Share

DENDAM IPAR DAN MERTUA

Wanita tua itu sudah berada di teras rumahku dengan angkuhnya. Dia mungkin belum tahu kalau rumah ini sudah menjadi milikku.

"Mau apa lagi kemari, Mi?" tanyaku sudah tak ada respect sedikitpun padanya. Kelakuannya yang membuatku sangat muak untuk masih tetap menganggapnya sebagai orang tua.

"Eh, eh, kok melarang Mami kesini. Ini kan rumah anak Mami. Mau kamu bilang apa tetap saja ini rumah Reyfan." Aku tersenyum kecut mendengar celotehnya.

Nggak cuma Mami. Ternyata adik iparku, Irwan pun ada di rumah ini. Dia sedang duduk menatap kami yang berseteru di teras dari ruang tamu.

"Kemarikan kunci mobil kamu sama suratnya, Han!"

"Lhoh mau buat apa, Mi?" tanyaku pura-pura keheranan.

"Itu kan mobil yang beli Reyfan. Ya mau Mami jual lah. Memangnya mau diapakan lagi?"

"Enak saja mami ngomong begitu." Tanpa mempedulikan Mami lagi, aku bergegas masuk. Malu kalau sampai perseteruan kami dijadikan tontonan para tetangga. Mami mengikutiku masuk. Tak kuhiraukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status