Home / Romansa / EX to NEXT 21+ / 5. Wanita-wanita Evander

Share

5. Wanita-wanita Evander

last update Last Updated: 2025-02-28 17:55:44

Chapter 5

Wanita-wanita Evander

Ilona Callie adalah wanita yang pernah paling dihindari oleh Evander sepanjang hidupnya. Sungguh sial semalam ia bertemu lagi dengan Ilona dan lebih sial lagi Bianca meninggalkannya, membuatnya terjebak dengan Ilona dan terpaksa meladeni Ilona yang berbicara tak tentu arah sementara dirinya harus berpura-pura menjadi pendengar yang baik. Evander tidak akan memaafkan Bianca dan wanita itu harus membayarnya, Evander akan membuat perhitungan dengannya.

Evander dengan malas turun dari tempat tidur, pagi ini ada pertemuan penting yang harus dihadiri dan fakta dirinya kurang tidur membuatnya sedikit tidak bersemangat. Setelah membersihkan diri pria itu mengambil MacBook-nya dan membaca materi pertemuan ditemani secangkir kopi tanpa gula. Ia lalu mengaktifkan ponselnya dan suara pesan di ponselnya berbunyi dan Evander mengernyit membaca siapa pengirim pesan tersebut.

Pesan itu dari Ilona dan Isabel, Evander tidak menggubrisnya dan melanjutkan kegiatannya. Dulu ketika masih menjadi mahasiswa, Evander hanya tahu Ilona seperti gadis-gadis pada umumnya, namun Ilona sedikit berbeda karena menjadi role mode di kampus mereka. Cara berdandan dan pakaian yang dikenakan selalu nyaman dipandang juga termasuk ke dalam jejeran mahasiswa berprestasi dan untuk kedua kalinya Evander melakukan jalan yang sama yang digunakan untuk mendekati Bianca, kali itu tidak sesulit mendapatkan Bianca.

Namun, di sanalah Evander terjebak. Ilona yang di luar tampak sempurna ternyata wanita yang pengatur, manja, dan semua harus sesuai dengan keinginannya. Evander benci itu sehingga Evander sering beradu mulut dengan Ilona, tetapi bukan Ilona namanya jika tidak bisa kembali mengambil hati Evander. Dia akan meminta maaf dan bersikap manis kembali lalu akan berulang, wanita itu mencoba mengendalikan hidupnya dan Evander tidak akan pernah sudi dikendalikan oleh wanita mana pun.

Ia dalah putra bungsu pemiliki Binter Canarias, ayahnya sekarang juga menjadi pejabat penting di negaranya. Dengan posisi itu Evander merasa tidak pantas ada seorang wanita yang berusaha mengendalikannya, apa lagi hanya seorang Ilona Calie yang di matanya hanya seorang putri orang kaya yang manja.

Setelah memutuskan Ilona, bukan berarti Evander terbebas dari Ilona sepenuhnya. Wanita itu mencarinya, menerornya seolah terobsesi padanya hingga Evander menghindar cukup lama. Butuh waktu satu semester untuk menghindari Ilona dan Evander kala itu memutuskan untuk mengambil cuti dari kuliahnya dan kembali ke Barcelona. Mengisi hari-harinya dengan membantu kakaknya mengelola perusahaan.

Sekarang wanita itu muncul lagi di depannya dan tidak tertutup kemungkinan masih akan menjadikan mengendalikan hidupnya jika Evander tidak waspada atau memasang benteng pertahanan terlebih dahulu.

Evander menyeruput kopinya lalu menutup MacBook-nya dan bergegas pergi ke kantornya.

Baru saja Evander tiba di kantor Valeria menyambutnya. “Evander, kakakmu berada di ruangan.”

Kakaknya, Ares Miguel Torrado adalah pria yang keras kepala dan angkuh. Tetapi, tidak dipungkiri jika kinerjanya mengelola perusahaan layak diacungi jempol dan sejujurnya Evander banyak belajar dari kakaknya ketimbang ayahnya yang sibuk di dunia politik. Kakaknya yang sombong dan angkuh itu pasti memiliki kepentingan sendiri hingga datang ke kantornya pagi-pagi sekali, sangat mustahil kakaknya datang hanya untuk menanyakan kabarnya.

“Ada apa dia ke sini?” tanya Evander enggan. Berpikir jika kakaknya datang untuk menilai kinerjanya lalu menceramahinya.

“Aku tidak berani menanyakannya.”

Kakaknya selalu berperangai dingin di depan orang-orang yang tidak kenal dekat dengannya hingga hampir semua karyawannya seperti melihat hantu saat berpapasan dengannya dan dari kakaknya juga Evander belajar bersikap sebagaimana mestinya seorang pemimpin menjaga wibawanya di depan anak buah.

Evander lalu menuju ruangannya dan mendapati kakaknya sedang membolak-balik dokumen di meja kerja milik Evander.

“Ada apa kau ke sini?” tanya Evander tanpa berbasa-basi.

“Kudengar dari Papa kalau kau mengalami banyak sekali perubahan makanya kau dipercaya memimpin perusahaan inti di Madrid,” kata Ares, pria tampan bermata biru yang uasianya sudah menginjak tiga puluh tujuh tahun.

Sebelumnya Evander menjadi wakil CEO di kantor cabang Binter Canarias di Barcelona selama dua tahun setelah sebelumnya ia hanya menjadi pengawas lapangan.

Evander mengedikkan bahunya. “Jadi, kau datang untuk memberiku selamat?”

“Ya. Salah satunya.”

Evander tersenyum, tidak yakin dengan niat kakaknya. “Dan?”

“Vanya ingin magang dan dia tidak mau magang di kantorku.”

“Jadi kau ingin menitipkan Vanya di sini?”

“Tentunya kalau kau tidak keberatan.”

Lavanya Leonora Callas adalah adik tiri Evander dan Ares. Semula Ares berencana menghancurkan ibu Vanya yang dianggap telah menjadi penyebab perceraian orang tua mereka melalui Vanya, tetapi karena kedekatannya dengan Vanya, Ares justru jatuh cinta pada adik tiri mereka dan sekarang mereka menjalin hubungan kekasih dan hanya beberapa orang yang tahu hubungan mereka.

Ares dan Vanya yang masih berusia dua puluh tahun bahkan pernah menikah ketika Vanya berusia delapan belas tahun karena saat itu Vanya hamil dan Ares tidak ingin anak itu tidak memiliki keluarga yang harmonis. Tetapi, belum satu tahun pernikahan mereka bercerai karena saat itu Vanya cemburu pada salah satu aktris yang dirumorkan dekat dengan Ares.

Namun, setelah semuanya jelas mereka kembali rujuk meskipun Vanya menolak untuk kembali menikahi Ares dengan alasan ingin mengekar karier dan ingin memiliki sedikit prestasi agar dapat setara dengan Ares. Sekarang Vanya sedang sibuk mengejar kariernya dan menjalani pendididkan di perguruan tinggi.

“Tentu saja aku tidak keberatan,” jawab Evander sambil tersenyum.

“Jangan macam-macam dan jangan jadikan dia temanmu main Mobile Legend sampai pagi, jika aku sampai mendengar hal itu, lihat saja apa yang akan kulakukan padamu,” ucap Ares sungguh-sungguh sambil memicingkan matanya menatap adiknya dengan serius.

Evander tentu saja senang mendengar jika Vanya akan magang di kantornya karena dengan adanya Vanya hari-harinya tidak akan sepi, tetapi untuk tidak main Mobile Legend bersama Vanya kedengarannya itu mustahil diatur Ares.

Vanya saja di sela-sela kesibukannya selalu memainkan game itu dan tidak jarang mengajak Evander untuk log in. Jadi, atas dasar apa Ares mengatur? Ares tidak akan memantau Vanya dua puluh empat jam dan jika Vanya berada di Madrid, apa lagi satu kantor denganya pastinya kesempatan untuk bermain Mobile Legend lebih banyak dan itu membuat Evander bersemangat mendengare Vanya akan magang di kantornya.

Bukan hanya itu, Vanya adalah pribadi yang riang dan menyenangkan sehingga kehadiran adik tirinya itu seperti melengkapi hidupnya sebagai anak bungsu yang tidak memiliki adik perempuan.

“Jadi, kapan Vanya akan mulai magang?”

“Bulan depan,” jawab Ares sambil bangkit dari kursi. “Dan aku minta seminggu sekali kau siapkan jet pribadi untuknya pergi ke Barcelona.”

“Itu pemborosan,” protes Evander cepat-cepat.

“Aku tidak minta secara gratis,” ucap Ares sambil melewati Evander lalu meninggalkan pria itu.

Bersambung.....

Jangan lupa kasih komentar dan bintang ya....

Terima kasih.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ira Zakiah
oh jadi ini sequel nya baby CEO jd seneng aku..,...
goodnovel comment avatar
Sophia Setiawan
Ihh senangnya ketemu Ares sm Vanya lagi..
goodnovel comment avatar
ann’sbooks
Jadi waktu Vanya tanya soal cewek yang lagi di kejar kejar Evander itu Bianca toh wkwk
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • EX to NEXT 21+   Epilogue

    Epilogue 24 Desember, tidak terasa menjadi tahun ketiga Bianca dan Evander membina rumah tangga. Tentunya cerita rumah tangga mereka tidak selalu berjalan dengan indah. Terkadang terjadi pertengkaran kecil, tetapi bukan hal yang berarti dan mereka langsung menyelesaikannya tanpa menundanya karena menurut Bianca komunikasi yang baik menjadi poin penting dalam sebuah hubungan. Besok semua orang akan merayakan natal, semua orang sibuk dengan persiapan Natal tidak terkecuali Bianca. Tahun-tahun sebelumnya mereka selalu merayakan Natal di Barcelon, di rumah orang tua Bianca. Namun, tahun ini berbeda karena kehamilan Bianca yang telah memasuki trimester ketiga bahkan tinggal menghitung hari. Dokter memperkirakan Bianca akan melahirkan di tanggal dua puluh lima, tetapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan ada kelahiran. Setelah membuat beberapa jenis kue dan hidangan lezat bersama Giselle di tempat tinggalnya, Bianca merasa sedikit jenuh. Ia ingin melihat hiruk-pikuk di luar rumah y

  • EX to NEXT 21+   End

    EndAkhir musim panas tahun ini seperti mimpi bagi Bianca, mimpi indah yang tidak bisa dilupakan. Dalam beberapa bulan La Luna Florist mengalami kemajuan yang sangat pesat, tentunya bukan karena kerja kerasnya sendiri, campur tangan Evander sangat berpengaruh. Saking seriusnya Evander membantu perkembangan tokonya, Evander pernah menyewa Billboard di dekat pusat perbelanjaan yang memuat iklan La Luna Florist dengan Vanya sebagai modelnya. Bianca sangat bersyukur karena Evander jauh di atas yang dibayangkannya, pria itu menjadi pasangan yang dapat diandalkan, menjadi partner hidupnya. Ia bisa mendiskusikan apa saja dengan Evander, bukan hanya membicarakan bisnis, tetapi hal-hal lain dari yang remeh hingga masalah konspirasi dunia yang kadang menjadi topik pembicaraan santai mereka di meja makan atau di atas tempat tidur.Memiliki pasangan yang di matanya sempurna, Bianca juga berusaha untuk mengimbangi Evander. Evander selalu memanjakannya, memberikan semua yang terbaik untuknya. Bian

  • EX to NEXT 21+   60. Pendamping Pengantin

    Chapter 60Pendamping Pengantin Bianca mengambil beberapa foto dekorasi bunga buatannya menggunakan kamera kecil yang dilengkapi dengan fitur-fitur canggih dan resolusi tinggi, Evander membelikan semua keperluannya bahkan sebelum Bianca memintanya membuat Bianca terkadang berpikir akan memberikan yang terbaik untuk Evander. Bianca menggeser layar kameranya, menatap hasil foto yang barusan diambilnya dan berpikir jika terobosan baru dalam bisnisnya berkembang maka ia harus menambah pegawai dan pastinya harus memiliki gudang untuk menyimpan properti dekorasi. Ia lalu kembali mengambil beberapa foto dari berbagai sudut untuk keperluan promosi di media sosial dan website-nya dan setelah merasa cukup ia memeriksa jam di ponselnya. Tiga puluh menit lagi upacara pernikahan Delina akan dimulai, fotografer sudah tiba dan sedang mengatur letak kamera, sebentar lagi tempat itu akan sangat meriah dengan tamu undangan.Pesta pernikahan bertema intimate wedding itu hanya dihadiri kurang dari lim

  • EX to NEXT 21+   59. Orang yang Tepat

    Chapter 59Orang yang TepatDua hari kemudian Bianca dan Evander telah kembali ke Barcelona, Bianca langsung pergi ke tokonya sementara Evander pergi ke gedung parlemen ibukota untuk menemui ayahnya. “Kudengar kau ke Barcelona kemarin,” kata Raul setelah Evander duduk di kursi di depan meja kerjanya. “Ya,” jawab Evander. Pengurus pesawat pribadi pasti memberitahu ayahnya dan menurutnya hal yang wajar. “Aku melamar Bianca kemarin,” lanjutnya dengan sangat tenang lalu menunggu reaksi ayahnya. Raul yang sedang membaca dokumen sembari berdiri mengalihkan pandangannya kepada Evander, alisnya terangkat. “Oh, ya?” Evander mengangguk pelan, meskipun ayah Bianca awalnya bersikap dingin dan acuh, bahkan terkesan tidak menyukainya pada awalnya ternyata calon mertuanya itu bukanlah pria yang sulit diajak mengobrol. Mr. Stanton terkesan kaku dan dingin sebagai guru matematika, hal itu memang diperlukan untuk menjaga wibawanya, seperti halnya ia menjaga wibawa di depan karyawannya. Di rumahnya,

  • EX to NEXT 21+   58. Memahami Anak Muda

    Chapter 58Memahami Anak Muda “Karena Isabel bilang, pria kaya seperti kalian memberikan apa saja pada wanita sebagai imbalan telah....” Bianca tidak melanjutkan ucapannya dan menggigit bibirnya. Evander tersenyum, berpikir betapa bodohnya Isabel mengatakan hal-hal seperti itu pada Bianca. Jika ia memberikan apa pun pada Bianca, itu karena ingin menyenangkan Bianca juga sekaligus sebagai bentuk cinta dan sayangnya pada Bianca. Bukan karena Bianca tidur dengannya. Isabel berkata seperti itu bukannya sangat tidak pantas? Menurut Evander seolah secara tidak langsung mengatai Bianca wanita bayaran. Lalu, apa bedanya dirinya? Pria yang tidur dengan wanita bayaran sama saja tercelanya. Evander menghela napasnya. Merasa sangat muak pada isabel dan ingin sekali membuat perhitungan dengan wanita itu, tetapi menurutnya meladeni orang seperti Isabel hanya membuang waktu saja.“Mulai sekarang, bisakah kau tidak mendengarkan Isabel lagi atau siapa pun yang tidak menyukai hubungan kita?” kata Ev

  • EX to NEXT 21+   57. Wanita Materialistis

    Chapter 57 Wanita Materialistis Bianca keluar dari dapur dengan membawa mangkuk berisi macadamia, ayahnya yang semula duduk di sofa ruang keluarga tidak terlihat lagi. Bianca meletakkan mangkuk ke atas meja lalu mengambil sebutir macadamia dan alat pengupasnya, alisnya berkerut karena mendengar ayahnya berbicara dengan seseorang, tetapi suaranya tidak begitu jelas. Bianca bangkit dari duduknya, penasaran dengan siapa ayahnya berbicara karena ibunya berada di dapur. Jadi, Bianca menuju ruang tamu dan saat melihat siapa lawan bicara ayahnya, Bianca tertegun sejenak lalu cepat-cepat melangkah mendekat. “Sayang,” ucap Evander seraya tersenyum ke arahnya. “Kenapa kau di sini?” tanya Bianca kebingungan. “Aku ingin melihatmu,” jawab Evander dan Mr. Stanton berdehem membuat Evander menyeringai sembari menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. “Mr. Stanton... aku harus bicara dengan putrimu. Maksudku, aku ingin mengajaknya keluar....” Ayah Bianca mengalihkan pandanganny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status