Accueil / Romansa / Gairah Liar Suami Sahabatku / Bab 16. Lingerie Hitam

Share

Bab 16. Lingerie Hitam

Auteur: Indira Kirana
last update Dernière mise à jour: 2025-11-17 07:27:40

Nicklas berdiri tegap membelakangi pintu ruang kerja, jari-jarinya baru saja melepaskan genggaman pada ponsel yang kini tersembunyi di saku celana.

Dari belakang, tangan Serena memeluknya erat, seolah tak mau kehilangan, "Kamu mau kemana? Aku mau kita tidur bersama malam ini."

Nicklas memandang perutnya yang dipeluk erat, wajahnya tetap keras, bibirnya terkatup rapat tanpa sepatah kata pun keluar.

"Aku ingin hubungan kita baik-baik saja setelah ini, sayang. Beri aku kejelasan, apa aku masih bisa memulainya dari awal?"

"Jangan mengaturku, Serena! Dari awal pernikahan kita. Kita sama-sama tidak punya rasa apalagi cinta, dari awal aku katakan pernikahan ini tidak akan bertahan lama... Meski ada anak sekalipun"

Dada Serena naik-turun setelah mendengar perkataan suaminya, tidak bisakah Nicklas membuatnya merasa tenang meski hanya sehari? Tak bisakah mereka bertemu tanpa saling menyakiti?

Matanya yang biasanya datar kini bertambah dingin, menolak membalas sentuhan Serena.

Keheningan me
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé

Latest chapter

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 26. Tespek garis dua

    Uap hangat memenuhi ruangan kecil itu saat Ruby berdiri di depan cermin, tubuhnya masih basah oleh air yang baru saja mengalir dari shower. Nicklas berdiri di belakangnya, tangan pria itu perlahan menyentuh tali swimsuit merah yang membalut tubuh Ruby. Dengan gerakan lembut namun penuh maksud, ia mulai melepas satu tali, kemudian tali yang lain, sambil matanya tak lepas menatap lekuk tubuh wanita di hadapannya. “Sayang, tubuhmu membuatku candu,” bisik Nicklas dengan suara serak, napasnya hangat menyentuh leher Ruby. Ruby menoleh sekilas, menahan malu sekaligus geli. “Jangan nakal!” jawabnya sambil tersenyum, mencoba mengusir rasa grogi yang tiba-tiba menyelimuti. Namun, tangan Nicklas tidak berhenti. Ia menangkup milik Ruby dengan perlahan, matanya memicing penuh perhatian. “Kamu tahu, ini... ini kesukaanku” ucapnya sambil mengerutkan kening, merasa ada sesuatu yang berbeda. "Keras sekali"Ruby menggigit bibir bawahnya, merasakan sensasi aneh bercampur sakit ketika tangan Nicklas

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 25. Swimsuit Merah Menggoda

    Ruby mengambang di kolam renang lantai atas penthouse mewahnya , air yang jernih memantulkan sinar matahari senja yang mulai meredup."Nona, silahkan dinikmati Jus Jeruknya sebelum esnya mencair" ucap pelayan pribadinya yang baru saja meletakkan minuman di atas meja kaca. Ruby berenang menyusuri kolam yang luas, Air di dalamnya menyiprat keluar saat wanita itu melempar tubuhnya dari sisi kolam. "Sebentar mbak, nanggung" ucapnya, melanjutkan aktifitas berenang. "Sebentar nona, boleh saya minta waktunya untuk bicara?" ucap pelayan pribadinya dengan wajah cemas, seolah ada suatu hal yang membuatnya Khawatir. Gerakan Ruby semakin cepat, Ia berenang ke tepian kolam dimana pelayan pribadinya itu berdiri dengan wajah tegang. "Boleh minta ambilkan handuk?"pinta Ruby yang baru saja mengangkat wajah dari dalam kolam. "Siap nona, saya akan ambilkan handuknya sekarang"Setelah menerima handuk dari tangan pelayan, Ruby melilitkan handuk itu di pinggangnya yang ramping. Menyembunyikan lekuk t

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 24. Akhiri Segalanya

    Nicklas melangkah cepat ke arah walk-in closet, suara langkahnya bergema di lorong sunyi. "S-sayang tunggu!" Serena mengikuti langkah suaminya yang lebar dengan berlari kecil. "Kita harus bicara dulu!" "Berisik!" Nicklas membentak, lalu tangannya meraih gagang pintu, "sudah aku katakan, Diam dulu!" Saat membuka pintu, matanya langsung tertuju pada serpihan botol parfum yang berserakan di lantai marmer, Pecahan kaca itu berkilauan, namun alisnya mengkerut, menandakan keraguan mulai menyelinap. "Siapa yang menjatuhkan botol itu?" “Sayang, biar aku panggilkan pelayan untuk membersihkan pecahannya, mungkin aku salah meletakkan parfum itu, terlalu di pinggir” suara Serena terdengar lembut, hampir terdengar seperti upaya untuk menenangkan Nicklas. "Jatuh sendiri, begitu?" Nicklas tampak tak peduli. Tangannya yang dipegang oleh Serena terhempas kuat, "berhenti terlihat ketakutan seperti itu, Serena! Aku tidak akan membunuhmu!" Serena mengusap tangannya kasar, hampir saja Ni

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 23. Kain Segitiga

    "T-tuan, anda disini?" Pelayan pribadi Serena tampak gugup, tak menyngka Nicklas langsung naik ke lantai dua dengan wajah dingin. "Dimana serena?", Pelayan itu berdiri kaku di depan pintu, seolah menghalangi langkah Nicklas untuk masuk ke kamar utama. Pelayan itu mengusap-usap tangan yang gemetar, berusaha merangkai kata dengan suara pelan, "Em, begini, Tuan... " "Minggir!" Seru Nicklas dengan mulut terkatup rapat, "Sebentar tuan, saya--" "Aku tidak butuh penjelasanmu" "Begini tuan, nyonya Serena ada di dalam." Matanya menghindar dari tatapan tajam Nicklas yang penuh tekanan. "Minggir!" desis Nicklas, suaranya dingin dan penuh tuntutan. "Maaf Tuan, saya takut, karena sepertinya nyonya sedang tidur" jawab pelayan itu akhirnya, napasnya tersengal menahan takut. Tanpa aba-aba, Nicklas menyenggol lengan pelayan itu dengan kasar, lalu melangkah masuk ke kamar. Pintu didorong dengan keras, Brak! Suaranya menggema, Serena yang sedang duduk di atas tempat tid

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 22. Lingerie Serena

    Alex menatap dingin ke arah lukisan tua yang menggantung di dinding ruang kerjanya, bayangan api dari kebakaran masih membekas di pikirannya. Tapi kini, seolah ada angin segar yang berhembus di ruang kerjanya setelah hampir sebulan rasanya kehilangan arah. Di depannya, seorang bawahan dengan gugup membuka sebuah map dan menyerahkan beberapa cetakan foto hasil tangkapan CCTV sekitar klub malam tempat kejadian."Ini bukti fotonya, tuan. Hasilnya sudah kami perjelas, bisa tuan lihat, pakaian wanita itu persis seperti pakaian terakhir yang dikenakan nona Ruby" Foto pertama menunjukkan kepulan asap tebal mengepul, mengaburkan pandangan. Namun foto kedua memperlihatkan sosok perempuan yang terkulai lemas dalam gendongan, digendong keluar oleh seorang pria bertubuh tinggi dan gagah, mengenakan setelan hitam dan kacamata gelap. Alex mengerutkan alisnya tajam, matanya seolah mencoba mengumpulkan potongan teka-teki yang belum tersambung. “Jadi, Ruby sebenarnya masih hidup?” Alex memutar kur

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 21. Tidur di Atas Pangkuan

    Ruby duduk dengan mata berbinar menatap panci hot pot yang mengepul di tengah meja. Aroma rempah yang harum menyebar, membuatnya tak sabar mencicipi kuah racikan Nicklas. "Kuahnya kelihatan lebih enak? Kamu kayaknya lebih pintar dari aku racik bumbunya," Bisiknya sambil tersenyum lebar. Nicklas mengambilkan sumpit, dan memasukkan beberapa slice daging ke dalam kuah, "Campuran cabai, jahe, dan sedikit kaldu ayam yang di rebus lama. Masakan kamu tadi kurang kaldunya" Ia mengaduk kuah dengan hati-hati, lalu menyodorkan sendok kecil berisi kuah hangat ke Ruby. Ruby mengambilnya dan menyeruput dengan perlahan. "Hmm, beneran enak! Gak nyangka kamu bisa bikin yang seenak ini." "Kalau begitu, nanti malam aku dapat hadiah?"Wajah Ruby ditekuk, "hadiah apa? Jangan macam-macam deh!""Kamu beneran naik berat badan sekarang, merasa nggak? Pipi kamu tambah chubby?"Gerakan tangan Ruby terhenti di atas panci hot pot, wajahnya sedikit berubah. "Aku juga belum datang bulan" Bisiknya dalam hati, "S

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status