Share

Bab 4. Sandiwara

Penulis: Ellea Neor
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-20 06:08:12

Esther mengepalkan kedua tangannya. Perasaannya campur aduk. Sedih, kesal, marah, dan yang pasti muak.

Apa yang baru saja dia dengar dari mulut suaminya, sungguh sangat menyakitkan. Tidak hanya membawa wanita lain dalam rumah tangganya, Erland bahkan membawanya hingga ke atas ranjang mereka.

“Erland, di rumah ini banyak sekali kamar. Dia bisa tidur di kamar lain.”

Corrina berdiri dari kursinya, dia menatap menantu pertamanya.

“Tiara juga istri Erland, jadi dia berhak tidur di kamar Erland.” Setelah lama diam, akhirnya Corrina angkat bicara.

“Kak Erland, kalau Kak Esther tidak suka aku tidur di kamar Kakak, biar aku tidur di kamar lain saja,” sela Tiara sendu.

Erland menatap Tiara. Wanita itu tidak lagi menangis, namun kata-katanya membuat Erland tidak tega.

“Itu adalah kamar kami, harusnya kau tahu diri!” seru Esther tidak terima. Bagaimanapun, Esther harus mempertahankan haknya.

“Kau juga harus tahu diri. Kau tidak punya hak di rumah ini, Esther. Jadi Tiara bisa tidur di mana saja termasuk kamar kalian.” Lagi-lagi Corrina membela Tiara. Jelas saja, sejak awal, Corrina sangat memihak wanita itu. Bahkan sangat mendukung pernikahan mereka.

Esther kalah telak. Yang dikatakan Corrina benar, dirinya hanyalah seorang menantu. Dulu Erland membawa dirinya untuk tinggal di kediaman utama keluarga Dawson.

Karena Erland adalah pewaris utama, dan Esther mau tidak mau harus menuruti keinginan keluarga Dawson. Sejauh ini, Esther menjalankan perannya dengan sangat baik. Hanya saja, selama pernikahan mereka, belum juga dikaruniai momongan.

Hal itulah yang membuat Corrina perlahan memberikan tuntunan. Namun, Esther tidak menyangka bahwa Corrina akan meminta Erland untuk menikah lagi.

Esther menatap Tiara yang kini hanya menunduk dengan wajah yang sedih. Esther yakin sekali bahwa itu hanyalah sandiwara. Tiara sengaja ingin menjatuhkan dirinya dengan memanfaatkan kepolosan yang palsu.

Sementara Erland sama sekali tidak berniat untuk membela dirinya. Dan itu membuat Esther sangat kecewa.

Esther akhirnya kembali ke kamar. Dengan perasaan kesal, dia merapikan kasur, melepas sprei dan menggantinya dengan yang baru. Tanpa terasa air matanya menetes.

Esther sungguh mengerjakan semuanya sendiri.

Dia benar-benar tidak ingin ada jejak wanita murahan itu tertinggal di sini. Pakaian dalam milik Tiara dimasukkan ke dalam tong sampah. Setelah semua selesai, Esther menyemprotkan parfum dengan aroma yang kuat.

Melihat kamarnya bersih, membuat suasana hati Esther sedikit membaik. Namun, dia justru melupakan sesuatu. Terlalu sibuk, dia sampai lupa membersihkan diri.

Esther segera pergi ke kamar mandi, dia merendam diri dengan air hangat yang sudah dicampur dengan sabun dan cairan aromaterapi. Esther sedikit merilekskan tubuhnya. Dia bersandar pada pinggiran bathtub sembari mendongakkan kepalanya.

Ketika Esther memejamkan mata, sekelebat bayangan tadi malam muncul. Dengan liarnya dirinya bermain-main di atas tubuh pria itu. Esther pun seketika membuka mata.

“Apa yang aku lakukan tadi malam. Benarkah aku melakukan itu semua?” gumamnya dalam hati. Esther berpikir keras.

Bisa saja pria itu hanya mengarang. Tetapi, Esther merasakan sesuatu di area inti tubuh. Dan itu artinya, dirinya benar-benar melakukannya.

“Aku sungguh melakukannya, dengan pria lain,” batin Esther. Dia menggigit bibir bawahnya. Ini adalah kesalahan besar. Dirinya adalah wanita bersuami.

Lalu Esther teringat permintaan pria itu. Dan sialnya, dirinya terlanjur menyetujui. Acara mandi jadi tidak tenang karena memikirkan masalah itu. Esther pun segera keluar dari air, lalu mengenakan handuk kimono dan mengikat talinya dengan kuat-kuat.

Esther meraih ponselnya, lalu duduk di sofa dengan kedua kaki saling bertumpu. Esther lantas membuka situs pencarian internet dan memasukkan kata kunci.

‘Putra rahasia keluarga Dawson.’

Sebuah artikel keluar dengan judul putera yang disembunyikan keluarga Dawson. Tertera nama Arion Dawson lengkap bersama dengan potrait pria yang tidur dengannya semalam.

“Namanya Arion,” batin Esther.

Rupanya hal itu sudah menjadi rahasia umum. Meski begitu, keluarga Dawson masih tetap berjaya di dunia bisnis bahkan semakin mengepakkan sayapnya melalui bisnisnya yang semakin berkembang.

Lalu Esther mencoba menggali informasi tentang Arion. Usianya 5 tahun lebih muda dari dirinya. Selama pernikahan, Esther memang sudah diperingatkan untuk tidak mencari tahu tentang seluk beluk keluarga Dawson.

Hanya saja, Erland pernah menyinggung masalah adik tirinya satu kali.

“Apa hubungan mereka kurang baik?”

Setelah mencari tahu tentang Arion. Esther beralih pada Tiara. Ada banyak hal yang ingin dia ketahui tentang wanita itu. Terutama asal-usul, termasuk dari mana Erland mengenal wanita itu.

Esther kembali menjelajahi dunia maya. Dan menemukan satu potrait Tiara bersama Erland sedang berada di sebuah pertemuan perusahaan. Ternyata Tiara adalah sekretaris pribadi Erland.

“Sejak kapan?” batin Esther. Yang dia tahu, selama ini asisten pribadi Erland adalah laki-laki.

Esther segera keluar dari situs, lalu membuka aplikasi telepon. Dia mencoba menghubungi seseorang. Yaitu Eric, Asisten Pribadi Erland.

“Halo, selamat siang, Nyonya!” Eric segera menyapa ketika panggilan tersambung.

“Halo, Eric. Apa kabar?” tanya Esther basa-basi. Dia berusaha menahan kegugupannya dengan menggigit bibirnya sendiri.

“Eric, ada yang ingin aku tanyakan padamu?”

“Ya, Nyonya. Silakan!”

“Apa kau masih bekerja di Dawson Group?”

Hening beberapa saat sebelum akhirnya suara di seberang kembali terdengar.

“Tidak, Nyonya. Tuan Erland sudah memecat saya!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 7. Kartu As

    Esther membaca berkas di tangan. Poin pertama membuat Esther seketika membulatkan matanya. “Perjanjian macam apa ini?” protes Esther. Jelas sekali tertulis di sana, bahwa Esther harus datang ketika Arion memanggilnya. “Kau kira aku ini pelayanmu?” imbuhnya. Arion memiringkan kepalanya. Senyum tipis terbit di bibir tebalnya. “Kakak ipar, apa kau lupa apa yang aku miliki?” ucap Arion yang seketika membuat Esther mengatupkan bibirnya. Ingin sekali Esther memaki, tetapi dia sadar atas posisi. “Jadi kau ingin mengancamku?”Arion menggeleng pelan. “Tentu tidak, aku hanya ingin kau mempertimbangkannya, Kakak ipar. Coba baca poin selanjutnya,” kata Arion. Esther mendecak. Dia lantas menuruti keinginan Arion. Poin kedua membuatnya terdiam. Di mana Arion akan mengabulkan apa pun yang Esther inginkan. Dan Esther membutuhkan hal itu. Esther perlu menyelidiki tentang Tiara. Dia juga ingin membalas dendam kepada orang-orang yang telah menyakitinya. Dan Esther berpikir akan menggunakan kesempat

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 6. Surat Perjanjian

    Esther membuka mata, untuk melihat sosok itu, dan seketika dia membulatkan mata. Sementara Erland tampak terkejut melihat kehadiran lelaki yang kini berdiri tepat di hadapannya. “Kenapa kau bisa ada di sini?” Arion mengulas senyum tipis. Dia menghempaskan tangan Erland dengan kasar. “Kau lupa, ada bagianku di perusahaan ini. Tapi tenang saja, aku sedang tidak ingin mengungkitnya, aku hanya ingin menuruti keinginan kakek untuk berjalan-jalan di sekitar sini. Tapi aku justru melihat pemandangan seperti ini,” jawab Arion. Erland mendengkus kasar. “Ini bukan urusanmu!” “Memang, tapi urusan rumah tangga bukankah sebaiknya diselesaikan di rumah.” Arion lantas menatap Esther. “Kakak ipar, sebaiknya kau pulang saja,” tegurnya. Esther tampak kesal, sekaligus gugup secara bersamaan. Bagaimanapun, keberadaan pria ini membuatnya teringat dengan kejadian malam itu. “Kau tidak punya hak untuk mengusirku!” kata Esther. Arion malah tersenyum. “Dia memang benar, kau pulang saja. Kita bicara

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 5. Kau Saja Mendua, Kenapa Aku Tidak?

    Esther terdiam untuk beberapa saat. Keterkejutan terlihat di wajahnya. Eric adalah orang kepercayaan Erland selama bertahun-tahun. Dan hari ini, Esther mendapati pria itu dipecat. Apa yang terjadi sebenarnya? “Eric,” panggil Esther. Dia harus mencari tahu lebih banyak lagi. “Ya, Nyonya,” jawab Eric di seberang. “Sejak kapan kamu dipecat?” tanya Esther penasaran. Suara di seberang kembali terdengar. “Sudah satu tahun yang lalu, Nyonya.” “Apa?” Esther jelas saja kaget. Sudah selama itu, tetapi tidak ada yang memberitahunya. “Eric, kenapa kau tidak bilang padaku!” Nada bicara Esther berubah protes. Hening sejenak. Sebelum akhirnya Eric menjawab, “Maaf, Nyonya. Semua atas permintaan Tuan. Tuan memperingatkan saya supaya saya tidak mengadu pada Nyonya.” Esther memejamkan matanya erat-erat. Entah apa tujuan Erland menyembunyikan hal ini. Namun, Esther yakin, semua yang terjadi ada sangkut pautnya dengan Tiara. “Apa kamu melakukan kesalahan?” “Hanya kesalahan kecil, Nyonya. Tapi en

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 4. Sandiwara

    Esther mengepalkan kedua tangannya. Perasaannya campur aduk. Sedih, kesal, marah, dan yang pasti muak. Apa yang baru saja dia dengar dari mulut suaminya, sungguh sangat menyakitkan. Tidak hanya membawa wanita lain dalam rumah tangganya, Erland bahkan membawanya hingga ke atas ranjang mereka. “Erland, di rumah ini banyak sekali kamar. Dia bisa tidur di kamar lain.” Corrina berdiri dari kursinya, dia menatap menantu pertamanya. “Tiara juga istri Erland, jadi dia berhak tidur di kamar Erland.” Setelah lama diam, akhirnya Corrina angkat bicara. “Kak Erland, kalau Kak Esther tidak suka aku tidur di kamar Kakak, biar aku tidur di kamar lain saja,” sela Tiara sendu. Erland menatap Tiara. Wanita itu tidak lagi menangis, namun kata-katanya membuat Erland tidak tega. “Itu adalah kamar kami, harusnya kau tahu diri!” seru Esther tidak terima. Bagaimanapun, Esther harus mempertahankan haknya. “Kau juga harus tahu diri. Kau tidak punya hak di rumah ini, Esther. Jadi Tiara bisa tidur

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 3. Syarat

    Jantung Esther serasa terhenti saat itu juga. Dia menahan napas yang terasa sesak, sebelum akhirnya melepasnya dengan kasar. “Apa yang kau katakan?” Arion tersenyum nakal. “Bukankah sudah jelas? Kakak ipar, aku tahu kau tidak tuli,” bisik Arion tepat di telinga Esther yang membuatnya merasa merinding. Kali ini Esther tidak tinggal diam. Dia mendorong Arion sedikit menjauh, lalu berdiri tegap, melipat kedua tangan di perut, seolah hendak memberi perlawanan. “Aku ini Kakak iparmu! Beraninya kau meminta hal semacam itu padaku!” sentak Esther. Lagi-lagi pria itu tertawa. Seperti orang yang baru saja menang lotre. Arion terlihat sangat senang. “Kakak ipar, permainanmu sangat memuaskan. Apa perlu aku memutar lagi videonya? Supaya kau tahu bagaimana liarnya dirimu tadi malam.” Arion mengeluarkan kembali ponselnya, lalu memainkannya di tangan. “Hentikan!” pekik Esther yang justru membuat Arion kembali tertawa. Berbanding terbalik dengan Esther yang merasa geram. Entah mengapa di

  • Gairah Liar Adik Ipar    Bab 2. Jadilah Penghangat Ranjangku!

    Esther menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur tanpa sempat melepas sepatu hak tingginya. Kepalanya yang serasa dipukul palu membuatnya terbang ke alam mimpi dengan sangat cepat. Sementara sosok yang sejak tadi memperhatikan Esther kini tersenyum miring. Arion Dawson baru saja tiba di negeri ini, tetapi dia justru dikejutkan dengan kedatangan wanita yang tak lain adalah kakak iparnya sendiri. “Sambutan yang sangat mengesankan, Kakak ipar,” gumamnya. Dengan senyum yang masih terpahat di bibir seksinya, dia beranjak dari sofa. Dia mengunci pintu terlebih dahulu sebelum akhirnya menuju ke atas ranjang. Dia berjongkok, melepas sepatu milik Esther lalu meletakkannya di lantai. Merasa sebuah sentuhan, Esther pun kembali tersadar. Dia membuka mata, dan melihat sosok pria yang mirip suaminya. Esther pun tersenyum. Tanpa pikir panjang, dia menarik kerah kemeja pria itu, dan membuatnya terjatuh di atas tubuhnya. “Temani aku malam ini,” bisiknya. Esther perlu melampiaskan segalanya, ter

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status