Share

14. Dua Pilar Cinta

Raihan dan Rania tiba di kediaman tepat saat tengah hari. Kedatangan mereka  disambut bak pangeran dan putri yang baru kembali setelah perjalanan jauh. Karpet merah terhampar sampai ke arah teras, para penjaga dan maid membungkuk di sisi kanan dan kiri jalan. Di selesar rumah, sudah ada Rojak, Ratnawan, Risa serta beberapa penjaga yang berdiri di belakang mereka.

“Kenapa kepala kamu, Han?” tanya Rojak.

“Raihan ... cuma kepeleset aja,” jawab sang empunya nama.

“Kayak bocil aja kepeleset,” sahut Rania yang langsung memasuki rumah.

Obrolan beralih ke ruang keluarga. Kini, Raihan diinterogasi oleh sang bapak dan juga mertuanya. Rania tampak menyilangkan dada dengan mulut mengerucut. Ketika akan menaiki tangga, Ratnawan memintanya untuk ikut duduk.

“Raihan benar-benar gak apa-apa.” Pemuda berhidung bangir itu meyakinkan.

“Segera periksa menantu saya,” ucap Ratnawan pada seo

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status