Accueil / Romansa / Gairah Liar Suami Sahabatku / Bab 4. Temani Aku di Apartemen!

Share

Bab 4. Temani Aku di Apartemen!

Auteur: Indira Kirana
last update Dernière mise à jour: 2025-10-28 10:54:20

Jam kerja berjalan seperti biasa, Hari ini Nicklas menahan lapar karena Serena menyiapkan Steak dingin didalam kotak bekal.

"Sudah aku kira, Dia tidak berniat menjadi seorang istri. Steak dingin?" Alis Nicklas terangkat, dadanya bergemuruh kesal setiap mengingat makan siang yang disiapkan istrinya.

Pria tampan itu duduk di kursi ruang Direktur, matanya terpaku pada layar laptop yang penuh dengan laporan dan email masuk.

Jari-jarinya mengetuk meja dengan ritme gelisah, menandakan beban kerja yang tak kunjung reda.

"Sialan Dave!!" Nicklas meraih telepon nirkabel dan menghubungkannya ke ruangan Aistennya.

"Sialan, Aku butuh makan siang!"

"Segera tuan!"

Namun tak lama berselang, pintu ruangan terbuka, dan Dave masuk dengan ekspresi ragu. "Tuan maaf, ada seorang yang ingin bertemu, katanya penting," ucapnya pelan.

Nicklas menatap Dave sebentar lalu mengangguk pelan, "Cepat pesankan aku makanan atau tantatangani surat pemecatan!" matanya tetap tertuju pada layar.

"Baik! segera akan saya bawakan ke ruangan ini." Dave menjawab gugup.

Sekitar dua manit berselang, pintu terbuka lebih lebar, semuanya berubah. Seorang gadis dengan rok pendek dan Blazzer putih berdiri di ambang pintu, Nicklas terdiam, seolah waktu melambat. Ada sesuatu dalam tatapan gadis itu yang membuat dadanya sesak.

"Selamat siang tuan, maaf mengganggu waktu anda yang begitu berharga"

"Ruby?"

Ruby berjalan perlahan, Penuh pesona, Suara ketukan Heels seirama dengan detak jantung Nicklas saat gadis itu mendekat ke arahnya.

"Ada hal mendesak apa sehingga wanita sibuk sepertimu datang menemuiku lebih dulu?"

Ruby duduk di hadapan Nickas, tatapan matanya masih penuh mistery,“Aku bisa berikan apa pun yang kamu mau. Bahkan nyawaku sekaligus, Tanpa terkecuali."

Kerutan halus muncul di dahi Nicklas, "Apa maksudmu?"

“Kamu tidak salah dengar, Aku sedang menawarkan nyawaku sekaligus, hanya dengan satu syarat.”

Nicklas mengangkat alis, menahan diri untuk tak terburu-buru menjawab. Ruby membawa wajahnya lebih dekat, aroma parfum yang khas menyelimutinya, membuat udara di sekeliling mereka terasa panas.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Nicklas balik.

“Kebebasan ayahku. Lepaskan dia dari penjara itu, dan aku akan lakukan segalanya untukmu.”

Wajah Nicklas berubah datar, Matanya menatap Ruby tanpa berkedip, mencoba membaca kejujuran di balik tawaran yang berani itu.

Ruby menggigit bibir bawahnya, menahan suaranya agar tak bergetar di hadapan Nicklas. Dia tahu, ini pertaruhan terbesar dalam hidupnya. Menyerahkan segalanya demi satu kebebasan yang nyaris mustahil. Namun, matanya tetap penuh harap.

Nicklas menarik nafasnya lebih dalam, Sebuah tatapan kemenangan yang telah lama Ia nantikan,

"Kebebasan ayahmu? tapi itu tidak mungkin"

Ruby menarik nafasnya lebih dalam, "Aku masih ingat kejadian di malam pesta, masih mengingat dengan jelas apa yang kamu katakan saat kita berada didalam mobil. Bukankah kamu masih merindukanku?" tanya Ruby dengan wajah terangkat.

Harga dirinya hancur berkeping-keping di hadapan Nicklas..

"Kamu ingin menyerahkan dirimu demi sebuah kebebsan? "

"ini bukan sekedar kebebasan, Ayahku sudah menderita selama sepuluh tahun didalam penjara. Apapun akan aku lakukan demi kebebasannya"

"Kamu yakin? " Nicklas menutup laptop dengan gerakan pelan, seolah hanya ingin fokus dengan gadis cantik yang kini memohon di hadapannya. "Aku menginginkanmu!"

Ada kilat keberanian di mata Ruby saat matanya bertemu dengan Nicklas, "Bahkan nyawaku sekalipun bisa kamu miliki asalkan ayahku bisa secepatnya bebas dari dalam penjara"

Di meja sofa ruangan itu.....

Tangan Ruby begitu cekatan saat ia mengangkat sepotong tempura yang masih hangat, lalu perlahan menyuapkannya ke mulut Nicklas.

Ia sengaja membawa makan siang hasil masakannya sendiri, Seolah sengaja menghadirkan memori kehangatan saat hubungan mereka masih terjalin dulu.

Aroma renyah dan harum minyak kanola tercium samar di udara, mengingatkannya pada ambisi sepuluh tahun lalu. Ruby belajar membuat makanan Jepang kesukaan Nicklas dari Chef pribadi Mansion keluarga Creed.

Merasakan kembali masakan mantan kekasihnya,

Tatapan Nicklas penuh apresiasi, matanya berbinar ketika gigitan pertama menyentuh lidahnya. “Ini enak sekali, rasanya masih sama,” ucap Nicklas sambil tersenyum.

Tanpa diduga, ia meraih tangan Ruby dan mengecupnya lembut. “Aku ingin kamu selalu menyiapkan makanan untukku”

Dada Ruby mendadak sesak. Senyuman di wajahnya mulai luntur, digantikan oleh gelombang keraguan yang menggerayangi pikirannya.

Ia menunduk, menatap jemari yang masih terasa hangat dari ciuman Nicklas. Suara hati Ruby berbisik, mempertanyakan benar tidaknya langkah yang sedang diambilnya.

Sebuah hubungan yang terlarang, mengingat Nicklas adalah suami sahabatnya sendiri. Namun, dalam hatinya hanya satu tujuan hidupnya saat ini.

Kebebasan ayahnya.

Nicklas mengelus kepala Ruby yang duduk di sebelahnya, Tatapannya penuh arti. Tapi disaat yang bersamaan, ponselnya di dalam saku tampak bergetar.

Serena...

Nama itu terpampang nyata di layar ponsel, tapi Nicklas mengabaikan panggilan istrinya.

"Silahkan angkat panggilan Serena, Aku bisa menunggu di luar" ucap Ruby pelan.

Nicklas terdiam, Tatapannya masih mengarah pada gadis di sebelahnya, "Bisakah kita tidak membicarakan orang lain saat sedang berdua?"

Ruby menatap balik mata Nicklas yang memiliki manik Coklat, "Aku hanya tidak ingin kamu mengabaikan Serena yang sedang hamil, Hormon wanita hamil berubah-ubah dan perasaannya sangat sensitif."

"Tapi di depan mataku ada hal yang lebih penting"

"Serena mungkin saja membutuhkanmu meski hanya mendengarkan ocehannya yang sederhana"

Akibat desakan Ruby, Nicklas meraih ponselnya yang ada di saku celana. Ia mendial tombol hijau sebelum layarnya kembali redup.

"Hmm!" Sapa Nicklas dengan suara datar.

"Bagaimana Steaknya? sudah habis?" tanya Serena dengan nada penuh semangat.

Nicklas melirik kotal bekal yang masih utuh di atas meja kerjanya, Tak sedikitpun kotak itu ia sentuh.

"Ngomong-ngomong, Sepertinya kamu harus belajar masak lebih giat lagi, Dagingnya alot dan sedikit Amis. Apa salah membeli daging?" ucap Nicklas jujur.

"Nggak mungkin" jawab Serena cepat, " Aku mengambilnya di Freezer, khusus daging dan ikan segar"

Ekspresi Nicklas berubah datar, "Bahkan kamu tidak tahu mana daging Steak dan mana Daging Biasa"

Serena membeku di seberang telepon, "Hmmm, Aku salah sayang? Apa dagingnya terlalu alot? "

"Jelas, Kamu selalu menomer satukan tubuhmu. Tidak peduli suamimu makan enak atau tidak, yang penting perawatan ke salon"

"Sayang!"

"Aku banyak pekerjaan!"

Tuttt!

Nicklas mematikan sambungan telepon secepat kilat, Kepalanya menggeleng pelan.

"Kenapa?" Ruby menatapnya keheranan.

"Aku tidak menyentuh masakan Serena, Tapi melihat tampilannya saja membuatku tidak selera makan"

Ruby hanya terdiam, tak ingin ikut campur, Karena ini urusan rumah tangga orang lain.

"Aku tidak akan melanjutkan pekerjaan," Nicklas tersenyum nakal sambil melepas dasi yang sedari pagi mencekik lehernya.

Satu tangannya berlabuh di atas paha Ruby yang mulus, mencengkramnya perlahan, dan memberi elusan lembut, "Aku perlu hiburan untuk menghilangkan penat setelah bekerja,"

"N-Nick! ini masih jam kerja! kamu harus menghabiskan makanan ini dulu" ucap Ruby terbata.

"Aku sudah kenyang!"

Nicklas menyandarkan kepala di sandaran sofa, matanya menatap Ruby tanpa berkedip, Seolah tak pernah hidupnya sebahagia detik ini,

"Temani aku malam ini di Apartemen!!"

*

*

*

Bersambung....

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 6. Bukti Rekaman CCTV

    Dave berdiri tegak dengan setelan jas dan kemeja formal di lobi kantor, Pagi ini, wajah tampannya tampak tegang saat menyaksikan seorang wanita hamil turun dari mobil hitam bersama dua pengawal pribadinya. Suasana lobi terasa berubah saat Serena menatapnya tajam, Wanita itu berjalan anggun dengan dagu terangkat. "Selamat pagi nyonya, Serena!" Sapa pria itu dengan senyum ramah, badannya menunduk sedikit saat Serena berhenti di hadapannya. "Dimana suamiku?" Mata Serena menatap tajam, satu tangannya menaikkan tali tas dengan tergesa-gesa. Dave masih menundukkan kepala, "Tuan Nick sedang tidak ada di kantor, nyonya""Tutup mulutmu itu, Dave! Jangan pancing amarahku!""Saya berkata apa adanya" Dave mengangkat pandangan, "tuan Nicklas pagi ini ada jadwal meninjau proyek,"Alis Serena mengkerut tajam, nafasnya terasa kian berat. Entah mengapa, akhir-akhir ini Nicklas seolah sengaja menjauh darinya. Tapi bukannya pergi dari perusahaan, Serena menatap salah satu pengawal yang berdiri di b

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 5. Noda Merah

    Disebuah toko bunga, Serena tengah memilih bunga kesukaannya. Bunga lili pink dan putih, Mawar merah dan sebagian berwarna kuning."Oh my god, Wangi sekali" ucapnya dengan mata terpejam. Seolah tak bisa berhenti mencium aroma bunga di hadapannya."Apa Nyonya Serena datang sendiri? Dimana suamimu?"Serena segera menoleh ke samping, Seperti mendengar sebuah sindiran halus. Matanya terbuka lebih lebar, "Alex? sedang apa?"Serena menatap ke arah mobil yang terparkir, disana, tepat di kursi penumpang paling depan. Ada siluet wanita dengan rambut tergerai tengah duduk anggun menunggu Alex."Mau beli bunga?" Lagi tanya Serena saat pertanyaannya tak kunjung dijawab.Alex mengangguk sebagai Jawaban, "Untuk pacarku" jawabnya singkat."Oh!" Serena bergumam pelan. Sekali lagi matanya melirik ke arah mobil, tepat ke arah wanita itu. "Kasihan sekali nasibmu, Ruby" Serena berkata dalam hati, Gadis yang duduk di mobil Alex bukanlah Ruby, melainkan gadis lain.Serena masih ingat betul bagaimana Ruby

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 4. Temani Aku di Apartemen!

    Jam kerja berjalan seperti biasa, Hari ini Nicklas menahan lapar karena Serena menyiapkan Steak dingin didalam kotak bekal."Sudah aku kira, Dia tidak berniat menjadi seorang istri. Steak dingin?" Alis Nicklas terangkat, dadanya bergemuruh kesal setiap mengingat makan siang yang disiapkan istrinya.Pria tampan itu duduk di kursi ruang Direktur, matanya terpaku pada layar laptop yang penuh dengan laporan dan email masuk. Jari-jarinya mengetuk meja dengan ritme gelisah, menandakan beban kerja yang tak kunjung reda."Sialan Dave!!" Nicklas meraih telepon nirkabel dan menghubungkannya ke ruangan Aistennya."Sialan, Aku butuh makan siang!""Segera tuan!"Namun tak lama berselang, pintu ruangan terbuka, dan Dave masuk dengan ekspresi ragu. "Tuan maaf, ada seorang yang ingin bertemu, katanya penting," ucapnya pelan. Nicklas menatap Dave sebentar lalu mengangguk pelan, "Cepat pesankan aku makanan atau tantatangani surat pemecatan!" matanya tetap tertuju pada layar. "Baik! segera akan saya

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 3. Dinding Penjara yang dingin

    "Aduh anak itu....Dasar bikin malu" "Tenang ma, Nick butuh sedikit hiburan untuk menghilangkan penat dari pekerjaannya yang menumpuk" Serena berusaha menenangkan ibu mertuanya yang nyaris murka."Apa dia berkata kurang ajar padamu? Apa Nick tadi melontarkan kata yang menyakitkan selama pesta?"Serena tersenyum sambil mengelus punggung mama mertuanya untuk memberi ketenangan, "Jangan khawatir ma, Nick sangat baik padaku hari ini, dia perhatian padaku saat pesta berlangsung""Harusnya setiap hari dia baik padamu, Serena. Bagaimana caranya kalian membesarkan anak, jika hubungan kalian tidak rukun layaknya suami-istri pada umumnya?""Mama lihat saja nanti, Anak ini akan tumbuh di keluarga harmonis. Mama harus percaya bahwa Nick akan berubah ketika nanti anak kami lahir"Perempuan paruh baya dengan Dress putih itu meringis, ada rasa kasihan, namun juga ada rasa bangga terhadap menantunya yang begitu penyabar, Serena benar-benar berhati luas di matanya. "Beruntung Nick memiliki istri sebai

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 2. Gadis Pembawa Sial

    "Nicklas Sialan, bisa-bisanya menciumku penuh nafsu seperti itu. Dimana letak kewarasannya?"Ruby melangkah cepat memasuki Ballroom hotel, sesaat setelah Nicklas melepaskannya dari dalam mobil. Namun baru saja beberapa langkah menapaki Lobi,"Baby!!"Ruby menoleh saat mendengar panggilan yang tak asing di kepalanya. Ya. Suara yang begitu familiar di Ingatan. Iapun menoleh dengan ragu-ragu,"A-Alex? kenapa kamu bisa ada disini?" Keningnya mengkerut tajam saat melihat kehadiran kekasihnya di tempat itu. "Kenapa nggak bilang mau kesini?""Hal mendesak Apa yang membuatmu datang dari arah parkiran, sayang?Bukankah seharusnya kamu ada didalam, hm?"sosok Pria berjas hitam mendekat ke arahnya, Mengelus kepala Ruby dengan lembut. Namun, ada ketegasan disetiap inci tatapannya.Pria itu berdiri tegap, posturnya yang tinggi dan badan kekar membuat Ruby harus mendongak ketika ingin menatapnya."Alex lepas dulu, kenapa kamu nggak bilang mau kesini? " Ruby melepas tangan Alex yang melingkar posesi

  • Gairah Liar Suami Sahabatku   Bab 1. Ciuman Nicklas

    "Bisa kita mulai acaranya sekarang?" "Sebentar sayang, Teman-temanku belum sepenuhnya datang. Kita tunggu lima belas menit lagi, ya! Kamu boleh minum-minum dulu sama rekan bisnis." "Serena!" wajah Nicklas tampak dingin. "Aku tidak suka keramaian seperti ini" "Demi anak kamu sekalipun? nggak ikhlas banget sih" Serena berdecak kesal, lalu meninggalkan sang suami demi menyapa teman-temannya yang hadir di malam Pesta. Di sebuah Lobi hotel bintang lima, alunan musik klasik mengalun lembut, menciptakan suasana mewah di setiap sudut. Di tengah keramaian, Serena Thuyara berdiri anggun dengan gaun putih berlengan panjang yang menonjolkan perut bundarnya yang semakin membesar. Senyumnya mengembang saat para tamu datang menghampiri, memberikan ucapan selamat dan hadiah-hadiah indah saat pesta berlangsung. Malam ini merupakan perayaan kehamilannya yang memasuki trimester ketiga. Sebagai istri dari Pengusaha terkenal, Serena tentu bersemangat mengadakan perayaan mewah dan mengundang tema

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status