Share

GLPM78

last update Last Updated: 2025-05-29 07:14:54
Namun Rey tak tergesa. Ia justru menikmati kesempatan itu. Satu tangannya masih mengunci kedua tangan Aura di atas kepalanya, sementara bibirnya sibuk menikmati puncak di dadanya, seolah seorang bayi yang sedang kehausan. Dan satu tangan lainnya bergerak dengan nakal, menyusup di antara segitiga yang melindungi di bagian intinya.

“Om Rey,” desahnya saat jemari itu menyentuh di bagian yang tepat. Rasa gelitik itu semakin menggila, apalagi Rey menyerangnya sekaligus di kedua titik sensitif di tubuhnya.

Tubuh ramping itu semakin bergerak dengan gelisah. Napasnya yang semakin memburu, tak dapat menyembunyikan hasratnya yang semakin memuncak. Sentuhan panas Rey benar-benar membuatnya menggila.

Bukan saja kecupannya, tapi setiap sentuhan panasnya membuat Aura ingin berteriak. Namun ia tidak mungkin melakukan itu. Mereka tidak lagi sendirian di rumah itu, ada Vina yang mungkin bakal mendengarnya.

Aura menggigit bibir bawahnya. Ia berusaha menahan setiap desah atau suara yang seaka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Paman Mantanku   GLPM81

    Sofia mendengus pelan di balik jeruji kaca pembatas ruang kunjungan. Matanya tajam menatap Aura, bagai belati yang siap menyayat siapa pun yang berani menantangnya. Aura duduk diam di seberangnya, kedua tangannya terkepal di atas meja logam, mencoba tetap tenang meski napasnya terasa berat di dada."Aku cuma mau satu hal darimu." Suara Aura lirih namun mantap. "Hentikan semua ini, Sofia. Gosip, fitnah, ancaman. Vina bukan anak Rey, dan kamu tahu itu. Jangan rusak hidup orang lain hanya karena kamu kehilangan kendali atas hidupmu sendiri."Sofia tertawa pelan, getir, lalu merunduk sedikit, mendekat ke celah kaca. "Kehilangan kendali? Tidak, sayang. Aku tidak pernah kehilangan kendali. Justru karena aku tahu siapa yang seharusnya berkuasa, aku lakukan semua ini.""Apa maksudmu?" Aura memicingkan mata."Kau tahu kenapa Rey bisa menjadi pewaris D’Amartha? Karena Doni. ayah mertuaku, lebih percaya pada anak pungut daripada darah dagingnya sendiri. Doni pikir Dion terlalu lemah. Padahal, ak

  • Gairah Liar Paman Mantanku   GLPM80

    “Demi Chang Ji Wook, Ra! Lo mesti baca apa yang barusan gue baca!”Aura masih berdiri terpaku di depan gedung catatan sipil ketika suara Ega nyaring terdengar dari speaker ponsel. Rey menoleh cepat, tapi Aura sudah menekan tombol loudspeaker sebelum bisa dicegah.“Gue baru buka portal gosip langganan gue, dan sis … lo nggak akan percaya! Gue sampe lempar sheet mask saking kagetnya!”Aura langsung pucat. “Ega, seriusan. Ada apa sih?”“Dengarkan ini baik-baik. Judul beritanya ‘Vina, Putri Rahasia Rey Damartha dan Model Prostitusi Online?’ Hah! Gue yang bukan siapa-siapa Rey aja sakit hati bacanya, apalagi lo yang udah sah jadi nyonya Damartha!”Rey menegang. Aura membeku.“Beritanya bilang begini, Ra,” lanjut Ega sambil membaca cepat, “‘Dini Agustin, mantan model yang pernah dikabarkan jadi wanita simpanan Rey Damartha, diduga menitipkan anak hasil hubungan mereka kepada Aura Dinata, kekasih baru Rey, sebelum kabur ke Melbourne. Dini dengan cerdik menyerahkan Vina kepada Aura, agar Rey

  • Gairah Liar Paman Mantanku   GLPM79

    Mereka merasakan kelelahan yang nyaman, Rey menarik selimut hingga menutupi tubuh polos mereka. Aura mendekatkan bibirnya dan berbisik di telinga Rey. “Aku ingin kita mengadopsi Vina sebagai anak kita,” bisik Aura. Rey menoleh perlahan dan menatapnya dengan wajah serius. “Kamu yakin?”Aura mengangguk. “Vina butuh status. Kita butuh legalitas untuk mengurus sekolah dan lain-lain. Tapi yang paling penting ... aku sudah menganggap dia anakku. Aku nggak akan pernah tinggalkan dia lagi.”Rey terdiam, mata pria itu mulai memerah. Perlahan ia mengecup kening Aura. “Tentu saja, kita akan mengadopsi Vina. Aku akan suruh team pengacaraku segera mewujudkan keinginanmu.”Mereka berdiam dalam pelukan.—“Pastikan semua proses ini berlangsung cepat dan sah. Aku nggak mau ada celah yang bisa dimanfaatkan siapa pun,” ucap Rey siang itu. Tangannya menutup layar laptop di hadapannya.Clara menanggapi perintah itu dengan nada sopan. “Tuan Rey, kami telah meninjau permintaan Anda mengenai proses adopsi

  • Gairah Liar Paman Mantanku   GLPM78

    Namun Rey tak tergesa. Ia justru menikmati kesempatan itu. Satu tangannya masih mengunci kedua tangan Aura di atas kepalanya, sementara bibirnya sibuk menikmati puncak di dadanya, seolah seorang bayi yang sedang kehausan. Dan satu tangan lainnya bergerak dengan nakal, menyusup di antara segitiga yang melindungi di bagian intinya. “Om Rey,” desahnya saat jemari itu menyentuh di bagian yang tepat. Rasa gelitik itu semakin menggila, apalagi Rey menyerangnya sekaligus di kedua titik sensitif di tubuhnya. Tubuh ramping itu semakin bergerak dengan gelisah. Napasnya yang semakin memburu, tak dapat menyembunyikan hasratnya yang semakin memuncak. Sentuhan panas Rey benar-benar membuatnya menggila. Bukan saja kecupannya, tapi setiap sentuhan panasnya membuat Aura ingin berteriak. Namun ia tidak mungkin melakukan itu. Mereka tidak lagi sendirian di rumah itu, ada Vina yang mungkin bakal mendengarnya. Aura menggigit bibir bawahnya. Ia berusaha menahan setiap desah atau suara yang seaka

  • Gairah Liar Paman Mantanku   GLPM77

    Aroma tumisan bawang putih dan kaldu ayam memenuhi dapur ketika langkah kecil terdengar mendekat. Aura tengah mengaduk sop jagung dalam panci ketika suara ceria gadis kecil memecah keheningan.“Tante Auraaa!”Aura menoleh cepat dan mendapati Vina berdiri di ambang pintu, mengenakan piyama bergambar kelinci, rambutnya masih acak-acakan, dan boneka Teddy setia di pelukannya.“Eh, Vina. Belum gosok gigi udah ke dapur?” Aura tersenyum.Vina mendekat, lalu memeluk kaki Aura dari samping. “Aku kira Tante Aura udah nggak di sini ... aku takut Tante Aura beneran pulang ke apartemen.”Aura mengelus kepala bocah itu dengan lembut. “Kemarin Tante cuma pulang sebentar, sayang. Sekarang Tante masak buat Vina, tuh. Mau bantu?”Vina menggeleng. “Aku nggak bisa masak. Aku cuma bisa makan.”Aura tertawa kecil. “Ya udah, duduk di kursi situ, ya. Jadi asisten masak juga penting.”Vina memanjat kursi kayu tinggi di sudut dapur. Lalu, dengan suara yang agak pelan tapi jelas, ia bertanya, “Tante Aura ... b

  • Gairah Liar Paman Mantanku   GLPM76

    Langkah Aura terhenti di lorong sempit antara dapur dan ruang ganti staf. Ia bersandar di dinding dingin, mencoba menenangkan degup jantungnya yang masih tak beraturan. Tangannya masih hangat karena baru saja memegang gelas susu untuk Vina, namun hatinya terasa dingin, seperti diguyur hujan tanpa peringatan.Ia mendengar semuanya. Kalimat jujur dari mulut Vina, pengakuan polos yang menyakitkan. Dan tanggapan Rey yang entah kenapa, justru membuatnya semakin sesak.Rey tahu ia mungkin bukan ayah kandung anak itu. Tapi ia tetap menerima. Tanpa drama. Tanpa marah. Tanpa memaksa siapa pun percaya padanya.Aura menunduk. Ia tahu betul bahwa dirinya telah terlalu banyak menghakimi, terlalu cepat menarik kesimpulan. Ia takut. Dan dalam ketakutan itu, ia memilih menjauh.Padahal, Rey tetap tinggal. Meski dibohongi. Meski tak tahu pasti. Meski ditinggalkan.Aura menatap tangannya yang kosong. Ia merasa kehilangan, entah apa. Mungkin kehilangan rasa marah yang biasa ia pegang kuat-kuat. Atau mun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status