Share

64. Neraka

Penulis: NARA
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-30 20:35:34

Lili benar-benar merasa seperti dilempar hidup-hidup ke dalam neraka. Dadanya sesak, napasnya tercekat, pikirannya kacau balau. Ia berlutut di lantai dingin kamar yang dulu menjadi saksi cinta indahnya dengan Zian. Kini, semua hanya tinggal kenangan pahit yang menghujam perih.

Tangannya gemetar menutup kedua telinganya erat-erat, berharap suara desahan menjijikkan itu menghilang, tetapi sia-sia. Suara Zian yang dulu membuatnya terlena, kini bagaikan sembilu yang mengoyak hatinya, bercampur dengan erangan Bela, perempuan yang sang suami nikahi tidak tahu malu, seolah menertawakan kehancuran Lili.

Air mata Lili jatuh tanpa henti. Ia menundukkan kepalanya dalam-dalam, memejamkan mata serapat mungkin, berusaha mengusir kenyataan pahit. Namun, meski mata tertutup, pikirannya memutar ulang adegan Zian, suami yang amat ia cintai, bercinta dengan perempuan lain di atas tempat tidur mereka.

Ingin rasanya Lili kabur. Ingin ia lari menabrak pintu dan meninggalkan semua ini. Namun, pintu dikunci
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Juhaina R
bantu agar lily bisa cepat keluar dri pernikahan toxic ini Lio. itu juga kan yg km inginkan gass ...
goodnovel comment avatar
Sari Aldia
waw keren lio sm lily makasih thorrr uda bikin aqu seneng
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gairah Sahabat Suamiku   119. Melamar

    Hari ini adalah hari yang penting bagi Romi. Hari di mana ia akan melamar Devi, sahabat Lili dan juga wanita yang tiba-tiba ingin ia lamar, untuk melupakan masa lalunya. Persiapan singkat Romi lakukan dengan sempurna. Cincin sudah siap, busana terbaik sudah dikenakan, dan kedua orang tuanya pun turut serta dalam rombongan kecil yang menuju rumah keluarga Devi.Mobil hitam yang ditumpangi Romi dan Lio melaju pelan membelah jalanan yang padat di malam hari. Supir pribadi Lio dengan tenang menyetir di depan, sementara di kursi belakang, suasana hening hanya diisi oleh deru mesin dan ketukan pelan jari Lio ke jok kulit. Ia melirik ke samping, mengamati ekspresi Romi yang terlihat tidak seperti pria yang akan melamar kekasihnya. Wajahnya tegang, tidak ada senyum, bahkan tatapan matanya kosong seperti memikirkan hal lain yang lebih penting daripada acara lamaran yang sudah di depan mata."Kamu yakin dengan keputusan kamu ini?" tanya Lio, memecah keheningan."Tentu saja yakin." Jawab Romi ce

  • Gairah Sahabat Suamiku   118. Main Arisan

    Mama Feli tidak membiarkan Lio, sang putra, mendekati Lili. Ia berdiri di samping ranjang perawatan Lili dengan tangan terlipat di dada, membentuk tembok tak terlihat yang menghalangi siapa pun, termasuk Lio, dari menyentuh menantunya. Ia tidak ingin terjadi sesuatu lagi pada Lili. Ia tahu betul bagaimana Lio, putranya itu, bisa begitu berlebihan pada Lili, apalagi dengan aktivitas di atas ranjang yang membuat Lili masuk dan di rawat di rumah sakit seperti saat ini."Ma, minggir dong. Lili itu istriku. Aku yang berhak menemaninya,' ucap Lio kesal, berusaha menyelinap lewat sisi kiri ranjang.Mama Feli langsung memperkuat posisinya. "Dan Lili itu menantu mama. Yang sedang mengandung cucu mama! Kamu pikir mama tega membiarkan Lili kelelahan lagi gara-gara kamu yang terlalu hyper.""Ya ampun, Ma. Aku ini suaminya. Yang paling bertanggung jawab atas Lili.""Mama juga bertanggung jawab, melindungi Lili dari kamu."Lio menghela napas, frustrasi. "Astaga, mama kenapa sih? Masa suami dilarang

  • Gairah Sahabat Suamiku   117. Demi Tuhan

    Wilona duduk termenung di kursi rodanya, memandang kosong ke arah jendela yang dibuka sebagian. Hembusan angin malam menerpa wajahnya, namun tidak cukup untuk mendinginkan perasaan yang sedang kacau dalam dadanya. Sejak Romi pergi meninggalkan rumah tadi, pikirannya tak bisa tenang. Jantungnya berdetak tidak karuan, dan dadanya terasa sesak seperti dicekik sesuatu yang tak kasat mata.Melihat majikannya masih belum bergeming dari posisi semula, Mbak Rini, asisten rumah tangga yang telah bekerja separuh umurnya di rumah itu, akhirnya mendekat. Wajahnya penuh kekhawatiran."Bu, mau aku bantu naik ke atas tempat tidur?" tanyanya pelan, berusaha tidak menyinggung perasaan sang majikan yang tengah rapuh.Wilona menggelengkan kepala, meskipun tubuhnya nyaris tidak bergerak. "Aku bisa sendiri, Mbak." ucapnya pelan.Padahal kenyataannya, Wilona memang tidak pernah bisa naik ke tempat tidur sendirian. Sejak setahun lalu, tubuhnya lumpuh total dari pinggang ke bawah. Semua terjadi begitu cepat,

  • Gairah Sahabat Suamiku   116. Aku Tidak Peduli

    Romi terus melangkah menuju salah satu kamar yang ada di rumah mewah tersebut. Rumah itu begitu luas dan sunyi, nyaris tak terdengar suara selain detak langkah kakinya yang beradu dengan lantai marmer dingin. Tujuannya hanya satu, menemui ibu dari gadis kecil yang kini berlari mengejarnya."Om, tunggu aku!" seru suara kecil yang familiar bagi Romi.Elea, gadis kecil berusia lima tahun, berhasil menghentikan langkah Romi yang hampir sampai ke pintu kamar yang ia tuju. Dengan napas terengah, anak itu memeluk kaki Romi erat.Romi membalik tubuhnya dan berjongkok, menurunkan tubuhnya hingga sejajar dengan Elea. Senyum hangat langsung merekah di wajahnya, dan tangannya dengan lembut mengelus pipi chubby gadis kecil itu."Kenapa, Elea sayang?" tanyanya lembut."Mama tidak mau ketemu Om," ucap Elea lagi dengan nada serius, bibirnya cemberut, dan tangan mungilnya menyilang di dada."Tapi Om mau ketemu sama mama kamu. Gimana dong?" Romi mengerling lucu, berusaha mencairkan suasana."Aku melara

  • Gairah Sahabat Suamiku   115. Ajaran Sesat

    Mama Feli terkekeh mendengar apa yang Lio katakan pada Romi."Tante juga kira kamu bowtie, Rom. Lagian, tidak pernah bawa gandengan," ujar Mama Feli sambil melirik nakal ke arah Romi, asisten kepercayaan putranya yang sudah ia anggap seperti anak sendiri.Romi mengerutkan dahi, lalu menatap Mama Feli dengan ekspresi setengah geli. "Tante bisa aja, tentu saja aku normal," jawabnya, mencoba tetap sopan meski dalam hatinya merasa geli sendiri."Bagus," sahut Mama Feli mantap. "Dan semoga kamu berjodoh dengan Devi."Romi langsung mengangkat alis. "Tan, jangan seperti ini," ucapnya cepat, tidak nyaman dengan arah pembicaraan yang mulai menyimpang."Tante tidak mau tahu. Kamu harus berjodoh dengan Devi. Devi itu perempuan baik, sopan, pintar dan cocok banget sama kamu." Ujar mama Feli."Tapi, Tan, siapa tahu dia udah punya pacar?""Tante tahu banget dia belum punya pacar, makanya langsung gas! Atau mau Tante bantu?""Tidak usah," sahut Romi buru-buru. "Aku bisa sendiri."Mama Feli menyipitk

  • Gairah Sahabat Suamiku   114. Bowtie

    Saat fokus Lio tertuju pada objek lain, Zian segera menjauh tanpa sepatah kata pun. Meskipun tutur katanya sebelumnya terdengar sopan dan tenang. Tapi dalam lubuk hatinya yang paling terdalam, ia benar-benar menginginkan Lili untuk kembali padanya."Aku akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan kamu kembali, Li," gumam Zian pelan. Langkahnya cepat meninggalkan rumah sakit, seolah tak sanggup lagi menahan sesak di dada yang meletup oleh rasa kehilangan dan penyesalan yang datang belakanga, karena ia baru sadar, Lili benar-benar perempuan yang begitu sempurna untuknya.Sementara itu, fokus Lio terus tertuju pada dua orang yang berjalan mendekati ruang perawatan di mana sang istri berada. Pandangannya tidak lepas dari Romi, sang asisten sekaligus sahabat baiknya, yang kini sedang berjalan berdampingan dengan Devi, sahabat dekat Lili.Lio sempat mengernyit, tak percaya pada pemandangan yang terpampang di depannya. Romi, pria dingin yang selalu bersikap cuek pada perempuan, kini berjala

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status