Share

Bab 15

"Fika, kamu itu kenapa sih?" tanya balik perempuan itu. Bisa-bisanya ia pura-pura bodoh, padahal aku tahu maksudnya menghubungi papa pasti karena ingin menggodanya.

Aku tidak menjawab pertanyaan dari Syakila. Ya, aku memilih menutup panggilan telepon secara sepihak.

Aku menghela napas kasar. Kemudian berusaha mengingat kembali siapa sebenarnya Syakila. Namun, keningku semakin sakit saat berusaha mengingat semuanya.

Tok ... tok ... tok ....

Tiba-tiba salah seorang suster datang membawakan obat-obatan, untuk mengganti perban yang akan diganti.

Aku pun bersedia diganti semua sesuai dengan perintah suster.

Papa datang bersama Haris. Ia meminta ponsel yang tadi berada di sebelahku.

"Tadi perempuan yang bernama Syakila nelpon Papa, aku marah padanya, karena sudah lancang menghubungi papaku. Pasti ia ingin merayu, ya kan?"

Aku yang sulit bergerak karena tengah diganti perban pun hanya mampu meliriknya. Papa terlihat mengerutkan dahinya.

"Syakila? Bicara apa dia?" tanya papa.

"Nggak bicara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status