Beranda / Romansa / GAIRAH LIAR SUGAR BABY / BAB 4 - Perjanjian Kontrak

Share

BAB 4 - Perjanjian Kontrak

Penulis: Dita Sintiya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-06 12:35:57

"Baiklah, Aku setuju dengan perjanjian kontrak ini."

Seru Selena tanpa ragu, walau hati kecilnya masih menolak.

Tapi, untuk saat ini dia tidak bisa menuruti egonya, waktu terus berjalan, Hutang harus segera dilunasi.

William terkekeh, lalu menatap Selena dingin. "Tanda tangani kontrak itu sekarang juga."

Sejenak Selena memejamkan matanya, sebuah keputusan besar harus dia ambil.

Segera dia ambil bolpoin dan menandatangani surat perjanjian itu.

Kini dia sudah terikat kontrak, secara tidak langsung, pria di hadapannya bebas bisa melakukan apapun kepadanya.

William mulai mendekati Selena, lalu menarik Selena hingga mereka berdiri saling berhadapan.

"Mulai saat ini, aku boleh melakukan apapun kepadamu!" bisik William di telinga Selena.

Tubuh Selena menjadi bergetar karena ketakutan, dia baru bertemu dengan pria itu tapi sudah terikat perjanjian.

Selena hanya memejamkan mata lalu menelan ludahnya.

Pria itu begitu dingin dan tanpa ekspresi, di tangannya Selena bagaikan mainan yang bebas dia perlakukan.

Hembusan nafas William menyapu anak rambut Selena, aroma lavender dari tubuh Selena menelisik hidung William.

Namun tanpa di duga, William dengan kasar menarik Selena menuju ke dalam kamar di apartemen itu.

"Aduh.."

Tanpa belas kasihan, William menarik Selena dengan kasar memasuki kamar lalu menghempaskan Selena ke atas ranjang.

Bugh... Selena hanya bisa mengaduh dan meringis, ingin sekali rasanya menangis tapi ini harga yang pantas untuk mendapatkan uang itu.

Selena membalikkan tubuhnya, sedangkan William mulai mendekati Selena.

Tubuh mereka sudah sangat berdekatan tanpa jarak.

William mulai mendekati wajah Selena, tapi reflek Selena memalingkan wajahnya dari William.

Melihat reaksi dari Selena, William terdiam.

Entah apa yang di pikirkan oleh pria dingin itu, semenit kemudian William justru menarik diri dari Selena.

"Tinggallah disini dan jangan pergi kemanapun tanpa seizinku!"

Setelah mengatakan itu, William beranjak dari kamar itu.

Ada sedikit rasa lega di hati Selena, sejujurnya dia belum siap untuk melakukan 'kewajibannya' itu.

"Ada apa dengan pak William? Kenapa dia justru pergi?" Lirih Selena bermonolog diri.

Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu di buka lalu tertutup. William justru pergi meninggalkan Selena di apartemen itu.

Selena berjalan keluar kamar, untuk melihat apa yang terjadi.

Pandangan Selana beredar ke sekeliling apartemen mewah itu, tepatnya mencari keberadaan William.

Benar saja, pria itu sudah pergi dari sana. Selena juga hendak bergegas pergi. Tasnya juga sudah berada di atas meja.

Segera Selena ambil tasnya dan hendak pergi, tetapi langkahnya terhenti saat teringat perkataan William sebelum meninggalkannya.

"Tinggallah disini dan jangan pergi kemanapun tanpa seizinku!"

Selena mengurungkan niatnya untuk meninggalkan apartemen itu dan kembali duduk di sofa.

"Bagaimana Aku bisa meninggalkan apartemen ini, sedangkan aku sudah terikat kontrak itu."

Kedua tangannya dia gunakan untuk menutupi wajahnya, Selena menangis lirih.

Hidupnya kali ini begitu berat, Selena merasa begitu putus asa. Dalam hidupnya, saat ini adalah masa paling terpuruk untuknya.

Ponselnya berbunyi, membuatnya segera menghapus air mata yang mulai mengalir.

Sang ibu menelponnya, entah sudah panggilan keberapa yang ibunya lakukan.

Tidak ingin ibunya tahu jika Selena tengah menangis, gadis itu menarik nafas agar tenang untuk menjawab panggilan sang ibu.

"Halo ibu."

(Nak, kemana saja kamu? Tidak pulang dari kemarin, Ibu sangat khawatir."

Sudah jelas Rosmala akan khawatir, pasalnya Selena tidak pulang ke rumah dari kemarin malam.

Selena hanya meminta izin jika ada pertemuan dengan bagian HRD dari perusahaannya.

"Maaf bu, Ternyata HRD meminta Selena untuk segera bekerja."

(Harusnya kamu kabari ibu jika tidak bisa pulang, ibu sangat khawatir padamu, Nak.)

Tidak mungkin Selena memberitahu kejadian yang sebenarnya bahwa dia diculik dan sekarang dia menjadi tawanan seorang konglomerat.

Selena tidak ingin membuat ibunya tertekan ataupun bersedih.

Tapi Selena juga harus memberitahu ibunya, mulai sekarang dia tidak akan pulang sampai satu tahun ke depan.

"Bu, ada hal yang harus Selena ceritakan."

(Hal apa itu, Nak?)

"Perusahaan memutasi Selena ke luar negeri untuk bekerja di perusahaan induk, saat ini Selena sedang berada di hotel untuk penerbangan besok pagi."

(Kenapa begitu tiba-tiba, Na? Kamu tidak bisa menemui ibu terlebih dulu?)

Kedua mata indah Selena terpejam, tenggorokannya seolah tercekat karena sudah membohongi ibunya.

Semua ini Selena lakukan agar bisa segera melunasi hutang ke lintah darat itu dan segera membebaskan Ayahnya.

"Hal ini harus Selena lakukan, Bu. Karena perusahaan sudah menyetujui akan memberikan Selena uang bonus sesuai permintaan Selena."

"Uang itu bisa kita gunakan untuk melunasi hutang dan membebaskan Ayah, Bu."

Hening.. Rosmala tidak menjawab sang putri, namun isak tangis mulai terdengar dari Rosmala.

(Maafkan kami ya, Nak. Kamu jadi terbebani seperti ini karena kami.)

Panjang lebar Selena mencoba memberitahu ibunya, bahwa semua ini bukan salah mereka.

Sebagai anak yang berbakti, sudah sepantasnya Selena berkorban untuk kedua orangtuanya.

Selena juga memberitahu Rosmala, jika selama satu tahun ini dia tidak akan bisa bertemu Rosmala.

Begitu panggilan telepon selesei, Selena menghempaskan tubuhnya ke sandaran sofa.

Membiarkan bulir bening yang sedari tadi dia tahan itu mengalir di pipinya yang kemerahan.

Tubuh yang lelah, pikiran yang tertekan tanpa Selena sadari dia tertidur begitu saja di atas Sofa.

>>

Pagi hari..

Selena terbangun karena mendengar suara bel berbunyi.

Segera bangun dan membukakan pintu setelah merapihkan rambut dan baju alakadarnya

Dari layar smart lock door terlihat jika Pak Arnold sudah berada di depan pintu.

"Selamat pagi Nona Selena."

"Pagi pak Arnold, ada apa?"

"Saya kemari atas perintah Pak William, hari ini saya akan mengantarkan Anda ke suatu tempat."

Selena mempersilahkan Arnold untuk masuk terlebih dahulu sebelum berbicara lebih banyak.

"Baiklah, Saya akan bersiap terlebih dahulu."

Pak Arnold lalu menyerahkan peper bag yang dia bawa kepada Selena.

"Ini dari Pak William untuk Nona kenakan."

Sedikit ragu Selena menerima paper bag itu, dilihatnya ada setelan celana dan kemeja serta masker wajah.

"Saya akan selesei 30 menit lagi, tunggu saja di sofa, Pak."

"Saya tunggu di luar saja, Nona."

Selena segera bersiap, mandi dan merias wajahnya hanya menggunakan sunscreen dan lipstik, karena hanya itu yang ada di tasnya.

Entah kemana Arnold akan membawanya pergi. Selena tidak banyak bertanya, hanya mengikuti saja.

Sebuah rumah sakit ternama dan mewah tempat mobil itu terhenti.

"Kenapa kita ke rumah sakit, Pak?"

"Perintah Bapak untuk memeriksakan kesuburan Nona."

Arnold menjawab santai lalu keluar mobil dan membukakan pintu untuk Selena.

"Mari kita segera ke dalam, Bapak William sudah berada di ruangan dokter."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Demi Loinenak
Wah,seru ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 5 - Tes Kesuburan

    Selena segera mengenakan masker lalu mengikuti Arnold masuk ke dalam rumah sakti. Kali ini, Selena tidak banyak bertanya, sebagai orang yang sudah terikat kontrak dia harus mengikuti apapun keinginan dari pihak pertama tanpa tapi. Wajah saja William menyuruhnya untuk tes kesuburan, karena dia harus melahirkan anak untuknya. Mereka menggunakan lift dan menekan tombol angka 5. Selena terus mengekor di belakang Arnold, sampai tiba di ruangan dokter Angga spesialis Obgyn. Benar saja, William sudah berada di dalam ruangan itu dengan wajah datarnya. "Silahkan masuk Bu." Arnold mempersilahkan Selena masuk dan dia menunggu di luar ruangan. Pria yang memakai jas dokter itu tersenyum hangat pada Selena, lalu mempersilahkannya duduk di kursi sebelah Pak William. "Perkenalkan Saya Dokter Angga, dokter yang akan membantu kalian untuk segera memiliki seorang anak." "Saya Selena Eveline." Ucap Selena sembari mengulurkan tangannya. "Angga, kamu harus ingat kalau semua ini harus di r

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 6 - Wanita untuk menjadi Ibu Pengganti

    Tahap awal proses Bayi tabung adalah melakukan induksi ovulasi dengan memberikan suntikan hormonal dan obat-obatan.Dengan tenang Selena menjalaninya, setidaknya dia akan menjalani kontrak itu tanpa harus melakukan kontan fisik dengan Wiliam. Dokter Angga melakukan tugasnya dengan baik.Berbagai macam obat telah dokter Angga suntikan ke dalam tubuh Selena."Syukurlah, kita telah melakukan tahap awal dari prosedur ini," seru dokter Angga sumringah. "Setelah ini, kamu hanya perlu banyak istirahat agar efek obatnya maksimal." "Baik dokter." jawab Selena sambil tersenyum. "Setelah 2 minggu, kamu harus kembali datang ke rumah sakit untuk melakukan tindakan selanjutnya." jelas Dokter Angga pada Selena. Selena mengerti dengan apa yang di instruksikan oleh Dokter Angga. Setelah selesei menemui dokter Angga, Selena berpamitan untuk pulang. Saat Selena mencari keberadaan Pak Arnold, ponselnya tiba-tiba bergetar. Pesan dari Pak Arnold yang memberitahukan bahwa Pak Arnold tengah berada d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 7 - Permintaan seorang istri

    "Terima kasih sudah mencari ibu pengganti untuk melahirkan anak kita, Mas." Baru kali ini William melihat binar bahagia pada mata indah Sofia setelah penyakit kanker merenggut kebahagiaannya."Anak kita akan segera lahir, dia akan menjadi penggantiku saat aku tiada nanti." Sofia mengucapkan hal itu sembari menahan tangis. "Sayang." William kembali mendekap istrinya itu. "Kamu tidak akan meninggalkan Aku, kamu akan sembuh dari penyakit itu."William masih belum bisa terima istrinya menderita kanker, apalagi jika harus kehilangannya. Berbagai informasi bahkan rumah sakit di seluruh dunia sudah William cari agar bisa menyembuhkan istrinya. Tapi sampai detik ini, dia belum mendapatkan rumah sakit yang bisa dan mau mengobati istrinya.Kanker yang di derita Sofia cukup langka dan ganas, banyak yang menyerah bahkan tak sedikit yang bilang lebih baik memanfaatkan waktu yang masih ada untuk berbahagia bersama.Sofia menatap sayu pada William. "Akan ada anak kita yang menghiburmu ketika ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 8 - Harga yang Pantas

    William tengah berada di apartemen dimana Selena berada. Pria itu duduk di sofa besar yang membentuk letter L sembari menikmati wine dengan pikiran yang berkecamuk. Malam itu, William harus melakukan hubungan badan bersama Selena sebagai proses pembuahan pertamanya.Hari ini adalah masa subur Selena, peluang untuk mendapatkan anak jauh lebih besar. Apalagi Sofia, istri pertama William mendesaknya untuk segera melakukan tugasnya, agar mereka segera memiliki anak. "Pak William." Panggil Selena yang berdiri di depan pintu kamarnya, William hanya menengok ke arah gadis itu tanpa menjawab."A..apakah Bapak ingin membersihkan diri dulu?" Selena tergagap karena merasa canggung.Karna wine yang di minumnya, kondisi William kini sudah mulai mabuk. Gadis itu menggunakan lingerie yang berkimono, tentu di dalam kimono itu Selena mengenakan gaun yang super seksi dan nerawang. William menjawab dengan datar. "Aku tidak ingin mandi." Selena mengangguk, lalu hendak masuk ke dalam. Langkah Sele

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-25
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 9 - She's still a virgin, Wil!

    Pagi itu Selena merasakan tidak enak badan, apalagi bagian intimnya terasa begitu perih dan sakit.Selena menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut, rasa-rasanya dia begitu dingin dan menggigil. Terdengar suara pintu terbuka, tapi Selena hanya bisa memejamkan mata, tubuhnya begitu tidak berdaya untuk sekedar bangun dari tempat tidur.Ketukan terdengar dari balik pintu kamarnya, "Bu Selena, hari ini Pak William meminta saya untuk mengantarkan Anda ke suatu tempat, Saya harap Anda segera siap." "Pak Arnold." Lirih Selena, namun gadis itu hanya bisa bergumam.Arnold kembali mengetuk pintu kamar Selena, dan memanggil Selena, namun tetap tidak ada jawaban.Sebenarnya Arnold sudah lama menunggu di luar, membunyikan Bel namun tidak ada yang membukakannya. Akhirnya Arnold meminta izin kepada William, setelah mendapatkan izin barulah dia bisa masuk ke dalam apartemen dimana Selena berada. Ketukan dan panggilannya tidak ada sahutan, merasa ada yang janggal, Arnold dengan ragu mencoba untuk m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 10 - Gantikan Posisiku

    Karena Sofia yang memaksa ingin menemui Selena, William terpaksa menuruti kemauannya. Setelah meminta persetujuan dari dokter, William pergi bersama Sofia menuju ke Rumah Sakit Medika. "Baby, Mas khawatir dengan kondisimu. Lebih baik Mas saja yang menemui gadis itu." Lagi, William membujuk istrinya sebelum masuk ke dalam mobil."Aku kuat, Mas. Jangan khawatir yah." Sofia tetap keras kepala, tidak ada pilihan lain, akhirnya mereka berdua pergi ke rumah sakit Medika. Rumah sakit yang cukup mewah karena khusus orang kaya dan pengusaha sukses yang berobat ke rumah sakit tersebut. Ruang rawat Selena tentu mendapatkan ruang khusus yang cukup mewah dan mahal. Dengan mendorong kursi roda yang di duduki oleh Sofia, William menuju ruang rawat inap pasien naratama di rumah sakit itu. Tepat di depan pintu kamar inap Selena, William berhenti, seolah tengah ragu. "Baby, apa kamu yakin ingin bertemu dengannya?" Kembali William menanyakan hal yang sama. Sebenarnya, William tidak nyaman ji

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 11 - Bersedia menjadi Istri Kedua

    Beberapa bulan yang lalu...Sofia tengah berada di dalam kendaraan, hendak datang ke sebuah kampung yang cukup bergengsi di kota. Tidak hanya orang kaya yang berkuliah di kampus itu, melainkan ada juga mahasiswa dan mahasiswi yang mendapatkan beasiswa penuh karena kepintaran mereka. Sofia menjadi salah satu dosen di kampus tersebut, tempat dimana Selena berkuliah. Penampilan Sofia saat menjadi dosen saat itu begitu segar dan anggun. Banyak mahasiswa serta dosen yang menaruh hati kepadanya, walau hanya sekedar mengagumi. Saat itulah, Sofia tidak sengaja bertemu dengan Selena. Gadis pintar yang mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di kampus itu. Walau keadaan ekonomi dari Selena tergolong tidak mampu tapi Selena memiliki kecerdasan dan kecantikan yang tidak di miliki gadis lainnya.Mulai saat itu, Sofia mulai selalu memikirkan Selena, terlebih saat tahu jika usianya tidak akan lama lagi, Sofia memikirkan seorang pengganti yang bisa mendampingi William setelah kepergiannya kelak.S

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 12 - Kamu Istriku Juga

    Taman yang begitu indah di hiasi begitu banyak bunga mawar dan ornamen putih lainnya, nampak begitu mewah dan indah. Hari ini adalah pernikahan William dan Selena, entah seperti apa Sofia membujuk William, hingga akhirnya William setuju untuk menikahi Selena. William sudah menunggu kedatangan Selena di altar tempat mereka akan mengucapkan janji suci. Pernikahan William dan Selena hanya di hadiri oleh orang terdekat mereka saja. Seperti Alex , Lily, Ayah dari William, serta dokter Angga dan beberapa kerabat jauh.Selena melangkah keluar menuju Altar dengan perlahan, Ayah William menawarkan diri untuk menjadi pendamping pengiringnya menuju Altar pernikahan. Raut wajah William tidak pernah berbohong, Wajah itu nampak tidak senang dan tidak berbahagia. Seulas senyumpun tidak terlihat di wajahnya yang tegas, dia memang terpaksa menikahi Selena karena permintaan Sofia. Cintanya pada istrinya itu begitu besar, Selena pun tahu akan hal itu, entah akan seperti apa pernikahan mereka nant

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31

Bab terbaru

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 83 - Kelicikan Brenda

    Brenda segera mengambil pakaiannya dan memakainya, raut wajah Brenda terlihat biasa saja padahal baru saja dia melakukan hubungan intim yang cukup bergairah bersama Angga. "Istirahatlah dulu disini, kamu pasti lelah," Angga mencoba untuk membujuk Brenda dan memegang lengan Brenda. "Kita berdua bisa bermalam disini." Tanpa ragu Brenda segera menepis tangan Angga dengan begitu ketus. "Jangan sentuh Aku lagi!" Tentu Angga menjadi sangat heran dengan perubahan sikap Brenda yang drastis, padahal baru saja wanita itu menjerit penuh kenikmatan saat mereka berdua mencapai puncak klimaks bersama. "Ada apa denganmu, Brenda? Apa Aku melakukan kesalahan padamu?" Angga mencoba untuk mencaritahu perubahan sikap Brenda yang tiba-tiba seperti itu. Brenda menatap Angga dengan sangat tajam dan begitu terlihat sebuah kebencian di sana. "Jangan Kau pikir kita memiliki hubungan spesial hanya karena kita telah melakukan Sex!"Angga menggeleng karena tidak mengerti maksud Brenda. "Tapi kita melakukan

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 82 - one night stand

    Ternyata Angga dan Brenda bukannya berangkat menuju restoran, mereka malah mengunjungi sebuah hotel bintang 5 yang mewah. Di tengah perjalanan, tiba-tiba Brenda menghubungi Angga dan memintanya untuk tidur dengannya. "Angga, maukah kamu tidur denganku?" Saat mendengar itu, Angga tercenung, dia tidak tahu harus berkata apa? Tetapi 'jhonny' kecilnya tiba-tiba memberikan respon yang seirama dengan permintaan Brenda. "Kita melakukan ini hanya sekali, one night stand!" ucap Brenda lagi di ujung telepon.Angga kembali meneguk air liurnya dengan susah payah, membayangkan tubuh sexy Brenda yang selama ini menjadi fantasinya. "Baiklah, kita pergi ke hotel Permata di depan sana." "Oke," Brenda menutup teleponnya dan terus mengikuti mobil Angga ke hotel Permata. Seulas senyum penuh misteri menghiasi wajah cantik Brenda. Di hotel permata kini mereka berdua bersama, Brenda tengah duduk di atas lemari kecil sedangkan Angga tengah menikmati liang surgawi milik Brenda. "Aahhh..." Brenda

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 81 - Si gadis Angkuh

    Setelah pertemuan yang menegangkan dengan William dan juga Selena, Robert segera meninggalkan ruang tamu dan pergi ke kamarnya. Charles menyusulnya dan mencoba untuk tetap menghibur Robert agar tidak terlalu marah kepada putranya dan juga Selena. Kini hanya tinggal Brenda dan juga Angga di sana. "Bisakah Aku mengantarmu pulang, Brenda?" Angga menghentikan langkah tepat di sisi Brenda yang tengah duduk di sofa sembari memainkan ponselnya. "Tidak, Terimakasih." Brenda menjawab dengan santai sembari tetap menatap layar ponselnya tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya kepada Angga. Angga tetap berusaha mengajak Brenda berbicara walau mendapatkan respon yang tidak baik. "Brenda, bukankah kamu masih mengenalku?" Angga mencoba bertanya lagi seolah mencari cara agar Brenda memperhatikannya.

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 80 - Cinta beda Kasta

    William membawa istrinya pergi meninggalkan kediaman Massimo. Betapa kecewa hati William pada sikap dan arogansi keluarganya terutama Kakeknya yang tidak pernah berubah. Dahulu ketika dirinya memilih Sofia, William dan Sofia pun tidak kalah banyak menemui rintangan, walau akhirnya Kakeknya menyetujui karena tahu latar belakang Sofia yang berasal dari keluarga yang cukup berpengaruh. Namun itu semua tidak cukup membuat Robert bisa menerima Sofia sepenuh hati. Sikap dan sifat Sofia yang lembut dan penuh kasih malah membuat Robert merendahkan mendiang istri pertamanya itu. Robert bilang istrinya tidak memiliki ambisi untuk mendukung William, segala macam tekanan Kakek berikan termasuk tentang kelahiran seorang pewaris. Hingga membuat Sofia frustasi dan malah mendapat penyakit yang berbahaya yang merenggut nyawa istri pertamanya itu.

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 79 - Istriku Selena bukan Gadis Jelata

    Brenda tersenyum penuh ejekan kepada Selena, seolah dia tengah merasa akan memenangkan sebuah kompetisi. Situasi William dan Selena yang terpojok, membuat Brenda seperti memiliki kesempatan untuk merebut William dari pelukan Selana. Kini mereka berlima sudah duduk di sofa ruang tamu keluarga Massimo dengan suasana yang menegangkan. "Apa yang ingin Kakek tanyakan?" William membuka suara dengan setenang mungkin. Robert menatap tajam cucu kesayangannya itu seperti hendak menerkamnya. "Jelaskan pada kami kenapa Gadis itu tidak ada di datar pasien IVF, William!" Suara Robert bahkan menggelegar sampai memenuhi rumah besar itu. "Sudah pasti kek, karena Selena adalah pasien khusus, Angga tidak ingin publik mengetahui identitasnya," William terlihat santai mengahadapi Robert . "Bukankah akan berbahaya jika publik mengetahui lebih awal tentang identitas Selena yang sebenarnya?" Brenda tanpa pikir panjang langsung ikut berkomentar. "Memangnya identitas Selena yang sebenarnya a

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 78 - Merasa Rendah Diri

    Ponsel William tidak berhenti bergetar saat pasangan suami istri itu tengah bersiap untuk menemui Robert. Selena yang melihat ponsel William berdering langsung mengambilkannya dan memberikan kepada suaminya. "Mas ini Dokter Angga, jawablah dulu." "Akhirnya dia menjawab juga panggilanku!" Sambil meraih ponsel lalu mengangkat telepon dengan menjauh dari Selena. "Halo Ga, kenapa Kamu bisa selalai ini membiarkan Kakek dan Ayahku ke rumah sakit tanpa mempersiapkan rencana!" William langsung memberondong pertanyaan kepada Angga dengan nada ketus. Saat ini William sangat kesal kepasa sahabatnya itu yang di nilainya tidak becus untuk menutupi rahasianya. [Maaf Wil, Aku sedang sibuk karena ada seminar dan Resepsionis yang seharusnya bilan

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 77 - Ketahuan?

    Siang itu, Robert dan Charles mendatangi rumah sakit tempat Angga bekerja. Sudah 3 hari ini Robert menunggu kabar baik yang ingin dia dengar tentang calon cicitnya. Resepsionis menyambut mereka ramah karena sudah sangat mengenal keluarga Massimo. "Selamat Siang Bapak Robert dan Bapak Charles, Ada yang bisa saya bantu?" "Kami ingin bertemu dengan Dokter Angga, bisakah kami langsung menemuinya?" "Baik Pak, tunggu sebentar." Sang Resepsionis segera menelepon ke ruangan Angga tapi tidak ada yang menjawab, Hilda nama Resepsionis Angga lalu mengecek jadwal dokter Angga. "Oh Maaf Pak, hari ini Dokter Angga sedang ada seminar di hotel Anggara, sore nanti baru bisa kembali." Robert terlihat kesal lalu berdecak. "Ck... bagaimana kalau saya lihat cucu dan menantu saya? Dimana

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 76 - Bath Up

    Selena menggeliatkan tubuhnya, sinar matahari membangunkannya di pagi hari itu. Suaminya masih memeluknya erat, Setelah pertempuran panas mereka semalam. William benar-benar mampu mengendalikan diri, untuk tidak mengekspresikan hasratnya terlalu frontal, dia sangat lembut untuk meraih kepuasannya. Kecupan kecil Selena berikan di pipi William, pria itu hanya bergerak sebentar lalu tertidur kembali. Perlahan Selena turun dari ranjang, ranjang tempat mereka memadukan cinta dan memuaskan hasrat. Perut Selena sangat lapar, mungkin karena dirinya tengah hamil, makannya rasa lapar itu sangat mengganggunya. "Oke, kali ini kita akan membuat sarapan apa?" cicit Selena saat membuka kulkas. Bahan-bahan masakan di kulkas sudah tersedia lengkap setelah mereka berbelanja di supermarket kemarin.

  • GAIRAH LIAR SUGAR BABY   BAB 75 - dua pria asing

    Setelah satu hari berada di kantor keamanan, akhirnya Radit di nyatakan tidak bersalah setelah bukti cctv dan pengacara keluarga Radit datang. "Maafkan kami telah melakukan kesalahan telah menangkap orang yang tidak bersalah," ucap seorang petugas dengan nada penuh penyesalan. Terlebih saat tahu latar belakang Radit bukan dari keluarga yang sembarangan, melainkan dari keluarga yang cukup berpengaruh. Radit memaklumi kesalahpahaman yang terjadi, "Masalah ini bisa saya lupakan, tetapi lain kali kalian harus benar-benar mengecek kebenaran informasi yang masuk agar tidak terjadi salah paham seperti ini lagi." Petugas keamanan merasa lega. "Tentu Pak Radit, Terima kasih atas maklum Anda." "Tapi kalau boleh tahu, kalian mendapatkan informasi dari siapa bahwa Saya yang mencuri di supermarket?" Wa

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status