Share

122. Pelajaran Berharga

Di Lampung.

Pukul sembilan pagi, mobil yang mengantar Pramono memasuki area kampus. Halaman yang luas, pepohonan rindang di halaman, bunga-bunga yang menghias di hampir semua sudut, seketika menyambut kedatangan mereka. Sejuk dan asri.

Di jok kiri depan, Pramono melihat Nadya mengedar pandang. Terlihat dari bagaimana wanita itu memperhatikan sekitar dengan mata nyaris membulat, dia tahu istrinya suka tempat-tempat semacam itu.

Memasuki halaman parkir, tampak dua orang telah berdiri di teras depan kampus. Pramono melangkah turun diikuti Nadya. Bak artis yang kedatangannya telah ditunggu-tunggu, keberadaan Pramono langsung disambut hangat.

“Selamat pagi, Kak?” sapa salah satu dari mereka. Sementara satu lagi memilih diam melainkan mengulurkan tangan diiringi senyum ramah.

Pramono menyambut uluran itu tak kalah hangat. “Apa saya terlambat? Di mana lokasinya?”

“Tidak, Kak. Mari saya antar.”

Nadya dan Pramono melangkah mengikuti dua orang di depannya. Aula kampus itu begitu luas. Kursi-kur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status