Share

KETAHUAN

Tangannya terus memukul dada bidang Adrian. Suara jerit tangis Salsa kian meledak dalam dekapannya.

"Sebaiknya kau pulang! Ini sudah terlalu larut malam."

"Aku menunggu Melinda, Adrian."

"Jangan naif. Dia tak akan pulang malam ini. Apalagi dengan bandot tua itu."

Salsa terlihat ragu. Tapi, dalam pikirannya. Benar apa yang dikatakan Adrian. Dia pun menarik tubuhnya dari dekapan Adrian. Mengusap kasar wajahnya.

"Kirim pesan ke teman kamu itu. Biar aku yang antar!"

"Kamu, mau antarin aku pulang?" Salsa mendongak pada lelaki yang terlihat baik padanya.

"Memangnya aku terlihat suka berbohong?"

Sedikit senyum mengambang di raut wajah Salsa. Setidaknya apa yang dikatakan Adrian mampu membuat hatinya jauh lebih tenang.

"Baiklah. Aku akan kirim pesan pada Melinda sekarang."

Seraya dia berjalan mengikuti langkah Adrian yang menuju pelataran parkir. Menuju ke salah satu mobil mewah.

"Kenapa kamu tak ingin merebut hati

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status