Share

Bab 252. Pria Misterius

Author: Kak Gojo
last update Last Updated: 2025-12-07 19:24:14

Elyssa tiba di kos Selena tak lama kemudian.

Selena sudah menunggunya dan langsung menyambutnya di depan pintu. Entah kenapa, Selena merasa gugup dan sedikit malu terhadap kondisi kosnya. Kos itu memang tampak sederhana dan mungil, tetapi lingkungannya terasa bersih dan nyaman.

"Masuk, Kak. Maaf, di sini agak berantakan," ujar Selena, mempersilakan.

Elyssa pun melangkah masuk ke dalam kos satu pintu itu dan duduk di lantai beralaskan karpet, dekat dengan kasur lipat Selena.

“Maaf ya, Kak, kalau agak sempit dan pengap,” ujar Selena, merasa rendah diri.

Setelah pengalaman buruknya dengan Albert, Selena tidak lagi bekerja menjadi lady companion (LC) ataupun simpanan orang.

Ia kini menjalani hidup sebagai mahasiswi normal, sembari bekerja freelance mengajar les secara online. Itulah sebabnya Selena hanya mampu menyewa kos sederhana, tetapi setidaknya batinnya tidak tersiksa lagi. Ia benar-benar menjalani hidup dengan bahagia dan tenang, jauh dari dosa.

"Gapapa, Selena. Kosmu ini adem kok,
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Emak Chua Aya
cepat kirim sinyal ke sean elisa
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 295. Hasil Tes DNA Itu...

    "Oma! Tante Elyssa yang nyuruh. Katanya, nanti panggil Ibu itu ‘Oma’!"Tanpa sadar, sudut bibir Tatiana terangkat. Sebuah senyuman tipis— senyuman tulus yang sudah lama ini tidak pernah muncul— akhirnya menghiasi wajahnya lagi."Jadi, kau mau aku yang memasak untukmu?""Iya. Soalnya… Bulan mau nyobain masakan Oma,” seru Bulan.Tatiana terkekeh pelan, namun tetap terlihat anggun. "Kau ini pintar sekali merayu, ya."Entah kenapa, hati Tatiana yang sekeras batu tiba-tiba melunak. Ia memutuskan untuk turun ke dapur sendiri. Setelah berkutat dengan penggorengan, ia menyajikan kentang itu di depan Bulan."Ini, makanlah. Jangan berharap terlalu banyak kalau rasanya tidak enak. Aku baru saja melihat resepnya di internet," ucap Tatiana gengsi.Bulan bukannya mengambil garpu, malah membuka mulutnya lebar-lebar. "Aaah."Tatiana mengerutkan kening. "Apa ini? Kau mau disuapi?""Dua tangan Bulan lagi peluk boneka. Jadi, Bulan gak bisa makan sendiri."Tatiana mendengus pelan, hampir tertawa. "Astaga

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 294. Oma!

    Sementara itu, di kediaman mewah keluarga Han, suasana terasa sunyi dan canggung. Setelah mengirimkan sampel DNA ke rumah sakit, Elyssa sengaja meninggalkan Bulan di sana. Alasannya ada urusan mendadak, padahal itu hanya taktik Elyssa agar Bulan dan Tatiana bisa saling mengenal dan akrab.Dan saat ini, Bulan sedang duduk tegang di ruang bermain yang luas. Tatiana berdiri tidak jauh darinya, mengawasi anak kecil itu dengan tatapan yang masih terasa tajam dan menyelidik.“Kenapa tidak dimakan cemilannya?” tanya Tatiana dingin seraya melihat puding susu di atas meja yang sama sekali belum disentuh.Bulan hanya menggeleng pelan tanpa berani menatap Tatiana. “Bulan gak lapar.”“Kalau begitu main saja,” perintah Tatiana singkat.Namun Bulan tetap diam. Ia tidak menyentuh satu pun mainan yang sudah disiapkan, padahal di sana ada banyak jenis mainan mahal.“Kenapa lagi? Kamu tidak suka main puzzle? Main lego? Katakan saja kamu mau main apa, biar aku siapkan,” ujar Tatiana mulai tidak sabar.B

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 293. Mau Lari ke Mana?

    Elyssa menyaksikan Olivia diseret keluar dari rumahnya. Ada rasa lega yang luar biasa menyusup ke dadanya, seolah beban berat yang selama ini menghimpitnya akhirnya terangkat. Ia menoleh ke arah Sean yang juga sedang menatap kepergian mobil itu dengan pandangan yang sulit diartikan."Lega banget rasanya semua ini sudah lewat, Mas. Tinggal tunggu kabar dari Juan aja, semoga dia bisa bikin Olivia bicara jujur," bisik Elyssa pelan.Sean tidak langsung menjawab. Matanya masih terpaku pada mobil Juan yang perlahan menjauh dan menghilang di balik gerbang."Mas? Kamu gak ke kantor?" tanya Elyssa mencoba mengalihkan perhatian Sean.Sean tersentak, seolah baru saja ditarik kembali dari lamunannya.Ia segera mengulas senyum tipis. "Iya, Sayang. Ini aku baru mau berangkat kerja. Oh ya, jangan lupa nanti malam kita ada janji sama Miss Whitney. Dia desainer langganan keluargaku buat urusan gaun. Kamu bebas pilih model apa pun yang kamu mau, nanti tinggal di-fitting aja."Elyssa mengangguk ceria, m

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 292. Bawa Dia Pergi!

    "Dengarkan aku dulu, demi Tuhan, ini bukan soal cinta!" Sean mencengkeram kedua bahu Elyssa, memaksanya untuk menatap matanya. "Aku tidak mencintainya, Elyssa. Sama sekali tidak! Aku hanya merasa bersalah karena gagal menjaganya di masa lalu hingga dia hancur seperti ini. Tapi aku sadar, caraku salah. Seharusnya aku tidak perlu peduli lagi padanya karena sekarang aku sudah punya kamu.”Elyssa memalingkan wajah, enggan menatap Sean. "Tapi kamu membelanya di depan mataku, Mas. Kamu membentakku demi dia!""Aku salah, aku minta maaf. Aku hanya takut dia nekat melakukan sesuatu di rumah ini sebelum semuanya tuntas," ucap Sean dengan nada memohon.Ia menarik tangan Elyssa dan menempelkannya ke dadanya, membiarkan wanita itu merasakan detak jantungnya yang berpacu cepat. "Hanya ada kamu di sini. Tolong jangan pergi. Jangan menjauh dariku."Elyssa terisak, bahunya berguncang hebat. Kemarahan dan rasa cintanya berperang di dalam dada. "Kamu tau betapa sakitnya aku melihatmu menggandeng tangann

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 291. Pilih Dia atau Aku?

    Sean menatap Olivia yang mulai gemetar hebat. Wanita itu tampak benar-benar kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Rasa iba yang selama ini ia pendam kembali menyeruak. Bagaimanapun juga, Sean merasa ikut bertanggung jawab atas nasib malang yang menimpa wanita itu di masa lalu.Refleks, Sean melangkah maju dan berdiri di depan Olivia, menghalangi Elyssa yang terus mendesak."Cukup, Elyssa! Berhenti!" bentak Sean dengan suara meninggi.Elyssa terbelalak. Ia tak percaya Sean masih melakukan ini. "Apa maksudmu, Mas? Kamu mau membela pembunuh ini? Kamu mau jadi pelindung untuk wanita yang sudah menghilangkan nyawa seseorang?”"Aku tidak membela perbuatannya, tapi lihat kondisinya!" Sean menunjuk Olivia yang kini berjongkok di lantai sambil menutup telinga dan berteriak ‘tidak’ berulang kali. "Dia sedang sakit mental! Menekannya seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah. Kamu hanya akan membuatnya semakin gila!""Oh, sekarang kamu mau jadi pahlawannya? Begitu?" Elyssa tertawa getir, m

  • Sentuhan Panas Sahabat Suamiku   Bab 290. Menantangnya

    "Aku mau bawa dia ke apartemen barunya, Sayang,” jelas Sean pelan, mencoba meredam ketegangan. "Kondisinya gak baik kalau terus-menerus di sini. Dia butuh suasana baru."Elyssa berjalan mendekat. Langkah kakinya yang tenang justru terasa sangat mengintimidasi. "Aku sudah bilang jangan ada yang membawanya keluar sebelum aku pulang. Kenapa kamu begitu terburu-buru, Mas? Takut aku melakukan sesuatu padanya?"“Kamu ini bicara apa sih?” Sean mengusap wajahnya, tampak lelah. "Aku cuma melakukan apa yang kita bicarakan semalam. Aku mindahin dia biar kamu gak perlu lagi melihat wajahnya di rumah ini. Ini demi kenyamananmu juga, biar kamu gak cemburu dan salah paham terus."Elyssa menatap Sean dan Olivia bergantian dengan senyum sinis yang menusuk. "Demi kenyamananku? Atau demi dia? Kamu mau melindungi dia dari aku, kan, Mas?”Sean menghela napas frustrasi. "Apa lagi sekarang? Bukannya semalam kita sudah damai? Aku cuma menuruti kemauanmu untuk mencarikannya tempat yang layak. Kenapa sekarang a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status