Share

19. Dua Pilar Cinta

Ramon menyeka keringat dengan handuk setelah satu jam lamanya berlatih beladiri. Pria itu lantas duduk di kursi panjang, kemudian meneguk sebotol minuman hingga tandas. Tubuhnya yang letih dibuai oleh embusan angin. Taman belakang rumah tampak sepi dari lalu-lalang pelayan.

Ramon tiba-tiba teringat dengan pertemuan yang diadakan beberapa waktu lalu. Selama pembahasan, ia tak banyak bicara dan lebih memilih mendengar intruksi dan informasi terbaru seputar tindakan yang akan sang papa ambil. Tak banyak orang yang hadir saat itu. Jumlahnya bisa dihitung dengan jari.

Ramon sudah menunggu waktu pertemuan ini tiba. Ia ingin menunjukkan hasil kerjanya dengan memberi informasi jika Ratnawan sudah menikahkan Rania dengan seorang lelaki asing. Saat waktu dan tempat hanya menyisakan keduanya dalam ruangan, ia segera mendekat, kemudian menyodorkan sebuah map ke atas meja.

            “Pa,” ujar Ramon.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status