Share

Bab 279

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-09-07 22:30:20

“Lho kok kayak nggak seneng banget Mama, Daddy, dan adik-adik datang?” tanya Nayla pada putra sulungnya yang kini genap berusia 29 tahun.

Mereka semua sudah mendekat ke arah Raja. Ekspresi terkejut jelas terpampang di wajahnya. Biasanya setiap ulang tahun dia selalu menyambut dengan senyum lebar dan penuh semangat, tapi kali ini berbeda. Senyumnya kaku, matanya sedikit kosong. Sebagai seorang ibu, tentu Nayla bisa membaca perubahan sikap anaknya. Ada sesuatu yang tidak beres, meski Raja berusaha menutupinya.

“Bu—bukan begitu, Ma. Cuma kaget aja ada kalian datang, nggak bilang-bilang dulu,” jawab Raja gugup.

Raja tidak ingin membebani keluarganya dengan masalah yang ia buat sendiri. Dia harus bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan.

Kayla langsung nyeletuk, “Namanya juga kejutan, Kak.”

“Betul… betul… betul!” sahut Keira ikut menimpali sambil tertawa kecil.

Giliran Kiara yang usil, “Nih, tiup dulu lilinnya, Kak. Jangan lupa berdoa, biar cepet nikah!” Ia menggoda dengan nada be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 281

    “Sa–saya pulang dulu, Bos,” bisik Dandi pelan sambil menundukkan kepala sedikit. Ia tahu situasi di ruangan itu sudah tidak sama seperti tadi.“Ok,” jawab Raja singkat, tanpa banyak bicara. Suaranya datar, tapi sorot matanya jelas menyiratkan mengkhawatiran karena sama mama mendengar obrolannya dengan Dandi.Dandi sebenarnya masih ingin berada di sisi sahabatnya, tapi ia sadar diri. Ia tahu, ini bukan lagi bagian yang bisa ia campuri di saat ada keluarga kandung sang sahabat di sini. Ada batas yang harus dijaga, dan malam ini batas itu sudah jelas di depannya. Dandi menarik napas dalam, berusaha menenangkan pikirannya sendiri. Mau tak mau, Raja memang harus berhadapan langsung dengan mamanya.Dandi lalu melangkah pelan ke arah Nayla. Ia tersenyum kecil, mencoba mengurangi rasa canggung yang ada. “Tante, Dandi pulang dulu ya,” pamitnya sopan.Nayla mengangguk pelan. Tatapannya hangat, meski dari raut wajahnya terlihat jelas bahwa banyak pertanyaan berputar di dalam benaknya. “Iya, hat

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 280

    Ternyata yang ada di balik pintu itu adalah Dandi, sahabat sekaligus tangan kanan Raja di kantor. Ia datang bersama dua orang karyawan restoran yang membawa beberapa kotak besar penuh makanan. Dari aromanya saja sudah tercium berbagai macam menu.“Selamat ulang tahun, Bos! Maaf ya baru ngucapin sekarang. Soalnya biar nggak keduluan sama surprise keluarga Bos,” ucap Dandi sambil menjulurkan tangan dengan senyum lebar.Raja masih tertegun sebentar sebelum akhirnya menjabat tangan sahabatnya. “Terima kasih, Dandi,” sahutnya singkat.“Lalu ini apa maksudnya bawa makanan sebanyak ini?” tanya Raja heran, matanya melirik kotak-kotak makanan yang sudah memenuhi tangan para karyawan restoran.“Ini hadiah ulang tahun dari saya, Bos. Kita harus rayain bareng-bareng mumpung keluarga Bos lagi ada di sini,” jawab Dandi tanpa basa-basi. Ia langsung memberi isyarat pada kedua karyawan restoran itu untuk membawa masuk semua makanan dan menatanya di meja makan apartemen. Aroma sup hangat, ayam panggang

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 279

    “Lho kok kayak nggak seneng banget Mama, Daddy, dan adik-adik datang?” tanya Nayla pada putra sulungnya yang kini genap berusia 29 tahun.Mereka semua sudah mendekat ke arah Raja. Ekspresi terkejut jelas terpampang di wajahnya. Biasanya setiap ulang tahun dia selalu menyambut dengan senyum lebar dan penuh semangat, tapi kali ini berbeda. Senyumnya kaku, matanya sedikit kosong. Sebagai seorang ibu, tentu Nayla bisa membaca perubahan sikap anaknya. Ada sesuatu yang tidak beres, meski Raja berusaha menutupinya.“Bu—bukan begitu, Ma. Cuma kaget aja ada kalian datang, nggak bilang-bilang dulu,” jawab Raja gugup.Raja tidak ingin membebani keluarganya dengan masalah yang ia buat sendiri. Dia harus bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan. Kayla langsung nyeletuk, “Namanya juga kejutan, Kak.”“Betul… betul… betul!” sahut Keira ikut menimpali sambil tertawa kecil.Giliran Kiara yang usil, “Nih, tiup dulu lilinnya, Kak. Jangan lupa berdoa, biar cepet nikah!” Ia menggoda dengan nada be

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 278

    “Kalau begitu tolong berikan saya alamat rumah gadis itu, pak,” pinta Raja.Sang manajer hotel mengerutkan dahi, “Pak Raja. Coba bicara yang jujur, apa Merry pernah berbuat salah selama dia magang di hotel kami pada anda, pak?” tanyanya. Dia ingin tahu, kalau fatal dia akan membantu menyelesaikannya.“Tidak ada, Pak. Tapi ada hal penting di luar pekerjaan yang mau saya selesaikan dengannya,” sahut Raja.“Semoga yang bapak katakan itu benar. Karena kalau dia melakukan kesalahan sewaktu magang di sini, maka kami akan membantu menyelesaikannya,” jawab pria paruh baya itu.Raja menggeleng.“Tapi maaf, pak. Kami tidak bisa memberikan alamat Merry atau siapapun karyawan kami pada bapak. Kecuali ada surat keterangan dari kepolisian,” ujarnya.“Tapi, Pak-” ucapan Raja terpotong.“Maaf, Pak. Ini prosedur kami,” jawabnya tegas. Tak ada ruang untuk Raja mendapatkan alamat Merry meski ia adalah orang ternama di kota ini.“Baik, Pak. Saya pamit dulu,” ucap Raja.Manajer itu mengangguk. “Sekali lag

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 277

    “Raja?” panggil wanita itu sekali lagi.Refleks, ia menoleh. Betapa kagetnya dia ketika melihat sosok yang berdiri tidak jauh darinya. Itu Naina, sahabat dekat kekasihnya.“Naina?” Raja terbelalak, tidak percaya dengan yang baru ia lihat.Naina berjalan mendekat, wajahnya juga penuh rasa heran. Mereka berdua lalu otomatis berbicara dengan bahasa asing, sesuatu yang sudah biasa mereka lakukan kalau bertemu di luar negeri.“Ngapain kamu di sini?” tanya Naina sambil menyipitkan mata, seakan mencoba menebak alasan Raja ada di hotel ini.Raja cepat-cepat menyembunyikan keterkejutannya. Ia tidak boleh sampai salah ucap. “Harusnya aku yang nanya, kamu ngapain di sini? Bukannya kamu orang asli New York? Mestinya jam segini kamu udah di rumah, bukan mondar-mandir di hotel.”Naina tersenyum kecil. “Aku barusan nemuin temanku. Dia kebetulan lagi nginep di sini, jadi aku mampir sebentar. Kalau kamu? Ngapain nongkrong di lobi hotel?”Otak Raja bekerja cepat mencari alasan. “Aku lagi nunggu temank

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 276

    Raja menekan pedal gas dalam-dalam, membuat mobil sport hitamnya melaju kencang di jalanan kota New York yang padat dengan pengemudi lain di kiri kanan. Wajahnya tegang, kedua tangannya menggenggam setir erat seakan itu satu-satunya pegangan untuk menahan kekacauan yang sedang berkecamuk di kepalanya. Hari ini, ia tidak peduli lagi pada aturan lalu lintas. Satu-satunya yang dia inginkan hanyalah cepat sampai di hotel tempat semua masalah ini bermula satu setengah bulan yang lalu.Perjalanan menuju hotel itu memakan waktu lebih dari satu jam. Tepatnya satu jam sepuluh menit, jika lalu lintas tidak terlalu macet. Di sepanjang jalan, pikirannya tidak berhenti berputar. Bayangan wajah perempuan itu terus muncul, membuat dadanya sesak. Raja berharap kali ini, lewat manajer hotel, ia bisa mendapatkan alamat rumah perempuan itu. Hanya dengan begitu, ia bisa berbicara langsung, menuntaskan masalah yang sejak satu setengah bulan terakhir menghantui hidupnya tanpa henti.“Andai saja waktu bisa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status