Share

BAB 12B

Aku kembali menghela napas panjang lalu tersenyum tipis saat bersirobok dengan perempuan itu. Perempuan cantik yang sampai detik ini masih dicintai suamiku.

"Mungkin dulu Mbak Irena cukup tertutup, makanya jarang memiliki teman akrab, tapi kalau teman dekat atau kekasih pasti ada kan, Mbak? Masa perempuan secantik Mbak Iren nggak punya kekasih? Aku yakin Mbak Irena jadi primadona kampus saat itu. Mmmm ... apa Mbak Irena memang nggak mau pacaran dan mau ta'aruf saja?" tanyaku kemudian.

Pujianku kali ini cukup jujur. Irena memang secantik itu. Aku yakin tak hanya Mas Bian yang tergila-gila padanya, tapi banyak lelaki lain juga terpesona dengan kecantikan dan kelembutannya. Aku yang sama-sama perempuan saja senang melihat perempuan sepertinya, apalagi laki-laki yang memang cenderung melihat sisi perempuan dari parasnya?

"Mbak Nia terlalu memuji. Memang ada beberapa yang ingin dekat, Mbak. Namun saya menolak, sebab sudah dekat dengan seseorang. Bagi saya, dia tetap yang terbaik meski saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ida Darwati
wah jangan jangan rizki ank bian lgi yg bikin nia makin sakit dan luka di hati
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status