Beranda / Romansa / GAIRAH LIAR SUGAR BABY / BAB 4 - Perjanjian Kontrak

Share

BAB 4 - Perjanjian Kontrak

Penulis: Dita Sintiya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 12:35:57

"Baiklah, Aku setuju dengan perjanjian kontrak ini."

Seru Selena tanpa ragu, walau hati kecilnya masih menolak.

Tapi, untuk saat ini dia tidak bisa menuruti egonya, waktu terus berjalan, Hutang harus segera dilunasi.

William terkekeh, lalu menatap Selena dingin. "Tanda tangani kontrak itu sekarang juga."

Sejenak Selena memejamkan matanya, sebuah keputusan besar harus dia ambil.

Segera dia ambil bolpoin dan menandatangani surat perjanjian itu.

Kini dia sudah terikat kontrak, secara tidak langsung, pria di hadapannya bebas bisa melakukan apapun kepadanya.

William mulai mendekati Selena, lalu menarik Selena hingga mereka berdiri saling berhadapan.

"Mulai saat ini, aku boleh melakukan apapun kepadamu!" bisik William di telinga Selena.

Tubuh Selena menjadi bergetar karena ketakutan, dia baru bertemu dengan pria itu tapi sudah terikat perjanjian.

Selena hanya memejamkan mata lalu menelan ludahnya.

Pria itu begitu dingin dan tanpa ekspresi, di tangannya Selena bagaikan mainan yang bebas dia perlakukan.

Hembusan nafas William menyapu anak rambut Selena, aroma lavender dari tubuh Selena menelisik hidung William.

Namun tanpa di duga, William dengan kasar menarik Selena menuju ke dalam kamar di apartemen itu.

"Aduh.."

Tanpa belas kasihan, William menarik Selena dengan kasar memasuki kamar lalu menghempaskan Selena ke atas ranjang.

Bugh... Selena hanya bisa mengaduh dan meringis, ingin sekali rasanya menangis tapi ini harga yang pantas untuk mendapatkan uang itu.

Selena membalikkan tubuhnya, sedangkan William mulai mendekati Selena.

Tubuh mereka sudah sangat berdekatan tanpa jarak.

William mulai mendekati wajah Selena, tapi reflek Selena memalingkan wajahnya dari William.

Melihat reaksi dari Selena, William terdiam.

Entah apa yang di pikirkan oleh pria dingin itu, semenit kemudian William justru menarik diri dari Selena.

"Tinggallah disini dan jangan pergi kemanapun tanpa seizinku!"

Setelah mengatakan itu, William beranjak dari kamar itu.

Ada sedikit rasa lega di hati Selena, sejujurnya dia belum siap untuk melakukan 'kewajibannya' itu.

"Ada apa dengan pak William? Kenapa dia justru pergi?" Lirih Selena bermonolog diri.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu di buka lalu tertutup. William justru pergi meninggalkan Selena di apartemen itu.

Selena berjalan keluar kamar, untuk melihat apa yang terjadi.

Pandangan Selana beredar ke sekeliling apartemen mewah itu, tepatnya mencari keberadaan William.

Benar saja, pria itu sudah pergi dari sana. Selena juga hendak bergegas pergi. Tasnya juga sudah berada di atas meja.

Segera Selena ambil tasnya dan hendak pergi, tetapi langkahnya terhenti saat teringat perkataan William sebelum meninggalkannya.

"Tinggallah disini dan jangan pergi kemanapun tanpa seizinku!"

Selena mengurungkan niatnya untuk meninggalkan apartemen itu dan kembali duduk di sofa.

"Bagaimana Aku bisa meninggalkan apartemen ini, sedangkan aku sudah terikat kontrak itu."

Kedua tangannya dia gunakan untuk menutupi wajahnya, Selena menangis lirih.

Hidupnya kali ini begitu berat, Selena merasa begitu putus asa. Dalam hidupnya, saat ini adalah masa paling terpuruk untuknya.

Ponselnya berbunyi, membuatnya segera menghapus air mata yang mulai mengalir.

Sang ibu menelponnya, entah sudah panggilan keberapa yang ibunya lakukan.

Tidak ingin ibunya tahu jika Selena tengah menangis, gadis itu menarik nafas agar tenang untuk menjawab panggilan sang ibu.

"Halo ibu."

(Nak, kemana saja kamu? Tidak pulang dari kemarin, Ibu sangat khawatir."

Sudah jelas Rosmala akan khawatir, pasalnya Selena tidak pulang ke rumah dari kemarin malam.

Selena hanya meminta izin jika ada pertemuan dengan bagian HRD dari perusahaannya.

"Maaf bu, Ternyata HRD meminta Selena untuk segera bekerja."

(Harusnya kamu kabari ibu jika tidak bisa pulang, ibu sangat khawatir padamu, Nak.)

Tidak mungkin Selena memberitahu kejadian yang sebenarnya bahwa dia diculik dan sekarang dia menjadi tawanan seorang konglomerat.

Selena tidak ingin membuat ibunya tertekan ataupun bersedih.

Tapi Selena juga harus memberitahu ibunya, mulai sekarang dia tidak akan pulang sampai satu tahun ke depan.

"Bu, ada hal yang harus Selena ceritakan."

(Hal apa itu, Nak?)

"Perusahaan memutasi Selena ke luar negeri untuk bekerja di perusahaan induk, saat ini Selena sedang berada di hotel untuk penerbangan besok pagi."

(Kenapa begitu tiba-tiba, Na? Kamu tidak bisa menemui ibu terlebih dulu?)

Kedua mata indah Selena terpejam, tenggorokannya seolah tercekat karena sudah membohongi ibunya.

Semua ini Selena lakukan agar bisa segera melunasi hutang ke lintah darat itu dan segera membebaskan Ayahnya.

"Hal ini harus Selena lakukan, Bu. Karena perusahaan sudah menyetujui akan memberikan Selena uang bonus sesuai permintaan Selena."

"Uang itu bisa kita gunakan untuk melunasi hutang dan membebaskan Ayah, Bu."

Hening.. Rosmala tidak menjawab sang putri, namun isak tangis mulai terdengar dari Rosmala.

(Maafkan kami ya, Nak. Kamu jadi terbebani seperti ini karena kami.)

Panjang lebar Selena mencoba memberitahu ibunya, bahwa semua ini bukan salah mereka.

Sebagai anak yang berbakti, sudah sepantasnya Selena berkorban untuk kedua orangtuanya.

Selena juga memberitahu Rosmala, jika selama satu tahun ini dia tidak akan bisa bertemu Rosmala.

Begitu panggilan telepon selesei, Selena menghempaskan tubuhnya ke sandaran sofa.

Membiarkan bulir bening yang sedari tadi dia tahan itu mengalir di pipinya yang kemerahan.

Tubuh yang lelah, pikiran yang tertekan tanpa Selena sadari dia tertidur begitu saja di atas Sofa.

>>

Pagi hari..

Selena terbangun karena mendengar suara bel berbunyi.

Segera bangun dan membukakan pintu setelah merapihkan rambut dan baju alakadarnya

Dari layar smart lock door terlihat jika Pak Arnold sudah berada di depan pintu.

"Selamat pagi Nona Selena."

"Pagi pak Arnold, ada apa?"

"Saya kemari atas perintah Pak William, hari ini saya akan mengantarkan Anda ke suatu tempat."

Selena mempersilahkan Arnold untuk masuk terlebih dahulu sebelum berbicara lebih banyak.

"Baiklah, Saya akan bersiap terlebih dahulu."

Pak Arnold lalu menyerahkan peper bag yang dia bawa kepada Selena.

"Ini dari Pak William untuk Nona kenakan."

Sedikit ragu Selena menerima paper bag itu, dilihatnya ada setelan celana dan kemeja serta masker wajah.

"Saya akan selesei 30 menit lagi, tunggu saja di sofa, Pak."

"Saya tunggu di luar saja, Nona."

Selena segera bersiap, mandi dan merias wajahnya hanya menggunakan sunscreen dan lipstik, karena hanya itu yang ada di tasnya.

Entah kemana Arnold akan membawanya pergi. Selena tidak banyak bertanya, hanya mengikuti saja.

Sebuah rumah sakit ternama dan mewah tempat mobil itu terhenti.

"Kenapa kita ke rumah sakit, Pak?"

"Perintah Bapak untuk memeriksakan kesuburan Nona."

Arnold menjawab santai lalu keluar mobil dan membukakan pintu untuk Selena.

"Mari kita segera ke dalam, Bapak William sudah berada di ruangan dokter."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Demi Loinenak
Wah,seru ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 116 - Dua Istri

    William datang dengan terpaksa ke rumah yang sudah di sediakan oleh Mark untuk menjadi tempat tinggal Brenda dan juga dirinya.Awalnya memang William tidak ingin bersama Brenda tetapi Charles terus mendesaknya hingga akhirnya terpaksa William datang. "Aku disini sekarang! Kamu ingin aku melakukan apa lagi, hah?" tanya William. "Apakah kamu harus melaporkan kepada Ayahku jika ingin melakukan malam pertama bersamaku?" Brenda tetap bersikap tenang dengan duduk di sofanya. "Bukankah seharusnya pengantin baru menghabiskan malam pengantinnya bersama? Lagipula kamu sudah bilang kepada Selena akan pergi ke luar kota selama 7 hari." "Tapi aku tidak sanggup walau sehari saja bersamamu, Brenda!" "It's okay. Lama-lama kamu akan terbiasa bersama dengan diriku, Wil." Brenda beranjak berniat untuk mendekati William dengan langkah dan liukan tubuh yang menggoda. Brenda berusaha merayu William dengan membuka kancing baju bagian atasnya. Tetapi William tetap saja datar menatapnya. "Bukankah mala

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 115- pernikahan terpaksa

    Seminggu sudah dengan cepat berlalu, kini pernikahan William dan Brendan yang telah di rencanakan oleh keluarga William maupun Brenda akan segera berlangsung. Pernikahan diam-diam tanpa sepengetahuan dari Selena, hati William sebenarnya sangat sakit ketika harus membohongi istrinya seperti ini. Brenda positif hamil, setelah memastikan kehamilannya dengan menggunakan alat tes kehamilan ataupun pemeriksaan kandungan. William tidak bisa mengelak lagi selain menuruti kemauan Brenda untuk menikahinya, desakan orangtuanya pun turut andil dalam keputusan besar ini. "Kamu sudah siap bukan dengan segala konsekuensi menjadi istri kedua! Jangan sekali-kali kamu mengungkapkan hubungan kita kepada istriku, Selena!" Bisikan lirih William di telinga Brenda nampak seperti sebuah ancaman, Brenda tersenyum getir, sedetik yang lalu dia sangat merasakan bahagia karena bisa menikah dengan William.Tetapi pria itu merusak kebahagiaan dengan mengingatkan status yang kan di sandangnya nanti, istri kedua

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 114 - Putus asa seorang William

    Mobil hitam itu melaju dengan begitu kencang saat William menginjakkan pedal gas jauh lebih dalam. Pikiran William benar-benar sangat kacau kali ini, situasi yang sama sekali tidak William harapkan ataupun terfikirkan, dia akan menduakan istri tercintanya. "Arrghhh..." pekik William dengan menambah lagi kecepatan laju mobilnya. Muka William memerah, rasanya dia hendak meledak namun harus tetap bertahan. Mobil yang William kendarai entah menuju kemana, tidak tahu arah yang dituju William hanya menuruti perasaannya. Jika bisa kabur, dia akan pergi jauh bersama Selena untuk hidup bahagia bersama hanya berdua saja. Tetapi tanggung jawabnya sebagai pewaris tunggal, membuat William berat mengambil jalan itu, ada nama baik keluarga yang harus dia jaga. Perlahan Mobil hitam Mercedes maybach itu William hentikan di pinggir jalan tol tempat rest area. Memukul kemudi untuk meluapkan kekesalannya dan juga kemarahannya. Masalah demi masalah yang menimpanya membuat hatinya tert

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 113 - Paksaan Charles

    "Aku akan menjadi istri keduamu secara diam-diam tanpa Selena tahu, Wil." Ucapan Brenda yang tiba-tiba membuat semua orang di dalam ruangan itu terkejut dan menatap semua ke arah Brenda. "What? No!" seru Mark sangat tidak setuju dengan pemikiran putrinya. "Tidak! Pemikiran macam apa itu, Brenda?" Celetuk William tak kalah terkejut. "Pikirkan baik-baik Brenda, ini menyangkut masa depanmu," Charles mencoba untuk mengingatkan akan setiap resiko di waktu yang akan datang untuk setiap keputusan yang dia ambil. "Kamu masih menolakku Wil? Ketika aku bahkan meminta untuk menjadi istri simpananmu?" Brenda berkata dengan menatap penuh kesedihan kepada William. "Aku.." Chalres segera memegang tangan William agar tidak mengatakan apapun lagi. Melihat Brenda yang memiliki kelas sosial dan martabat tinggi sudah sangat merendahkan dirinya dengan mau menjadi istri simpanan. Cinta memang buta, akan melakukan apapun untuk mendapatkannya asal bisa bersama orang yang di cintai. "W

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 112 - Istri simpanan

    Dengan langkah tegap William menuju restoran japanese, tempat dimana dia memiliki janji dengan Brenda. "Tuan William, tamu Anda sudah menunggu di ruangan privat VVIP," sapa pelayan dengan sangat ramah."Baik, terimakasih."William segera masuk begitu pintu terbuka William pun terpaku ketika melihat yang datang ke acara pertemuan itu bukan hanya Brenda melainkan Charles dan juga Mark ada di sana."Ayah? Om Mark?" lirih William dengan keterkejutannya."Surprise!" teriak Brenda sembari merentangkan kedua tangannya.Segera William menutup pintu agar orang lain tidak mendengar percakapan mereka, ruangan itu khusus dan sangat privat, kedap suara sehingga orang dari luar tidak akan tahu apa yang mereka bicarkan."Apa-apaan ini, Brenda? Bukankah hanya kita yang akan bertemu!" cecar William."Kenapa Wil? Kamu tidak suka jika Om dan Ayahmu ada disini?" Mark berkata sinis. "Kamu jadi tidak bisa mengancam atau menekan Brenda seperti tempo hari, hah!"Mark terlihat sangat emosi setelah diceritaka

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 111 - Berbohong pada istri

    Selena masih tidak sadarkan diri dan William tetap setia menemani Selena. Radit sudah pergi sejak beberapa waktu yang lalu ketika William memintanya pergi, Ida pun sudah menyiapkan makanan serta minuman untuk Selena di atas nakas. William sangat khawatir, di pegangnya dengan lembut tangan Selena, lalu mengecup kening istrinya. "Bangunlah Baby, kamu harus kuat dalam situasi apapun." Di tengah ke khawatirannya, Ponsel William berdering, segera William ambil dan melihat panggilan dari Brenda. Fokus William menjadi terpecah, kini dia juga kembali mengingat permasalahannya dengan Brenda belum beres benar. Sengaja William membiarkan dering ponselnya berhenti sendiri, hingga panggilan dari Brenda juta berakhir tanpa di jawab. Tak berapa lama, Brenda malah mengiriminya sebuah pesan singkat. [Temui aku, jika tidak Aku akan memberitahukan kepada istrimu sendiri!]Tepatnya pesan ancaman yang mendesak William, kenapa Brenda ikut mendesaknya di situasi yang tidak tepat seperti ini?Tapi ak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status