Share

BAB 13

Author: Pena_Receh01
last update Last Updated: 2025-08-22 12:54:26

Emily berpura-pura tidak mendengar bisikan beberapa orang yang terdengar, ia memilih memandang sekeliling studio. Perempuan tersebut menyadari dia menjadi pusat perhatian, ada yang menatap dengan pandangan penasaran dan rasa tak suka.

"Apa mereka gak takut matanya loncat, melihatku sampe segitunya," gumam Emily pelan.

Ethan mendengar suara Emily menoleh, lelaki tersebut segera menyuruh orang yang merias menyingkir dan berdiri. Ia menarik kursi lalu duduk di dekat sang perempuan, membuat periasnya mengikuti.

"Karena kamu terlalu cantik. Gak usah pedulikan mereka, kalau kamu bosan bisa jalan-jalan sekitar sini," lontar lelaki tersebut.

Mendengar balasan Ethan, gadis tersebut melotot membuat sang empu terkekeh.

"Paman Han! Jangan bercanda ah," tegur Emily suaranya sedikit keras dan memukul lengan Ethan.

Lelaki tersebut mendapatkan serangan itu segera menahan tangan Emily, membuat sang empu me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Marlien Cute
Michael cemburu, pasti tunangannya Emily yang lain juga cemburu nih...
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Empat Tunanganku   BAB 33

    Di rumah sakit Daniel terus memperhatikan Emily, tatapan lelaki itu tertuju pada sang tunangan. Senyuman terukir kala mendapati perempuaan pujaan telah pulih sedia kala. Dia masih ingat ketika Emily tak mau berbicara, hanya menangis dalam diam. Tapi kini, ia melihat gadis itu kembali seperti sedia kala. Begitu tenang, ramah, meski masih ada luka di hati. Merasa diawasi perempuan itu menoleh ke arah Daniel dan tatapan mereka beradu. "Kenapa kamu terus memperhatikanku, dokter Daniel. Ada yang salah denganku? Atau rambutku berantakan," celoteh gadis itu menggoda. Pria tersebut menggerakkan kepala menggeleng pelan, senyuman lebar terukir di wajahnya. "Nggak ada yang salah. Justru semuanya udah kembali seperti yang kuharap. Kamu ... kamu udah jadi Anne-ku yang dulu lagi." Senyuman Emily terukir mendengar nada syukur dari mulut tunangannya, ia tidak sadar sudah membuat khawatir tiga lelaki panik dengan dia.

  • Empat Tunanganku   BAB 32

    Emily terdiam mematung, tatapannya memandang langit. Kini wanita itu berada di rooftop kampus, suasana disana begitu indah dipandang mata. Gadis tersebut memejamkan mata berusaha menenangkan hati bergejolak. "Paman Alex," gumamnya sekali lagi. "Apa aku membuatmu kesulitan?" tanya wanita itu dengan nada sedih. Perempuan itu menundukkan kepalanya, ia mata begitu saja meluncur bebas tanpa bisa dilarang. Emily spontan mengusap kasar dan kembali memandang langit yang sedikit mendung. "Paman ... maafkan aku." Hanya kata itu yang mampu keluar dari bibir mungil Emily, tangannya terkepal memendalam gejolak emosi. "Aku bakal berusaha mengikhlaskanmu, benar kata Paman Han. Maaf membuat kamu sedih, atau bahkan menhalangi jalanmu," tuturnya dengam suara lemah. "Aku hanya gak berani menerima kenyataan, Paman. Kamu tau itu kan," lontarnya kembali. *** Kini

  • Empat Tunanganku   BAB 31

    Aroma dupa menyebar pelan di ruangan, foto Owen yang tersenyum dalam balutan seragam pilot terbingkai rapi. Lengkungan di bibir itu kini jadi kenangan, perasaan duka menyelimuti kediaman keluarga Davies. Isakan terdengar dari bibir Emily, Michael menghela napas panjang. Ia berdiri di hadapan foto Owen, mata tajamnya memandang kosong dengan tubuh tegak. "Kamu memang pulang, tapi kenapa dalam keadaan gak bernyawa," gumamnya dengan nada pelan. Di sisi lelaki itu, Ethan ikut memandang foto sang adik. Tangannya dimasukkann saku dengan tatapan kadang-kadang beralih menatap lantai untuk mengendalikan perasaan. "Kenapa kamu harus pergi! Kamu belum jadi chef, walaupun makananmu selalu enak," ujarnya lemah, tangan mengepal dalam saku. Daniel segera menggenggam jemari sang Ibu dan Emily, berusaha menguatkan kedua wanita itu. Pikiran lelaki itu terasa kosong, tetapi ia berusaha kuat demi kesayangan. "Pam

  • Empat Tunanganku   BAB 30

    Semua terpukul dengan kabar pesawat dikendarai Owen yang hilang kontak, di tempat orang tua si kembar itu. Tubuh Olivia bergetar akibat menangis, air mata mengalir deras di pipi. Jasper menjatuhkan cangkir kopi yang ia pegang, tatapan terpaku pada layar televisi yang menayangkan kabar duka tentang sang putra. "Di mana handphoneku, Mah! Ayo cepat telepon Michael. Suruh dia kerahkan semua orang buat nyari Owen," seru Jasper dengan nada gemetar. Olivia yang masih terpukul menoleh memandang sang suami, matanya sudah berlinang air mata. Dengan tubuh gemetar bagai kehilangan tenaga, ia bangkit mencari benda pipih yang diminta Jasper. "Di mana sih handphonenya, Mah," pekik Jasper dengan nada khawatir dan amarah. Lelaki itu mulai mengobrak-abrik barang-barang, tempat yang sering ia taruh sembarang benda pipih tersebut. "Harusnya aku gak menyuruh Owen buat jadi pilot," ujarnya lemah. Jasper tiba-tiba

  • Empat Tunanganku   BAB 29

    Kini waktu keberangkatan Owen, lelaki itu telah bersiap dan sekarang semua tengah sarapan bersama. "Kamu bakal tetap pergi," kata Michael dengan nada dingin. Owen menganggukkan kepala, tangannya menyentuh bahu sang kakak dengan bibir mengulum senyuman. "Kamu tenang aja, aku kan pilot hebat. Kamu tau itu," lontar Owen berusaha menenangkan Michael. "Paman Alex ... maaf, aku gak bisa mengantarmu. Aku ada kelas pagi hari ini," tutur Emily dengan nada lemah. Lelaki itu tersenyum kecil membalas perkataan Emily, apalagi melihat gadis tersebut berkata sambil menyentuh lengannya. "Gak apa-apa, lagian kamu gak bisa anter karena ada kelas. Bukan karena kamu gak mau," balas Owen dengan nada pelan dan lembut. Setelah percakapan ini, mereka makan dengan hening. Harusnya sekarang adalah jadwal Owen bersama Emily, karena ada pekerjaan mendadak jadi digantikan oleh Daniel. "Ay

  • Empat Tunanganku   BAB 28

    "Vera," panggil Owen lembut. Emily yang namanya dipanggil menoleh, ia mendapati Owen yang berdiri tak jauh darinya, lelaki itu mendekat dengan tangan memegang botol minuman. Jarum jam kini menunjuk angka sembilan malam, semua telah tertidur karena kelelahan habis bermain. "Kamu kebangun atau belum tidur?" tanya lelaki itu saat sudah dekat dengan sofa. Gadis tersebut menghela napas pelan, ia bersandar di kepala sofa dan memejamkan matanya. "Ahhh ... gak tau Paman Alex, aku agak gelisah," tutur perempuan itu. Owen yang mendengar balasan Emily tersenyum, lelaki itu kini mendaratkan bokong ke sofa dan tatapannya tertuju pada sang pujaan. "Gelisah gara-gara apa? Vera," tanya lelaki itu dengan nada lembut. Tatapan mata lelaki itu fokus pada Emily, begitu lembut dan dalam. Senyuman terukir di bibir pria tersebut. "Aku mau kerja besok, menggantikan kapten Reno," jel

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status