Share

MANTU BENALU

Karena lelah hati dengan ucapan Romlah yang setiap hari menyindirnya, Ali malah kepikiran ucapan Dadang. Dia ingat kembali kata-kata sahabatnya itu.

‘Apa iya ya, aku sudah dzolim sama Munaroh selama ini?’

‘Apa Munaroh marah karena aku tak pernah memberi nafkah meski dia punya uang banyak?’

‘Apa aku pertahanin Munaroh demi kebahagiaan anakku kelak?’

‘Tapi kalau aku milih Munaroh, Enyak pasti marah dan aku jadi anak durhaka?’

Perang batin Ali dimulai. Ingin rasanya kembali memperbaiki hubungan dengan sang istri. Namun ia takut jika sang ibu marah. Tapi jika terus hidup seperti ini, diapun tak mau. Dia laki-laki normal, ingin dicinta dan diperhatikan oleh seorang wanita.

“Udah gajian belum, Al?” Tiba-tiba suara Romlah membangunan anaknya dari lamunan.

“Udah, Nyak,” sahut Ali yang langsung mengeluarkan uang dari dompetnya.

“Kok cuma segini?&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status