Share

16 - Permohonan Yang Sia-sia

"Markus temanku," jawabku setelah mengumpulkan secuil keberanian yang entah sempat hilang kemana.

Karena dari dulu Saverio selalu terlihat tenang, melihatnya semarah ini terus terang membuatku agak menciut.

Saverio masih menatapku penuh amarah, padahal berdiri saja ia masih harus bersangga pada kursi.

"Lalu apa maksudnya kamu akan jadian dengan Markus?" tanyanya lagi dengan nada menuntut. Dia juga masih tidak menampakkan niat akan mengembalikan ponselku dalam waktu dekat.

"Kalau kakak ingat, aku kan memang selalu bicara ngawur dengan Maxi."

"Jadi kamu juga masih dekat dengan Maxi?!"

"Tentu saja," jawabku tanpa rasa bersalah. Karena, memang ada yang salah dari kedekatanku dengan Maxi? Kan tidak. Apalagi aku dan Maxi sudah seperti dua anak kembar yang sulit dipisahkan.

Lagipula, karena aku dan Maxi sering meributkan banyak hal, aku bahkan tidak tau hal apa yang bakal membuat kami bermusuhan.

Saverio lantas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status