“Maaf, pernikahan antara Julio Scott dengan Elara Felicya tidak bisa dilanjutkan.”
Mendengar hal tersebut membuat mereka membelalakan mata, mereka merasa terkejut dengan ini. “Lho kenapa tidak bisa dilanjutkan? Ini sudah mendekati waktu, hanya tersisa 1 jam lagi, kenapa tidak bisa dilanjutkan? Apakah ada berkas yang kurang? Jika iya, kita bisa melengkapinya dengan segera dan pernikahan harus tetap dilaksanakan!”
“Tidak bisa Bu, karena kami tidak akan mungkin menikahkan seorang seorang laki-laki bersama dengan seorang perempuan yang berstatus sebagai istri sah dari orang lain.”
“Apa? Istri sah?!”
Semua yang ada di Ruangan begitu terkejut, pihak keluarga Elara dan juga keluarga Julio sama sekali tidak tahu kalau Elara sekarang berstatus sebagai Istri dari orang lain.
“Gak mungkin Pak, anak saya belum menikah dengan siapa pun, sehingga tidak mungkin Elara berstatus sebagai Istri orang lain. Elara baru akan melangsungkan pernikahannya dengan Julio sekarang.” Melinda mencoba untuk menjelaskan dan mereka mengangguk sesuai dengan apa yang mereka ketahui.
“Itu pasti ada kesalahan dari pihak kalian! Silakan kalian cek ulang berkas pengantin perempuan itu, kemungkinan ada kesalahan nama atau namanya mirip, sehingga kalian mengira kalau Elara sudah menikah.”
Pekerja yang mengurus hal tersebut menghela napas panjang. “Baik Bu, akan saya cek ulang dan nanti semua datanya akan saya berikan pada kalian semua.”
Mereka mengangguk dan pekerja itu langsug pergi untuk mengecek ulang, sementara waktu terus berlalu yang menambah rasa panik bagi mereka semua. Anindita melangkah ke arah di mana Melinda berada, tatapannya sudah terlihat penuh dengan amarah.
“Melinda! Apa ini? Apakah kalian semua berniat mempermalukan keluarga kami?!” Nada bicara Anindita penuh dengan amarah yang langsug membuat Melinda menggeleng dengan rasa paniknya.
“Tidak Anin, aku sama sekali tidak punya niat mempermalukan keluarga kalian. Itu semua pasti kesalahan, aku berani menjamin kalau Elara belum menikah. Kita tunggu hasil cek ulang mereka ya?”
Semua panik, cemas, bahkan Melinda terus mondar-mandir kebingungan, hingga Wandah mendekat ke arahnya. “Ini bagaimana? Kalau sampai pernikahan ini tidak terjadi, bukan hanya kita yang akan semakin sengsara, tapi keluarga Scott akan tidak terima pada kita dan mereka bisa saja menghancurkan kita atau lebih mempermalukan kita!”
“Aku juga tidak tahu Ma! Semua ini di luar kendali aku!”
Mereka terlalu kalut dalam suasana ini, hingga di Ruangan lain, kedua mempelai sudah diarahkan untuk menuju ke tempat yang seharusnya. Elara sudah terlihat cantik dengan wedding gown yang dia gunakan. Berjalan dengan langkah yang santai, sampai akhirnya dia bertemu dengan seorang pria dengan wajah tampan, menggunakan setelah jas yang rapi, lengkap dengan bunga kecil yang menghias saku jasnya.
Semua tamu undangan sudah tidak kaget melihat mempelai pria yang duduk di kursi roda, karena semua juga tahu bagaimana keadaan Julio Scott yang masih setengah lumpuh akibat kecelakaan yang menimpanya. Pandangan mereka bertemu, dengan senyuman yang terukir di bibir Julio dan Elara hanya mengangguk dengan seutas senyuman yang dipaksakan.
Seorang pria melangkahkan kaki dengan membawa sebuah dokumen, dia berjalan ke atas panggung dan juga ke dekat mic. “Sebelumnya, saya minta maaf mengganggu waktunya. Kepada keluarga calon pengantin, beserta tamu undangan yang hadir, saya ingin menyampaikan sesuatu hal yang cukup serius dan juga penting.”
Pengumuman itu dengan seketika membuat mereka semua mengalihkan pandangannya, Elara sedikit bisa menduga apa yang akan dibicarakan, tapi dia tetap terlihat seperti orang yang merasa penasaran dengan apa yang akan terjadi sekarang.
“Ada apa Pak?”
“Untuk pernikahan antara Julio dan juga Elara, tidak bisa dilanjutkan atau dibatalkan.”
“Hah, apa?!”
“Kenapa?”
“Kenapa bisa?”
Berbagai pertanyaan terdengar memenuhi seisi Gedung dan Elara memejamkan matanya sambil menghela napas panjang, dia sudah menduga kalau hal yang akan dibicarakan adalah hal ini.
“Pak, kenapa bisa? Ini hanya tinggal beberapa menit lagi, mereka menikah?”
“Iya Bu, saya tahu dengan itu, tapi keputusannya sudah jelas. Tidak akan ada pernikahan antara laki-laki lajang dengan perempuan yang berstatus sebagai istri orang.”
Semua yang ada di Ruangan syok, riuh tanda tanya begitu menggema di Ruangan. Tatapan Julio beserta keluarga terlihat membulat tajam, sementara keluarga Elara merasa begitu kebingungan dan masih tidak paham, hingga perdebatan terjadi di antara mereka.
“Kalau Elara sudah menikah, lalu siapa Suaminya? Pria mana yang tercatat sebagai Suami dari Elara?” Melinda bertanya dengan nada tinggi. “Siapa suami kamu Elara?”
“Di mana Suami kamu?!” tanya Wandah dengan bola mata yang besar, bahkan terlihat memerah, bukan hanya amarah, tapi menahan malu dan juga rasa takut.
Elara terlihat kebingungan dengan ini, dia merasa ragu untuk menyebutkan nama yang menjadi Suaminya, sementara mereka semua sudah menunggu jawabannya.
Melinda menatap petugas dan mencoba mendesaknya. “Siapa nama pria yang tertera sebagai Suaminya Elara Pak?!”
“Saya Suami dari Elara!”
Suara berat dengan nada yang tegas membuat banyak pasang mata mengalihkan pandangan ke arah dari mana Suara itu berasal dan semua pasang mata langsung membelalak saat melihat seorang pria yang menggunakan setelan jas hitam dengan kemeja hitam yang dia gunakan.
Senyuman terukir dengan jelas di bibir pria bernama Dominick Valerius, terlebih saat dia bertatapan dengan keluarga Scott. Tatapan mereka mengandung sebuah maksud tersendiri. “Mencari Suami Elara?” tanyanya memecah keheningan di antara mereka.
“Tuan Dominick?”
“Mr. Valerius?”
Tatapannya tegas, auranya penuh dengan wibawa, dia melangkah beberapa langkah sampai kemudian menarik tangan Elara agar berdiri di sampingnya. “Elara tidak akan bisa menikah dengan siapa pun, karena dia adalah Istri sah saya!”
“Eh Tuan, maaf. Kenapa anda bisa tiba-tiba menjadi Suaminya Elara?” tanya Melinda dengan nada bicara yang begitu halus dan penuh dengan kesopanan, karena dia cukup tahu dengan nama Diminick Valerius.
“Singkat saja, karena saya menikahinya kemarin.”
Semua yang ada di sini syok dengan banyak pertanyaan, sementara Dominick menatap Elara dengan tatapan yang cukup dalam. “Kita pergi sekarang, Istriku?”
“Kamu tidak bisa membawa calon Istriku pergi begitu saja!” tekan Julio penuh amarah, karena dia merasa begitu dipermalukan.
Senyuman di bibir Dominick terukir dengan jelas, dia melirik ke arah Julio. “Dia memang calon Istri kamu, tapi dia Istri sah saya, sehingga saya yang mempunyai hak atas dirinya.”
“Elara tunggu! Kenapa kamu tiba-tiba menikah dengan dia?!” tanya Melinda penuh amarah. “Kenapa kamu tidak memberi tahu kami akan hal ini?!”
Ada sebuah tawa yang keluar dari bibir Elara. “Singkatnya, karena kalian tidak pernah menghargai aku dan terus memaksa aku untuk menikah dengan Julio, padahal aku sudah berulang kali mengatakan kalau aku tidak ingin menikah dengan dia, lagi pula ... kamu hanya Mama Tiri yang tidak punya banyak hak untuk tahu akan hidup dan pilihan aku!”
Suasana semakin kacau, Dominick tidak ingin tinggal lama di sini, dia langsung menggandeng Elara untuk pergi bersama dengannya, meninggalkan Gedung yang suasananya sedang sangat kacau dan sudah pasti keluarga Scott begitu menyalahkan keluarga Elara.
Di dalam mobil yang tidak tahu ke mana tujuannya, Elaraa merasa kalau jantungnya berdetak dengan sangat kencang dan Dominick mengalihkan pandangannya, dia melirik ke arah Elara dan memperhatikan perempuan cantik yang masih menggunakan make up pengantin.
“Kita langsung ke Rumah saya ya?”
“Harus banget ke Rumah ya?” Elara merasa ragu dengan hal tersebut.
Kening Dominick mengernyit. “Terus kalau bukan ke Rumah, kamu mau kita pergi ke mana? Ke Hotel?”
“Eh ... mau ngapain ke Hotel?”
“Ingat, kamu berhutang malam pertama dengan saya sebagai Suami-Istri!”
Jantung Elara terasa berhenti berdetak, apalagi saat melihat tatapan Dominick yang terlihat begitu intens. Pikiran Elara langsung terbang memikirkan apa yang akan terjadi ranjang nanti antara dirinya dan juga Dominick, dia takut kalau malam nanti akan lebih menegangkan dari sebelumnya.
“Apa yang kamu pikirkan sekarang Elara?” tanya Dominick yang memecah lamunan Elara. “Apakah kamu sedang memikirkan gaya apa dengan durasi berapa lama kita akan berhubungan nanti, hm?”
Pandangan Elara terus dia edarkan memperhatikan sekeliling, langkah kakinya terus mengikuti ke mana Dominick melangkah. Seharusnya aku tidak heran dengan seberapa megahnya Rumah ini, karena dia berani mengiyakan persyaratan yang aku berikan untuk melunasi hutang yang tidak sedikit, tapi tetap saja ... Rumah ini ... sangat luar biasa!Dominick melirik ke arah di mana Elara berada, dia tersenyum kecil kala melihat wajah cantik dari seorang perempuan yang secara status adalah Istrinya, sampai kemudian dia masuk ke sebuah kamar yang sudah dibukakann oleh pelayan yang berada di depan kamar.“Kamu bisa istirahat di sini,” ucap Dominick yang memecah keheningan di antara dirinya dan Elara.“Hem, ini kamar aku?”“Kamar kita,” sahut Dominick dengan senyuman kecilnya, bahkan senyuman itu terlihat nakal.*****Waktu berlalu dengan sendirinya, Elara tidak banyak melakukan kegiatan, dia diam di atas tempat tidur dengan pikiran yang terus berputar. “Emh ... aku boleh minta sesuatu tidak?” Elara mena
“Maaf, pernikahan antara Julio Scott dengan Elara Felicya tidak bisa dilanjutkan.”Mendengar hal tersebut membuat mereka membelalakan mata, mereka merasa terkejut dengan ini. “Lho kenapa tidak bisa dilanjutkan? Ini sudah mendekati waktu, hanya tersisa 1 jam lagi, kenapa tidak bisa dilanjutkan? Apakah ada berkas yang kurang? Jika iya, kita bisa melengkapinya dengan segera dan pernikahan harus tetap dilaksanakan!”“Tidak bisa Bu, karena kami tidak akan mungkin menikahkan seorang seorang laki-laki bersama dengan seorang perempuan yang berstatus sebagai istri sah dari orang lain.”“Apa? Istri sah?!”Semua yang ada di Ruangan begitu terkejut, pihak keluarga Elara dan juga keluarga Julio sama sekali tidak tahu kalau Elara sekarang berstatus sebagai Istri dari orang lain.“Gak mungkin Pak, anak saya belum menikah dengan siapa pun, sehingga tidak mungkin Elara berstatus sebagai Istri orang lain. Elara baru akan melangsungkan pernikahannya dengan Julio sekarang.” Melinda mencoba untuk menjelas
“Memangnya kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan saat ada yang memanggil kamu ke Ruang private?”Dengan penuh kejujuran, Elara menggelengkan kepalanya. “Maaf Tuan, saya tidak tahu, karena saya baru di sini.” Elara menjawab dengan penuh kesopanan, dia sadar kalau dia harus bersikap profesional untuk menghindari masalah nantinya. “Apakah Tuan ingin saya menari di sini untuk Tuan saksikan secara pribadi?”Dominick mengangguk, lalu alunan musik dimulai dan dia begitu memperhatikan setiap gerakan dari Elara, terlihat sedikit malu, hanya saja tidak begitu kaku dengan tubuh indah yang membuatnya cukup merasa terhibur, apalagi saat melihat gerakan Elara yang semakin menyatu dengan musik.Waktu berlalu, hingga kemudian Dominick bangkit dengan tangan yang secara perlahan menyentuh Elara dan itu membuat Elara merasa tidak nyaman, tapi dia masih berusaha menyatu dengan musik dan terus menari dengan indah. “Kita lanjutkan tarian ini di atas tempat tidur.”Sontak bola mata Elara membulat, dia
“Apakah kamu sudah siap malam ini?” tanya Fia sambil memperhatikan Elara yang berulang kali menghela napas dengan sangat panjang.Terlihat jelas dari tatapannya, kalau Elara tidak bersemangat, lesu penuh dengan keterpaksaan. “Siap tidak siap? Aku bisa apa? Karena aku juga tidak mau kalau harus dipenjara!”“Ya ... sudahlah, jalani saja, setidaknya pekerjaan ini bayarannya menjanjikan, apalagi kalau di penampilan kamu selanjutnya, bahkan bisa saja sekarang juga, jika kamu bisa menarik perhatian penonton dan kamu akan mendapatkan tips yang cukup besar dari mereka.”Hembusan napas Elara keluar dengan kasar, dia mengangguk dengan jelas dan dari ujung Ruangan, seorang wanita dengan lipstick merah menyala dan kipas di tangannya mendekat. “Elara! Siap-siap sekarang, segera ke belakang panggung, pertunjukan akan dimulai 5 menit lagi dan saya tidak ingin ada yang telat dan mengacaukan semuanya!”“Baik Madam,” jawab Elara secara terpaksa.“Jangan lupa, lepas jaket yang kamu gunakan, karena tida
“Tidak ada cara lain, kita harus menerima perjodohan dari keluarga Scott, kita harus menikahkan Elara dengan Putra Sulung keluarga Scott, karena hanya itu yang bisa menyelamatkan perusahaan kita!” Nada bicara Wandah begitu tinggi, setengah gemetar. Pikirannya kacau memikirkan kondisi perusahaan keluarga yang menjadi satu-satunya sumber penghasilan besar yang tersisa, sehingga saat perusahaan diambang kehancuran, semuanya panik.Bola mata Elara membulat penuh amarah, tangannya mengepal kuat. “Aku tidak sudi menikah dengan pria cacat! Aku masih pantas mendapatkan pria yang sepadan denganku!”Melinda yang sedari tadi diam mendengarkan Mertuanya berucap, langsung menatap Elara tajam, dia tidak suka terhadap penolakan yang Elara berikan. “Kapan? Kapan waktu itu tiba? Mana yang akan tiba lebih awal, pernikahanmu dengan pria yang bisa menolong hidupmu atau kehancuran dirimu? Kita sudah bangkrut Elara!”Elara tahu bagaimana kondisi perusahaannya, bahkan sejak lama dia sudah tahu kalau perusah
“Hei! Jangan main-main denganku! Aku butuh uang yang banyak, semua lowongan kerja yang kau berikan tidak akan menolong hidupku! Aku mungkin bisa bertahan hidup 1 minggu atau 1 bulan ke depan dalam keterpaksaan dengan uang itu, tapi hidupku akan hancur selamanya, bahkan aku tak yakin aku masih bisa bebas dengan semua hutang yang menggunung!”Seorang perempuan bernama Elara Felicya G. bukan membutuhkan uang untuk bertahan hidup, melainkan untuk menyelamatkan hidupnya yang sudah dititik kebangkrutan, perusahaan yang dia pegang, mengalami kehancuran karena kesalahan yang tak sengaja dia lakukan, dia terjebak dalam banyak jebakan.“Aku butuh uang yang banyak, menjanjikan dan bisa menolong kehancuranku Fia!”Hembusan napas keluar dari mulut Fia, pikirannya sudah terasa panas, kepalanya terasa akan pecah mendengarkan masalah sahabatnya. “Aku sudah memberimu banyak uang sebagai bentuk pertolongan untukmu dan aku juga sudah menawarkan pekerjaan yang melebihi gaji satu bulan sebagai karyawan, t