Share

18. Dua Pilar Cinta

Rania hanya sibuk mengunyah makanan saat Raihan tengah berbicara dengan mama dan papanya. Ia pura-pura tuli saat lelaki itu berbicara tentang rencananya kembali ke pesantren. Beberapa kali Raihan meliriknya, tetapi ia enggan berpaling dari kumpulan daging di meja makan. Gadis itu sudah susah payah kabur dari pesantren, dan dengan menyebalkannya Raihan malah ingin mengajaknya pergi ke sana.

“Kenapa gak sekalian ajak Rania?” tanya Ratnawan.

Rania seketika tersedak. Ia buru-buru meminum segelas air yang disodorkan Raihan. Setelah tenang, ia kembali mengunyah makanan seolah tak pernah mendengar penuturan barusan.

“Saya malah senang jika Rania tinggal di pesantren,” lanjut Ratnawan.

Rania tiba-tiba berdiri, kemudian berlari menuju anak tangga. Lewat ekor matanya, ia melihat jika Raihan hendak menyusul. Gadis itu menutup pintu dengan kencang, kemudian menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Ia menutup telinga dengan kedua tangan ketika

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status