Home / Romansa / Gairah Terlarang Calon Mertua / Bab 138 Sedang ‘mengisi daya’

Share

Bab 138 Sedang ‘mengisi daya’

Author: Cynta
last update Last Updated: 2025-12-12 14:00:33

​Audrey masih tersenyum melihat ekspresi wajah Denzel, yang kini dipenuhi hasrat tak tertahankan. Ia menahan tangan pria itu, menyelipkan jari-jarinya di antara jari-jari Denzel, sebuah penundaan yang disengaja.

​”Denzel, kita baru hari pertama di Shaquille Corporation, kenapa kamu langsung mupeng gitu sih…” suara itu terdengar begitu manja dan menggoda, membuat Denzel semakin tidak tahan.

​”Itu karena kamu selalu tampak menggoda di mataku, baby… Setiap inci dari dirimu adalah bagian termanis bagiku. Jadi, jangan lagi mengulur waktu…” Denzel membawa tangan Audrey ke bahunya, menuntun wanita itu mengalungkan tangan di lehernya. Sementara tangan Denzel yang kuat menarik Audrey untuk lebih dekat dengannya, menghapus jarak diantara mereka.

​”Aku butuh obat penenang, baby…” Denzel langsung mencium bibir Audrey sebelum wanita itu sempat melancarkan protesnya, ciuman itu brutal, mendesak, dan penuh keinginan.

​Perlahan Denzel menarik tubuh Audrey, berpi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 174 Kenyataan yang tidak terduga

    ​Denzel justru semakin mengeratkan pelukannya. Ia membenamkan wajahnya di ceruk leher Audrey, menghirup aroma vanila yang menenangkan saraf-sarafnya. “Aku tidak peduli, Baby. Aku hampir gila saat membayangkan gas itu menyentuhmu tadi. Biarkan aku menyentuhmu.. Biarkan aku bisa benar-benar b merasakan kehadiran mu disini, sayang.” ​Denzel mengecup leher Audrey, memberikan hisapan-hisapan kecil yang meninggalkan jejak kemerahan samar, lalu naik ke rahang dan akhirnya mengunci bibir Audrey. Ciuman itu tidak lagi kasar karena amarah, melainkan dalam, lembut, dan penuh dengan kepemilikan. Audrey yang awalnya ragu, perlahan luluh. Ia melingkarkan tangannya di leher Denzel, membalas ciuman itu dengan desahan halus yang tertelan di mulut suaminya. ​Trustin yang menyaksikan itu hanya bisa memalingkan wajah, menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Ada rasa lega melihat Denzel menemukan cintanya dan dicintai sedalam itu, tapi ada juga rasa pahit karena pengkhianatan yang pernah terjadi di

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 173 Siapa dibalik pintu? 

    Belum sempat pintu itu terbuka, ponsel Denzel tiba-tiba berdering mengejutkan mereka semua. “Shith!” geram Denzel karena terkejut, ia pun mengambil ponsel di sakunya. “Tahan! Jangan dibuka dulu! Aksa menelpon!” perintah Denzel. Pengawal itu mengangguk bersamaan, memperhatikan Denzel yang menjawab telepon dari Aksa sambil menunggu perintah selanjutnya. [Aksa, apa itu kamu yang diluar?!] suara Denzel terdengar berat, menahan gejolak dalam hati yang bercampur aduk setelah mendengarkan cerita Trustin yang belum selesai. [Ya, ini aku, Denzel!] suara Aksa terdengar pelan karena waspada. [Sialan! Kamu membuat kamu kita semua terkejut! Pastikan sekitar kamu aman sebelum pintunya dibuka!] Denzel memastikan dia tidak ingin kelolosan lagi kali ini. [Aman Denzel!] suara Aksa terdengar begitu yakin. [Hmm.. Oke!] Denzel langsung mengakhiri panggilan telepon dari Aksa dan memberi kode pada pengawalnya agar membuka pintu. Sesaat setelah pintu besi itu terbuka, tampak sosok Aksa berdi

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 172 Denzel cemburu

    ​Trustin memperhatikan pemandangan di depannya, Denzel tampak begitu protektif pada Audrey. Trustin menarik napas berat, ia paham kenapa Denzel melakukannya. Itu karena kesalahan Trustin juga di masa lalu, walaupun bukan sepenuhnya kesalahannya, tapi ia merasakan perih di dadanya bukan hanya karena peluru, tapi karena penyesalan. ​"Semua dimulai dari Papa, Denzel," Trustin memulai dengan suara gemetar. "Hutang judi yang ia miliki di luar negeri bukan hanya sekedar uang. Dia melakukan kesalahan fatal, tidak ada yang tau bahkan sampai mama meninggal. Aku pun tau saat tidak sengaja mendengarkan pembicaraan mereka.” “Mereka?! Siapa yang kamu maksud, Trustin?! Dan apa hubungannya dengan Mama?!” Denzel menatap Trustin semakin tajam. “Kelompok mereka.. Aku tidak sengaja bertemu mereka setelah seseorang berhasil menyelamatkan aku..” Trustin terdiam, ia menjeda ceritanya. ​Audrey menegang di pelukan Denzel. Ia bisa merasakan otot-otot Denzel memegang mendengar cerita Trustin. ​"Trustin,

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 171 Ketegangan di dalam ruangan

    Suara serak itu memecah keheningan bunker yang mencekam. Denzel dan Audrey menoleh bersamaan ke arah brankar. Kelopak mata Trustin terbuka perlahan, memperlihatkan manik mata yang identik dengan milik Denzel, namun terlihat jauh lebih lelah dan menyimpan beban trauma yang mendalam.​Denzel tidak membuang waktu. Ia menarik pinggang Audrey, membawanya mendekat ke sisi ranjang seolah ingin menunjukkan pada kakaknya bahwa ia telah menemukan belahan jiwanya. Tangan Denzel yang bebas mencengkeram besi brankar, sementara matanya menatap tajam setiap pergerakan Trustin.​"Trustin.. Kamu bisa mendengarku?" tanya Denzel, suaranya berat, mencoba menekan gejolak emosi yang terasa ingin meledak.​Trustin bergumam pelan, mencoba menstabilkan fokusnya. "Denzel... Audrey..." Suaranya terdengar pelan. Ia menatap tautan tangan Denzel dan Audrey, lalu sebuah senyum tipis yang getir muncul di bibirnya yang pucat. "Kamu terlihat jauh lebih kuat dari sebelumnya, Denzel.”​"Apa kamu merasa sudah jauh lebih

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 170 Hasrat menuntut dalam ketegangan

    Sosok itu tidak bicara, ia langsung memeluk tubuh Audrey, mendekapnya begitu erat hingga Audrey bisa merasakan panas tubuh yang masih beraroma keringat dan adrenalin.“Denzel.. Aku takut.. Aku pikir kamu—” suara Audrey gemetar. “Ssttt.. Ini aku sayang.. Maaf, aku seharusnya tidak meninggalkanmu..” kata Denzel dengan penuh penyesalan, ia mengeratkan pelukannya. Denzel tidak peduli pada tatapan para pengawal atau Fiona yang tertegun di ambang pintu. Ia menangkup wajah Audrey dengan kedua tangannya yang gemetar, matanya menatap setiap inci wajah istrinya dengan ketakutan yang mendalam.​"Kamu tidak apa-apa? Katakan padaku kamu tidak menghirupnya!" desis Denzel, napasnya memburu di depan bibir Audrey.​"Aku... Aku baik-baik saja, Denzel. Fiona memperingatkan ku lebih awal.. Dan pengawal datang membawa kami keluar tepat waktu.." lirih Audrey, air mata mulai mengalir karena rasa lega yang luar biasa.​Tanpa kata-kata lagi, Denzel membungkam bibir Audrey dengan ciuman yang sangat dalam dan

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 169 Aroma kematian di lorong steril

    Wanita berseragam perawat itu tertawa semakin keras mendengar ancaman Denzel, sebuah tawa melengking yang menggema kesunyian di atas rooftop. Matanya menatap Denzel dengan binar kegilaan yang terlihat jelas, seakan cengkeraman tangan Denzel di lehernya hanyalah sebuah belaian semata.​"Bunuh aku, Tuan Muda... Jatuhkan aku sekarang juga!" tantangnya dengan suara serak. "Tapi kematianku tidak akan mengubah fakta kalau gas itu sudah memenuhi paru-paru istrimu yang cantik. Tidak ada cara menghentikannya sampai tabung itu kosong. Lima menit? Oh tidak, mungkin sekarang mereka sudah mulai bermimpi indah tentang kematian.. Hahaha.."​Cengkeraman Denzel semakin menguat hingga wajah wanita itu membiru. Amarahnya kini sudah berada di puncak, melampaui logika. Namun, sebuah tangan menepuk bahunya dengan tegas.​"Denzel! Berhenti! Jangan biarkan dia mati semudah ini!" seru Aksa. Ia mendekat dengan napas memburu. "Tim teknis sedang melacak letak tabung itu di dalam saluran ventilasi. Kita harus fok

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status