Home / Romansa / Gairah Liar Sang Aktor / Bab 6 Pemotretan

Share

Bab 6 Pemotretan

Author: Manila Z
last update Last Updated: 2025-10-02 23:57:17

Alexa setelah ganti baju, dia merasa kesal karena ketika pemotretan tadi, Jian malah sengaja mencium dirinya. Harusnya dia seneng karena aktor idolanya itu mencium dirinya. Tetapi yang menjadi masalah di sini adalah Jian masih salah paham padanya. Lebih parah lagi laki-laki itu malah menuduhnya.

"Sialan, aku seperti tidak punya harga diri sekali," umpat Alexa.

Sampai seseorang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan itu. Alexa menoleh kearah orang tersebut.

"Anda menager Jian yah?"

"Iya, panggil saja Rian. Ini honor untuk kamu. Terimakasih karena sudah membantu kami," kata Rian dengan ramah.

Alexa hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. Benar-benar berbeda dengan kesannya. Katanya Rian orang yang sangat dingin dan ditakuti oleh orang-orang. Tetapi dia melihat sendiri kalau orang itu sangat ramah.

"Terimakasih juga," jawab Alexa menerimanya.

Rian kembali menatap kearah Alexa sekarang. "Akan lebih baik jika kamu menikah juga dengan Sang Jian. Kamu pasti akan terkenal juga nanti," jelas Rian.

"Maaf yah, aku belum tertarik dengan semuanya."

Rian yang mendengar itu pun hanya tersenyum saja. "Pikirkan baik-baik, Alexa. Jika kamu menikah dengan dia segara mungkin. Nama kamu akan naik nanti."

"Maaf tapi aku..."

Belum sempat Alexa mengatakan kelanjutannya. Tiba-tiba Jian masuk ke dalam ruangan tersebut dan menatap Alexa yang tengah bersama dengan Rian.

"Ayo kita pulang!"

"Eh tunggu dulu, aku belum selesai mengobrol dengan Pak Rian."

Jian menatap kearah Rian sekilas. Seolah merasa curiga karena mengobrol dengan Rian.

Sekarangkan Rian mengangkat kedua tangan. "Santai bro, kamu boleh bawa dia."

Jian langsung menarik tangan Alexa dengan sedikit kasar agar wanita itu mengikuti dirinya.

"Ayo ikut aku!"

"Jangan kencang-kencang, sakit tahu!" dengus Alexa dengan kesal.

"Bawel, masuk ke dalam!" kata Jian sambil mendorong Alexa masuk ke dalam mobilnya.

Alexa tidak bisa berontak lagi, dia menuruti apa yang dikatakan oleh Jian. Dia masuk ke dalam mobil laki-laki tersebut.

Jian mengendarai mobilnya melihat kearah depan. Lalu dia mulai berbicara dengan Alexa sekarang.

"Kenapa tadi kamu bersama dengan Rian?" tanya Jian.

"Memangnya kenapa? Dia memberikan honor untukku," jawab Alexa dengan santai.

"Kamu berusaha untuk menggoda dia agar mendapatkan peran utama?" sindir Jian.

Alexa melotot tajam ketika dituduh seperti itu. "Kamu gila yah. Aku tidak mungkin melakukan hal itu."

"Kamu pikir aku percaya, kamu saja berani datang ke tempat tidurku, bukan tidak mungkin kalau kamu juga akan ke tempat tidurnya."

"Berhenti!" teriak Alexa yang marah karena Jian malah menuduh dirinya.

Jian menghentikan mobilnya dan menatap sinis pada Alexa. "Kenapa marah? Bukannya tebakan aku itu benar?"

Plak

Sebuah tamparan dilayangkan oleh Alexa dengan begitu saja. Hatinya sedikit sakit karena tuduhan dari Jian barusan.

"Jaga ucapan kamu, aku bukan wanita seperti itu! Terserah kalau kamu tidak percaya, tetapi kejadian dulu itu murni kecelakaan!"

"Kamu berani sekali menamparku!" marah Jian. Baru kali ini ada wanita yang berani sekali menampar dirinya seperti itu.

Alexa menyadari kesalahannya, tetapi dia begitu kesal dengan Jian yang terus saja menuduh dirinya. Alexa berpikir bahwa untuk bertemu dengan teman-temannya yang waktu itu. Mungkin saja mereka bisa dijadikan saksi.

"Terus karena kamu aktor, aku tidak berani begitulah menamparmu!"

"Kamu terlalu sombong, Alexa. Setelah aku tahu siapa yang menjebak kita, kamu pasti akan menerima akibatnya juga."

"Sudah aku bilang kalau aku juga korban!" balas Alexa.

"Kamu tidak punya bukti sama sekali Alexa," balas Jian.

"Aku akan membuktikannya," balas Alexa.

Sampai Jian melihat siluet dari seseorang yang tidak jauh dari mobil mereka. Dia tahu kalau itu pasti wartawan. Jian tersenyum dengan penuh arti dan menarik pinggang Alexa agar dekat.

"Kamu ngapain?" tanya Alexa terkejut.

Tiba-tiba Jian malah mendekatkan wajahnya dan membisikkan sesuatu pada telinga Alexa.

"Ikuti apa yang aku lakukan," bisiknya.

"Hah, maksu...."

Belum sempat Alexa mengatakan semuanya, bibirnya sudah lebih dulu dibungkam oleh bibir milik Jian. Laki-laki itu melumatnya dengan lembut.

Alexa membulatkan matanya karena dia sedikit terkejut, belum lagi dengan ciuman dari Sang Jian yang begitu mendadak.

Jian sudah melihat orang itu pasti mengambil gambar dirinya dengan Alexa. Dia tidak peduli untuk klarifikasi karena sebelumnya dia sudah mengatakan kalau dia pacaran dengan Alexa. Walaupun mereka hanya pura-pura saja.

"Menyebalkan," umpat Alexa dan mendorong tubuh Jian agar menjauh dari dirinya.

"Tapi tadi keliatannya kamu sangat menikmatinya."

"Hei, siapa bilang," umpat Alexa sambil bersidekap. Rupanya laki-laki itu sedikit percaya diri sekali.

Sang Jiang tidak berkata lagi, dia kembali menyalakan mesin mobilnya. Sepertinya besok akan ada sesuatu yang lebih rame seperti yang dia perkirakan.

BERSAMBUNG

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 62 Mabuk Bersama

    Alexa mengejar Sang Jian, dia masih penasaran dengan laki-laki itu. Sampai mereka berdua kembali masuk ke dalam mobil sekarang. "Sang Jian," panggil Alexa. "Kunci mobil."Alexa memberikan kunci mobilnya dan membiarkan Sang Jian mengendarai mobil tersebut. Sang Jian mengendarai mobilnya. "Kamu kenapa sih?" tanya Alexa heran. "Papah sengaja ingin aku keluar dari agensi itu karena dia ingin aku bekerja di perusahaannya.""Terus, kamu tidak mau bekerja di perusahaannya?" tanya Alexa penasaran. "Aku tidak tahu, aku sudah terbiasa dengan kehidupanku yang sebagai aktor.""Bukannya waktu itu kamu juga mengatakan kalau sebenarnya kamu juga lelah di dunia hiburan itu?" tanya Alexa. "Kadang aku juga merasa lelah jadi sorotan banyak orang, tetapi untuk berkerja di perusahaan papah, rasanya sangat berat sekali." "Berat gimana?" tanya Alexa penasaran. "Perusahaan papah sangat besar, dia menginginkan aku menjadi penggantinya. Banyak yang menggantungkan hidupnya padaku. Aku sendiri pun belum

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 61 Datang Ke Kantor

    Alexa benar-benar dibuat sibuk sekarang, dia tengah memperhatikan Sang Jian yang melakukan pemotretan sebuah produk. Diam-diam dia malah terpesona dengan laki-laki tersebut. "Dia terlihat tampan, tetapi sikapnya menyebalkan."Alexa malah melamun, kalau dia tidak salah paham sampai tidur dengan Sang Jian, bagaimana nasinya yah?"Lama menunggu?"Alexa langsung menoleh kearah Sang Jian. Rupanya laki-laki itu sudah selesai melakukan proses pemotretan. "Sudah?"Jian hanya mengangguk. "Iya, hari ini temani aku ke kantor Riandi Entertainment. Aku ingin bertemu dengan Rian.""Untuk apa?" tanya Alexa heran. "Entahlah, ayahnya Rian marah karena produksi filmnya gagal dan banyak merugikan. Padahal sudah aku tutup dengan Nico semuanya."Alexa melihat sorot mata dari Sang Jian yang terlihat lelah. Mungkin laki-laki itu tengah banyak pikiran sekarang. "Baiklah, kalau begitu aku akan menemanimu."Padahal Alexa tengah kesal dengan Sang Jian. Tetapi karena dia teringat dengan telepon ancaman dari

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 60 Godaan Sang Jian

    Sang Jian tengah menunggu kehadiran dari Alexa di apartemen miliknya. Dia akan mengikuti saran yang diberikan oleh Junay. Jika dia tidak mau melepaskan Alexa, maka dia harus memberikan sebuah perhatian lebih untuk wanita itu. "Kamu yakin kalau ini akan berhasil?" Jian langsung menoleh kearah orang yang ada disebelahnya. Dia tersenyum dengan penuh arti. "Tentu saja, harusnya kamu bersyukur padaku. Karena asisten mu yang lagi cuti itu diganti oleh Junay.""Kamu benar juga," ujar Nico. "Tapi kenapa Junay langsung mengiyakan yah. Ketika dia aku rekomendasikan untuk menjadi asisten kamu. Dia langsung setuju begitu saja."Nico yang mendengar itu pun langsung tersenyum dengan penuh arti. Tentu saja karena di tahu alasan yang sebenarnya dari Junay mau menuruti keinginan dirinya. "Kamu tahu alasannya kenapa? Karena aku tahu rahasia dari Junay," bisik Nico dengan pelan. Jian yang mendengar itu pun langsung tertawa. "Rahasia apa? Kalau dia bukan banci bisa? Iya sih dia memang jagi berkelah

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 59 Sarapan Dari Sang Jian

    Alexa terbangun dengan sentakan kecil, jantungnya berdegup cepat seolah baru saja dikejar mimpi yang enggan ia ingat. Mata itu otomatis mencari jam di dinding.07.43.“Ya ampun!” serunya setengah teriak.Tanpa pikir panjang, Alexa bangkit dan setengah berlari menuju kamar mandi. Lantai dingin tak sempat ia rasakan; yang ada hanya suara langkah terburu-buru dan pintu yang ditutup tergesa.Air hangat menyentuh kulitnya, membuat kepalanya sedikit lebih jernih. Ia menggosok wajah, merapikan rambut, bahkan sempat mengomel pelan pada dirinya sendiri.“Alexa,harusnya tidur, bukannya mikirin orang itu.”Begitu selesai, dia berdiri di depan cermin. Rambutnya masih basah, menetes pelan di sepanjang leher. Wajahnya segar, tapi… sedikit merah. Entah karena mandi air hangat atau karena memori seseorang yang seharusnya tidak terpikir muncul lagi di kepalanya.“Hah… sudahlah.”Alexa menarik napas panjang lalu melangkah keluar kamar. Aroma bawang tumis langsung menyapa hidungnya begitu ia mendekati d

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 58 Alexa Memikirkan Sang Jian

    Alexa akhirnya memutuskan untuk tidur di kontrakan lamanya bersama dengan Amira dan Ibunya Amira, dia senang karena semua masalah sudah selesai. Apalagi kebenaran tentang kejahatan dari Angela sudah terselesaikan. Semua masalah sudah selesai.Harusnya dia bisa tidur nyenyak.Namun begitu lampu dimatikan dan selimut ditarik hingga leher, mata Alexa justru tetap terbuka lebar."Kenapa aku malah begini?" batin Alexa yang kini malah menjadi gelisah tidak bisa tidur sama sekali. Dia membalikkan badan ke kiri. Lalu ke kanan. Duduk. Rebahan lagi. Tetap saja dia tidak bisa tidur.Bayangan wajah Jian muncul begitu saja. Cara laki-laki itu marah, tertawa, omelan kecilnya, bahkan kebiasaannya merebut selimut saat tidur. Alexa menggigit bibir, merasa kesal pada dirinya sendiri.“Kok jadi kepikiran dia…” gumamnya lirih.Alexa menarik selimut menutupi wajah, di saat dia tidur tanpa Sang Jian, rasanya malah berbeda. Dia tidak membayangkan semuanya malah jadi begini. Dia menghela napas panjang. “

  • Gairah Liar Sang Aktor   Bab 57 Misi Dendam

    Jian tersenyum puas dan kembali ke apartemen miliknya. Dia benar-benar senang karena sudah memberikan pelajaran pada wanita licik itu. "Kamu benar-benar bahagia?" tanya Junay. "Tentu saja, setelah memberikan pelajaran pada wanita itu, sekarang aku sudah benar-benar lega.""Kamu lega karena Alexa tidak terbukti bersalah bukan? Semuanya memang rencana busuk dari Angela. Bahkan kita awalnya mengira kalau semuanya ulah Nico," kata Junay. Jian mengangguk, "Kamu benar, tetapi aku merasa lega setelah semuanya berhasil. Aku jadi tahu kalau Nico ternyata tidak seburuk itu.""Dia saja pergi ke keluar negeri pas kejadian itu.""Kamu benar, sekarang hubunganku dengan dia baik-baik saja," jawab Jian dengan santai. "Lalu bagaimana setelah ini? Kalau sampai terkena masalah seperti ini, produksi filmnya juga pasti akan tertunda," jelas Junay. Jian sudah memikirkan semuanya. Dia akan mengganti rugi semua biaya produksinya pada ayahnya Rian selaku produser film tersebut. Dia juga sudah berdiskusi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status