Share

Bab 6. Menantu Pertama Amijaya

Penulis: Sa'adah
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-29 20:27:18

Cup.

Arkana mengecup kening sang istri dengan mesra.

Kemesraan yang Arkana tunjukan semakin membuat mereka heboh. Tetapi mereka kembali terdiam saat sang pemilik acara itu bersuara.

"Saya sebagai orang tuanya yang menjadi saksi pernikahan mereka, Yasmin adalah menantuku. Acara ini memang sudah direncakan untuk menyambut, sekaligus memperkenalkan menantuku kepada kalian semua." Ujar Amijaya.

Mereka semua pun bungkam dengan pernyataan Amijaya yang secara langsung memperkenalkan menantu pertamanya yang tiba-tiba. Jika pria itu sudah berkata, maka tidak ada yang berani membantahnya.

"Tuan, bisakah kita kembali ke meja. Saya mau makan," bisik Yasmin tanpa malu.

Yasmin merasa bahagia dengan perlakuan Arkana malam ini, perlakuannya seprti seorang raja yang memanjakan ratunya penuh kasih sayang dan cinta. Hingga ia memanfaatkan waktu tersebut dengan riang setiap kali permintaannya dipenuhi oleh sang suami.

***

Waktu terus berputar, malam semakin larut, Yasmin mulai mengantuk. Namun, pesta belum berakhir dan Yasmin harus tetap bertahan menjaga imagenya menjadi perempuan dewasa malam ini. Apalagi banyak pasangan mata yang selalu memperhatikannya setel diumumkan bahwa dirinya menantu keluarga Amijaya.

Punggung dan bokong nya mulai terasa pegal, sedari tadi ia mempertahankan sikapnya yang lembut, berusaha menjaga imagenya sebagai istri dari tuan muda yang gagah dan berkuasa.

Padahal dalam hati Yasmin begitu dongkol tidak tahan ingin segera kabur dari sana.

"Tante, tidak bisakah aku pulang duluan? aku sudah tidak tahan." Bisik Yasmin pada Jessica.

Wajah Jessica langsung berubah bombastic side eye setelah mendengar panggilan 'tante' keluar dari mulut gadis itu, dengan sabar ia pun membuang nafas pelan mendekatkan mulutnya lalu berbisik "Tidak bisa, btw hari ini kamu terlihat perfect ya. Bekas cupang kamu juga tertutup sempurna," balas Jessica.

Yasmin merapikan jas Arkana supaya menutupi tubuhnya yang terekspos, kemudian ia mengibaskan rambutnya yang di gerai dan berkata. "Hanya yang di bagian leher dan pundak aja ditutup dengan foundation, yang di perut sama dada masih utuh kayak sebelumnya." Ucapnya dengan santai.

Kedua mata Jessica membulat sempurna sampai mulutnya terbuka, perempuan itu segera menggeser tempat duduk semakin rapat dengan Yasmin. Ia kembali mendekatkan wajahnya lalu berbisik kembali. "Apa setiap kali dihukum dengan cara seperti itu? berarti kalian juga sudah pernah melakukannya?" Katanya.

Yasmin terdiam sebentar, salah satu alisnya terangkat saat sebuah pikiran nakal melintas di kepalanya. Memperhatikan wajah Jessica yang begitu penasaran dengan jawabannya, ia pun mengangguk dan berkata. "Tentu saja, bahkan hampir setiap malam dia melakukannya." Katanya.

Ekspresi wajah Jessica semakin tercengang, perempuan itu terdiam dengan kedua mata yang mengerjap karena syok mendengar jawabannya. Sedangkan Yasmin berusaha menahan tawanya hingga memalingkan wajahnya ke arah lain.

Tiba-tiba tatapannya terhenti pada sosok lelaki yang sedang memperhatikannya dari jarak lima meter, lelaki itu menatapnya penuh minat sambil menggoyangkan gelas yang berisi minuman berwarna merah di tangannya. Ini bukan kali pertamanya Bara menatapnya seperti itu, sejak ia datang Yasmin selalu menjadi pusat perhatiannya.

Dia adalah Bara, saudara tiri Arkana yang sedang mengincarnya malam ini. Tatapan itu membuat Yasmin merasa tidak aman selalu diawasi gerak geriknya.

Raut wajah Yasmin seketika berubah, ia segera memutus kontak matanya ke arah lain mencari sosok suaminya dan ternyata… Arkana suaminya masih sibuk mengobrol bersama daddy dan tamu penting lainnya.

"Halo kakak ipar," ujar Bara hampir membuat jantung Yasmin lepas dari tempatnya.

Yasmin berbalik mengangkat menghadap lelaki itu dan berkata. "Oh hai," katanya tersenyum tipis.

"Boleh aku duduk?" Katanya.

"Silahkan adik ipar," balas Yasmin dengan ramah.

Lelaki itu duduk di sampingnya, ia memberikan satu gelas minuman yang dibawanya kepada Yasmin. Tanpa ragu gadis itu menerimanya, lalu memperhatikan minuman berwarna merah itu.

Yasmin mendekatkan minuman itu ke hidungnya, aroma segar minuman itu membuat Yasmin penasaran ingin mencicipi rasanya seperti apa. Belum sampai bibirnya menyentuh gelas tersebut, seseorang merebut minumannya lalu meneguknya sampai habis tak tersisa.

"Itu kan minumanku," kata Yasmin kesal memukul lengan suaminya.

Arkana mengusap bibirnya dengan ibu jari, ia menaruh gelas itu di meja lalu menangkup wajah gadis yang cemberut itu. Arkana mengusap pipi istrinya dengan lembut membuat jantung Yasmin terdiam sesaat.

"Alkohol tidak baik untuk kesuburan wanita, apalagi sedang program kehamilan." Ujarnya membuat para wanita menjerit iri dengan perhatian yang dilakukan pria itu.

Salah satu alis Yasmin terangkat, ia memperhatikan wajah suaminya dengan seksama. Baru lah ia paham apa yang sedang dilakukan suaminya itu, setelah berpikir beberapa detik. Ia lupa jika malam sedang berakting menjadi pasangan suami istri yang bahagia.

Yasmin menganggukan kepala. Tangannya digenggam oleh Arkana mengajaknya menemui kedua orang tuanya untuk berpamitan.

"Kalian kan sudah menikah, boleh dong mommy minta cucu." ucap Faramita

"Ukhuk ukhuk," Yasmin tersedak ludahnya sendiri mendengar permintaan ibu mertuanya.

Arkana mengusap punggung istrinya, dengan sangat perhatian ia membuka jas lalu memakaikannya kepada Yasmin untuk menutupi punggung dan bahunya yang terbuka.

"Sabar sayang, mereka pengantin baru masa udah dimintai cucu. Kalian honeymoon juga belum kan? sesibuk apapun kamu harus bisa meluangkan waktu bersama pasangan, itu kuncinya agar cepat dapat keturunan. " Ujar Amijaya.

Meskipun baru pertama kali bertemu, Yasmin merasakan sosok seorang ibu yang membuatnya merindukan kedua orang tuanya.

"Mommy minta sama tuhan, jika memang sudah waktunya pasti tuhan akan kasih. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha, iya kan sayang?" ujar Arkana sembari mengusap puncak kepala Yasmin.

Yasmin tersenyum tipis merinding mendengar panggilan baru dari suaminya. Ia pun menganggukkan kepala dan berkata.

"I i ya sayang," jawabnya gugup.

Bersambung…

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Kebahagiaan Tuan Muda Dan Nona Muda

    Yasmin akhirnya memiliki teman dalam keluarga Amijaya, yaitu Bela. Marcel mendapatkan restu setelah Arkana kembali dan resmi kembali menjadi Tuan Muda, meskipun kehamilan palsu Bela terungkap, Amijaya tetap merestui pernikahan mereka. Begitu bahagia, Marcel akhirnya bisa menikahi Bela, pria itu sampai mengajak Arkana berlomba untuk mendapatkan anak. Padahal Yasmin dan Bela tidak ingin terburu-buru memiliki anak. Namun harapan Yasmin telah hilang, karena perempuan itu telah hamil lebih dulu akibat Arkana termakan ucapan Marcel. “Sayang bangun yuk, kita berjemur.” Ujar Arkana membangunkan istrinya dengan lembut. “Aku masih ngantuk,” rengek Yasmin memeluk guling.Arkan menarik guling sang istri, kemudian mengangkat tubuh Yasmin ke dalam gendongannya, membawanya ke kamar mandi.Seperti anak kecil yang susah dibangunkan, Arkana membasuh wajah istrinya di kamar mandi, tidak lupa menggosok gigi dalam keadaan Yasmin yang masih memejamkan mata.Setelah itu Arkana mengikat rambut Yasmin, m

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 95. Ingatan Yasmin Kembali

    Satu minggu lagi Arkana dan Yasmin akan segera pindah, segala persiapan dan penyelesaian yang sudah Arkana mulai tinggal menunggu kabar Jessica yang belum memberikan keputusan apapun, bahkan kabarnya tiba-tiba menghilang setelah pembicaraan dengan Arkana.Yasmin berusaha menghubunginya, tetapi tidak mendapatkan jawaban. Arkana sangat berharap Jessica akan kembali saat perayaan sekaligus peresmian pergantian Arkana nanti.Disamping itu Yasmin tidak sabar ingin bertemu Bela dan juga mertuanya, yang sudah menghubunginya beberapa kali, sedangkan Meli merasa sedih karena mereka akan meninggalkan rumahnya.Sebetulnya, Meli sangat berat harus berpisah dengan putrinya, ia begitu takut kejadian dulu terulang kembali.Namun, melihat antusias dan keceriaan putrinya, ia merasa sedikit lega, berusaha membuang pikiran negatifnya.“Mami dan papi ikut Yasmin aja, pindah kesana.” Pinta Yasmin.“Nanti Mami dan Papi mau tinggal dimana? rumah yang dulu sudah dijual sama Papi,” kata Meli dengan wajah cemb

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 94. Tanda Cinta

    “Yasmin sudah aku bilang, aku gak ada hubungan apapun sama Emeli.” Ujar Arkana dengan nada tinggi. “Kalau gak ada hubungan apapun, kenapa kamu kemarin perhatian sama dia? Udah aku bilang jangan terlalu dekat sama dia,” teriak Yasmin membalasnya. “Kamu tahu dia rekan kerja satu kantor, bagaimana bisa aku tidak dekat dengannya? Kerjasama itu membutuhkan hubungan yang baik, selain karena pekerjaan aku tidak ada hubungan apapun dengannya.” kata Arkana berusaha menahan emosinya. Pagi hari Yasmin dan Arkana sudah memulai pertengkaran hebat, teriakannya sampai terdengar ke lantai bawah, kedua orang tua Yasmin sampai khawatir karena dari kemarin hubungan Yasmin dan Arkana tidak baik-baik saja. Belum lagi Yasmin sedang terbakar api cemburu yang belum reda, hati dan pikirannya masih terbakar karena kedekatan Arkana dan Emeli. Yasmin kembali menangis, ia masih belum terima dengan kejadian di restoran, ia masih marah diliputi kecemburuan yang hebat. Sudah beberapa kalinya Yasmin menangis, m

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 93. Kebohongan Marcel

    Api cemburu semakin membakar emosi Yasmin yang menyaksikan kedekatan suaminya dengan Emeli. Yasmin berusaha menahan diri untuk tidak menyerang perempuan itu, jika saja tidak ditemani Jessica, mungkin Yasmin sudah membuat kesalahan untuk kedua kalinya. Walaupun begitu, Yasmin tidak tahan untuk meluapkan emosinya dan menangis merasakan sakit dalam dadanya. Jessica mengantarkan Yasmin pulang dalam keadaan dibanjiri air mata, tangisannya berlanjut sampai rumah membuat Meli terkejut dan menanyakannya kepada Jessica. “Anak tante sedang dilanda kecemburuan, jangan terlalu khawatir nanti juga sembuh kalau sudah baikan dengan suaminya.” Kata Jessica. “Memangnya cemburu karena apa?” Kata Meli penasaran.“Tadi di restoran, saya dan Yasmin secara diam-diam mengikuti Arkana makan siang bersama Emeli dan juga salah satu klien perusahaan, entah itu disengaja atau tidak. Arkana terlihat perhatian dan begitu dekat dengan Emeli,” jawab Jessica. “Untung dia bisa menahan emosi, tidak melabrak perem

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 92. Tidak Mungkin Arkana Selingkuh

    Semenjak Dimas datang, Yasmin sering bermain ponsel dan begitu sering mengabaikan kehadiran Arkana.Arkana begitu kesal setiap kali istrinya main ponsel saat bersamanya, bahkan sekarang pun perempuan itu masih bermain ponsel, tidak peduli suaminya memperhatikannya sejak tadi. “Iya halo, ada apa Emeli?” Ujar Arkana menjawab panggilannya. Pria itu berdiri melangkahkan kaki ke walk in closet melepas pakaiannya satu persatu, sambil membicarakan pekerjaan bersama Emeli. “Tidak perlu, besok Tomi yang akan menyiapkannya.” Ujar Arkana. Di balik cermin, bayangan Yasmin sedang mengintip di balik pintu, hal itu membuat senyuman di wajah Arkana. Ternyata panggilan Emeli bisa mengalihkan istrinya, yang tadi sibuk bermain ponsel dan mengabaikannya, kini perempuan itu penasaran dengan pembicaraannya dengan Emeli. “Jika kamu tidak keberatan, kamu bisa ikut makan siang bersama klien dari Inggris, kita bisa berangkat bersama setelah melakukan meeting.” Ujar Arkana dengan suara agak keras. Yasmin

  • Gadis Penakluk Hati Tuan Muda Tampan   Bab 91. Bela Jatuh Sakit

    Malam ini terasa begitu panjang dan melelahkan bagi Bela, begitu banyak pelanggan yang datang memenuhi cafe tempatnya bekerja, tidak seperti malam biasanya Bela masih bisa bersantai.Pekerjaan baru di Cafe Starla cukup membantu perekonomian Bela untuk menambah pemasukan dan mencukupi keperluannya sehari-hari.Meskipun lelah bekerja, itu sudah menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukannya, karena tidak hanya untuk mencukupi kehidupan pribadinya, Bela harus mengirim uang untuk adik-adiknya agar tidak putus sekolah.Bekerja keras memanglah tidak mudah, di usia muda Bela yang harus kuliah dan bekerja sudah menjadi rutinitasnya setiap hari.Rasa sakit kepala atau demam tidak pernah Bela manjakan, apalagi cuti bekerja, Bela selalu masuk dan memaksakan diri untuk tetap kuat dan tegar.Namun, kali ini Bela tidak bisa menahan rasa sakit di perutnya yang begitu melilit, wajahnya semakin pucat membuat rekan kerjanya khawatir dan meminta Bela untuk istirahat.“Bela lebih kamu istirahat, biar ak

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status