Begitu melihat kepala Jessica terkulai lemah di atas meja, Alexander menggenggam tangan Veronika dan mengecupnya dengan mesra, “Kamu adalah malaikat penyelamat bagi Keluarga Smith.”
Ya, Jessica langsung tak sadarkan diri, setelah meneguk sesendok Sup Akar Teratai yang disuguhkan oleh Veronika.Menyembunyikan kesenangan di dalam hatinya, Veronika memasang ekspresi bersalah saat menatap Alexander dan berkata, “Alex, apa tidak masalah menjebak putrimu sendiri?”“Siapa suruh dia tidak mematuhi aku.” Alexander tersenyum jahat, lalu lanjut berbicara tanpa rasa bersalah. “Lagipula, dia tidak pernah melakukan apa pun untukku atau Keluarga Smith. Jadi, tidak ada salahnya berkorban sedikit.”Sebelumnya, Smith Company mengalami masalah keuangan dan seperti biasa, Alexander hanya bisa berkonsultasi pada Veronika mengenai masalah yang dia hadapi.Pada saat yang sama, Veronika juga sangat menginginkan Rebecca mendapatkan peran utama dari Tuan Simon—sutradara terkenal di Sky Hill.Karena itu, dia hanya bisa mendorong Jessica secara tidak langsung untuk ditumbalkan kepada Tuan Simon.…“Alex, sebenarnya aku punya seorang teman yang bersedia memberikan uang dalam jumlah besar. Aku yakin, uang itu pasti lebih dari cukup untuk mengatasi masalah perusahaan.” Veronika berhenti sejenak, sebelum akhirnya melanjutkan, “Hanya saja, dia menginginkan seorang wanita muda untuk menemaninya sebagai gantinya.”Veronika tampak berpikir, dia juga memasang ekspresi tanpa daya. “Namun, kita tidak memiliki wanita yang bisa dijual kepada Tuan Simon. Lagipula, Tuan Simon juga tidak ingin tidur dengan sembarangan gadis. Jika tidak, masalahnya tidak akan serumit ini.”“Tuan Simon? Apa dia Jacob Simon yang akan menyutradarai drama Peri Racun Kesayangan Pangeran?” Alexander tampak terkejut mendengar Veronika menyebutkan sebuah nama yang tengah tenar di dunia maya karena drama yang akan disutradarai olehnya.“Iya.” Veronika mengangguk, dia pun menjelaskan, “Sebelumnya, Tuan Simon tertarik pada bakat acting Rebecca dan menawarkan peran utama untuknya. Namun, dia malah ingin bertindak kurang ajar pada Rebecca.”Saat bercerita, Veronika menunjukkan ekspresi kesal karena apa yang dia sampaikan adalah fakta.Tuan Simon menginginkan tubuh Rebecca sebagai ganti peran utama yang sangat diinginkan oleh wanita itu!Meski pernah berkali-kali melayani nafsu bejat pria demi meraup keuntungan, Rebecca juga pemilih. Dia hanya ingin melayani pria yang masih sedap dipandang oleh kedua matanya, bukan pria tua berperut buncit seperti Tuan Simon.Karena itu, dia hanya bisa mempercayakan segala urusannya pada Veronika untuk diselesaikan.Mendengar cerita Veronika, Alexander juga tidak senang. “Kurang ajar! Pria jelek seperti dia berani menginginkan putriku yang berharga?!”“Meski Rebecca sangat menginginkan peran tersebut, aku juga tidak rela dia melayani orang tua itu,” kata Veronika dengan wajah cemberut. “Tapi sekarang, sepertinya hanya Tuan Simon yang bisa membantu menyelesaikan masalah perusahaan.”Veronika menggigit bibir bawahnya, sebelum akhirnya berkata dengan ragu. “Hanya saja, apa kamu rela mengorbankan putri kita untuk melayani Tuan Simon?”“Tidak mungkin!” Alexander meraung tegas.“Jika bukan Rebecca siapa lagi? Natasha yang masih berada di luar negeri juga tidak mungkin, kan? Veronika tampak frustasi seolah-olah dia telah berusaha keras memikirkan jalan keluar bagi masalah yang tengah dihadapi oleh Alexander. “Membiarkan Jessica melayani Tuan Simon juga bukan pilihan yang tepat, kita bisa terkena masalah dengan Keluarga Albert.”Detik berikutnya, Veronika langsung memasang ekspresi bersalah seakan dia tidak sengaja menyebut nama Jessica. “Alex, maaf … aku tidak bermaksud … aku hanya kehabisan akal.”Alexander masih terdiam, dia sama sekali tidak terpancing emosi saat nama Jessica diungkit. Sebaliknya, dia justru memikirkannya.Setelah terdiam beberapa saat, Alexander akhirnya membuka mulut dan mengeluarkan suara rendah. “Kamu hubungi saja Tuan Simon, ajak dia makan siang bersama di rumah. Aku akan memberikan apa yang dia inginkan.”“Alex, apa maksudmu? Kamu benar-benar ingin mengorbankan putri kita, Rebecca?” Veronika memasang ekspresi tak percaya.“Bukankah kita masih punya putri yang lain?” Alexander menaikkan sebelah alisnya dengan memasang ekspresi picik.“Putri yang lain?” Veronika berpura-pura bodoh dengan mengerutkan kedua alisnya, lalu memasang raut tak percaya di wajahnya. “Natasha?”Melihat Alexander menggelengkan kepalanya, Veronika membelalakkan matanya semakin lebar. “Alex, kamu ingin mengorbankan Jessica?”Saat Alexander mengangguk, ekspresi di wajahmVeronika berubah jadi tak setuju. “Tapi Alex ….”“Sudahlah, kamu ikuti saja apa yang aku katakan.” Alexander menyela dengan tak acuh. “Dengan cara ini, tidak hanya masalah perusahaan yang teratasi, tapi Rebbeca juga akan mendapatkan apa yang dia inginkan.”…Saat ini, Veronika tampak menyeringai, dia meminta para pelayan membawa Jessica ke kamar yang sudah lama tidak wanita itu tempati.Bersamaan dengan itu, pria paruh baya yang berbadan gemuk, datang dengan penuh semangat.“Nyonya Smith, di mana dia? Biarkan aku mencicipi wanita yang telah ditinggalkan oleh suaminya.”“Tuan Simon, Jessica ada di kamarnya. Aku sudah memberikan obat yang bisa membuatnya pingsan selama dua jam, jadi kamu bisa menikmati tubuhnya sampai puas.”Mendengar itu, Tuan Simon semakin tidak sabar untuk menikmati tubuh Jessica hingga dia segera melangkahkan kakinya.Namun, langkahnya dihentikan oleh sosok Alexander yang tiba-tiba berdiri di hadapannya.“Tuan Smith, ada apa?” Tuan Simon merengut tak senang.“Tuan Simon, bagaimana dengan investasi yang kamu janjikan untuk Smith Company?”Tuan Simon tersenyum meyakinkan. “Tuan Smith, jangan khawatir. Aku telah meminta asistenku untuk mengurus masalah ini.”Alexander menghela nafas lega, dia tidak lagi menghalangi Tuan Simon yang terburu-buru memasuki kamar Jessica dan hampir meneteskan air liurnya saat melihat wanita yang terkapar di atas ranjang besar.“Hai, wanita cantik … aku datang!”Saat Tuan Simon hendak memanjat tubuh Jessica yang ada di atas ranjang, wanita itu tiba-tiba saja membuka matanya. Jessica menatap Tuan Simon dengan mata memicing, memancarkan aura bahaya yang membuat pria berperut buncit itu terkejut dan sedikit bergidik ngeri.Tuan Simon merasakan getaran di hatinya, dia pun bertanya langsung pada Jessica yang dikabarkan akan tidur selama dua jam. “Kamu … kamu kenapa bangun?”‘Nyonya Smith tidak mungkin membohongi aku, kan?’ Tuan Simon mengerutkan kening dengan tidak senang dan menggertakkan giginya. ‘Awas saja jika dia berani mempermainkan aku!’ Melihat ekspresi di wajah Tuan Simon, Jessica tersenyum lebar disertai dengan tatapan berbinar. “Jika aku tidak bangun, maka aku akan kehilangan kesempatan untuk melihat pertunjukan yang bagus.” Detik berikutnya, ekspresi tegas menyelimuti wajah Jessica yang menatap tajam pada Tuan Simon. “Aku harus bangun untuk menghentikan aksi bejatmu!”“Kamu—” Belum Tuan Simon menyelesaikan kata-katanya, Jessica suda
Setelah hampir setengah jam membiarkan Tuan Simon dikelilingi anjing hingga masa depan pria itu hampir suram, Jessica akhirnya mendekat dan mengusir anjing itu keluar. "Baiklah, mari kita akhiri permainan ini dan mulai berbicara dengan serius." Jessica menepuk-nepuk tangannya, mencoba menghalau semua kotoran yang melekat di sana. Tuan Simon yang terduduk di lantai dengan begitu menyedihkan, mengangkat kepalanya dan menatap Jessica dengan penuh kebencian."Apa lagi yang ingin kamu bicarakan?""Tidak banyak, aku hanya ingin kamu langsung membayar lima miliar tunai kepadaku setelah kita tidur bersama.""Kamu gila?!" Tuan Simon terkejut bukan main, bahkan bola matanya hampir menggelinding keluar saat dia memmbeliak. "Hanya untuk tidur dengan wanita yang tidak dicintai sepertimu, aku harus membayar lima miliar? Gila! Kamu benar-benar gila!""Bukan aku yang gila," balas Jessica tak acuh, lalu melanjutkan dengan santai. "Tapi kamu.""Aku?" Tuan Simon mengerutkan kedua alisnya. "Iya, kamu gi
"Bibi Veron, kenapa ... kenapa Tuan Simon berbaring di sampingku? Dia ... dia berdarah ... perut Tuan Simon ... banyak mengeluarkan darah! Bibi, apa ... apa yang terjadi? Apa yang harus aku lakukan?" Jessica Wang menelpon Veronika dan memasang ekspresi terkejut, juga berbicara dengan panik.Veronika yang mulanya mengerutkan kening karena tiba-tiba mendapatkan panggilan telepon dari Jessica Wang, ikutan panik mendengar apa yang wanita itu katakan. "Apa? Apa kamu bilang?"Menyadari Jessica Wang tidak pingsan saja, Veronika sudah sangat terkejut, apalagi saat mendengar berita yang wanita itu sampaikan. Bagaimana bisa Tuan Simon terluka?"Tuan Simon terluka!" Jessica Wang berbicara dengan lebih jelas. "Kenapa Tuan Simon sampai terluka? Apa yang kamu lakukan padanya?" Veronika mencerca, bahkan menuduh Jessica."Bibi, aku tidak tahu apa-apa," kata Jessica Wang mencoba membuat pembelaan. "Dia sudah terluka parah saat aku bangun."Mendengar itu, Veronika langsung menutup panggilan telepon d
Saat ini, Jessica berusaha keluar dari Kediaman Smith dengan terhuyung-huyung sambil berpegangan pada apa pun di sekitar yang bisa menopang tubuhnya. Sebelumnya, dia selamat dari obat bius yang dicampurkan oleh Veronika ke dalam Sup Akar Teratai, karena dirinya sempat meminum pil detoksifikasi sesaat sebelum memasuki dapur.Bagaimanapun, dia yakin ada masalah dengan Sup Akar Teratai tersebut.Ternyata benar!Meski bukan racun, tetap saja obat yang dimasukkan ke dalam Sup Akar Teratai itu sangat berbahaya. Jika lengah, efeknya lebih buruk daripada menenggak racun! Mungkin, saat itulah bermula kehancuran Jessica.Namun, sekarang dia malah terjebak karena kelalaiannya sendiri!"Bodoh! Bodoh sekali kamu, Jessy!" Jessica berulang kali memukul dan menggelengkan kepalanya, mencoba mempertahankan kesadarannya.. Di sisi lain, Aaron yang baru saja keluar dari mobil, bergegas memasuki Kediaman Smith dan dia langsung berlari mendekati Jessica saat melihat wanita itu hampir saja jatuh dari tangg
"Jalang sialan!" Rebecca menatap Jessica dengan penuh kebencian sembari mengangkat tangannya tinggi-tinggi hendak memukul wanita itu.Namun, gerakannya dengan cepat ditahan oleh Aaron yang tiba tepat waktu di sisi Jessica."Jangan gunakan tangan kotormu untuk menyakitinya!" Aaron melayangkan tatapan haus darah kepada Rebecca sembari menghempaskan tangan wanita itu hingga tersungkur ke lantai. Rebecca tidak bisa menahan getaran di hatinya saat melihat amarah yang melintas di mata Aaron, dia juga tidak punya keberanian untuk melawan, meski sangat ingin. Di samping, Veronika justru tidak menyangka seseorang akan masuk tanpa izin ke rumah Keluarga Smith, dia pun mengamati pria yang berdiri di samping Jessica. Pria dengan kemeja putih bersih dan celana panjang hitam itu terlihat tinggi dan menawan, gerakannya juga tajam dan tepat. Bahkan, aura kejam dan tanpa ampun memancar dari dirinya.Melihat wajahnya, Veronika merasa cukup akrab. Hanya saja, pria yang ada di ingatan dan hadapannya j
"Alex, apakah menurutmu Jessica akan membantu Smith Company? Jika dia tidak berinvestasi,aka tidak akan ada lagi Keluarga Smith di Jincheng City." Dengan suara lembut mendayu-dayu, Veronika yang tengah duduk di sofa berbicara pada Alexander yang berdiri membelakanginya. "Aku ayahnya!" Alexander melepaskan genggaman Veronika padanya, lalu berbalik dan duduk di sofa yang berhadapan dengan wanita itu. "Apa dia punya hak untuk tidak membantu?"Veronika duduk di sebelah Alexander, dia pun kembali berbicara sambil menyentuh paha sang suami dengan cara yang menggoda. "Jika Jessica ingin mengambil kesempatan ini untuk kembali ke Smith Company, dia ....""Smith Company bukan tempat yang bisa dia masuki hanya karena dia mau, bahkan jika dia melakukannya, saya juga tidak akan membiarkannya mengancam posisi Natasha dan Rebecca di Keluarga Smith!" "Mengapa Tuan Smith memintaku kembali?" Suara Jessica tiba-tiba terdengar, dia dengan angkuh memasuki ruangan tempat Alexander dan Veronika berbincan
"Aland, kamu sudah lama kembali ke Jincheng City, kenapa tidak menemui istrimu?" Seorang wanita bertubuh sintal menggulingkan pria bertubuh kekar yang menindihnya, sebelum akhirnya dia bertengger di atas tubuh pria itu dengan begitu menggoda. "Hanya wanita membosankan yang bahkan tidak diinginkan oleh ayahnya sendiri, untuk apa aku menemuinya?" Pria itu membalas dengan sinis dan menatap wanita di atasnya dengan tatapan mendamba. "Hanya kamu yang aku inginkan!"Detik selanjutnya, apa yang seharusnya terjadi pada sejoli haram itu akhirnya terjadi. Tanpa sepengetahuan mereka yang sedang dimabuk asmara, Jessica langsung membeku di depan pintu yang tidak tertutup rapat itu. Mata Jessica langsung basah, bahkan telinganya juga berdengung karena mendengar percakapan dan menyaksikan kegiatan bejat kedua orang di dalam sana yang mengeluarkan suara-suara sialan. "A—land ... Natasha ...." Jessica tergugu dalam diam, dia berusaha keras meredam suara tangisnya agar tidak didengar oleh siapa pun
Jessica terdiam. Sebelumnya, dia berniat meminta bantuan pada Aland untuk berinvestasi pada Smith Company agar kesepakatannya dengan Alex bisa terpenuhi. Namun, begitu mengetahui perselingkuhan Aland dan Natasha, Jessica membuang jauh-jauh pemikirannya itu. Di matanya, aku hanyalah wanita yang tidak diinginkan. Bagaimana mungkin bajingan itu bersedia membantuku? Jessica menggertakkan gigi, sementara otaknya sedang berpikir dengan liar. Detik selanjutnya, dia langsung menoleh ke arah Aaron saat pemikirannya membawa satu nama. "Aaron ...." Jessica memasang senyum terbaik yang terlihat begitu dipaksakan hingga Aaron menatapnya dengan aneh. Bukannya senang ditatap oleh Jessica dengan dengan netra berbinar dan senyum lebar, Aaron justru bergedik ngeri. "Apa?" "Maukah kamu membantuku?""Bantuan seperti apa yang kamu inginkan?"Jessica menggigit bibirnya, tampak ragu mengutarakan niatnya. Meski demikian, dia tetap berbicara dengan perlahan. "Aku ingin kamu berinvestasi pada Smith Comp