Share

SEMAKIN CEPAT, SEMAKIN BAIK

“Mau dibahas secepat ini?” Reta terkaget mendengar ucapan calon ibu mertuanya itu.

“Iya,” sahut Rumi penuh semangat. Perempuan itu tersenyum lebar pada Reta. “Reta, Mama udah ada beberapa nomor wedding organizer. Kita bisa mulai hubungi satu per satu malam ini.”

“Malam ini? Aku kan harus pulang,” ucap Reta bingung.

“Ah, nggak perlu pulang,” timpal Rumi secepat kilat. “Ya, kan, Pa?”

“Benar itu. Nginep aja di sini,” tutur Zidan memberikan izin.

“Bukannya nggak sopan ya?” Reta menatap malu orang tua Zidan yang tampak menggebu-gebu itu.

“Sopan-sopan saja. Kan kami yang bikin aturan,” terang Rumi dengan senyuman lebarnya. “Reta, kamu jangan sungkan-sungkan kalau sama kami ya? Mulai sekarang kamu udah resmi jadi calon menantu kami. Habis ini kamu ikut Mama ke mall. Kita cari cincin lamaran buatmu. Biar ada bukti kalau kamu itu menantu kami.”

“Ah, bagus itu. Papa ikut juga deh. Udah lama nggak jalan-jalan,” kekeh Zidan. “Mumpung mau dapat menantu baru ini.”

Pandangan Zidan melirik ke Dirga.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status