Share

Bab 253. Diculik

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-12-07 20:30:56

Elyssa segera berdiri dan melangkah cepat di sepanjang trotoar, mencoba menjauh dari pria misterius itu. Langkahnya tergesa-gesa. Ia harus segera kembali ke mansion sebelum pria itu mengikutinya.

Tiba-tiba, saat Elyssa berjalan di pinggir trotoar yang agak sepi, Elyssa merasakan ada bayangan tegap yang mendekat dari belakang. Sebelum sempat menoleh, sebuah tangan kuat membekap mulutnya.

Kain yang dibekapkan ke hidungnya mengeluarkan aroma tajam dan manis yang mematikan. Pandangan Elyssa kabur dalam hitungan detik. Tubuhnya lemas, ia merasakan dirinya diseret dengan paksa, lalu didorong masuk ke dalam sebuah mobil hitam yang melaju cepat dan menghilang di belokan jalan.

Saat mobil itu mulai berjalan agak jauh, Elyssa benar-benar kehilangan kesadarannya.

****

Lima Jam Kemudian

Elyssa akhirnya tersadar. Kepalanya terasa berat dan berdenyut pusing. Ia berusaha menggerakkan tangannya, tetapi terhenti karena ada beban yang mengikat.

Matanya langsung terbelalak. Ia kini berada di sebuah kama
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Emak Chua Aya
iss elisa knp jd gk ingt sih kirim sos ke sean
goodnovel comment avatar
juxelian
eh sos nya
goodnovel comment avatar
juxelian
elyss knp gk pencet bel nya si
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 293. Mau Lari ke Mana?

    Elyssa menyaksikan Olivia diseret keluar dari rumahnya. Ada rasa lega yang luar biasa menyusup ke dadanya, seolah beban berat yang selama ini menghimpitnya akhirnya terangkat. Ia menoleh ke arah Sean yang juga sedang menatap kepergian mobil itu dengan pandangan yang sulit diartikan."Lega banget rasanya semua ini sudah lewat, Mas. Tinggal tunggu kabar dari Juan aja, semoga dia bisa bikin Olivia bicara jujur," bisik Elyssa pelan.Sean tidak langsung menjawab. Matanya masih terpaku pada mobil Juan yang perlahan menjauh dan menghilang di balik gerbang."Mas? Kamu gak ke kantor?" tanya Elyssa mencoba mengalihkan perhatian Sean.Sean tersentak, seolah baru saja ditarik kembali dari lamunannya.Ia segera mengulas senyum tipis. "Iya, Sayang. Ini aku baru mau berangkat kerja. Oh ya, jangan lupa nanti malam kita ada janji sama Miss Whitney. Dia desainer langganan keluargaku buat urusan gaun. Kamu bebas pilih model apa pun yang kamu mau, nanti tinggal di-fitting aja."Elyssa mengangguk ceria, m

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 292. Bawa Dia Pergi!

    "Dengarkan aku dulu, demi Tuhan, ini bukan soal cinta!" Sean mencengkeram kedua bahu Elyssa, memaksanya untuk menatap matanya. "Aku tidak mencintainya, Elyssa. Sama sekali tidak! Aku hanya merasa bersalah karena gagal menjaganya di masa lalu hingga dia hancur seperti ini. Tapi aku sadar, caraku salah. Seharusnya aku tidak perlu peduli lagi padanya karena sekarang aku sudah punya kamu.”Elyssa memalingkan wajah, enggan menatap Sean. "Tapi kamu membelanya di depan mataku, Mas. Kamu membentakku demi dia!""Aku salah, aku minta maaf. Aku hanya takut dia nekat melakukan sesuatu di rumah ini sebelum semuanya tuntas," ucap Sean dengan nada memohon.Ia menarik tangan Elyssa dan menempelkannya ke dadanya, membiarkan wanita itu merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat. "Hanya ada kamu di sini. Tolong jangan pergi. Jangan menjauh dariku."Elyssa terisak, bahunya berguncang hebat. Kemarahan dan rasa cintanya berperang di dalam dada. "Kamu tau betapa sakitnya aku melihatmu menggandeng tangann

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 291. Pilih Dia atau Aku?

    Sean menatap Olivia yang mulai gemetar hebat. Wanita itu tampak benar-benar kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Rasa iba yang selama ini ia pendam kembali menyeruak. Bagaimanapun juga, Sean merasa ikut bertanggung jawab atas nasib malang yang menimpa wanita itu di masa lalu.Refleks, Sean melangkah maju dan berdiri di depan Olivia, menghalangi Elyssa yang terus mendesak."Cukup, Elyssa! Berhenti!" bentak Sean dengan suara meninggi.Elyssa terbelalak. Ia tak percaya Sean masih melakukan ini. "Apa maksudmu, Mas? Kamu mau membela pembunuh ini? Kamu mau jadi pelindung untuk wanita yang sudah menghilangkan nyawa seseorang?”"Aku tidak membela perbuatannya, tapi lihat kondisinya!" Sean menunjuk Olivia yang kini berjongkok di lantai sambil menutup telinga dan berteriak ‘tidak’ berulang kali. "Dia sedang sakit mental! Menekannya seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah. Kamu hanya akan membuatnya semakin gila!""Oh, sekarang kamu mau jadi pahlawannya? Begitu?" Elyssa tertawa getir, m

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 290. Menantangnya

    "Aku mau bawa dia ke apartemen barunya, Sayang,” jelas Sean pelan, mencoba meredam ketegangan. "Kondisinya gak baik kalau terus-menerus di sini. Dia butuh suasana baru."Elyssa berjalan mendekat. Langkah kakinya yang tenang justru terasa sangat mengintimidasi. "Aku sudah bilang jangan ada yang membawanya keluar sebelum aku pulang. Kenapa kamu begitu terburu-buru, Mas? Takut aku melakukan sesuatu padanya?"“Kamu ini bicara apa sih?” Sean mengusap wajahnya, tampak lelah. "Aku cuma melakukan apa yang kita bicarakan semalam. Aku mindahin dia biar kamu gak perlu lagi melihat wajahnya di rumah ini. Ini demi kenyamananmu juga, biar kamu gak cemburu dan salah paham terus."Elyssa menatap Sean dan Olivia bergantian dengan senyum sinis yang menusuk. "Demi kenyamananku? Atau demi dia? Kamu mau melindungi dia dari aku, kan, Mas?”Sean menghela napas frustrasi. "Apa lagi sekarang? Bukannya semalam kita sudah damai? Aku cuma menuruti kemauanmu untuk mencarikannya tempat yang layak. Kenapa sekarang a

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 289. Mari Tes DNA

    "Bualan macam apa lagi ini?" Tatiana berusaha tertawa sinis, meski hatinya mulai tidak tenang. "Hanya karena wajahnya mirip, bukan berarti dia darah daging putraku. Bisa saja kau memungut anak yatim dari jalanan yang kebetulan berwajah serupa demi mencari perhatianku, atau mungkin… permintaan maafku? Jangan harap, Elyssa!”"Tante, lihatlah baik-baik," sela Elyssa, tidak membiarkan Tatiana menghindar. "Bukan hanya wajahnya, tapi sorot matanya, cara dia menatap, semuanya identik dengan Mas Albert. Apa Tante benar-benar ingin membuang satu-satunya peninggalan Mas Albert hanya karena Tante membenciku?”Tatiana mulai merasa bimbang. Bayangan tatapan Bulan di halaman tadi terus berputar di kepalanya. Ada rasa rindu yang mendadak menyeruak, rasa rindu yang membuatnya merasa sesak. Ia sangat merindukan Albert, dan jika benar anak itu adalah cucunya, maka ia masih punya alasan untuk hidup. Namun, ia terlalu takut untuk berharap lalu kecewa."Jangan mencoba mempermainkan perasaanku, Elyssa!" su

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 288. Mengungkap Fakta

    Kini, Elyssa sudah duduk di ruang tamu yang megah namun terasa dingin itu, berhadapan langsung dengan Tatiana. Bulan duduk merapat di samping Elyssa. Tangan kecilnya tak berhenti menggenggam erat jemari Elyssa karena merasa takut. Sorot mata Tatiana yang tajam dan menusuk terus mengarah pada mereka, membuat suasana semakin mencekam.“Tante, kita pulang aja yuk,” bisik Bulan dengan suara gemetar. “Bulan takut. Ibu itu kelihatan galak.”Elyssa menoleh dan menatap Bulan dengan lembut, mencoba menenangkan kegelisahan bocah itu. “Bulan jangan takut, ya. Temani Tante sebentar saja di sini, Tante ada urusan penting.”Melihat ekspresi ketakutan di wajah polos Bulan, Tatiana menghela napas panjang. Ada rasa tak tega yang tiba-tiba menyeruak di hatinya saat melihat mata yang sangat mirip dengan putranya itu berkaca-kaca. Ia pun memanggil seorang pelayan.“Bawa anak itu ke ruang bermain. Beri dia camilan dan temani dia di sana,” perintah Tatiana tanpa melepaskan pandangannya dari Elyssa.“Baik,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status