Home / Thriller / GEISHAKU KARMILA / SIAPA WANITA ITU (?)

Share

SIAPA WANITA ITU (?)

Author: Raifiza27
last update Last Updated: 2021-04-29 13:16:35

Lelaki tampan itu langsung bergidik. Dia merasakan bulu kuduknya berdiri dan sangat merinding.

"Aku kali ini benar-benar merinding Satriyo ...."

Suara Lazuarrdi terdengar lirih dan serak.

"Memangnya yang Mas Ardi lihat apa?"

"Sosok wanita itu ikut mobil kita. Apa dia terbawa oleh pedang samurai itu?"

"Bisa saja, Mas."

Tampak Lazuarrdi berpikir keras. Dia harus bisa segera sampai ke rumah sang kakek. Tak peduli sosok wanita itu mengikuti atau tidak.

"Kita jalan lagi!"

"Ja-jalan, Mas?"

"Iya. Jangan kalah dengan keberadaan wanita itu!"

"Ta-tapi, Mas?"

Dia menoleh ke arah Satryo. Menatap tajam tanpa jeda sedetik pun. Membuat Satriyo tak berani membalas tatapannya.

"Kenapa? Masih takut juga?"

"Ehhh ... enggak, Mas."

"Ya, sudah kalau gitu. Kita berangkat sekarang!"

"Baik, Mas."

Mobil pun segera meluncur kembali. Malam ini memang benar-benar lengang. Sesekali Satriyo membunyikan klaksonnya. Apalagi kalau sedang berada di tikungan atau jalan lurus tanpa batas.

Tak lama kemudian. Mobil mereka mulai memasuki gapura sebuah kecamatan. Jalan beraspal yang cukup lebar, masih terlihat sama. Sepi dan sunyi.

"Jam berapa sekarang?"

"Jam satu, Mas."

Dari kota kecamatan mobil terus melaju lurus menuju sebuah desa Gandu. Yang berada di dekat sebuah air terjun. Perjalanan mulai sedikit menanjak. Dengan jalan yang berkelok walau tak terlalu tajam.

Penerangan jalan semakin menghilang. Tak ada satu penerangan pun yang terlihat.

"Apa benar ini desanya, Mas?"

Lazuarrdi menoleh pada Satriyo, dengan kesal. Raut wajahnya terlihat berang. Salah satu alisnya sampai terangkat ke atas.

"Bukannya kamu sudah berulang kali ke sini?!" sentak Lazuarrdi.

"Ehhh ... ehhh, iya Mas. Sangking sepinya saya takut kalau ini jalan yang salah."

"Ikuti jalan yang lurus!" 

"Ba-baik, Mas. Maafkan saya."

Suasana kanan kiri jalan hanya terlihat pepohonan. Saat jalan menikung cukup tajam. Tiba-tiba Lazuarrdi terhenyak. Dia seperti melihat sosok wanita yang berpakaian hijau.

"Hijau ...?"

Seketika lelaki tampan itu, teringat wanita yang sering hadir dalam mimpi. Tak hanya dalam mimpi, terkadang dia menampakkan diri. Bahkan sampai bisa meraba dirinya.

"Haaahhh!" Lazuarrdi menghela napas panjang.

Satriyo yang takut tersesat, langsung menghentikan mobil di pertengahan pertigaan jalan.

"Kalau ada orang yang menabrak kamu, di tengah jalan ini. Jangan salah kan! Karena kamu yang salah!"

"Ma-maafkan saya, Mas. Kepala saya jadi pusing. Saya sampai lupa jalannya."

"Parah kamu, Sat! Coba ambil jalan naik ke atas itu!"

"Ba-baik, Mas. Enggak tau kenapa saya kok jadi gini."

Semakin jalan bertambah naik. Mereka hanya menemukan perkebunan dan pepohonan hutan yang lebat. Sesekali tercium aroma rebusan singkong dan sayur yang terhembus. Hingga memenuhi mobil.

"Kita ini di mana, Satriyo?"

"Saya juga enggak tahu. Sepertinya kita tersesat."

"Ahhh! Payah kau!"

Satriyo menghentikan mobil mereka. Aroma rebusan itu semakin melesak tajam. Tercium kuat di hidung mereka.

"Bau ini--"

Sengaja Lazuarrdi tak meneruskan perkataannya.

"Sebaiknya kamu putar balik. Sangat jelas kita tersesat."

Satriyo hanya mengangguk. Dia merasa bersalah. Jalan ini benar-benar menjadi asing baginya.

Saat mobil dalam posisi menghalangi jalan. Mereka seperti melihat sekelabat bayangan hitam yang melintas di atas mobil mereka.

"Apa tadi? Apa kamu melihatnya Sat?"

Hening tak ada jawaban.

"Satriyo!" bentak Lazuarrdi.

Dia langsung menoleh pada sopirnya. Yang terpaku dengan pandangan lurus ke depan. Membuat Lazuarrdi heran dan aneh. Perlahan dia menyentuh lengan Satriyo.

Gerakannya begitu lambat, saat melihat pada Lazuarrdi. Tatap mata Satriyo terlihat kosong dan hampa. Begitu dingin bagai tak ada kehidupan di dalamnya.

"Ka-kamu, oke Satriyo?"

Lelaki muda yang seumuran dengan Lazuarrdi itu mengeleng lemah. Lalu tangannya bergerak ke arah jendela depan mobil. Dia melihat dengan jelas, sosok wanita berbaju kimono tanpa kepala tengah menghadang mobil mereka.

Deg!

Jantungnya serasa berhenti berdetak. Dengan kedua mata yang membulat lebar. Lazuarrdi hanya bisa terpaku mematung. Tak ada kata yang mampu terucap. Manakala dia melihat, di belakang sosok wanita yang membawa kepalanya sendiri. Ada bayangan hitam. Yang seolah tengah memeluk sosok wanita jepang itu.

"Sat ... Satriyo! Tancap gas sekarang!" Seraya memukul keras lengan sopirnya itu. Bahkan Lazuarrdi mendorong Satriyo hingga kepalanya membentur jendela.

Namun, lelaki itu hanya terdiam. Tanpa memberikan respon sama sekali pada majikannya. Lazuarrdi terlihat kebingungan. Hanya satu yang terpikirkan saat ini. Menekan klakson dengan kencang dan berulang-ulang.

Tiiin ... tiiiin .... tiiin!

Hingga sebuah cahaya yang bersinar terang membuat dirinya begitu silau. Lazuarrdi sampai mengangkat sebelah tangan. Untuk menghalangi sinar itu, sampai pada bola matanya.

Tiba-tiba ....

"Onegaishimasu! Tolong ... tolooong!"

Terdengar suara seorang wanita yang berteriak kencang. Tak jauh dari tempat dirinya saat ini. Lazuarrdi pun sungguh terkejut. Saat melihat dirinya sudah berada di sebuah hutan yang sangat lebat.

"Di mana aku ini?"

Dan ....

"Watashi o tasukete! Tolong aku!"

Suara teriakan wanita itu kembali terdengar. Membuat Lazuarrdi semakin kelabakan. Dia hanya mendengar banyak sekali suara teriakan dan jerit histeris permintaan tolong.

"Satriyo, di mana kamu?!"

Saat dia mencoba mengedarkan pandangan ke sekitar. Lazuarrdi melihat sosok wanita yang sangat cantik. Berpakaian kimono  hijau dengan riasan yang cukup tebal. Tengah memandang ke arahnya.

Wanita itu tersenyum lebar. Perlahan senyuman itu menghilang dari wajah cantiknya. Jemari tangan bergerak menurunkan pakaian kimono hingga sebatas dada. Membuat desir lembut yang aneh pada Lazuarrdi.

Tiba-tiba, tanpa disadari siapa pun. Dari arah belakang. Sosok bayangan hitam seolah merangkul dan memeluknya. Jemari runcing menghitam, melukai tubuh putih mulus wanita itu.

Darah segar mengucur deras. Tak hanya itu. Lazuarrdi bagai disuguhkan pemandangan yang mengerikan. Saat kuku-kuku tajam itu, mulai melukai leher dan wajah sang wanita.

"Hentikan!" teriak Lazuarrdi.

Seketika sosok makhluk hitam, tinggi besar itu menghentikan perbuatannya. Mereka berdua menoleh pada lelaki tampan itu. Hanya sekali hentak. Sosok wanita Jepang sudah berdiri di hadapan  Lazuarrdi.

Tatap matanya tajam. Hingga dia bisa merasakan aura yang sangat hitam tengah menyelimuti sosok wanita Jepang ini.  Saat Lazuarrdi memberanikan diri, melihat ke arahnya.

Bola mata yang putih, berubah perlahan menghitam. Tetes air mata darah kehitaman mengalir membasahi wajahnya.

Seketika itu, dadanya terasa sesak. Lazuarrdi kehabisan oksigen untuk bernapas. Dia merasa sorot mata itu, bagai mencekik lehernya.

"Aaaahhh!"

Kedua tangan Lazuarrdi bergerak ke arah leher. Berusaha menahan sesuatu yang seperti merambat dan menekan dirinya saat ini.

"Si-siapa ... kau?" Suara Lazuarrdi terdengar lemah.

Tarikan napasnya semakin cepat. Tersengal-sengal, saat dia mulai kehabisan napas. Hingga semua menjadi gelap gulita. Sampai sebuah panggilan membangunkan dirinya. 

Seperti sesuatu yang terus mengguncang tubuhnya keras.

"Mas ... Mas Ardi! Bangun, Mas!"

***

Wow! Penasaran enggak nih?

Ikuti juga cerita yang lain KUKU BU SAPTO dan ELEGI WANITA KEDUA.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • GEISHAKU KARMILA   TAMAT

    Tepat pukul dua belas siang. Mereka baru terbangun. Dan bergegas berkemas. Annisa yang sudah sedari tadi siapa sedang berjongkok di makam Kazumi atau Karmila.Dia membacakan Yasin dan doa untuknya. Dari ambang pintu Lazuarrdi melihat ke arahnya dengan wajah yang segar. Lalu berjalan mendekati Annisa."Maaf, enggak bisa seperti rencana semula Nis.""Enggak apa-apa kok Mas Ardi. Saya juga baru bangun kok. Buru-buru mandi terus ke sini sebentar.""Berarti belum makan?"Annisa menggeleng."Yuk, makan dulu. Kayaknya Marni sudah siapkan semuanya.""Baik, Mas."Langkah keduanya menuju ruang makan. Terlihat Marni yang sibuk menata piring."Kamu masak apa beli, Mbak?""Saya beli nasi padang Mas. Takut kalau di warung yang lain, Mas Ardi enggak suka. Soalnya agak manis masakannya."Apa yang dikatakan Marni dibenarkan Lazuarrdi. Segera dia duduk dan memanggil Satriyo yang sibuk memasukkan barang-barang."Kamu m

  • GEISHAKU KARMILA   MENUJU LAUT

    Hampir satu jam mereka merawat jasad yang sudah jadi tengkorak itu. Tepat pukul tiga pagi. Mereka kembali mengebumikan Kazumi atau Karmila."Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun!" ucap para warga serempak."Bahwa apa yang berasal dari-Nya. Pasti akan kembali kepada pemilik-NYa."Setelah prosesi pemakaman selesai. Beberapa warga beristirahat dengan suguhan yang dibikin oleh Marni."Annisa! Apa yang sebenarnya terjadi saat di dekat sungai tadi?""Maksud Mas Lazuarrdi?""Apa benar Kazumi meminta kamu mencari Kenanga?"Cukup lama Annisa terdiam."Kenapa kamu diam?""Ehhh ...."Wanita cantik menghela napas panjang. Lalu mengangguk."Tapi saya tak mau berjanji padanya. saya sudah tegaskan itu Mas. Akan semakin panjang kalau kita mencari Kenanga. Kita enggak tau harus bermulai dari mana juga 'kan?""Cuman yang aku takutkan, suatu saat nanti. Dia akan menganggu kita lagi, dengan meminta janji itu.""Mas,

  • GEISHAKU KARMILA   PEMAKAMAN KAZUMI

    "Mas Satriyo! Bisakah ambilkan dua lembar daun itu?""Bisa, Mbak. Sebentar!"Kedua kakinya berlari kecil meninggalkan Annisa dan Lazuarrdi yang masih terduduk di tanah."Kenapa perasaan aku sedih sekali, Nis? Seperti hancur, gelap, tak berdaya. Seolah hidup aku ini tak ada artinya lagi.""Mas Ardi banyak istigfar ya. Terus baca aya Qursi tiga kali, serta surat pendek tiga Qul. Mas Ardi bisa?"Lelaki tampan menggeleng dengan pandangan yang mengarah pada Annisa."Kalau begitu sholawat yang banyak saja Mas. Sama istigfar ya, biar perasaan Kazumi enggak terbawa Mas Lazuarrdi.""Baik, Nis."Tak lama. Satriyo sudah datang dengan memebawa dua lembvar daun keladi. Lantas memberikan pada Annisa.Sebelum mengambil kepala Kazumi, Annisa membaca doa terlebih dahulu. Setelah selesai. Dia memungut dengan kedua tangan beralaskan daun talas."Biar saya yang bawa!" tegas Annisa.Mereka pun berjalan pulang menuju rumah

  • GEISHAKU KARMILA   KESEDIHAN KAZUMI

    "Kazumi sangat terluka. Aku kesakitan bukan saja raga aku. Tapi, jiwa aku. Apalagi saat aku mendengar kabar, Hayato membunuh semua keluargaku. Saat itu kehidupanku seperti runtuh. Aku ingin mati ... aku ingin mati! Apalagi Takashimo yang menyayangi aku penuh ketulusan. Dibunuh oleh bajingan laknat itu! Belum lagi Kenanga. Di manakah Kenanga berada? Sampai kematian aku pun tak mendapatkan lagi kabar tentang dia. Di mana diaaa ... Kenanga saat itu masih berumur muda sekali. Dan Hayato sudah menjadikannya Jugun Ianfu. Karena kemarahannya padaku," isak tangis Lazuarrdi dengan suara yang berbeda. "Apa aku salah membunuhnya dengan keji?!"Kali ini Lazuarrdi yang duduk bersimpuh menoleh perlahan ke arah Annisa yang berdiri di sampingnya. Sorot matanya tajam, menatap Annisa dengan berurai air mata."Jika memang kau ingin memakamkan aku dengan layak. Ada satu syarat yang aku pinta!"Annisa yang masih terperanjat tak langsung menjawab. Dia masih terpaku dengan mata yang m

  • GEISHAKU KARMILA   PENCARIAN KAZUMI - 2

    "Ke-kenapa, Mas?"Dia terus menggeleng dengan raut wajah yang sangat tegang. Tarikan napasnya terdengar memburu. Lazuarrdi ikut merebahkan tubuhnya di sebelah Annisa yang terus menatap lelaki tampan itu."Mas Ardi kenapa sih?""A-aku lihat dia Nisa.""Terus?""Awalnya dia terlihat layaknya seorang wanita berkimono. Tapi ... tiba-tiba, kepalanya kayak terpenggal begitu saja. Dan jatuh ke tanah."Sontak mendengar penjelasan seperti itu. Annisa langsung berusaha bangkit dari tempat dia berbaring. Membuat Lazuarrdi menatap tajam ke arahnya, dengan pandangan heran."Mau ke mana kamu?""Ayo, Mas! Aku sudah tau di mana letak kepalanya.""Maksud kamu?""Ayo, Mas!"Dibantu Lazuarrdi, Annisa berjalan lembat menuju pohon gayam itu. Diikuti oleh Satriyo yang terus menyorot ke arah mereka."Tunjukkan di mana Kazumi berdiri Mas!""Di tempat aku berdiri sekarang.""Oke, tunggu bentar Mas!"Anni

  • GEISHAKU KARMILA   PENCARIAN KEPALA KAZUMI

    Dia mengangkat botol yang diberikan Mbah Sukro. Lalu mulai memercikkan air di sekitaran pohon gayam yang terlihat kokoh beridri di hadapan mereka.Saat Annisa sibuk mengucurkan air. Dedaunan pohon gayam seperti bergerak-gerak. Sampai menjatuhkan dedaunan yang kering.Sontak ketiganya melihat ke atas. Mereka seperti melihat dua titik cahaya merah. Seperti bola mata yang terus menatap ke arah mereka."I-itu ... apa Mbak Annisa?" teriak Satriyo membuat mereka berlari sedikit menjauh. Diikuti Annisa.Saat Annisa mendongak, dua titik berwarna kemerahan tak lagi terlihat."Aku masih belum selesai Mas. Kurang sisi utara aja," bisik Annisa."Ayo, kita kembali ke pohon itu!" ajak Lazuarrdi.Suasana benar-benar mencekam. Angin semakin berembus kencang."Bismillah, ya Allah bantu kami," bisik Annisa.Saat mereka kembali mendekati pohon gayam itu. Annisa merasa ada seseorang yang tengah memandang mereka. Sontak dia

  • GEISHAKU KARMILA   DI MANA KEPALA KAZUMI (?)

    Rupa-rupanya sosok hitam pekat itu, kembali akan melayangkan hantaman untuk yang keempat kalinya. Namun, sekilas cahaya putih menangkis serangan itu. Cahaya berbentuk butiran-butiran kecil menyerupai tasbih, menghalangi tubuh Mbah Sukro dari kekuatan hitam.Dalam genggaman tangan Mbah Sukro, dia terus menggulirkan tasbih yang sedari tadi dipegangnya. Terdengar lelaki itu mulai bergumam lirih. Dia terus berdzikir menghadapi serangan makhluk iblis itu.Sontak membuat kedua bayangan hitam itu, menghentikan serangannya dan mundur. Mbah Sukro memejamkan kedua mata dengan rapat. Tak henti bibirnya berdzikir. Walau tubuh tua terasa sakit akibat serangan itu. Dia terus berusaha untk membantu Annisa. Yang jauh darinya."Semoga kamu segera menemukannya, Nduk! Mbah akan mengawal kamu dari sini dengan doa."***Terlihat Annisa masih duduk dengan tafakur. Tiba-tiba dalam bayangan yang samar. Dirinya seperti melihat cahaya kemerahan yang berkelebat melintas Seir

  • GEISHAKU KARMILA   PERTARUNGAN MBAH SUKRO

    Hanya dalam hitungan sekian detik. Sosok wanita itu sudah berdiri di hadapan lelaki itu. Wajah mereka begitu dekat. Tanpa jeda. Sampai Mbah Sukro bisa mencium embusan napas makhluk yang berada di hadapannya.Manik mata mereka salling beradu. Hingga sorot mata yang tajam tak bisa membuat Mbah Sukro tunduk.Tiba-tiba, di alam yang nyata. Pintu rumah terbuka lebar dengan sendirinya. Bagai ada seseorang yang telah membuka dengan paksa. Namun, tak terlihat siapa pun juga."Mau apa kamu ke rumahku? Kedatanganmu, secara paksa seperti ini apa maksudnya?" Mbah Sukro dengan mata yang terpejam."Hentikan pencarianmu! Atau kau akan mati! Sama seperti mereka semua." Terlihat bayanganhitam yang tak tampak perwujudannya.Masih dengan mata yang terpejam, Mbah Sukro melempar kembang-kembang itu dengan pelan."Mrene ... mrene! Ini makanan kamu!" seru Mbah Sukro.(Mrene = ke sini)Tampak gumpalan asap yang menyerupai sosok seorang lak

  • GEISHAKU KARMILA   SOSOK PENUNGGU PEDANG

    Seketika Satriyo mengarahkan senter yang ada di tangannya. Saat cahaya mulai menerangi pohon itu. Sontak dia melemparkan senter jumbo ke tanah. Dengan tubuh yang hampir terjungkal. Untung Lazuarrdi menahan keseimbangan tubuhnya, dengan menarik lengan Satriyo."Aaaaarghhhh!"Tubuh Satriyo akhirnya terduduk di dekat kaki Lazuarrdi. Napasnya tersengal-sengal."A-ada apa kamu?""Ayo, Mas. Kita pergi dari sini. Ini lebih seram dari rumah kita, Mas!" tegas Satriyo."Memangnya apa yang kamu lihat?"Satriyo tak mau menjawab. Dia menggeleng kuat-kuat. Lazuarrdi mengambil senter jumbo yang terbalik dan mati. Sekali tekan dan sedikit mengguncang akhirnya, senter menyala lagi.Lazuarrdi kembali menyorotkan cahaya pada pohon kelapa yang tak jauh dari mereka. Tak terlihat apa pun. Lalu dia menundukkan kepala."Kamu kenapa Sat? Coba bilang!""Ta-tanyakan Mbak Annisa, Mas!" Dengan suara bergetar dan tubuh Satriyo seperti orang yang kedi

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status