Share

Bab 97

Dingin malam tak menghalangi kedua insan itu untuk memadu kasih. Keduanya seperti sepasang kutub magnet yang berbeda, tak ingin lepas satu dengan lainnya.

Mereka saling memagut dengan penuh hasrat dan berlomba untuk mencapai puncak kenikmatan dunia. Suara detak jam di dinding berpadu dengan suara desah dalam ruang itu seakan sebuah kolaborasi yang sempurna.

Tak ada lagi keinginan untuk berpisah. Yang diinginkannya hanya meneguk kebahagiaan yang ada malam itu. Keduanya berlomba untuk memberikan kepuasan bagi pasangannya hingga meraih puncak kenikmatan dunia bersama.

Gadis itu menyandarkan kepalanya di dada Marco. Napasnya yang memburu, kini perlahan kembali tenang. Sementara Marco masih terbaring lemas di sisinya.

“Om tahu alasanku kembali kemari?” tanya Cassandra tiba-tiba.

“Hmm,” ucap Marco. Lelaki itu masih tak dapat berpikir setelah aktifitas melelahkannya. Seluruh aliran darahnya terasa begitu lancar setelah semua hasratnya benar-benar tersalurkan.

Mendengar jawaban ambigu itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status