/ Romansa / Gairah Cinta CEO dan Peramalnya / Bab 45: Petunjuk yang Mulai Terungkap

공유

Bab 45: Petunjuk yang Mulai Terungkap

last update 최신 업데이트: 2025-04-08 04:14:45

Anya melangkah mundur dengan hati berdebar. Rio tidak pernah membentaknya seperti ini sebelumnya. Ada sesuatu yang dia sembunyikan, sesuatu yang tidak ingin dia bicarakan.

"Baiklah, aku pergi," ujar Anya akhirnya, mencoba menahan emosi.

Rio menutup pintu dengan cepat, meninggalkan Anya dengan lebih banyak pertanyaan di kepalanya.

Saat berjalan menjauh dari rumah Rio, ponselnya bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal:

"Berhenti mencari tahu tentang Larasati. Itu berbahaya."

Anya merasakan bulu kuduknya meremang. Siapa yang mengirim pesan ini? Dan bagaimana orang itu tahu bahwa dia sedang menyelidiki kematian Larasati?

Dia segera membalas pesan itu: "Siapa ini?"

Tidak ada balasan.

Anya mempercepat langkahnya menuju apartemen. Pikirannya terus berputar, mencoba menghubungkan semua petunjuk yang dia temukan sejauh ini.

Nathan, Tante Sisca, Reza, dan sekarang Rio yang tiba-tiba menghindar. Semuanya seperti memiliki bagian dari teka-teki ini.

Saat tiba di apartemen, dia langsung
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

관련 챕터

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 46: Daya Tarik yang Semakin Kuat

    Anya duduk di apartemennya, menatap foto-foto Nathan yang diberikan Rio. Pikirannya berputar cepat. Jika Nathan memang masih ada di sekitar, kenapa dia tidak muncul di hadapan mereka?Ponselnya tiba-tiba bergetar. Sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal:"Berhenti mencari atau kamu akan menyesal."Anya merasakan bulu kuduknya meremang. Tangannya spontan mengetik balasan, tetapi ragu-ragu sebelum mengirimnya.Siapa yang mengirim ini? Apakah ada hubungannya dengan Nathan? Ataukah seseorang yang ingin menyembunyikan kebenaran?Sebelum dia bisa berpikir lebih jauh, ponselnya kembali bergetar. Kali ini panggilan masuk dari Reza."Anya, aku di bawah. Buka pintu," suara Reza terdengar sedikit tegang.Anya segera beranjak, membuka pintu apartemennya. Reza berdiri di sana dengan ekspresi serius."Kamu baik-baik saja?" tanyanya sambil menatap Anya lekat.Anya mengangguk pelan. "Aku baru saja dapat pesan aneh."Reza meraih ponselnya, membaca pesan tersebut, lalu mendengus pelan. "Sepertinya ad

    최신 업데이트 : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 47: Tenggelam dalam Perasaan

    Reza menatap Anya tanpa berkedip, seolah memastikan bahwa yang ia lihat di matanya bukan sekedar bayangan keinginan sesaat. Jemarinya tetap menggenggam erat tangan Anya, memberi kesempatan untuk mundur jika memang itu yang diinginkannya. Tapi tidak ada penolakan. Tidak ada gerakan menjauh.Anya menarik napas dalam, merasakan jantungnya berdetak liar di dada. Tubuhnya terasa panas, bukan hanya karena jarak mereka yang begitu dekat, tetapi karena sesuatu yang jauh lebih dalam—sesuatu yang selama ini ia tekan, tetapi malam ini tidak bisa lagi ia abaikan."Reza..." suara Anya nyaris bergetar.Reza mengangkat tangannya, menangkup wajah Anya dengan lembut. "Aku di sini, Anya."Dan sebelum Anya bisa membalas, bibirnya sudah diselimuti kehangatan. Reza menciumnya dalam, perlahan tapi penuh gairah. Tangannya merayap ke pinggang Anya, menariknya lebih dekat hingga tak ada lagi ruang tersisa di antara mereka.Anya kehilangan kendali, tangannya terangkat sendiri, melingkar di leher Reza, membalas

    최신 업데이트 : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 48: Semakin Menyatu Penuh Perasaan

    Setelah selesai makan, Reza menatap Anya dengan penuh kelembutan. Tatapan itu begitu dalam, seolah ingin mengukir setiap detik kebersamaan mereka di dalam ingatannya."Kamu bahagia?" tanya Reza, suaranya lembut namun penuh ketegasan.Anya tersenyum tipis, hatinya terasa hangat. "Aku... merasa tenang."Reza mendekat, tangannya mengusap lembut pipi Anya. "Kalau begitu, jangan pergi ke mana-mana. Tetap di sisiku."Anya menatapnya, menemukan kejujuran dalam sorot mata pria itu. Ia mengangguk pelan, lalu bersandar di dada Reza, menikmati momen kebersamaan yang terasa begitu berharga.Malam itu, mereka hanya duduk berdampingan, menikmati keheningan yang terasa begitu hangat. Tidak ada kata-kata yang perlu diucapkan, karena dalam diam, mereka telah menemukan kebahagiaan.**Anya berbaring di atas kasur, masih merasakan hangatnya genggaman Reza. Tatapan pria itu begitu dalam, seolah ingin menyelami setiap inci dari perasaan yang kini menghubungkan mereka.Reza berbaring di sampingnya, satu le

    최신 업데이트 : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 49: Malam Penuh Gairah di Apartemen Reza

    Reza semakin tidak bisa menahan diri. Nafasnya memburu, matanya menatap Anya dengan penuh gairah yang tak tertahankan. Anya merasakan getaran panas di tubuhnya saat Reza semakin mendekat, menariknya lebih erat ke dalam pelukannya."Anya..." suara Reza serak, napasnya hangat di kulit Anya.Anya hanya bisa menggigit bibirnya, matanya berbinar dengan perasaan yang semakin membara. Jantungnya berdebar keras saat Reza mulai mempercepat gerakannya, menyapu setiap inci tubuhnya dengan penuh kepemilikan."Reza..." bisik Anya dengan suara bergetar, tangannya mencengkeram punggung Reza, merasakan setiap otot yang menegang di bawah jemarinya.Reza semakin dalam, semakin cepat, seolah tidak ingin ada jarak di antara mereka. Anya merasakan sensasi yang begitu intens, membuatnya semakin larut dalam gelombang yang tak terbendung. Ia mencengkram erat lengan Reza, mendekatkan wajahnya ke dada pria itu, menikmati kehangatan dan kekuatan yang menyelimuti dirinya.Gerakan mereka berpadu dalam ritme yang

    최신 업데이트 : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 50: Bermalam di Apartemen Anya

    Malam itu, Anya berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya. Ia mengenakan gaun hitam sederhana, tetapi cukup elegan. Rambutnya ia biarkan terurai, sedikit bergelombang. Ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya malam ini—perasaan yang bercampur antara harapan dan ketakutan.Ponselnya bergetar. Pesan dari Reza: "Aku sudah di sini. Aku tunggu."Anya menghela napas panjang sebelum mengambil tasnya dan melangkah keluar.Restoran tempat mereka biasa bertemu tidak terlalu ramai. Cahaya lampu remang-remang menciptakan suasana intim. Reza sudah duduk di meja pojok, mengenakan kemeja putih dengan lengan sedikit digulung. Ia terlihat santai, tetapi sorot matanya tajam, seakan menyelami pikiran Anya sejak ia masuk.Saat Anya duduk, Reza langsung menatapnya dalam."Kamu cantik malam ini," katanya pelan.Anya tersenyum tipis. "Terima kasih. Kamu juga terlihat... serius."Reza menyandarkan tubuhnya ke kursi. "Karena aku memang ingin bicara serius."Anya memainkan ujung serbet di pangkuannya. "T

    최신 업데이트 : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 51: Apakah Menjadi Pilihan Kedua?

    Anya terbangun dengan cahaya matahari yang menyusup melalui tirai apartemennya. Matanya masih berat, tubuhnya terasa hangat, dan yang pertama kali ia sadari adalah tangan Reza yang melingkari pinggangnya, menariknya lebih dekat.Jantungnya berdetak pelan, tetapi perasaan itu terlalu dalam untuk diabaikan. Ia menoleh sedikit, melihat wajah Reza yang masih terlelap. Ada ketenangan di sana, sesuatu yang jarang ia lihat sebelumnya.Anya menatap langit-langit, pikirannya mulai berputar. Apa yang sebenarnya sedang terjadi di antara mereka?Reza menggeliat sedikit, matanya terbuka setengah. "Udah bangun?" suaranya serak karena baru saja terjaga.Anya mengangguk pelan. "Udah. Kamu?"Reza tersenyum kecil, lalu menarik Anya lebih dekat hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa senti. "Kalau bisa, aku nggak mau bangun," bisiknya. "Biar aja begini terus."Anya tertawa kecil, tetapi di balik itu ada perasaan yang menusuk. Sampai kapan? Sampai kapan kita begini?Reza menatapnya lekat. "Aku serius

    최신 업데이트 : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 52: Dalang di Balik Kematian Larasati

    Anya menatap Rio dengan waspada. “Apa maksudmu?” tanyanya, berusaha tetap tenang meski hatinya berdegup kencang.Rio melirik sekitar, memastikan tidak ada yang mendengar. "Bisa kita bicara di tempat yang lebih private?"Anya mengangguk dan mengajak Rio ke sudut restoran yang lebih sepi. Begitu mereka duduk, Rio langsung menatapnya serius.“Aku tahu kamu dekat dengan Reza, tapi ada sesuatu yang harus kamu ketahui,” katanya pelan.Anya menelan ludah. “Apa itu?”Rio menghela napas. “Kecelakaan Larasati… bukan kecelakaan biasa.”Mata Anya melebar. “Maksudmu?”Rio menggenggam tangannya di meja, seolah ragu untuk melanjutkan. “Ada banyak hal yang selama ini disembunyikan. Larasati tidak hanya pacar Reza, dia juga…” Rio terdiam sejenak, lalu melanjutkan dengan suara nyaris berbisik, “Dia terlibat dalam sesuatu yang lebih besar. Sesuatu yang berbahaya.”Anya semakin penasaran. “Apa maksudmu? Apa hubungannya dengan Reza?”Rio menatapnya dalam. “Aku tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang. Tap

    최신 업데이트 : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 53: Rahasia yang Terungkap

    Anya masih duduk di sofa apartemen Rio, tangannya mengepal di pangkuannya. Pikirannya penuh dengan pertanyaan yang tak kunjung mendapat jawaban yang bisa ia terima.Ia mengangkat wajahnya, menatap Rio dan Reza bergantian. “Nathan adalah ayahnya Larasati... Kenapa dia tega melakukan itu?”Rio menunduk, ekspresinya penuh emosi yang sulit diartikan. “Itulah yang membuatku muak, Anya. Ayah macam apa yang sanggup membunuh anaknya sendiri?”Reza yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara. “Karena Larasati mengancam akan mengungkap sesuatu. Dan Nathan bukan orang yang bisa membiarkan rahasianya terbongkar begitu saja.”Anya menatap tajam ke arah Reza. “Rahasia apa?”Reza menghela napas dalam. “Aku belum tahu pasti. Tapi dari informasi yang aku dan Rio dapatkan, Nathan terlibat dalam sesuatu yang lebih besar dari sekedar bisnis. Ada hal gelap yang dia sembunyikan.”Anya menggigit bibirnya. “Tapi tetap saja… membunuh darah daging sendiri?”Rio menatap Anya lekat-lekat. “Kamu harus tahu, Anya. Na

    최신 업데이트 : 2025-04-08

최신 챕터

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 87: Kunci Masa Lalu

    Guru Adarma melangkah masuk dengan tenang. Tatapannya dalam, seolah bisa membaca pikiran Anya, Reza, dan El hanya dengan melihat sorot mata mereka. Ia duduk di kursi rotan dekat jendela, mengeluarkan sebuah map kulit tua yang terlihat usang.“Apa yang saya pegang ini,” ucapnya sambil meletakkan map di atas meja, “adalah salinan dokumen yang selama ini dicari Nathan dan orang-orangnya. Larasati sempat menyerahkannya padaku sebelum kecelakaan itu.”Anya membungkuk, jantungnya berdegup kencang. Tangannya gemetar saat membuka map tersebut. Di dalamnya ada salinan kontrak, rekening transfer ilegal, serta catatan rahasia tentang penyelundupan data yang melibatkan beberapa perusahaan besar.Reza memicingkan mata, membaca cepat isi dokumen. “Ini… bisa menghancurkan Nathan. Bukti ini cukup kuat untuk menyeret dia ke pengadilan.”Guru Adarma mengangguk pelan. “Benar. Tapi ada syaratnya, Anya.”Anya menegakkan badan, menatap Guru Adarma dengan tatapan penuh tanya.“Kau harus memastikan dokumen i

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 86: Pilihan yang Berbahaya

    Sementara itu, di balik pepohonan, El berdiri diam. Dadanya berdegup kencang. Melihat Anya begitu tenang bersama Reza membuat hatinya berkonflik. Tugasnya jelas—mengambil kembali dokumen yang disimpan Anya dan memastikan Anya tidak akan membocorkan rahasia jaringan mereka. Tapi bayangan untuk menyakiti Anya membuatnya bimbang.“Fokus, El,” gumamnya sendiri, mencoba mengusir keraguan.Malam harinya, di penginapan sederhana yang mereka tempati, Anya memutuskan untuk melakukan meditasi lebih dalam. Ia menyalakan lilin dan duduk bersila, mencoba membaca energi siapa yang sebenarnya mengintai mereka.Dalam penglihatannya yang hening, bayangan sosok El muncul. Wajahnya samar, tapi tatapannya jelas. El tampak gelisah, seolah ingin bicara tapi tertahan sesuatu.Anya tersentak membuka mata. Jantungnya berdegup cepat. “El…” bisiknya. “Dia di sini.”Reza yang duduk tak jauh darinya langsung menghampiri. “El? Kau yakin?”Anya mengangguk. “Dia mengikuti kita. Aku harus bicara dengannya. Aku perlu

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 85: Pertemuan dengan Guru Adarma

    Keesokan paginya, Anya dan Reza tiba di sebuah desa kecil di lereng gunung, tempat di mana Guru Adarma tinggal. Udara sejuk dan pemandangan hamparan sawah menghiasi perjalanan mereka.Reza memarkirkan mobil di depan rumah kayu sederhana namun terawat. Seorang pria paruh baya berwajah teduh, berjanggut putih, dan mengenakan pakaian serba putih menyambut mereka di teras. Matanya tajam namun penuh ketenangan."Selamat datang, Anya… Reza," sapa Guru Adarma.Anya menunduk hormat. "Terima kasih sudah mau menerima kami, Guru."Guru Adarma mengangguk dan mempersilakan mereka masuk ke dalam. Di ruangan dalam, suasana hening dan damai. Aroma dupa lembut menyelimuti ruangan. Anya mengeluarkan map berisi dokumen yang didapatkannya, lalu meletakkannya di hadapan sang guru."Guru, saya perlu bimbingan Anda. Semua ini terlalu besar untuk saya pahami sendiri. Ini semua tentang ayah saya, tentang El, dan… tentang masa lalu yang terus menghantui saya," suara Anya lirih namun tegas.Guru Adarma membuka

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 84: Pelarian dan Pengakuan

    Dengan penuh keberanian, Anya melangkah masuk. Ruangan dalam rumah remang-remang, hanya diterangi cahaya lampu minyak di sudut. Di tengah ruangan ada seorang pria tua duduk di kursi goyang, wajahnya sebagian tertutup bayangan, namun sorot matanya tajam mengamati Anya.“Aku yang kirim surat itu,” katanya perlahan. “Namaku Wiratma. Aku sahabat ayahmu dulu… dan aku tahu kenapa Larasati harus mati.”Anya menahan napas, jantungnya berdebar. “Tolong ceritakan semuanya…”Wiratma menunduk sejenak, lalu menatap Anya dengan mata sendu. “Ayahmu, Nathan… dia terlibat dalam jaringan pencucian uang dan perdagangan benda-benda antik ilegal sejak 30 tahun lalu. Larasati dulu mengetahui semuanya secara tak sengaja karena dia menemukan dokumen rahasia. Ia berusaha membongkar semuanya, tapi sayangnya… dia keburu dihabisi.”Anya tertegun. “Jadi… ayahku benar-benar…?”Wiratma mengangguk perlahan. “Sayangnya iya. Larasati terlalu dekat dengan kebenaran. Dan ada lebih banyak orang yang terlibat. Termasuk El

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 83: Kebenaran yang Mulai Terkuak

    Dari balik pintu terdengar suara tenang, familiar.“Ini aku, Rio. Boleh masuk?”Reza menghela napas lega dan membuka pintu. Rio masuk dengan ekspresi serius. “Aku dengar kalian lagi dalam masalah. Aku bisa bantu?”Anya mendekat, ragu-ragu. “Dari mana kamu tahu?”Rio menunjukkan ponselnya. “Aku juga dapat pesan ancaman yang sama. Kayaknya mereka nggak cuma awasi kalian, tapi aku juga.”Reza mengernyit curiga. “Kamu yakin nggak ada keterlibatanmu, Rio?”Rio menatap Reza dengan sorot jujur. “Reza, aku suka Anya, iya. Tapi aku nggak sejahat itu. Aku nggak akan membahayakan dia.”Anya terdiam. Situasi ini makin rumit. Namun di tengah ketegangan itu, ia merasa satu hal pasti — ia tidak sendirian. Reza dan Rio, meskipun dalam posisi yang sulit, sama-sama ingin melindunginya.“Kalau begitu, ayo kita bertiga ke kantor polisi. Kita selesaikan ini sama-sama,” ujar Anya mantap.Reza dan Rio mengangguk. Mereka bertiga melangkah keluar apartemen, membawa bukti rekaman dan tekad kuat. Meski bayang-b

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 82: Perjalanan Menemui Sang Guru

    “El...” suara Anya tercekat, tetapi sebelum ia sempat menambah kata, Reza sudah menghampiri.“El, cukup,” ucap Reza tegas, penuh perlindungan, lalu menatap Anya. “Kamu nggak perlu mendengarkan dia sekarang. Yuk.”El hanya memandangi mereka berdua, lalu pergi dengan langkah cepat, tak menoleh lagi.Reza menggenggam tangan Anya. “Aku udah pesan tiket. Kita pergi hari ini. Kamu butuh udara segar.”Anya menatap Reza lekat-lekat, lalu mengangguk. “Ke mana kita?”“Temui seseorang yang bisa bantu kamu memahami semuanya... Guru Adarma.”Perjalanan menuju daerah pegunungan itu memakan waktu beberapa jam. Udara dingin menyambut mereka ketika sampai di pelataran rumah kayu sederhana milik Guru Adarma—seorang pria tua berjubah abu-abu, dengan tatapan yang menembus jiwa.“Anya... akhirnya kamu datang,” ucapnya sebelum Anya sempat memperkenalkan diri. “Kamu membawa luka dan tanya. Tapi juga membawa cahaya.”Anya menggenggam tangan Reza lebih erat.“Guru, tolong bantu kami memahami semuanya,” pinta

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 81: Kode dari Leluhur

    Kilatan cahaya samar muncul di antara asap dupa yang mulai menebal. Anya menahan napas saat simbol-simbol samar mulai muncul di permukaan meja altar—seperti ukiran cahaya yang menari-nari, membentuk pola yang belum pernah ia lihat sebelumnya.Reza mencondongkan tubuh. “Apa itu? Seperti kode…”All mengangguk pelan. “Itu bukan sembarang simbol. Itu adalah bahasa cahaya, kode dari leluhur spiritual yang hanya bisa dibaca oleh penjaga garis darah tertentu.”Anya mengusap pelan satu simbol yang paling terang, jari-jarinya seperti kesetrum energi hangat. Dalam sekejap, bayangan muncul di benaknya—gambar seorang perempuan berpakaian putih duduk di bawah pohon besar, dikelilingi burung dan cahaya.“Itu… nenekku?” Anya menatap All. “Aku pernah lihat foto ini waktu kecil.”All menjawab, “Dia salah satu penjaga pertama gerbang cahaya dari garis keturunanmu. Ia menyimpan kekuatan itu sampai waktunya datang untuk diturunkan padamu.”“Dan waktunya sekarang?” tanya Reza.Anya menarik napas dalam. “K

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 80: Kunci dalam Mimpi

    Malam itu, Anya tertidur dengan kepala penuh pertanyaan, namun hatinya lebih tenang daripada malam-malam sebelumnya. Ada sesuatu dalam sorot mata All—campuran rasa bersalah, perlindungan, dan keyakinan—yang membuat Anya merasa dijaga.Dalam tidurnya, Anya kembali ke sebuah tempat yang pernah ia lihat dalam mimpi: hutan berkabut, danau hitam, serta sebuah batu besar bertuliskan simbol kuno. Kali ini, ia tidak sendiri. Sosok Larasati berdiri di seberang danau, mengenakan gaun putih yang diterpa angin."Aku tahu kamu akan ke sini lagi," suara Larasati menggema lembut. "Sudah waktunya kamu membuka kunci itu.""Kunci apa?" tanya Anya.Larasati mengangkat tangan dan menunjuk ke batu. Tiba-tiba, batu itu memendar cahaya keemasan, membentuk pola-pola aneh yang berkilau. Anya mendekat dan menyentuhnya. Begitu jarinya menyentuh permukaan, cahaya mengalir masuk ke tubuhnya—hangat, kuat, dan tak terbendung."Apa ini?" Anya terengah."Pengetahuan. Kebenaran. Dan kekuatan dari garismu."Dalam sekej

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 79: Siapa di Antara Kita yang Kau Percaya?

    Anya menahan napas. Matanya terpaku pada pria bertudung yang perlahan melangkah masuk ke dalam ruang bawah tanah. Cahaya redup dari senter yang digenggam Reza menyorot wajahnya—nyaris identik dengan El, namun ada sesuatu yang berbeda. Tatapannya lebih tajam, lebih dingin, namun ada luka mendalam di balik senyumnya.“All?” tanya Anya lagi, suaranya nyaris berbisik.Pria itu mengangguk pelan. “Aku... adalah bayangan yang mereka sembunyikan. Saudara yang dilupakan. Dan kau, Anya... kau terlalu dalam masuk ke pusaran yang mereka bangun bertahun-tahun.”Reza maju selangkah, melindungi Anya secara refleks. “Apa maksudmu? Kau tahu tentang kematian Larasati?”All menghela napas. “Aku tahu segalanya. Larasati... dia adik tiriku. Dia tahu kebenaran tentang siapa Nathan sebenarnya. Dia tahu bahwa kami berdua—aku dan El—bukan hanya anak asuh. Kami adalah bagian dari ritual... eksperimen spiritual yang dibangun oleh Nathan dan para leluhur yang terobsesi dengan ilmu gelap.”Anya terdiam. Dunia yan

좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status