Share

Berita Kehamilan

"Hai, Win," sapaku pada Winda melalui sambungan telfon.

"Hmmm ... ada apa, Ras? Kenapa telfon subuh-subuh begini?" tanya Winda dengan suara serak, sepetinya dia baru saja bangun tidur.

Aku memang langsung menelfon Winda begitu selesai ibadah Subuh. Aku tidak sabar mengetahui reaksi Winda begitu mengetahui bahwa aku telah pulang ke rumah.

"Aku cuma mau memintamu datang ke rumah setelah pulang kerja," jawabku.

"Rumah? Rumah siapa, Ras?"

Aku cekikikan mendengar pertanyaan Winda. Dia pasti bingung dengan permintaanku. Dia pasti juga tidak menyangka kalau aku sudah pulang ke rumahku sekarang.

"Rumahku, Win. Aku kan sudah pulang ke rumah, Win," jelasku.

"Apa? Jangan bercanda, Ras. Nggak mungkin kamu sudah pulang ke rumah. Kemarin kita baru saja telfonan dan kamu masih di rumah bibiku kan, Ras?" tanya Winda lagi.

"Aku serius, mangkanya nanti pulang kerja mampir ke rumah, Win."

Aku menahan tawa, terbayang wajah Winda yang pasti sangat lucu. Dengan wajah khas bangun tidurnya itu, dia pasti ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status