ,lebih tepatnya mungkin Darren kepo .

"Bukan .. dia sama Kayak aku ..kami cuma karyawan.. pemilik toko ini ibu Ananta .." jelas Disen.

"Ahhh pantas namanya Ananta Florist's ,ternyata pemilik nya bernama Ananta ". Menggangguk ngangguk kepalanya pertanda mengerti.

"iya mas .. apa ada lagi yang bisa di bantu mas ?" . Tanya Disen kembali.

"Bisa panggilkan yang merangkai bunga ini" menunjuk buket bunga lavender yang di genggamnya, entah apa yang membuat Darren penasaran sama seseorang yang merangkai bunga ? Bukan kah dia harus cepat balik ke kantor karena sebentar lagi akan ada meeting , sepertinya Darren melupakannya , rasan kepo nya lebih tinggi , tidak biasanya dia seperti ini , Darren tipekal orang yang cuek dan tak ingin tahu tentang orang lain. Tapi entah kenapa berbeda dengan Diantha. Bahkan hanya melihat punggungnya saja sudah bikin penasaran . Posisi Diantha membelakangi Darren dan menghadap kejendela sebelah kiri dengan banyaknya bunga bunga cantik yang siap di rangkai.

"Bentar yah mas .. aku panggilin orangnya dulu" Disen kemudian berjalan kearah Diantha.

"Tha .. sini bentar ada yang mau ketemu kamu" ucap disen dan membuat Diantha menghentikan aktivitas merangkai bunganya.

"Siapa sen .. apa ada konsumen yang komplen" tebak Diantha .

"Gak tau .. itu yang ngambil pesanan bunga lavender barusan.. kesana dulu gih samperin orangnya .. dia pengen ketemu kamu". Menyuruh Diantha bergegas menemui Darren.

"Misi mas .. ada apa yah mas ingin menemui saya ? Pesanannya ada yang gak sesuai yah ?" Tanya Diantha dengan sangat sopan dan ramah.

Cantik .. dalam hati Darren berkata . Sesaat terpana oleh gadis yang kini bediri di depannya. Hingga suara lembut Diantha membuyarkan lamunannya.

"Misi mas .. apa ada yang ingin di tanyakan ?" Tanya Diantha dengan sabar , karena lelaki yang berdiri di depannya seperti menjadi patung dan entah nyawanya lagi berkeliaran kemana ckckck . Sungguh aneh .

"Ahh iya .. apa kamu yang merangkai bunga ini ?" Bodoh Darren ,bukannya tadi Disen sudah ngasih tahu kalau Diantha yang merangkai semua bunga di dalam toko ini. 

"Iya bener.. apa rangkaian bunganya tak sesuai mas ?" Khawatir takut dia melakukan keselahan dan membuat pelanggan nya kecewa .

"Tidak ada .. sangat rapi ,indah dan cantik" saat menekan kata cantik matanya tak berhenti menatap wajah Diantha.

"Syukurlah saya kira ada masalah sama rangkaian bunganya". Tutur Diantha sambil tersenyum hangat.

Astaga ,, dia senyum malah makin menambah kecantikan di wajahnya yang kecil jika aku mengusap wajahnya di tangan ku yang kekar ini. Ya ampun ,kenapa jadi berpikiran sejauh ini. Ucap Darren dalam hati dan menggelengkan kepalanya , membuat Diantha terheran .

"Kenapa Mas kok geleng geleng kepala ?".

"Tidak .. tidak ada apa apa" tersenyum dan berusaha menyembunyikan pikirannya yang aneh aneh barusan.

"Kamu berbakat merangkai bunga (dan juga berbakat membuat ku terpanah "ucap dalam hati" astaga wkwkwkwkwk) " tersenyum semanis mungkin memberi kesan yang baik pada gadis ini.

Derrrttt... Derrrttt... Bunyi dari benda persegi panjang dari balik jas nya itu menghentikan Darren ingin bertanya tanya ,lebih tepatnya basa basi pada gadis yang baru saja membuatnya terpanah. Isshhh rutuknya dalam hati ,membuat kesel saja, siapa yang menelponnya dan mengganggunya bersama gadis ini.

"Kenapa..." Jawab Darren tanpa melihat nama panggilan yang tertera di layar ponselnya itu.

".........."

"Astaga .. oke aku segera kesana , 10 menit lagi aku tiba di kantor". Betapa bodohnya Darren ,lupa bahwa dia ada meeting penting sama kliennya hari ini. Sambungan telpon pun di tutup sepihak oleh darren.

"Aku harus balik ke kantor sekarang , ada meeting penting . Lain kali aku akan kesini lagi memesan bunga. Lavender ungu bunga kesukaan mama aku " menjelaskan pada Diantha .

"Iya mas ,, makasih sebelumnya" tersenyum kembali pada Darren.

Astaga sungguh senyumannya sangat indah . Andai tidak ada meeting itu aku akan berlama lama disini.

"Baik aku pergi dulu" bentar aku wkwkwkwkwkwk merutuki dirinya sendiri ,seperti sedang berpamitan sama kekasihnya.

Diantha hanya membalas dengan senyuman. 

Darren berjalan keluar dari toko bunga itu dan bergegas menuju mobil untuk segera kekantor . 

"Tunggu aku .. aku akan datang lagi" berbicara sambil menatap ke arah toko Ananta florist's , terlihat dari kaca bening yang transparan itu ,Diantha sedang melanjutkan tugas merangkai bunganya yang sempat tertunda tadi ,hanya karena Darren ingin bertemu dengannya. Sambil tersenyum senyum ,Darren menjalankan mobilnya dan menuju kembali ke kantor.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Don't Go , Come Back To Me Please !!   Bab 14

    "jadi sudah resmi?" goda Dimas, dan itu berhasil membuat pipi Diantha makin bersemu merah. "Tha, ayok kita pasang?" ucap Disen tiba-tiba muncul. "Hmm, ayok." "Mau dipasang di mana aja?" Dimas bertanya dan keduanya berbalik menatapnya. "Di tempat yang sudah di tandai sama EOnya mas." jawab Diantha. Dimas mengambil beberapa bunga dan berjalan mencari tempat yang sudah di tandai, Diantha berjalan cepat ke arah Dimas. "Mas gak usah, biar aku yang pasang aja, ini kerjaan aku." "Aku bantuin, biar cepat selesai juga kerjaan kamu." ucap Dimas dan langsung berjalan memasang rangkain bunga-bunga itu di tempatnya. "Baik yah masnya?"tanya Disen di samping Diantha. "Sahabat mas Darren". ucap Diantha, Disen pun terkejut. Disen mengangguk paham,"Ganteng juga, tapi gantengan mas Darren, iya gak tha?" goda Disen pada Diantha. Gadis itu tersenyum malu-malu,"kamu ini,". Mereka kembali fokus pada kerjaan, se

  • Don't Go , Come Back To Me Please !!   Bab 13

    To : My Love Sayang, kamu sudah berangkat? Darren mengirimi kekasihnya pesan singkat. Ting...( Bunyi nada chat masuk di hp Diantha). "Hmm aa' ngirim chat." Senyumannya mengembang. Kemudian dengan cepat mengetik sebuah balasan. To : Calon Suami Diantha (nama kontak Darren masih tetap sama saat pertama kali lelaki itu menyimpannya). Baru mau jalan a'. Kenapa a'? Send (pesan itu terkirim). Pesan balasan dari kekasihnya telah masuk. Entah mengapa hati Darren merasa gelisah. Khawatir akan terjadi sesuatu pada gadisnya itu. To : My Love Kamu hati hati di jalan yah. Kalau ada apa apa cepat hubungi aku. Tak butuh waktu lama, balasan pesan dari Diantha masuk kembali. From : My Love Iya a'. Aku juga kan gak sendiri perginya. Aa' gak usah khawtir yah. Oh iya, bekal nya jangan lupa di makan. To : My Love Iya sayang, pasti ^_^

  • Don't Go , Come Back To Me Please !!   Bab 12

    Pagi pagi sekali Diantha sudah bangun dan sedang berkutat di dapur. Membuat beberapa masakan untuk lelaki yang semalam telah resmi menjadi kekasihnya.Mengingat peristiwa semalam, wajah nya berubah menjadi merah. Dia sekarang telah memiliki kekasih. Sudah tak jomblo lagi. Memikirkannya makin membuatnya menjadi tersipu malu.Darren, lelaki itu telah membuat nya terjatuh kedalam pesonanya. Jatuh kedalam pelukannya. Darren lelaki pertama yang Diantha cintai, dan juga menjadi cinta pertama nya. Apakah Darren bisa berada disisinya selamanya. Tiba tiba rasa takut melandanya, takut Darren suatu saat pergi meninggalkannya.Menggeleng kepala dengan cepat menepis pikiran yang memenuhi otaknya.Kembali berkutat menyelesaikan urusannya di dapur. Beberapa saat kemudian, masakan itu telah siap. Dengan telatan Diantha memindahkan kesebuah box makan yang telah dia siapkan."Dah beres. Sekarang aku harus mandi." Melihat kearah jam dinding ternyata waktu

  • Don't Go , Come Back To Me Please !!   Bab 11

    "aku pulang dulu yah sayang, besok pagi aku jemput." Setelah selesai dengan acara melow melownya, kini Darren pamitan untuk pulang. "aa' gak apa apa emangnya, jemput terus tiap hari. Aku bisa pergi sendiri a', gak mau ngerepotin." "Bagi ku sekarang, besok dan selamanya. Diantha gak pernah ngerepotin aa'. Itu sudah tugasku menjaga dan melindungi gadis yang kucintai."Haduhhh, manis sekali pak. "Makasih a." "Jangan bilang makasih terus tha, lagian ini sudah tugas aku. Gih sana masuk, pintunya jangan lupa di kunci." "Iya." "Iya apa ?." "Hahh..?." "Bilang dulu iya sayang." Rupa rupanya Darren memang senang menggodanya. "Udah sana aa' jalan, hati hati di jalan." Mendorong badan lelaki itu untuk segera pulang. Jika Darren masih berlama lama disini,bisa bisa Diantha kehabisan oksigen. Bukannya berjalan menuju mobilnya. Darren malah menarik Diantha hingga membuat gadis itu be

  • Don't Go , Come Back To Me Please !!   Bab 10

    "Chat terakhir ku tadi kok gak di balas". Tanya Darren saat keduanya sudah berada dalam di perjalanan. "Gak tau mau balas apa mas". Diantha yg di tanya hanya membalikkan wajah ke arah luar jendela. Dia malu bertatapan dengan Darren. Mana di tanyain pula soal chatan tadi. Tak bertanya lagi, Darren tahu gadis di sampingnya ini pasti sedang malu. "Mau singgah dulu gak, mungkin mau beli sesuatu, atau sekalian aja nyari makan buat makan malam". "Gak usah mas, aku masih punya stok persediaan bahan makanan di rumah". "Ummm... Boleh mas coba makanan kamu lagi gak". Pepet terus Ren. Sampai luluh hatinya. "Boleh aja mas, nanti aku masakin". "Asyikkkk... Makasih sayang". Lagi lagi spontan Darren mengeluarkan kata itu. Dan herannya Diantha hanya diam dan menerima kata itu. Namun hati dan jantung nya tak bagus, selalu berirama kencang. Keduanya telah tiba di rumah mungil Diantha. San

  • Don't Go , Come Back To Me Please !!   Bab 9

    "Ngapain tuh bibir senyum gaje gitu, lagi kesambet Yee loe Ren?". "Kapan loe datang?". Darren balik bertanya pada Sean. "Dari loe pergi sampai saat ini, loe dari mana sih? Gue panggil tadi kagak denger". Oceh Sean, niat hati ke kantor sahabatnya itu ingin mengajak makan siang, tapi malah pergi dan membuatnya menunggu di ruangan itu. "Makan siang". Singkat Darren. "Di

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status