Share

322. Imam

Author: Raisaa
last update Last Updated: 2025-12-22 09:00:25

Kata-kata itu jatuh seperti palu.

Semua orang di sana melihatnya kini dengan jelas, pasukan Dirian tidak meminta diselamatkan, tidak menjerit, bahkan tidak berharap keajaiban.

Mereka tahu siapa yang mereka ikuti.

Dan mereka memilih mati di belakangnya daripada hidup sebagai alasan ia harus menyerah.

Dagny terisak pelan, menutup mulutnya dengan satu tangan kecilnya. Mata kecilnya yang basah menatap ayahnya dan untuk pertama kalinya, ia tidak hanya melihat ketakutan.

Ia melihat kemarahan yang melindungi.

Dan Utoh… untuk pertama kalinya…
merasakan sesuatu yang asing menyusup ke dadanya.

B

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   323. Penyihir kuno

    Tidak ada yang berbicara lagi.Satu per satu, para penjaga suci menundukkan kepala, menerima perintah itu tanpa pertanyaan. Mereka tahu, lebih tepatnya, mereka percaya bahwa pendeta tua ini bukan sekadar pemimpin rohani.Ia mungkin adalah satu-satunya yang masih hidup, yang mengetahui kebenaran lama, yang mengingat nama-nama yang seharusnya dilupakan, dan yang memahami betul apa arti dentuman dari perut bumi itu.Di bawah biara, sesuatu sedang terjadi. Dan di atasnya, manusia hanya bisa bersiap berdoa agar apa pun yang mengguncang dunia. belum berniat menelan mereka semua.Di bawah sana, jauh di perut bumi, lebih dalam dari doa dan pengampunan, setiap kurungan merasakan hal yang sama, ketakutan yang murni, telanjang, dan tak bisa ditawar.

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   322. Imam

    Kata-kata itu jatuh seperti palu.Semua orang di sana melihatnya kini dengan jelas, pasukan Dirian tidak meminta diselamatkan, tidak menjerit, bahkan tidak berharap keajaiban.Mereka tahu siapa yang mereka ikuti.Dan mereka memilih mati di belakangnya daripada hidup sebagai alasan ia harus menyerah.Dagny terisak pelan, menutup mulutnya dengan satu tangan kecilnya. Mata kecilnya yang basah menatap ayahnya dan untuk pertama kalinya, ia tidak hanya melihat ketakutan.Ia melihat kemarahan yang melindungi.Dan Utoh… untuk pertama kalinya…merasakan sesuatu yang asing menyusup ke dadanya.B

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   321. ikatan darah

    Semua orang terpaku.Para prajurit Ruzkar yang bertato di wajah dan tangan berhenti bergerak. Para penyihir yang sedari tadi bersorak membeku dengan napas tertahan. Bahkan Utoh yang mulutnya penuh janji darah dan kemenangan kehilangan suara sesaat.Tidak ada yang menyangka Dirian akan memilih itu.Dalam pikiran mereka, lelaki itu pasti akan mencari jalan lain. Memutar. Menghindar. Mengatur siasat. Tidak mungkin seorang manusia, betapapun mengerikannya reputasinya, melompat masuk ke dalam bayangan iblis dengan sadar.Mereka lupa satu hal paling mendasar. Dirian tidak sedang berpikir sebagai jenderal, Ia tidak sedang bertindak sebagai Duke dan Ia bahkan tidak sedang menjadi Pembantai.Ia adalah seorang ayah yang putrinya direnggut dari pe

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   320. Pembantai

    Selene menutup mata sejenak. Nama itu seperti pisau yang ditusukkan perlahan ke dadanya.“Tidak,” sahut Odet lebih dulu, suaranya tenang namun mengandung peringatan. “Ayahmu akan marah jika kita masih di sini. Dia tidak ingin kalian berada dalam bahaya.”“Tapi Dagny—” suara Divrio bergetar.Selene membuka matanya. Ia berlutut sedikit agar sejajar dengan putranya, kedua tangannya memegang wajah kecil itu.“Div,” ucapnya pelan namun tegas, “kita menunggu di istana. Di sana lebih aman. Di sini… kita hanya akan menjadi alat. Orang-orang jahat bisa memanfaatkan kita untuk menghancurkan ayahmu.”Divrio menelan ludah. Matanya berkedip cepat, mencoba mencerna kata-kat

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   319. Begitu mirip

    Angin malam berhembus lebih kencang, membawa dingin yang menusuk. Di tengah hamparan salju itu, seorang anak kecil menunggu ibunya di punggung kuda setia, sementara para pria dewasa bersiap menuju perang yang tidak hanya akan menentukan nasib wilayah utara, tetapi juga nasib sebuah keluarga yang akhirnya mulai dipertautkan kembali oleh darah, keberanian, dan pengorbanan.Selene tiba ketika fajar belum sepenuhnya lahir. Langit masih pucat, seolah ragu memutuskan apakah hari ini pantas dimulai. Kereta bahkan belum berhenti sempurna saat Selene sudah melompat turun, sepatu tipisnya menapak salju dingin tanpa ia pedulikan. Nafasnya terengah, dadanya terasa sesak, namun kakinya terus berlari seakan tubuhnya digerakkan oleh satu hal saja: putranya.Odet menyusul dari belakang, memanggil namanya, namun suara itu tenggelam oleh desir angin pagi.“Divrio!” teriak Sel

  • Duke Dirian, Nyonya Ingin Bercerai!   318. Tidak mudah jatuh.

    Kuda hitam itu terus berlari, membelah kesunyian malam seperti bayangan maut yang menolak tunduk pada apa pun. Salju terbelah di bawah kuku-kukunya, pepohonan pinus berlalu begitu saja, dan udara dingin terbelah oleh napasnya yang berat namun stabil.Beberapa bayangan bergerak di sisi hutan, serigala, lynx salju, bahkan sesuatu yang lebih besar. Mata-mata liar berkilat di kegelapan. Ada yang mencoba mengejar, ada yang hanya mengaum rendah, namun kuda hitam itu tidak melirik sedikit pun. Jalurnya lurus. Tujuannya jelas.Ia berlari seolah dunia ini tidak ada artinya selain perintah terakhir tuannya.Di punggungnya, Divrio terhuyung-huyung, tubuh kecilnya terikat pada tali kekang. Rambutnya berkibar, wajahnya merah oleh dingin dan air mata yang belum benar-benar kering. Namun di balik rasa takut itu, matanya berbinar.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status