Share

Bab 4 Pergi

Author: LuciferAter
last update Last Updated: 2022-09-20 16:45:43

“Gugurin kandungan itu!” seru Reyhan dengan dingin sebagai balasan atas pernyataan Evelyn. “Kita gugurin kandungan itu hari ini!”

Mendengar ucapan sang ayah, Evelyn menautkan alisnya. “Tapi Pa ….” Pandangan gadis itu turun menatap perutnya, satu tangan mengusapnya lembut. “Bayi ini nggak bersalah.”

Balasan Evelyn membuat Reyhan menaikkan alisnya, pria itu pun bertanya, “Terus kenapa?” Perasaannya sedikit tidak enak, merasa bahwa putri sulungnya memiliki ide bodoh. “Bayi itu memang nggak salah, tapi kamu yang salah! Karena itu, menggugurkan bayi itu adalah pilihan terbaik untuk membenarkan kesalahan kamu!”

Evelyn menutup matanya, tahu bahwa di hadapan sang ayah dirinya akan selalu salah. Dia tidak mengelak, kelalaian karena telah bermalam dengan pria asing jelas merupakan kesalahannya. Namun, setelah merenungkan keseluruhan situasinya selama beberapa minggu membuatnya yakin akan satu hal;

Dirinya telah dijebak seseorang.

“Kesalahanku akan kutanggung sendiri, tapi bukan dengan menggugurkan kandungan ini,” jawab Evelyn dengan pandangan yang berubah yakin. Dia menatap sang ayah dan memperjelas maksud ucapannya, “Aku tidak akan menggugurkannya.”

“Diam!” Reyhan memukul keras meja di hadapannya, tidak mampu menampung emosinya. “Asal kamu tahu, ya. Walau rumor-rumor telah tersebar di semua kalangan, tapi Papa sudah berhasil membujuk keluarga Diwangkara untuk melanjutkan pertunangan kamu!”

“Apa?!” Bukan hanya Evelyn, tapi Risa pun terlihat terkejut dengan pernyataan Reyhan.

Sebuah dengusan keluar dari bibir Reyhan. “Pada akhirnya, uang berada di atas segalanya. Diwangkara tahu bersatu dengan keluarga kita adalah pilihan terbaik. Jadi, walau Andre sempat mengajukan pembatalan perjodohan, tapi para tetua Diwangkara tidak peduli dan memaksanya untuk melanjutkan perjodohan,” jelas pria tersebut dengan sebuah senyuman bangga.

Evelyn menggelengkan kepalanya pelan, merasa ini semua tidak benar. Akan tetapi, sebelum dia bisa mengatakan apa pun, Risa telah terlebih dahulu angkat bicara, “Pa, tapi ini nggak adil untuk kak Andre!”

Ucapan Risa membuat Evelyn dan sang ayah mengerutkan kening sembari menatap putri kedua Aditama itu. Hal tersebut membuat Risa tersadar bahwa dia baru saja salah langkah.

“Bukan hanya untuk Kak Andre, tapi juga untuk Kak Evelyn. Melanjutkan perjodohan akan melukai semua orang,” jelas Risa, berusaha membenarkan ucapannya. “Kak Evelyn menginginkan bayi yang hadir atas dasar cinta, dan menggugurkannya jelas akan melukai hati Kak Evelyn. Tak hanya itu, Kak Andre tahu bahwa Kak Evelyn memiliki pria lain di hatinya, pernikahan mereka tidak akan bahagia dan akan berakhir menyiksa, Pa.”

Penjelasan Risa membuat kerutan pada dahi Evelyn semakin mendalam. Sebelumnya, sudah dirinya jelaskan pada sang adik bahwa semua yang terjadi dengan pria misterius di kamar 1010 itu adalah kecelakaan. Lalu, kenapa sekarang Risa malah mengarang cerita yang terkesan menghubungkannya dengan pria itu hanya demi membatalkan perjodohan dengan Andre?

“Diam kamu, Risa. Kamu kira Papa peduli?” Reyhan menunjuk ke arah perut Evelyn dan melanjutkan, “Bayi itu hanya penghalang! Kalau kamu nggak menyingkirkannya, maka rencana Papa untuk menaikkan pamor keluarga kita dengan bergabung bersama keluarga Diwangkara akan gagal!”

Evelyn merasa sakit hati dengan ucapan sang ayah, tapi hal itu tidak membuatnya mengalihkan pandangan dari Risa yang sekarang menggigit bibir. “Kenapa harus Kak Evelyn?” tanya putri kedua Aditama itu dengan suara tegas. “Aku bisa menggantikan Kak Evelyn menjadi penghubung keluarga Diwangkara dan Aditama.”

Mendengar ucapan Risa, mata Evelyn membesar, dan kedua tangannya mengepal. 'Risa ...,' batin wanita itu dengan ekspresi tidak percaya. Satu tetes air mata menuruni wajahnya dalam diam. 

Pernyataan Risa saat itu adalah sebuah konfirmasi untuk Evelyn, sebuah pembuktian bahwa sebenarnya orang yang menjebak dirinya tak lain adalah ... adiknya sendiri.

Manik Risa mendarat pada sosok Evelyn untuk sesaat. "Dibandingkan dengan Kak Evelyn yang telah diketahui memiliki hubungan gelap dengan pria lain, bukankah menjadi penggantinya akan membuat keluarga Diwangkara lebih senang?"

***

“Kursi 21F ada di sebelah sini, silakan,” ucap seorang pramugara sembari tersenyum sopan ke arah penumpang yang baru masuk.

“Terima kasih,” balas penumpang tersebut dengan senyuman yang sama manisnya, membuat pramugara tersebut terpesona. Karena tidak kunjung menerima kembali benda miliknya, perempuan itu berkata, “Tiket saya, Mas.”

Pramugara itu tersentak dari lamunannya dan tersenyum canggung sembari mengembalikan tiket sang perempuan. “I-ini, Mbak. Maaf.”

Perempuan itu tersenyum, meraih kembali tiket yang tertera namanya, ‘Evelyn Erlangga’.

Ketika berhasil duduk di kursinya, wanita bernama Evelyn itu menghela napas panjang. Dia memasang earbuds dan menyetel musik seraya menatap ke luar jendela. 

Ingatan bagaimana sang ayah menyetujui ide sang adik untuk menggantikan dirinya dalam perjodohan politik membuat wanita tersebut tersenyum tipis, ingin tertawa sinis terhadap betapa dangkalnya pemikiran pria tua itu.

"Karena kamu nggak mau menggugurkan kandungan itu, maka kamu harus pergi dari Nusantara!" perintah sang ayah terngiang di benak Evelyn. "Mulai sekarang, jangan pernah kamu gunakan nama Aditama!" 

Demikian, Erlangga merupakan nama belakang Evelyn sekarang, nama keluarga yang dia ambil dari mendiang sang ibunda.

Aku lelah,’ batin Evelyn seraya menyandarkan kepalanya pada kursi pesawat yang keras. ‘Kekuasaan, kedudukan, bahkan cinta … aku tidak lagi menginginkan semuanya.’ Pemandangan pesawat yang mulai lepas landas membuatnya menghela napas, meninggalkan ingatan terakhir menyiksa dari negara kelahirannya.

Pandangan Evelyn turun pada perutnya yang masih rata, mengagumi bagaimana sebuah kehidupan sedang terbentuk di dalamnya. Dia mengusapnya lembut dan berkata, ‘Sekarang, kita hanya berdua, Sayang.

LuciferAter

Wah ... udah fix, itu bukan adek itu. Siluman uler itu .... Yah, mengesampingkan adek ulernya si Evelyn, kira-kira apa yang akan terjadi next ya?

| 60
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Nova Silvia
ev,adam pst nemuin kamu adam awas ajah lu
goodnovel comment avatar
Restu Arsyil Maulana
bagus bangeet cerita nya thor
goodnovel comment avatar
Yusuf Hardi
ular berbentuk manusia, awal nya baik di belakang nusuk pdhl dia suka ama calon kakanya..
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 379 Satu Cerita Berakhir [END]

    Tidak lama setelah Evelyn beserta suami dan ibunya turun dari panggung, iringan merdu piano pun terdengar. Pintu ruang pesta terbuka, membuat setiap pasang mata beralih ke arah sosok berbalut gaun pengantin berwarna putih mutiara yang berjalan memasuki ruang pesta didampingi seorang wanita dengan gaun hijau indah. Itu adalah Rena yang didampingi oleh sang nenek, Yara. Memerhatikan calon istrinya menghampiri, Dominic merasa seakan jantungnya ingin melompat keluar dari dada. Langkah Rena dalam gaun indah itu sangatlah ringan, hampir seperti melayang bak dewi yang turun dari khayangan. Bulu mata lentiknya yang bergetar mengikuti langkahnya membuat penampilan wanita itu memesona Dominic. Saat wanita rupawan itu sudah berada di hadapannya, Dominic hanya bisa membeku seperti orang bodoh, tenggelam dalam pancaran indah sepasang manik hijau yang menghipnotis itu. Dengan tangan yang telah disodorkan oleh Yara kepada Dominic, Rena yang melihat pria itu mematung konyol tersenyum geli. “Tidak

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 378 Perkumpulan

    “Tidak kusangka akan tiba hari di mana Tuan Dominic Grey akan berakhir menikah,” ucap Selena, sekretaris Dominic, yang menangis haru melihat sang atasan mengenakan jas putih pernikahan, terlihat begitu cerah dibandingkan hari-hari biasanya.Di sebelah Selena, Julian menepuk-nepuk pundak wanita tersebut. “Aku paham perasaanmu.” Dia sendiri sempat merasakan hal serupa ketika Adam Dean menikah dengan Evelyn Grey.Sembari menggandeng lengan Julian, Elena memasang senyuman geli. Dengan wajah bangga, dia berkata, “Hehe, kalian kurang peka. Sedari awal, aku sama sekali tidak terkejut Adam akan berakhir dengan Evelyn dan Dominic akan berakhir dengan Rena.”Sementara para pemuda-pemudi Capitol mengomentari pernikahan Rena, di satu area khusus yang dijaga banyak pengawal berpakaian tradisional, terlihat Saraswati dan Anindita hadir bersama dengan ibu mereka, Adhisti. Ketiganya terlihat tengah berbincang ramah dengan Diandra dan Henry yang dengan mahir menjamu mereka.Tampak sosok Adhisti juga s

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 377 Undangan Pernikahan

    BUK! Suara tubuh yang terbanting ke tempat tidur empuk bisa terdengar. Hal tersebut diikuti dengan kecupan basah dan lenguhan yang saling beradu. Dalam ruang tidur di pesawat pribadi itu, Dominic tampak sedang mengungkung sosok Rena. Tangan pria tersebut menelusup masuk ke dalam pakaian gadis di hadapan, meremas sedikit dan menyebabkan sebuah lenguhan rendah untuk kabur dari bibir Rena. “Hah ….” Napas yang terengah terdengar kala ciuman mereka terpisah. “Dom …,” panggil Rena. Ujung mata gadis itu tampak sedikit merah dan basah, terlihat begitu menggoda. “Jangan sekarang ….” Mereka sekarang di mana? Di dalam pesawat dengan puluhan bawahan yang menunggu di depan ruang pribadi. Kalaupun sudah berpindah ke kamar tidur, tapi Rena tidak bisa menjamin segala hal yang terjadi dalam ruangan tersebut tidak akan didengar oleh orang-orang di luar! Sebagai seseorang yang telah berkutat dengan dunia malam, tidur dengan seorang pria jelas adalah sesuatu yang tidak begitu asing untuknya. Akan te

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 376 Aku Menginginkanmu

    Adhisti tersenyum, lalu menepuk pelan punggung Rena. “Aku tidak berkata kamu akan menikah sekarang, bukan?” Dia melirik Dominic yang hanya terdiam di tempatnya selagi menatap intens ke arah Rena. “Akan tetapi, aku yakin seseorang tidak bisa lagi menunggu lama.”Satria, yang mendorong kursi roda Adhisti—Rena yakin sepertinya keduanya telah berbaikan setelah mengetahui kebenaran di balik kematian Wulan—tertawa rendah dan menimpali, “Jikalau memang kalian akan merayakannya, jangan lupa untuk mengundang kami.”Mendengar hal itu, Bhadrika langsung bersiaga dan berujar, “Tuan Putri, di hari itu, tolong infokan paling tidak satu bulan sebelum. Banyak persiapan yang perlu regu pengawal siapkan untuk memastikan keluarga kerajaan bisa pergi ke luar kerajaan.” Dia sudah memikirkan seribu satu cara untuk menjaga acara pernikahan tersebut.Rena hanya bisa tertawa mendengar ucapan semua orang. Senyuman di bibirnya merekah lebar lantaran senang semuanya berakhir baik.Pandangan Rena mendarat pada An

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 375 Bukan Salahmu

    Menepiskan pandangan para pengunjung hotel pada dirinya, Dominic masuk ke dalam lift khusus untuk kemudian menuju penthouse miliknya.Sebelum pintu tertutup, manajer hotel tersebut berucap, “Jikalau ada yang diperlukan, silakan menghubungi saya, Tuan Grey. Saya permisi.”Dominic melangkah masuk ke dalam kamar, lalu meletakkan Rena dengan hati-hati di sana. Lelah sepertinya merasuk tubuh gadis tersebut, bahkan setelah semua kericuhan untuk tiba di kamar tersebut, Rena sama sekali tidak terganggu.Tidak ingin mengusik Rena, Dominic pun keluar dari ruangan. Dia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.“Kami sudah tiba,” ucap Dominic.“Rena … sudah menemui Eli Black?” tanya suara melantun dari ujung telepon yang lain.“Sudah.”“Apa … dia baik-baik saja?” tanya suara itu lagi.Dominic melirik ke arah Rena dari celah pintu yang tidak sepenuhnya tertutup. “Dia bertahan, Yang Mulia.”Mendengar balasan Dominic, Yara tersenyum sendu. “Bagus … itu bagus.”Dominic menjatuhkan pandangan, lal

  • Gairah Cinta sang Pewaris   Bab 374 Akan Kupastikan

    Ketegangan di antara kedua pria asing itu membuat sejumlah pengunjung kafe dan juga pejalan kaki memerhatikan mereka. Hal tersebut membuat Rena langsung mengenakan kembali kaca mata hitamnya dan menarik ujung hoodie putih Dominic.“Kita pergi saja. Jangan menarik perhatian,” ucap Rena dengan suara rendah, takut ada yang mendengar atau mengenali dirinya.Bagaimanapun, mereka masih berada di Kerajaan Nusantara, tempat di mana dirinya sempat dikenal sebagai pewaris takhta.Mendengar permintaan Rena, Dominic pun menurut dan menghempaskan tangan Eli. Dia melingkarkan tangan di pinggang Rena dan menarik gadis itu pergi menjauh dari Eli Black.Sebelum sepenuhnya pergi, Eli sedikit berseru, “Yarena! Apa kamu akan pergi begitu saja?!”Sungguh, Eli berharap Rena akan memberikan ‘akhir’ yang dia inginkan, bukan mengabaikannya seperti ini. Atas segala dosa yang dia lakukan, Eli ingin Rena mengakhirinya dan memberikan balasan yang setimpal.Di saat mendengar pertanyaan Eli, Rena menghentikan langk

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status