Share

SI PAHIT LIDAH

Rencana perceraiannya dengan Munaroh membuat beban pikiran Ali. Ga tahu harus berbuat apa karena Munaroh sudah menutup pintu damainya dengan Romlah.

“Kenapa loe, Al?" tanya Dadang saat sahabatnya itu mampir ke warungnya.

“Gue lagi pusing nih, Dang?” keluh Ali. “Gue disuruh cerai sama Enyak.”

“Apa?” pekik Dadang. “Enyak loe suruh loe cerai?”

“Iya.” Ali mengangguk lemah. “Padahal Munaroh lagi hamil.”

“Emang apa masalahnya?” Dadang mencoba tenang.

“Enyak marah gara-gara Munarih gam au pinjemin uang buat modal usaha Mpok Rohaye.” Zuki membuka cerita.

“Emang berapa?” Dadang penasaran.

“Lima puluh juta.”

“Jelaslah ga mau,” sahut Dadang santai. “Uang segithu banyak, belum tentu usaha kakak loe berhasil.”

“Iya juga sih.” Ali setuju. “Munaroh j

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status