Share

Bab 39

"Nyaaah ...."

"Iya, Nah. Sebentar. Papa sih, udah tahu siang bolong juga." Aku beringsut dari kasur, sedangkan tubuh kekarnya menyelusup mirip siput masuk selimut.

"Apa?" tanyaku mengintip di celah pintu.

"Ini Nyah, sisa uangnya, kebanyakan."

"Oh, iya."

"Nyaah."

"Apa, Nah?"

"Kamar Nyonya kok gelap sih, matahari kan masih ada, tuh." Tunjuk Minah keluar.

"Kita beda planet, Nah. Kamu di planet bumi, aku baru saja naik pesawat ke Antariksa."

"Masa sih, Nyah, di Antariksa gelap? Minah jadi pengen nyobain." Sebelah kaki Minah yang cukup panjang sudah menjegal pada celah pintu yang sedikit terbuka.

"Belum waktunya, Minaaah ...." Aku sedikit mendorong tubuhnya agar mundur. Lalu, menutup pintu. Menapakkan kaki beberapa langkah untuk kembali ke peraduan.

"Nyaaah ...." Ya, ampun Minah. Apalagi sih?!

"Apalagi, Nah?" Aku berjalan cepat dan membuka pintu, suara Minah kaya petasan renteng, nggak bisa berhenti kalau nggak disamperin.

"Mau disisain nggak, Nyah?"

Aku menggeleng, "Enggak, Nah. Buat kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status