Share

Bab 22

Tok ... tok ... tok ....

Aku buru-buru keluar dari aplikasi berwarna hijau. Sebab, ada suara ketukan pintu dari arah luar kamar. Pasti itu papa, sebaiknya aku buka pintu dulu. Papa harus kembali ke kantor, mengurus semuanya yang pernah terbengkalai. Lalu aku buka pintu lebar-lebar.

"Fika, papa berangkat ke kantor ya. Terus, papa pulang ke rumah papa! Gak mampir lagi. Kamu di sini sama Mbok, gak apa-apa kan?" tanyanya sambil menyodorkan tangan.

Aku pun mengecup punggung tangan papa. Kemudian menyodorkan kening seperti biasanya.

Papaku sudah lama meninggalkan kantor dan rumahnya, pasti sudah rindu dengan rumah peninggalan mama.

"Pah, hati-hati ya! Aku dan Mbok pindah ke sana ya, besok?" tanyaku sambil merangkul lengannya. Lengan yang selalu sigap dalam menghadapi semua yang menyakiti anaknya.

"Iya, itu ide bagus. Papa jalan dulu ya, jangan pernah terima tamu dari orang yang tak dikenal, sampai kamu resmi bercerai dari Danu, ingat pesan Papa!" Itu pesan papa saat ini, ia khawatir Syaki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status