🔞 Adult content! ⚠️ Sesuaikan usia kalian untuk membacanya! Bianca tidak menyangka jika akan bertemu lagi dengan mantan kekasih brengseknya di sekolah menengah atas setelah sembilan tahun tidak bertemu, pria itu kini menjadi seorang CEO di sebuah perusahaan penerbangan. Sementara Evander Torrado tidak menyangka jika setelah tujuh tahun Bianca Stanton menjelma menjadi seorang yang sangat cantik dan menawan, tetapi wanita itu menunjukkan sikap antipatinya terhadap dirinya bahkan berani menamparnya di hari pertama mereka bertemu kembali. 📌 Instagram : Cherry.blossom0311
Lihat lebih banyakChapter 46Perlindungan IbuSelasa pagi Bianca telah berada di tokonya, ia keluar dari rumah sakit Senin pagi dan keadaannya dipastikan telah dipastikan tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Rasanya kembali beraktivitas sangat menyenangkan, berada di rumah sakit meskipun hanya dua hari sungguh membosankan. Sebenarnya Bianca sudah merengek untuk meninggalkan rumah sakit sejak hari minggu sore karena ia tidak merasakan keluhan apa pun lagi, tetapi dokter mengatakan masih ingin mengobservasi keadaannya. Don seperti biasa disibukkan dengan tanamannya, ia terlihat lebih bersemangat karena cuaca pagi itu cerah dan hangat sehingga ia memindahkan beberapa tanaman di dalam pot agar mendapatkan cahaya matahari langsung sementara Alma seperti biasa membersihkan ruangan toko dan menata bunga-bunga di vas. Bianca membaca laporan aktivitas penjualan dan pengeluaran toko, ia juga memeriksa jumlah pesanan bunga hari ini.Pukul dua belas pintu tokonya digeser dan Bianca yang sedang membungkus buke
Chapter 45Fakta BaruPagi-pagi sekali Lisa tiba di rumah sakit, Bianca telah dipindahkan ke kamar inap. Dokter mengatakan kalau masa kritis Bianca telah berlalu dan hanya tidur karena efek obat yang dokter berikan, tetapi hal itu tidak membuat Evander merasa lega sebelum Bianca membuka matanya dan berbicara dengannya.“Apa kata dokter?” tanya Lisa seraya memegangi telapak tangan Bianca dengan lembut.“Keadaannya sudah stabil,” jawab Evander muram. Lisa menghela napas lega. “Syukurlah. Jangan khawatir lagi.”Evander menghela napasnya dalam-dalam dan mengembuskannya perlahan. “Aku sudah mencelakainya.” Lisa beringsut dan menatap Evander. “Jangan bilang begitu, ini murni kecelakaan. Tidak ada yang tahu.” “Seharusnya aku tidak ceroboh,” kata Evander penuh penyesalan. Bianca memiliki alergi alkohol dan tingkat alergi Bianca ternyata sangat tinggi, bahkan sisa alkohol yang tertinggal di mulut Evander saja membuat Bianca masuk ke ruangan ICCU. Bagaiamana jika Bianca suatu saat tidak sen
Chapter 44Keracunan?Setelah mengobrol tidak lebih dari lima menit dengan Isabel, Evander meninggalkan tempat pesta dan tidak menyangka di pintu keluar ia bertemu Delina yang masih mengenakan pakaian formal. Delina menyapa Evander, tetapi Evander hanya menganggukkan kepalanya karena terburu-buru untuk pulang.Ia sudah berjanji pada Bianca untuk pergi berkencan di luar, tentu saja bukan makan malam romantis di restoran karena watu sudah terlalu larut untuk makan malam dan mereka telah makan malam di rumah sebelum Evander pergi ke pesta ulang tahun Isabel. Evander mengemudikan mobilnya dengan kecepatan lumayan tinggi karena khawatir Bianca menunggunya terlalu lama, juga ia ingin segera melamar Bianca. Evander mengambil kotak cincin di box organizer lalu memasukkannya ke dalam saku celananya. Ketika tiba di tempat tinggalnya ia mendapati Bianca sudah rapi mengenakan bluse berbahan lembut berwarna ivory yang dimasukkan ke dalam celana longgar hi-waist berwarna taupe sementara rambutnya
Chapter 43Penuh Kepura-puraan Evander mengemudikan supercar yang dua jam yang lalu diantar oleh Valeria dan mengganggu kegiatannya dengan Bianca. Mobil itu bernilai jutaan Euro, ia tidak menyangka jika ayahnya akan begitu saja membelikannya Bugatti padahal Evander hanya mengatakan secara acak mobil yang diinginkannya. Evander tidak mengambil pusing, toh jika kembali berselisih dengan ayahnya, ia akan mengembalikan mobilnya meskipun Evander tidak mengharapkan perselisihan dengan ayahnya lagi. Evander menggeser tutup box organizer yang terletak di samping joknya lalu mengambil sebuah kotak perhiasan, di dalamnya terdapat sebuah cincin yang bertatahkan berlian. Ia baru membeli cincin itu tadi siang dan meletakkan di mobil lama Bianca, tidak membawanya pulang karena khawatir Bianca menemukannya lalu saat hendak pergi ke pesta ulang tahun Isabel, ia memindahkan cincin itu ke mobil barunya.Evander tersenyum puas lalu meletakkan kembali kotak itu ke dalam tempat semula sembari memikirka
Chapter 42Jurang HasratSabtu sore Bianca dan Evander telah berada di tempat tinggal mereka setelah sibuk dengan pekerjaan masing-masing, Bianca dari tokonya dan Evander masih berkutat dengan urusan pekerjaannya yang mengharuskan selesai sebelum hari Selasa karena Selasa memalam ia harus terbang ke salah satu negara di Timur Tengah. Evander baru selesai membersihkan tubuhnya dan hanya mengenakan handuk yang melingkar rendah di pinggangnya sementara tangannya memegangi satu handuk kecil yang digunakan untuk mengeringkan rambutnya.Ia menatap Bianca yang mengenakan piama dan menggulung rambutnya yang basah dengan handuk sedang menyusun alat-alat kecantikannya di meja rias yang mereka beli kemarin malam dan bibir Evander mengulas senyum puas, rasanya hidupnya menjadi sangat sempurna sejak kehadiran Bianca di tempat tinggalnya. Lelah karena pekerjaan tidak lagi terasa karena di tempat tinggalnya ada seseorang yang menyambutnya dengan senyum tulus, ada seseorang yang berbagi pengalaman k
Chapter 41Tinggal Bersama Evander tersenyum. “Pekan depan aku harus pergi ke Timur Tengah.” Bianca tidak menduganya. “Untuk?” “Ayahku sudah lama mengusulkan agar aku melanjutkan studi dan aku menolaknya, sekarang dia mengusulkan agar aku belajar langsung ke salah satu perusahaan maskapai terbaik di dunia secara langsung. Kupikir ini kesempatan bagus sehingga aku tidak menolaknya. Aku tahu ini berat untuk kita, aku mungkin akan berada di Timur Tengah untuk beberapa minggu,” ujar Evander. Bianca tersenyum. “Bukan masalah. Hanya beberapa minggu.” Evander mengelus-elus punggung tangan Bianca. “Ada sesuatu yang sangat mengganggu pikiranku,” katanya sembari menatap Bianca.Bianca membalas tatapan Evander bersiap mendengar Evander memberitahunya masalah Isabel yang akan mengumumkan pertunangan. “Katakan,” kata Bianca penuh harap.“Minggu ini akan menjadi sangat sibuk bagiku, aku tidak bisa menemanimu kalau Marco membuat kegaduhan lagi.” Kulit wajah Bianca merona mendengar apa yang di
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen