Share

Dua puluh lima

Saat ini Naya sedang berada di danau dekat rumahnya, untuk menenangkan diri. Karena Naya butuh tempat yang sepi untuk menenangkan diri dari rasa kecewa, marah dan sedih yang bercampur menjadi satu.

“Sialan!” teriak Naya.

Teriakan demi teriakan mengema, berharap rasa sesak di dadanya akan berkurang. Namun hanya isak tangis yang kembali Naya dapatkan.

Kenapa hidupnya sedrama ini, pacaran tidak di ristui, dan di pisahkan oleh ayahnya sendiri kemudian di jodohkan dengan laki-laki duda pilihan ayahnya. Dan apesnya laki-laki itu tidak mencintainya.

Cukup lama dirinya berada di danau ini untuk meratapi nasibnya, hingga dirinya tidak sadar matahari mulai terbenam namun dirinya masih betah disini. Menyisakan senja yang terlihat sangat indah sore ini.

Naya tersenyum mengingat kisah hidupnya. Yang seperti senja, keindahan yang datang walau sebentar, bahkan harus kembali menunggu untuk kembali melihat keindahan itu.

Senja mulai menghilang digantikan cahaya bulan yang membuat Naya tersadar, jika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status