Share

Tawaran Kerja Sama

Penulis: Phebe Fortunata
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-11 14:56:20

“Memangnya kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan saat ada yang memanggil kamu ke Ruang private?”

Dengan penuh kejujuran, Elara menggelengkan kepalanya. “Maaf Tuan, saya tidak tahu, karena saya baru di sini.” Elara menjawab dengan penuh kesopanan, dia sadar kalau dia harus bersikap profesional untuk menghindari masalah nantinya. “Apakah Tuan ingin saya menari di sini untuk Tuan saksikan secara pribadi?”

Dominick mengangguk, lalu alunan musik dimulai dan dia begitu memperhatikan setiap gerakan dari Elara, terlihat sedikit malu, hanya saja tidak begitu kaku dengan tubuh indah yang membuatnya cukup merasa terhibur, apalagi saat melihat gerakan Elara yang semakin menyatu dengan musik.

Waktu berlalu, hingga kemudian Dominick bangkit dengan tangan yang secara perlahan menyentuh Elara dan itu membuat Elara merasa tidak nyaman, tapi dia masih berusaha menyatu dengan musik dan terus menari dengan indah. “Kita lanjutkan tarian ini di atas tempat tidur.”

Sontak bola mata Elara membulat, dia melirik dengan jelas ke samping. “Maksudnya bagaimana? Apakah ingin saya menari di atas tempat tidur?”

“Iya, benar, tapi lebih tepatnya menemani saya dan membuat saya puas.”

Saat itu juga Elara menghentikan kegiatannya, dia menatap Dominick dengan tatapan penuh amarah, lalu dia menggelengkan kepala. “Saya tidak akan melayani orang di sini, karena saya hanya bekerja sebagai penari, bukan sebagai pelacur!” jelasnya penuh dengan penekanan.

Dominick terkekeh pelan, tatapannya terlihat tidak percaya dengan apa yang Elara ucapkan. “Oh ya? Biasanya para penari di sini menerima double job.”

“Tidak! Saya tidak seperti itu!” tolak Elara penuh dengan kesadaran, bahkan dia juga sadar kalau dia tidak berucap sesopan tadi.

“Saya akan membayar kamu, tenang saja dan saya rasa bayaran dari saya bisa membantu keuanganmu yang sedang hancur!”

Elara sempat diam beberapa saat, dia merasa aneh kenapa pria itu bisa tahu tentang keungannya, tapi tidak terlalu lama memikirkan dari mana tahu, dia kembali menggelengkan kepala. “Saya tidak mau melakukan hubungan ranjang bersama dengan pria asing!”

“Apakah seorang pria yang pernah tidur bersama dengan kamu masih termasuk pria asing?”

Pertanyaan itu membuat Elara dengan seketika diam. Beberapa saat Elara kembali memandangi pria di hadapannya, hingga bola mata Elara membulat besar saat dia ingat jelas siapa pria di hadapannya, dia adalah pria yang sudah menemaninya malam itu, sampai dia terbangun tanpa sehelai benangpun di tubuhnya. Pada awal masuk, Elara sudah merasa tidak asing dengan orang yang memanggilnya, tapi dia melupakan pikiran itu begitu saja.

“Ah! Lupakan malam itu!”

Senyuman kecil di bibir Dominick terukir dengan jelas, lalu dia melangkah mendekat ke arah Elara yang membuat Elara secara refleks melangkah mundur. “Lalu, apa yang harus saya ingat kalau malam itu harus dilupakan?”

Ada sebuah rasa bingung di dalam benak Elara untuk memberikan jawaban dari pertanyaan itu, dia diam beberapa saat, mencoba untuk mengamati ekspresi Dominick. “Singkat saja, sekarang apa yang kamu inginkan?”

“Tidak ada yang saya inginkan sekarang, selain kamu yang bermalam dengan saya.”

“Saya tidak mau, karena saya tidak menerina double job tersebut!” tolak Elara yang masih berpegang teguh pada prinsipnya untuk tidak berhubungan dengan siapa pun sebelum menikah, meski sudah pernah berhubungan dengan pria di hadapannya, tapi Elara tidak ingin berhubungan secara sadar.

“100 juta untuk satu malam.”

Mendengar nominal yang disebutkan membuat Elara diam dengan cukup serius, dia memandangi orang di hadapannya dengan penuh pemikiran. Kali ini bukan karena Elara menginginkan uang itu, dia memang butuh uang, tapi ada hal lain yang lebih menguasai otaknya.

“150 juta, asalkan kamu bisa membuat saya puas dan saya akan kasih kamu tips kalau kamu bermain dengan sangat bagus.” Tawaran semakin diberikan, terlihat jelas kalau pria itu sangat tertarik pada Elara dan pendirian Elara semakin goyah, dia sadar tentang kehidupannya yang sedang tidak baik-baik saja.

“Apakah anda punya banyak uang Tuan?” Nada bicara Elara berubah lebih lembut, bahkan Elara secara perlahan mendekat, hingga tangannya menyentuh bahu lebar milik pria di hadapannya. Tatapan yang Elara berikan juga semakin intens dan terlihat mulai menggoda.

“Ya dan saya menginginkan kamu.”

Senyuman yang begitu manis terukir dengan seketika. “Kalau begitu, bagaimana kalau ... kita melakukan sebuah kesepakatan, seperti sebuah kontrak kerja?”

Kening Dominick dengan seketika mengernyit, dia sama sekali tidak menyangka kalau Elara akan memberikan tawaran seperti itu. “Bagaimana bisa penari murahan sepertimu mengajak kerja sama denganku?”

Kalimatnya setengah merendahkan, hanya saja Elara tidak terlalu memikirkan hal tersebut, dia kembali mengukirkan senyumannya. “Bukankah Tuan semula ingin tidur dengan saya?” Elara memberikan jeda sebentar, hingga Dominick mengangguk. “Saya akan melayani Tuan sesuai dengan keinginan Tuan, asal dengan satu syarat.”

“Katakan, apa syaratnya?” Rasa penasaran juga Dominick rasakan, apalagi saat Elara semakin dekat dan menggoda dirinya.

“Pernikahan.”

Dominick mengernyit, tatapannya dipenuhi dengan rasa bingung, sementara Elara semakin tersenyum dengan tangan yang kembali mengelus bahu Dominick, bahkan lebih berani karena jari lentiknya mulai mengelus wajah Dominick.

“Singkat saja, saya sedang bangkrut, punya banyak hutang, kemudian akan dijodohkan, saya ingin kita barter yang saling menguntungkan, bagaimana?”

“Kamu ingin saya melunasi hutang-hutang itu dan menyelamatkan hidupmu?” tebak Dominick dengan penuh percaya diri dan Elara mengangguk penuh kejujuran.

“Tepat sekali, bagaimana? Saya akan melakukan apa pun sesuai dengan kesepakatan yang ada, asalkan Tuan bisa menyelamatkan hidup saya.” Elara menggoda. “Saya bisa melayani Tuan sepenuhnya, asalkan Tuan menikahi saya terlebih dahulu.”

“Oh, kamu ingin status yang resmi?” Tawaan Dominick keluar, dia juga tidak diam saja, dia menarik tangan Elara yang membuat jarak di antara tubuh mereka semakin terhapus. Pandangan Dominick turun memperhatikan dua buah dada milik Elara yang terbentuk dengan jelas.

Tidak membiarkan tubuhnya membeku dengan pikiran yang tidak bekerja, Elara mencoba untuk menyadarkan kembali dirinya dan kembali mengangguk. “Iya, untuk mempermudah hubungan dan pelayanan, jadi Tuan tidak perlu memesan saya, karena saya sudah sepenuhnya milik Tuan.”

“Deal!”

Senyuman penuh dengan kemenangan terukir dengan jelas di bibir Elara, hingga kemudian mereka berjabat tangan dan terasa ada sebuah oksigen yang begitu segar yang Elara hirup, dia merasa akan terbebas dari berbagai tekanan yang membuat kepalanya terasa panas dan akan meledak.

“Tapi layani saya terlebih dahulu, nanti kontrak pernikahan itu akan terjalin!”

Elara membulatkan matanya, tubuhnya menegang, sementara Dominick dengan sangat mengukirkan senyumannya dan di sela-sela bengongnya Elara, dia berhasil mengecup bibir Elara, sebelum pada akhirnya dia kembali menyatukan kedua bibir mereka dan mulai menikmati bibir Elara.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Tawaran Kerja Sama

    “Memangnya kamu tidak tahu apa yang harus kamu lakukan saat ada yang memanggil kamu ke Ruang private?”Dengan penuh kejujuran, Elara menggelengkan kepalanya. “Maaf Tuan, saya tidak tahu, karena saya baru di sini.” Elara menjawab dengan penuh kesopanan, dia sadar kalau dia harus bersikap profesional untuk menghindari masalah nantinya. “Apakah Tuan ingin saya menari di sini untuk Tuan saksikan secara pribadi?”Dominick mengangguk, lalu alunan musik dimulai dan dia begitu memperhatikan setiap gerakan dari Elara, terlihat sedikit malu, hanya saja tidak begitu kaku dengan tubuh indah yang membuatnya cukup merasa terhibur, apalagi saat melihat gerakan Elara yang semakin menyatu dengan musik.Waktu berlalu, hingga kemudian Dominick bangkit dengan tangan yang secara perlahan menyentuh Elara dan itu membuat Elara merasa tidak nyaman, tapi dia masih berusaha menyatu dengan musik dan terus menari dengan indah. “Kita lanjutkan tarian ini di atas tempat tidur.”Sontak bola mata Elara membulat, dia

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Menjadi Penari

    “Apakah kamu sudah siap malam ini?” tanya Fia sambil memperhatikan Elara yang berulang kali menghela napas dengan sangat panjang.Terlihat jelas dari tatapannya, kalau Elara tidak bersemangat, lesu penuh dengan keterpaksaan. “Siap tidak siap? Aku bisa apa? Karena aku juga tidak mau kalau harus dipenjara!”“Ya ... sudahlah, jalani saja, setidaknya pekerjaan ini bayarannya menjanjikan, apalagi kalau di penampilan kamu selanjutnya, bahkan bisa saja sekarang juga, jika kamu bisa menarik perhatian penonton dan kamu akan mendapatkan tips yang cukup besar dari mereka.”Hembusan napas Elara keluar dengan kasar, dia mengangguk dengan jelas dan dari ujung Ruangan, seorang wanita dengan lipstick merah menyala dan kipas di tangannya mendekat. “Elara! Siap-siap sekarang, segera ke belakang panggung, pertunjukan akan dimulai 5 menit lagi dan saya tidak ingin ada yang telat dan mengacaukan semuanya!”“Baik Madam,” jawab Elara secara terpaksa.“Jangan lupa, lepas jaket yang kamu gunakan, karena tida

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Pertemuan Keluarga Scott

    “Tidak ada cara lain, kita harus menerima perjodohan dari keluarga Scott, kita harus menikahkan Elara dengan Putra Sulung keluarga Scott, karena hanya itu yang bisa menyelamatkan perusahaan kita!” Nada bicara Wandah begitu tinggi, setengah gemetar. Pikirannya kacau memikirkan kondisi perusahaan keluarga yang menjadi satu-satunya sumber penghasilan besar yang tersisa, sehingga saat perusahaan diambang kehancuran, semuanya panik.Bola mata Elara membulat penuh amarah, tangannya mengepal kuat. “Aku tidak sudi menikah dengan pria cacat! Aku masih pantas mendapatkan pria yang sepadan denganku!”Melinda yang sedari tadi diam mendengarkan Mertuanya berucap, langsung menatap Elara tajam, dia tidak suka terhadap penolakan yang Elara berikan. “Kapan? Kapan waktu itu tiba? Mana yang akan tiba lebih awal, pernikahanmu dengan pria yang bisa menolong hidupmu atau kehancuran dirimu? Kita sudah bangkrut Elara!”Elara tahu bagaimana kondisi perusahaannya, bahkan sejak lama dia sudah tahu kalau perusah

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Tawaran Pekerjaan

    “Hei! Jangan main-main denganku! Aku butuh uang yang banyak, semua lowongan kerja yang kau berikan tidak akan menolong hidupku! Aku mungkin bisa bertahan hidup 1 minggu atau 1 bulan ke depan dalam keterpaksaan dengan uang itu, tapi hidupku akan hancur selamanya, bahkan aku tak yakin aku masih bisa bebas dengan semua hutang yang menggunung!”Seorang perempuan bernama Elara Felicya G. bukan membutuhkan uang untuk bertahan hidup, melainkan untuk menyelamatkan hidupnya yang sudah dititik kebangkrutan, perusahaan yang dia pegang, mengalami kehancuran karena kesalahan yang tak sengaja dia lakukan, dia terjebak dalam banyak jebakan.“Aku butuh uang yang banyak, menjanjikan dan bisa menolong kehancuranku Fia!”Hembusan napas keluar dari mulut Fia, pikirannya sudah terasa panas, kepalanya terasa akan pecah mendengarkan masalah sahabatnya. “Aku sudah memberimu banyak uang sebagai bentuk pertolongan untukmu dan aku juga sudah menawarkan pekerjaan yang melebihi gaji satu bulan sebagai karyawan, t

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Kasus Penipuan

    “Pak Handoko?” Elara diam sejenak sambil memperhatikan layar handphone-nya, dia memikirkan apakah dia harus menerima panggilan itu atau tidak, sampai kemudian Elara mengukirkan senyumannya karena sebuah hal terlintas di pikirannya dan panggilan langsung dia terima.“Hallo Om?”“Hallo, kamu di mana? Bisa kita bertemu sekarang?”Senyuman Elara melebar dengan pikiran yang semakin fokus pada satu rencana. “Aku di Kantor Om, aku usahakan ke sana ya. Ada apa? Apakah Om rindu?”“Iya, kita ketemu sekarang ya? Saya tunggu di Kantor.”“Iya Om, aku selesaikan dulu urusan aku, nanti aku ke sana.”“Hati-hati.”“Iya Om, aman.” Sambungan telepon terputus dan sekarang raut wajah Elara berubah dengan rasa bahagia yang muncul.“Anak baik, selalu ada saja uang yang datang! Aku akan ke sana, setidaknya aku bisa mendapatkan uang untuk bertahan hidup dan juga bisa membayar gaji beberapa karyawan yang punya pengaruh besar dan relasi besar, agar mereka tidak membawa masalah ini ke jalur hukum! Untuk karyawan

  • Gadis Liar Milik Sang Penguasa   Pertemuan Panas Pertama

    “Kalian sudah melihatnya bukan? Dia ada di sebelah sana, sedang terpuruk, minum sendirian dan ... kalian punya waktu banyak untuk bersama dengannya.”“Jangan lupakan kalau kita sudah membayar, sehingga kita harap kalau kamu tidak memberikan batasan atas apa yang akan kita lakukan padanya!”Senyuman terukir dengan jelas di bibir perempuan bernama Selina, dia mengangguk dengan santai. “Tentu saja, aku tahu bagaimana permainan dalam dunia ini, kalian sudah membayar mahal, kalian bebas melakukan apa saja dengan dia, lagi pula ... aku tidak peduli dengan dirinya yang sudah tidak memiliki apa pun.”Keempat pria itu dengan seketika mengangguk, mereka paham dengan apa yang sudah dibicarakan, hingga akhirnya mereka semua berjalan menjauh dari tempat ini untuk menghampiri Elara yang sekarang sudah berbaur menyatu dengan lagu yang sedang menggema.Tubuh indah perempuan bernama Elara Felicya bergerak menari mengikuti alunan musik dengan kesadaran yang sudah setengah hilang karena pengaruh alkohol

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status