Share

7. Tawaran

Author: Nannys0903
last update Last Updated: 2025-11-21 23:26:47
Bab 7

Celina menatap alamat yang akan ia kunjungi nanti malam, klub malam yang terkenal dan mewah, di hati paling dalam ada keraguan untuk datang, tapi ia ingin ibunya segera dibebaskan. Tak peduli berapa pengorbanan yang ia lakukan.

"Jangan lupa jam 8 malam. Pakai gaun malam, dandan yang cantik. Saya janji kalau kamu berhasil mengambil hati dia. Denada akan saya bebaskan tanpa syarat."

Wajah Celina menunduk menatap pantulan diri di lantai. Ia teringat gaun yang digunakan ketika bertemu Luis. Tawaran Tuan Nick mengiurkan. Dibebaskan tanpa syarat. Bukankah sangat menguntungkan. Apalagi ia butuh biaya pendidikan.

"Baiklah Tuan. Saya akan datang tepat waktu." Celina menatap sejenak kemudian menunduk lagi.

"Bagus. Saya akan tunggu di lobi sesuai alamat yang saya berikan." Tangan pria itu mengusap bahu Celina lembut.

Celina keluar ruangan Tuan Nick dengan napas yang lebih berat. Pintu kaca tertutup pelan di belakangnya, tapi penjelasan Nick masih terngiang di kepala. Apakah
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gadis 100 Juta Tuan Luis    37. Patah Hati

    Bab 37 "Jawab Cel. Siapa pria itu?" Doni menguncang bahu Celina. Ia tak terima jika Celina dimiliki pria lain. "Sakit Don," rintih Celina. Done melepaskan kedua tangannya. Wajahnya tertunduk, kedua tangan mengepal erat. "Cel. Jangan putus. Aku gak mau." "Maaf Don. Kita harus putus." Suara Celina bergetar. Ini adalah keputusan yang tepat atau Luis akan marah. Pria itu pasti tak suka jika berdekatan dengan pria lain."Jadi kamu sudah memiliki pacar baru?" tanya Doni berharap jawabannya tidak. Tapi Celina memilih bungkam. Ia tak akan melepaskan wanita itu begitu saja. Celina tak bisa menjawab apalagi pria itu adalah Luis, dosennya sendiri bisa jadi petaka bagi mereka. Celina pergi meninggalkan Doni tanpa menjawab pertanyaan terakhir. Sudah cukup bagi mereka. Doni pria baik tak mungkin bisa bersama Celina yang hanya barang bekas. Kali ini Doni tak mencegahnya. Hatinya retak dengan keputusan Celina. Ia yakin ada pria yang dicintai Celina. Tubuhnya membeku dan netranya memandang pung

  • Gadis 100 Juta Tuan Luis    36. Putus

    Bab 36 "Sedang apa kamu di sini? Bukankah anak magang libur dan perusahaan juga tutup?"Wanita kemeja putih dengan rok mini, gambut sebahu menatap Celina angkuh. Tatapannya terlihat meremehkan penampilan Celina yang sangat sederhana dan miskin. "Menunggu teman." Celina tersenyum ramah. Ia baru ingat kalau wanita itu adalah karyawan tetap di perusahaan milik Luis. Wanita itu pernah memarahi Celina karena tak sengaja melakukan kesalahan kecil. Ia bagai manager memarahi Celina. Padahal jabatannya hanya karyawan biasa merasa kalau dirinya senior. Semua meja penuh dengan pengujung. Hari libur memang banyak pengunjung. Apalagi makanan di restoran itu enak pelayannya juga bagus. Tanpa meminta izin duduk di hadapan Celina. Sebagai pemilik meja tentu saja terkejut. Wanita itu dengan santai memanggil pelayan memesan minuman dan makanan. "Maaf, Nona. Hari ini aku ingin bertemu dengan teman." Suara Celina sopan. "Kamu usir aku. Lagian di sini ada empat kursi. Memangnya teman kamu berapa?

  • Gadis 100 Juta Tuan Luis    35. Cemburu

    Bab 35 "Katakan Celina. Apakah kalian pacaran?" Suara Luis meninggi hanya menunggu penjelasan dari Celina. Langkahnya lebar hingga tubuh mereka dekat. "Doni itu ...." Nyali Celina ciut. Apalagi wajah Luis memerah dan rahang mengeras. Aura kemarahan terlihat jelas. "Jawab Celina!" "Ia juga mahasiswa Universitas Heard hanya beda tingkatan saja." Celina menelan salivanya. Baru kali ini melihat Luis sangat marah. "Kami tak sengaja bertemu, Tuan." Celina menahan tangan Luis agar tak menarik rambutnya lebih keras lagi. Rasa panas dan nyeri terasa hingga ke kulit kepala. "Lalu kenapa kamu menemuinya dan memberikan peluang untuk pergi bersama." Luis melepaskan tarikkan tangan dari kepala Celina.Kini, ia mendorong pinggang Celina lebih dekat dan intim. "Waktu itu hujan, Anda lupa? Kami harus berteduh dan restoran itu paling dekat dengan kami." Celina memilih mengalah padahal Luis juga pergi berdua bersama wanita lain bergandengan mesra. Wanita itu sangat posesif dan tak suka meliha

  • Gadis 100 Juta Tuan Luis    34. Saling bertabrakan

    Bab 34 Celina menatap pemuda di hadapannya. Celina tak pernah bercerita tentang perusahaan ini baik keluarga ataupun sahabatnya. Ia hanya mengaku sebagai pengasuh di rumah orang kaya. "Doni kenapa kamu di sini?" Celina selalu ingat perkataan Luis kalau ia tak suka berdekatan dengan siapapun di perusahaan itu. Tapi Doni bukan karyawan. Apakah masih bisa toleransi. "Aku kebetulan sedang antar barang di kota ini. Gak sengaja lihat kamu tadi waktu makan istirahat. Ingin menyapa, tapi barang harus segera diterima. Aku nungguin kamu sejak tadi." Doni menatap Celina penuh rindu. Mereka jarang sekali berkomunikasi sejak ia pulang. Doni sangat bersalah dan menyesali. Tapi Celina tampak tak peduli Dulu Celina selalu mengirim pesan atau menghubunginya walau hanya sekedar menanyakan kabar. Tapi sekarang Celina tak pernah menghubunginya. "Apa nomor ponsel kamu diganti?" Suara Doni pelan, tapi terdengar jelas. Ada getaran di setiap kalimatnya. "Tidak. Masih yang dulu." Celina tak menatap Doni

  • Gadis 100 Juta Tuan Luis    33. Tak Suka Berbaur

    Bab 33 Celina mengusap dada. Kenapa supir berkata langsung di depan Anabel. Tapi supir juga tidak tahu apa yang dipikirkan Celina. Jadi supir itu tak sepenuhnya bersalah, harap dimaklumi. Anabel masih meminta penjelasan terlihat dari netranya yang tak berpaling. Sedangkan Celina terlihat biasa aja. Berpura-pura tak paham. "Eh, itu asrama kamu bukan?" Celina menujukkan gedung di pinggir jalan. Di sana dipasang pagar sangat tinggi tertulis keterangan di papan. Asrama putri. "Iy. Ayo mampir aku punya koleksi buku bagus. Kita bisa baca bareng." Anabel menarik lengan Celina, tapi ia tak bisa. Apalagi Luis sudah mencarinya. "Maaf, ada yang harus aku kerjakan. Next aja." "Ya sudah. Tapi janji bakalan main, ya." Celina hanya mengangguk saja. Ia juga tak tahu kapan ada waktu. Anabel sudah masuk ke gedung asrama dan ia menepuk bahu supir. "Pak, Tuan Luis cariin saya untuk apa?" "Tuan hanya memastikan kalau Nona sudah sampai. Tuan Luis menunggu Anda. Kita harus segera sampai." "Ya sud

  • Gadis 100 Juta Tuan Luis    32. Seminar

    Bab 32 Celina duduk di pojok restauran menatap jalan raya yang hirup pikuk oleh kendaraan mewah. Celina hanya memesan kopi dan sandwich saja. Itu saja tak tersentuh olehnya. "Kenapa aku tak bersemangat," keluh Celina dalam hati. Padahal tadi ia merasakan api menggebu di dadanya. "Tidak, aku tak boleh begini. Ini kesempatan emas buatku." Celina mengeleng lemah memberikan semangat untuk dirinya. Dari kejauhan Celina melihat Andreas berjalan dengan gagah. Wajahnya memang tak setampan Luis. Tapi Andreas bisa memperlakukan wanita dengan baik. Semua itu terlihat ketika ada wanita tua dengan pakaian lusuh hendak menyeberang jalan justru Andreas menghentikan kendaraan untuk membantu wanita itu menyebrangi jalan. Bukan hanya itu Celina melihat cara bicara Andreas dengan bawahannya. Ia masih memiliki rasa kasihan dan prihatin. Beda dengan Luis dingin dan tak peka dengan keadaan di sekitarnya. "Maaf, Nona menunggu lama." Andreas memanggil pelayan dan langsung memesan makan siangnya.

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status