Share

Bab 38

"Pak, bukannya itu Aaraf?"

"Kebetulan sekali."

Bapak melihat pada arah yang kutunjukkan.

"Mama ajak ke sini ya, Pak." Aku berangsur menjauh dari bapak dan membiarkannya mengobrol dengan sahabatnya itu.

Mataku menyapu sekeliling, Aaraf yang baru saja terlihat berdiri di sini, sekarang sudah tidak ada. Kemana?

"Mas, lihat pria yang berdiri di sini barusan?"

"Pria yah berbaju kotak-kotak?"

"Ya, itu."

"Naik ke lantai dua, Mbak. Tangganya sebelah sana?" Jempol waiters itu menunjukkan sebuah tangga yang terhalang lukisan besar, ia nampak sopan, bahkan merundukkan tubuh saat hendak pergi meninggalkanku.

Aku menaiki tangga yang cukup panjang dan berbelok, di lantai dua ternyata lebih luas dan mewah.

Mata menangkap pakaian yang dikenakan Aaraf saat kulihat tadi, ia berada di sisi luar. Aku berjalan menghampirinya, sekilas terlihat ia sedang bersama seseorang.

"Apa kamu tidak lelah terus mengajukan banding?"

"Hah. Aku hanya ingin memperjuangkan apa yang harusnya menjadi hakku Aaraf."

Aku terte
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
lasminuryani92
Kan sebenarnya sudah bisa jalan kak, sebelum menikahi gigi dia sudah bisa jalan. Cuma d hadapan orang masih pura-pura. Itu ketinggalan karena dia lupa, terus sebelum ketahuan orang cepet balik lagi.
goodnovel comment avatar
Asa Benita
kursi rodanya ketinggalan ...... kok bisa lho..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status