Share

15. Dua Pilar Cinta

Setengah jam kemudian, mereka tiba di sebuah toko buku. Sejujurnya, Rania tak suka berlama-lama di tempat seperti ini. Ia mudah sekali mengantuk meskipun baru membaca judul buku. Alhasil, ia hanya mengikuti Raihan.

“Ini cocok buat lu,” ucap Raihan sembari memperlihatkan sebuah buku pada Rania. Isi bukunya tentang bagaimana menulis dengan baik, dan itu adalah buku anak SD.

“Raiko!” teriak Rania. Beberapa pengunjung serempak menoleh.

“Mohon tenang,” ingat pegawai toko dengan senyum ramah.

Raihan berusaha menahan tawa sembari menelusuri rak-rak buku.

“Lu lagi nyari buku apa, sih? Jangan bilang lu lagi nyari majalah porno?” tuduh Rania.

“Hus!” Raihan mengusir Rania dengan sapuan tangan. “Jangan ganggu gue! Mending lu bantuin pegawai toko ngepel lantai. Itu lebih bermanfaat dibanding buntutin gue.”

“Raiko!” Rania kembali berteriak.

“Mohon tenan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status