Share

Bergolak

Tangis Annisa pampat seketika bersamaan dengan tangan kiri yang memegangi pipi. Dia menatap lekat laki-laki yang sekian detik lalu mendaratkan kecupannya di sana. Bahkan sebelum itu, bibir mereka nyaris saling menyentuh.

Annisa mengusap sisa air mata dengan punggung tangan dan bertanya-tanya, apa arti semua ini?

“Aku tidak pantas dapat semua kebaikanmu itu.” Ali menjauhkan wajah dari Annisa. “Kau terlalu baik, Nisa.”

Annisa menatap nanar laki-laki di itu. Tidak pantas? Terlalu baik? Lalu apa arti kecupan itu?

Antara kesal dan gugup gadis itu melangkah ke arah baskom di ujung bed. Menyelupkan lagi handuk ke dalam air lalu kembali mendekat pada Ali.

“Apa denda untuk mencium tanpa izin?”

Ali menoleh cepat. “Apa?”

“Denda untuk mencium tanpa izin.” Annisa meraih tangan Ali yang lain, dan mulai mengelapnya.

Laki-laki di hadapan Annisa tampak berpikir. Dia sadar telah terbawa suasana. Melihat wajah sendu Annisa, memancing rasa untuk merengkuh. Jauh dalam lubuk hati Ali, dia menyesal membuatn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status