Home / Romansa / Gairah Cinta CEO dan Peramalnya / Bab 52: Dalang di Balik Kematian Larasati

Share

Bab 52: Dalang di Balik Kematian Larasati

last update Last Updated: 2025-04-08 05:42:01

Anya menatap Rio dengan waspada. “Apa maksudmu?” tanyanya, berusaha tetap tenang meski hatinya berdegup kencang.

Rio melirik sekitar, memastikan tidak ada yang mendengar. "Bisa kita bicara di tempat yang lebih private?"

Anya mengangguk dan mengajak Rio ke sudut restoran yang lebih sepi. Begitu mereka duduk, Rio langsung menatapnya serius.

“Aku tahu kamu dekat dengan Reza, tapi ada sesuatu yang harus kamu ketahui,” katanya pelan.

Anya menelan ludah. “Apa itu?”

Rio menghela napas. “Kecelakaan Larasati… bukan kecelakaan biasa.”

Mata Anya melebar. “Maksudmu?”

Rio menggenggam tangannya di meja, seolah ragu untuk melanjutkan. “Ada banyak hal yang selama ini disembunyikan. Larasati tidak hanya pacar Reza, dia juga…” Rio terdiam sejenak, lalu melanjutkan dengan suara nyaris berbisik, “Dia terlibat dalam sesuatu yang lebih besar. Sesuatu yang berbahaya.”

Anya semakin penasaran. “Apa maksudmu? Apa hubungannya dengan Reza?”

Rio menatapnya dalam. “Aku tidak bisa menjelaskan semuanya sekarang. Tap
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 53: Rahasia yang Terungkap

    Anya masih duduk di sofa apartemen Rio, tangannya mengepal di pangkuannya. Pikirannya penuh dengan pertanyaan yang tak kunjung mendapat jawaban yang bisa ia terima.Ia mengangkat wajahnya, menatap Rio dan Reza bergantian. “Nathan adalah ayahnya Larasati... Kenapa dia tega melakukan itu?”Rio menunduk, ekspresinya penuh emosi yang sulit diartikan. “Itulah yang membuatku muak, Anya. Ayah macam apa yang sanggup membunuh anaknya sendiri?”Reza yang sejak tadi diam, akhirnya berbicara. “Karena Larasati mengancam akan mengungkap sesuatu. Dan Nathan bukan orang yang bisa membiarkan rahasianya terbongkar begitu saja.”Anya menatap tajam ke arah Reza. “Rahasia apa?”Reza menghela napas dalam. “Aku belum tahu pasti. Tapi dari informasi yang aku dan Rio dapatkan, Nathan terlibat dalam sesuatu yang lebih besar dari sekedar bisnis. Ada hal gelap yang dia sembunyikan.”Anya menggigit bibirnya. “Tapi tetap saja… membunuh darah daging sendiri?”Rio menatap Anya lekat-lekat. “Kamu harus tahu, Anya. Na

    Last Updated : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 54: Kebenaran dan Ancaman

    Tante Sisca meletakkan cangkir tehnya dengan pelan, lalu menatap mereka dengan ekspresi serius.“Larasati menemukan sesuatu yang seharusnya tetap terkubur. Sesuatu yang membuat Nathan kehilangan kendali.”Anya merasakan jantungnya berdebar lebih cepat. “Apa itu, Tante?”Tante Sisca menarik napas panjang sebelum melanjutkan. “Nathan selama ini terlibat dalam ritual-ritual gelap. Dia bukan sekedar spiritualis biasa. Dia menggunakan ilmu itu untuk kekuatan dan kekayaan, bahkan melakukan tumbal manusia.”Rio mengepalkan tangannya. “Jadi, Larasati mengetahui ini?”Tante Sisca mengangguk. “Ya. Dia menemukan catatan-catatan rahasia Nathan. Dia membaca semuanya—tentang bagaimana Nathan mendapatkan kekuatannya, tentang orang-orang yang menjadi korban, dan yang paling mengejutkan…” Tante Sisca terdiam sejenak, lalu menatap mereka dengan tajam. “Larasati menemukan bukti bahwa Nathan sudah berencana untuk menumbalkannya.”Anya menahan napas, merasakan tubuhnya membeku. “Apa…?”Reza langsung berdi

    Last Updated : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 55: Petunjuk Baru

    Lift meluncur turun dengan cepat, tetapi jantung Anya berdetak lebih cepat lagi. Bayangan seseorang yang berdiri di lorong apartemennya masih tergambar jelas di pikirannya.Reza berdiri di sampingnya, wajahnya tegang. Begitu pintu lift terbuka di lantai dasar, ia segera meraih tangan Anya dan menggenggamnya erat."Kita tidak bisa pakai mobilku," bisiknya. "Mungkin sudah diawasi."Anya menelan ludah. "Lalu kita pergi ke mana?"Reza melirik ke luar pintu kaca lobi, memastikan keadaan aman sebelum menarik Anya keluar ke jalan. Mereka berjalan cepat menuju sudut jalan di mana sebuah taksi online menunggu.Begitu masuk ke dalam mobil, Anya menarik napas dalam-dalam. "Reza, kalau ini benar-benar Nathan, kenapa dia masih mengejarku? Bukankah dia sudah lolos selama ini?"Reza menggertakkan rahangnya. "Karena kamu terlalu dekat dengan kebenaran. Mungkin ada sesuatu yang dia sembunyikan, sesuatu yang belum kita temukan."Taksi melaju melewati jalanan Jakarta yang lengang di tengah malam. Anya m

    Last Updated : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 56: Jejak Misterius

    Reza membuka amplop dengan hati-hati. Anya menahan napas saat selembar kertas terlipat rapi keluar dari dalamnya. Tulisan tangan yang rapi namun penuh tekanan terlihat di atas kertas berwarna gading itu. "Jika kau ingin tahu kebenaran, temui aku di tempat Larasati menghilang." Anya menggigit bibir. “Tempat Larasati menghilang? Maksudnya di mana?” Reza berpikir sejenak, lalu matanya menyipit. “Jembatan tua dekat bukit. Itu tempat terakhir Larasati terlihat sebelum kecelakaan.” Jantung Anya berdebar semakin kencang. “Jadi kita ke sana sekarang?” Reza menatapnya dalam. “Ini bisa jadi jebakan, Anya.” Anya tahu itu. Tapi hatinya tidak bisa diam. Ini mungkin satu-satunya kesempatan untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada Larasati. “Kalau ini satu-satunya cara, aku akan datang,” ujar Anya tegas. Reza menghela napas, lalu menggenggam tangan Anya erat. “Kalau begitu, kita pergi bersama.” Hujan masih rintik saat mereka melangkah keluar, menuju malam yang penuh misteri. ** A

    Last Updated : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 57: Petunjuk di Balik Kata-Kata

    Perempuan itu menggigit bibirnya, jelas ada ketakutan yang belum sepenuhnya hilang dari dirinya. Namun, ia sudah mengambil keputusan."Aku akan bicara," katanya lirih.Anya dan Reza saling bertukar pandang. Ini adalah titik balik dari semua misteri yang selama ini menghantui mereka."Malam itu, Larasati menemui seseorang," perempuan itu mulai bercerita. "Ia terlihat gelisah, seolah tahu sesuatu yang bisa mengubah segalanya.""Nathan?" tebak Anya.Perempuan itu mengangguk. "Ya, Larasati menemui Nathan. Dia tahu rahasia yang selama ini disembunyikan oleh Nathan dan Tante Sisca. Sesuatu yang, jika terbongkar, akan menghancurkan mereka."Reza mengepalkan tangannya. "Apa rahasia itu?"Perempuan itu menggeleng pelan. "Aku tidak tahu pasti, tapi aku mendengar percakapan mereka. Larasati menuduh Nathan telah melakukan sesuatu yang keji di masa lalu. Sesuatu yang melibatkan… orang lain."Jantung Anya berdetak lebih cepat. "Siapa orang lain itu?"Perempuan itu menatap mereka dengan sorot mata p

    Last Updated : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 58: Bukti Keterlibatan Nathan dalam Kegelapan

    Anya masih terdiam, memproses kata-kata maminya Rio. Ada sesuatu yang Larasati ketahui, sesuatu yang cukup besar hingga membuatnya terbunuh.Ponsel Anya tiba-tiba bergetar di dalam tasnya. Ia mengambilnya dan melihat sebuah pesan masuk dari nomor tak dikenal:"Berhenti mencari tahu. Atau kamu akan bernasib sama."Darahnya berdesir. Anya menatap layar ponselnya dengan tegang."Kenapa?" tanya Reza pelan, melihat ekspresi Anya yang berubah.Anya menyerahkan ponselnya kepadanya. Reza membaca pesan itu, lalu rahangnya mengeras."Kita diawasi," gumamnya.Maminya Rio juga melihat pesan itu. Wajahnya semakin pucat. "Anya, lebih baik kamu mundur saja. Ini bukan urusan yang mudah."Tapi Anya menggeleng. Ada sesuatu yang lebih besar di balik kematian Larasati, dan kini seseorang mencoba menutupinya."Aku tidak bisa mundur sekarang," katanya tegas. "Larasati pantas mendapatkan keadilan."Reza menatapnya lekat-lekat. "Kalau begitu, kita harus lebih hati-hati. Kita tidak tahu siapa yang mengirim pe

    Last Updated : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 59: Serangkaian Kasus

    Anya menatap layar ponselnya, jantungnya berdegup kencang. Pesan dari nomor tak dikenal itu terasa seperti peringatan serius."Berhenti mencari tahu atau kamu akan bernasib sama seperti Larasati."Reza melihat ekspresi Anya yang tegang dan langsung merebut ponselnya. Matanya menyipit saat membaca pesan itu. "Sial! Ini berarti kita sudah diawasi."Rio menghela napas berat. "Gue gak suka ini. Kalau mereka bisa menghabisi Larasati, berarti mereka gak segan-segan buat menyingkirkan siapa pun yang mengancam rahasia mereka."Anya menggigit bibirnya, pikirannya berputar cepat. "Tapi kita gak bisa mundur sekarang. Kita harus cari tahu siapa yang mengirim pesan ini dan sejauh mana keterlibatan Nathan."Reza mengangguk. "Kita harus berhati-hati. Gue bakal cek apakah kita bisa lacak nomor ini. Siapa tahu kita bisa tahu dari mana asal pesan ini dikirim."Rio menatap sekitar dengan gelisah. "Untuk sementara, kita harus lebih waspada. Jangan bergerak sendirian. Kalau mereka benar-benar berbahaya, k

    Last Updated : 2025-04-08
  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 60: Dokumen dan Pengakuan Larasati

    Suara Larasati terdengar dari rekaman itu, suaranya bergetar, penuh ketakutan."Aku tahu semua tentang Nathan… tentang apa yang dia lakukan di balik semua ini. Aku nggak bisa diam aja. Aku harus kasih tahu seseorang. Kalau sesuatu terjadi padaku, tolong… cari kebenarannya.”Reza mengepalkan tangannya. "Sial, dia tahu sesuatu yang bisa membahayakan nyawanya."Rio meraih surat-surat yang ada di dalam kotak itu. "Ini dokumen keuangan… ada transfer besar ke rekening anonim. Dan lihat ini, ada catatan pengiriman seseorang ke luar negeri, tanpa identitas resmi."Anya menarik napas dalam. “Ini lebih besar dari yang kita kira.”Mereka bertiga saling bertukar pandang, sadar bahwa mereka baru saja menemukan bukti kuat tentang keterlibatan Nathan dalam sesuatu yang jauh lebih kelam dari dugaan mereka.Namun, sebelum mereka bisa mencerna semuanya, suara langkah kaki terdengar dari luar vila.Seseorang ada di sana.Dan mereka tidak datang dengan niat baik.**Suara langkah kaki mendekat semakin ce

    Last Updated : 2025-04-08

Latest chapter

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 96: Pertempuran yang Sesungguhnya

    Anya menunjukkan pesan itu ke Reza.Mereka saling bertukar pandang — firasat mereka mengatakan, malam ini akan menjadi malam yang panjang dan penuh jawaban.***Matahari mulai condong ke barat saat Reza dan Anya kembali ke apartemen untuk bersiap. Suasana hening sepanjang perjalanan; keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing tentang pesan misterius yang baru saja mereka terima.Pukul 18.45, mereka sudah tiba di Kafe Seroja — kafe kecil bergaya vintage dengan interior kayu dan lampu temaram. Kafe itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa pengunjung yang asyik dengan kopi dan laptop mereka.Reza memilih meja di sudut ruangan yang menghadap pintu masuk. Anya duduk di seberangnya, matanya sesekali melirik ke sekitar. Tepat pukul 19.00, pintu kafe berderit terbuka.Masuklah seorang pria paruh baya, berjaket hitam dan celana kain gelap. Rambutnya sudah memutih di pelipis, namun sorot matanya tajam dan penuh perhitungan. Ia melangkah mantap ke arah meja mereka dan duduk tanpa diundang.“

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 95: Masa Lalu Rio dan Keluarganya

    "Ini bukan orang biasa," gumam Reza. "Namanya Harun. Dulu dia pengacara gelap yang pernah terkait dengan kasus korupsi besar-besaran, tapi lolos karena kurang bukti."Rangga mengangguk. "Benar. Aku juga temukan bahwa Andre dan Harun bekerja sama untuk menguasai salah satu perusahaan properti warisan milik keluarga Nathan. Mereka ingin mengalihkan aset besar ke rekening luar negeri menggunakan dokumen palsu."Anya mengernyit. "Tapi bukankah aset-aset itu masih dalam proses hukum setelah Nathan tertangkap?""Justru itu. Mereka memanfaatkan kekosongan dan celah hukum. Kalau mereka berhasil, bisa jadi semua properti itu lenyap tanpa jejak," jelas Rangga.Reza mengepalkan tangan, rahangnya mengeras."Kita nggak bisa diam saja. Aku punya beberapa kolega di kejaksaan yang bisa bantu percepat proses blokir aset. Tapi kita butuh bukti konkret keterlibatan Andre dan Harun."Rangga tersenyum tipis dan menarik satu amplop cokelat dari tasnya."Aku sudah siapkan ini. Ada rekaman percakapan dan sal

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 94: Rangga Ikut Membantu

    Malam di vila. Meski suasana tampak tenang, ketegangan masih terasa di antara Anya dan Reza setelah pesan misterius dari orang berinisial “A” siang tadi.Reza memastikan semua pintu dan jendela terkunci rapat, lalu memeriksa kamera CCTV tambahan yang baru dipasang oleh tim pengamanan yang ia sewa."Semua aman. Jangan khawatir. Aku sudah perketat penjagaan," ucap Reza lembut sambil mengelus rambut Anya.Anya mencoba tersenyum, meski pikirannya masih berputar."Aku percaya sama kamu, Reza. Tapi aku juga ingin tahu siapa A sebenarnya dan apa tujuannya."Reza menatap mata Anya dalam-dalam."Kita akan cari tahu. Besok kita pulang ke Jakarta. Aku sudah atur pertemuan dengan penyelidik swasta yang biasa aku pakai untuk urusan kantor. Kita akan selesaikan ini sampai tuntas."Keesokan harinya, setelah kembali ke Jakarta, Reza membawa Anya bertemu penyelidik swasta bernama Rangga. Pria berperawakan tegas itu langsung memeriksa nomor pengirim pesan misterius.Beberapa jam kemudian, Rangga datang

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 93: Kedatangan Andre

    Reza menatap Anya dalam-dalam. Ia menarik napas panjang sebelum menjawab, “Aku memang ketemu Rio. Tapi bukan untuk hal yang buruk. Aku cuma ingin memastikan kamu aman, Anya. Aku serahkan semua bukti soal Nathan ke dia biar urusan itu selesai."Mata Anya berkaca-kaca. Ia merasa terharu sekaligus menyesal."Aku sayang sama kamu, Anya. Dan aku nggak akan berhenti lindungi kamu, seberat apa pun," lanjut Reza.Anya tak mampu berkata apa-apa lagi. Ia hanya bisa tersenyum dan memeluk Reza erat. Di kejauhan, sosok Rio memperhatikan mereka dengan ekspresi rumit. Hatinya tersayat, karena ia sadar — ia kalah dalam cinta ini.***Keesokan paginya, suasana di vila mulai terasa lebih tenang. Anya bangun dengan perasaan damai setelah semalam berbagi cerita panjang dengan Reza. Hubungan mereka terasa semakin kuat setelah melewati banyak ujian.Reza mengajak Anya mengunjungi Pura Tirta Empul, tempat suci yang pernah mereka dengar dari Guru Adarma. Di sana, mereka berniat membersihkan pikiran dan hati,

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 92: Rio Berusaha Mengganggu

    Langit Bali sore itu berwarna jingga keemasan. Angin laut berembus lembut, membawa aroma asin yang menenangkan. Anya dan Reza tiba di sebuah vila tenang di tepi pantai Seminyak. Senyum Anya terlihat lebih lepas dibanding minggu-minggu sebelumnya.“Ini indah sekali, Reza…” Anya berkata sambil berdiri di balkon, memandangi matahari yang mulai terbenam.Reza mendekat, menaruh tangannya di pundak Anya. “Kamu butuh ketenangan setelah semua yang terjadi. Anggap saja ini awal yang baru.”Malamnya, mereka makan malam di sebuah restoran tepi pantai yang remang-remang dan romantis. Di meja, Reza tampak beberapa kali gelisah, seolah menunggu momen yang tepat. Anya yang peka mulai menyadarinya.“Ada yang mau kamu omongin?” tanya Anya lembut.Reza tersenyum kecil, kemudian menghela napas panjang. Ia merogoh saku kemejanya, mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil, dan membukanya. Cincin berlian sederhana namun elegan berkilau di dalamnya.“Anya… setelah semua yang sudah kita lalui, aku nggak mau ke

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 91: El Rela Berkorban

    Sore itu, langit mendung menggantung di atas kota. Suasana tegang melingkupi ruang kerja Pak Bagas saat mereka merencanakan pertemuan dengan El.“Lokasinya di gudang kosong dekat pelabuhan Sunda Kelapa,” kata Pak Bagas, meletakkan ponselnya di meja setelah percakapan dengan El berakhir.Reza mengernyit. “Tempat itu terlalu sepi. Kalau ini jebakan, Pak Bagas bisa dalam bahaya.”Anya menatap peta yang dibentangkan Rio. "Kalau kita posisikan tim di tiga titik pengawasan ini, kita bisa pantau area tanpa El menyadari," usulnya sambil menunjuk lokasi strategis.Rio mengangguk setuju. “Aku akan pimpin tim pengintai. Reza, kamu jagain Anya.”Reza melirik Anya dengan tatapan lembut namun penuh tekad. “Aku nggak akan jauh darimu.”Beberapa jam kemudian, saat senja mulai jatuh, mereka bergerak ke lokasi. Pak Bagas masuk lebih dulu ke dalam gudang tua yang nyaris runtuh, sementara Reza, Rio, dan Anya bersembunyi di jarak aman, memantau dari teropong kecil.El sudah menunggu di dalam, wajahnya puc

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 90: Rio Menyatakan Perasaannya

    Di sudut parkiran, El duduk di dalam mobil hitam dengan kaca gelap. Wajahnya pucat dan tegang. Ia memandangi foto Anya yang tergeletak di kursi penumpang, lalu menatap ponselnya yang tak berhenti bergetar. Nama Nathan muncul di layar.Dengan ragu, El menjawab panggilan itu."Aku tahu kau bertemu mereka, El," suara Nathan terdengar dingin di seberang. "Jangan lupa siapa yang membesarkanmu, siapa yang membayarmu selama ini. Kau tahu apa yang harus kau lakukan."El terdiam beberapa detik, lalu menjawab pelan, "Aku tak akan membiarkan mereka menghancurkan kita. Tapi… aku tidak akan sakiti Anya."Panggilan terputus. El menghela napas panjang dan menutup matanya, jelas gelisah. Kenangan masa kecilnya bersama Larasati, kembarannya All, dan keterlibatannya dalam jaringan Nathan kembali terlintas di benaknya.Sementara itu, di apartemen Anya, Reza dengan sigap memeriksa setiap sudut ruangan, memastikan tak ada alat penyadap atau kamera tersembunyi. Anya memandangi pria itu dengan hati yang han

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 89: Strategi dan Bukti

    Keesokan paginya, matahari Bali menyinari lembut balkon kamar penginapan Anya dan Reza. Suasana masih hening, hanya suara ombak yang terdengar samar dari kejauhan. Anya duduk di kursi rotan, matanya menatap kosong laut biru, pikirannya terus memutar kata-kata Guru Adarma.Reza keluar dari kamar membawa dua cangkir kopi hangat. Ia menyerahkan satu ke Anya, lalu duduk di sampingnya. “Masih kepikiran soal El dan Rio?”Anya mengangguk pelan. “Aku merasa semuanya belum selesai, Za. Perasaan aku nggak tenang.”Reza menarik napas dalam. “Kita selesaikan satu per satu, pelan-pelan. Kita sudah jauh sampai sini, Anya. Kita harus tetap kuat.”Tiba-tiba ponsel Anya bergetar. Pesan singkat masuk dari nomor tak dikenal. “Kalau kau ingin tahu siapa sebenarnya El dan keterkaitannya dengan Nathan, temui aku di kafe dekat apartemenmu, sepulang dari Bali.”Anya menunjukkan pesan itu pada Reza. Ia mengernyit curiga. “Kita harus hati-hati. Jangan-jangan jebakan.”Anya menggigit bibir. “Tapi kalau benar ad

  • Gairah Cinta CEO dan Peramalnya   Bab 88: Perang Dimulai

    Anya dan Reza saling bertukar pandang, kegelisahan mulai meresap. "Jadi, ini sudah waktunya," kata Anya, suaranya tenang meskipun ketakutan merayapi hatinya."Tidak ada lagi yang bisa kita lakukan selain maju," jawab Reza, sambil menatap El yang sejak tadi diam. "El, apa yang kamu tahu tentang Rio? Dia lebih terlibat dalam permainan ini daripada yang kita kira."El yang sedari tadi terdiam, kini melangkah mendekat, matanya penuh keseriusan. "Rio… dia selalu ada di sekitar Nathan. Tapi aku rasa dia lebih dari sekadar sekutu. Aku pernah mendengar Nathan berbicara tentang Rio sebagai seseorang yang bisa ‘menyelesaikan pekerjaan kotor’. Itu berarti, kita menghadapi lebih dari sekadar ancaman biasa."Anya mengangguk, mengerti. "Jadi, kita harus memutar otak. Aku tidak akan menyerahkan apapun pada mereka."Reza menggenggam tangan Anya dengan erat. "Kita akan bertindak lebih cepat. Jika kita terus menunda, mereka akan lebih dulu bergerak."Malam itu, setelah pertemuan yang panjang, mereka me

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status