Share

265. Keputusasaan

Author: Raisaa
last update Last Updated: 2025-12-10 12:00:39

Viviene penuh kebencian bukan lagi pada Dirian, bukan pada Selene, melainkan pada dirinya sendiri.

Untuk pertama kalinya, Viviene benar-benar mengerti.

Bukan Dirian yang menghancurkannya. Ia menghancurkan dirinya sendiri.

Byur.

Viviene tersentak keras saat air dingin menyiram seluruh tubuhnya. Nafasnya tercekat, tubuhnya bergetar hebat seolah jiwanya ditarik paksa kembali ke dunia yang kejam itu.

“Bangunlah.”
Suara Jay terdengar datar, tanpa emosi, tanpa sedikit pun iba.

Viviene mengerjap, rambutnya lengket di wajah, gaunnya basah dan

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (6)
goodnovel comment avatar
Mommy Lily
Lamia si penyihir baik hati yg menolong Selene
goodnovel comment avatar
Murti Migunani
haduh, mudah 2an saat Juan bisa bertemu kembali dengan mereka,tidak akan membuat masalah LG .dan bisa melihat kebahagiaan Selena,bisa membuat dirian memaafkan kesalahan mereka yang menolong selena
goodnovel comment avatar
biru langit
lamia kalo ga salah ka
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   327. Tidak semudah itu

    Pertarungan itu meledak tanpa aba-aba.Raungan iblis banteng mengguncang udara, memecah barisan seperti gelombang badai. Tanah beku terbelah saat kakinya menghantam salju, tubuh raksasanya bergerak terlalu cepat untuk ukuran sebesar itu sebuah bayangan merah yang menerjang.“MAJU—!”Teriakan bercampur dengan dentang logam, mantra yang dirapal terburu-buru, dan jerit ketakutan yang pecah sebelum sempat ditelan keberanian.Dirian bergerak lebih dulu.Ia menurunkan tubuhnya, pedang menyambar dari sampingDUUUNG!Logam itu menghantam kulit iblis, namun hanya memercikkan bunga api. Tidak ada darah. Tidak ada luka. Hanya getaran keras yang menja

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   326. Memilih

    Lucien melangkah maju setengah langkah, matanya menyapu para penyihir yang kini berdiri gelisah di belakang Lamina. Nada suaranya keras, jujur, tanpa basa-basi.“Aku tidak ingin bertarung bersama penyihir,” katanya. “Kalian selalu meminta bayaran. Dan tidak ada jaminan kalian tidak akan mengkhianati bangsawan kalian sendiri ketika keadaan berbalik.”Beberapa pasukan mengangguk setuju. Ketidakpercayaan itu lama, berakar, dan berdarah.Lamina tidak tersinggung. Ia justru mengangkat dagunya, menatap Lucien balik dengan ketenangan yang tajam.“Benar,” katanya pelan. “Kami memang sering meminta bayaran.”Ia menoleh ke arah makhluk bertanduk itu iblis yang kini menggeram rendah, kukunya mencakar sa

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   325. Wadah Iblis

    Suara itu bukan berasal dari medan perang yang sudah membeku oleh ketakutan.Suara itu datang dari belakang.Semua kepala menoleh hampir bersamaan.Dari balik kabut salju yang mulai menipis, barisan baru muncul teratur, padat, dan sunyi dengan cara yang berbeda. Panji-panji yang dikenali oleh semua orang berkibar pelan, diterpa angin dingin utara.Lucien.Ia berdiri di depan, mantel perangnya dipenuhi salju, helmnya sudah dilepas. Wajahnya keras, mata tajam mata seorang pemimpin yang sudah melihat terlalu banyak kematian untuk mudah panik.Di sisinya, Eisach melangkah dengan tangan bertumpu pada tombak panjangnya, rahangnya mengeras ketika pandangannya jatuh pada wujud di tengah medan. Sylar berdiri

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   324. Terhubung

    Ledakan itu tidak terdengar seperti suara biasa.Ia meledak dari dalam, dari daging, dari tulang, dari kutukan yang terlalu lama dipaksa menahan dunia.Cahaya hitam menyembur keluar dari ujung lorong bukan cahaya yang menerangi, melainkan yang memakan. Dinding batu bergetar keras, jeruji-jeruji berderit nyaring, dan udara seketika berubah berat, pekat, seolah napas sendiri berubah menjadi racun.Tubuh itu atau apa pun yang tersisa darinya meledak.Bukan ledakan api.Melainkan pecahan daging, darah, dan lendir hitam yang menyebar ke segala arah seperti hujan neraka. Tentakel-tentakel tercabik, meleleh di udara, lalu menghantam lantai dan dinding dengan suara basah yang membuat perut mual. Potongan

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   323. Penyihir kuno

    Tidak ada yang berbicara lagi.Satu per satu, para penjaga suci menundukkan kepala, menerima perintah itu tanpa pertanyaan. Mereka tahu, lebih tepatnya, mereka percaya bahwa pendeta tua ini bukan sekadar pemimpin rohani.Ia mungkin adalah satu-satunya yang masih hidup, yang mengetahui kebenaran lama, yang mengingat nama-nama yang seharusnya dilupakan, dan yang memahami betul apa arti dentuman dari perut bumi itu.Di bawah biara, sesuatu sedang terjadi. Dan di atasnya, manusia hanya bisa bersiap berdoa agar apa pun yang mengguncang dunia. belum berniat menelan mereka semua.Di bawah sana, jauh di perut bumi, lebih dalam dari doa dan pengampunan, setiap kurungan merasakan hal yang sama, ketakutan yang murni, telanjang, dan tak bisa ditawar.

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   322. Imam

    Kata-kata itu jatuh seperti palu.Semua orang di sana melihatnya kini dengan jelas, pasukan Dirian tidak meminta diselamatkan, tidak menjerit, bahkan tidak berharap keajaiban.Mereka tahu siapa yang mereka ikuti.Dan mereka memilih mati di belakangnya daripada hidup sebagai alasan ia harus menyerah.Dagny terisak pelan, menutup mulutnya dengan satu tangan kecilnya. Mata kecilnya yang basah menatap ayahnya dan untuk pertama kalinya, ia tidak hanya melihat ketakutan.Ia melihat kemarahan yang melindungi.Dan Utoh… untuk pertama kalinya…merasakan sesuatu yang asing menyusup ke dadanya.B

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status