Home / Romansa / Gairah Terlarang Calon Mertua / Bab 140 Janji di atas ranjang panas

Share

Bab 140 Janji di atas ranjang panas

Author: Cynta
last update Last Updated: 2025-12-13 12:00:28

​Audrey membalas pelukan Denzel, ia masih sedikit gemetar karena sensasi fisik dan emosional intens yang dialaminya. Itu disebabkan ketegangan akibat interupsi Shaly yang tidak terduga.

​“Denzel, kamu sangat menakutkan,” bisik Audrey, tangannya mengelus punggung Denzel. “Aku tidak pernah melihatmu semarah itu...”

​Denzel mencium puncak kepala Audrey. “Itu bukan tentang marah pada Shaly, baby. Itu tentang batasan. Semua orang di sini harus mengerti. Aku tidak akan membiarkan siapapun, terutama wanita yang bekerja untukku, merasa punya hak untuk menginterupsi ruang pribadiku, ruang kita.”

​Audrey mendongak, menatap mata Denzel. “Shaly.. Dia melirik ke dalam saat kamu membuka pintu. Matanya tampak.. Penasaran, Denzel.”

​Denzel mengangguk. “Aku tahu. Itu sebabnya aku sengaja membiarkannya melihat sedikit kekacauan di sini. Aku ingin dia tahu bahwa di balik CEO yang dingin ini, ada seorang pria yang memuja istrinya. Dan dia tidak akan pernah mendapatka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 165 Ketegangan di rumah sakit

    Denzel menunda ciumannya tapi tangannya masih memeluk tubuh Audrey dengan begitu erat, ia seakan takut wanita itu pergi menjauh lagi darinya. Kini pandangannya tertuju pada sosok yang tiba-tiba muncul dengan nafas terengah-engah. “Katakan, ada apa, Aksa!” nadanya terdengar berat, menahan hasratnya di tengah ketegangan di sekitarnya. “Pria yang menembak Pak Trustin itu.. Dia telah tertangkap, tapi..” Aksa tampak ragu menyampaikan kabar selanjutnya. “Tapi apa Aksa! Katakan!” teriak Denzel dengan tidak sabar. “Denzel, pelankan suaramu! Kita di rumah sakit!” Audrey memperingatkan dengan suara pelan. “Audrey kamu dengarkan, bajingan itu tertangkap tapi.. Dia pasti kabur! Tim gagal melumpuhkannya!” geram Denzel kesal. “Tidak Denzel, dia memilih menembak dirinya, sekarang kondisinya kritis! Dai memilih mengakhiri hidupnya daripada dipaksa buka mulut untuk menjawab pertanyaan kita!” Aksa menjelaskan apa yang terjadi pada penembak itu. “Sial! Itu artinya mereka telah membuat perjanjian,

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 164 Hasrat kembali di tengah ketegangan

    Denzel yang terkejut melihat mobil berhenti di depannya langsung membanting kemudi ke arah kanan setelah memastikan lajur kanan kosong. Ia segera menginjak gas semakin dalam, membuat mobil itu tertinggal. “Aku tidak akan membiarkan mereka menghalangi kita!” geram Denzel, matanya semakin membara, menahan amarah di tengah kondisi Trustin yang harus segera dibawa ke rumah sakit. DOOR!!! Ciitttt..! BRUAKK..! Tidak lama terdengar suara dentum tembakan, disusul suara decit rem mobil lalu suara benturan hebat. Denzel melihat ke arah spion, Audrey dan Fiona menoleh ke belakang. “Apa itu?!” gumam mereka bersamaan. Mobil yang sebelumnya menghadang mereka kini menabrak bahu jalan dan berasap tidak lama, ponsel Denzel berdering. Ia tidak bisa menerima panggilan dengan kondisi sedang mengemudi dengan kecepatan tinggi, Denzel tidak ingin membahayakan nyawa mereka semua. “Audrey ambil ponsel di saku kiri.. Loudspeaker!” Pintanya. “Iya..” Audrey segera mengambil ponsel di saku Denzel

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 163 Gairah di tengah konfrontasi

    Audrey membalas tatapan Denzel dengan mata yang berkaca-kaca, ia bisa merasakan detak jantung Denzel yang berdebar cepat di dadanya. Tanpa peduli pada keberadaan Trustin, Tuan Shaquille atau siapapun di sana, Audrey menarik kerah kemeja Denzel dan membungkam bibir pria itu dengan ciuman yang mendalam. ​Ciuman itu merupakan luapan perasaan yang begitu terasa menyesakkan sejak pesan Shaly muncul. Denzel membalasnya dengan penuh gairah yang mendalam, lidahnya menyapu bibir Audrey, menuntut kepercayaan penuh yang sempat goyah. Tangan Denzel meremas pinggul Audrey, mengangkat tubuh wanita itu hingga kaki Audrey sedikit berjinjit, mengabaikan kekacauan yang terjadi di sekitar mereka. ​Shaly, yang menyadari posisinya benar-benar merasa tamat, ia mencoba melarikan diri ke mobilnya. Namun, dengan sigap Fiona menghalangi langkahnya. "Mau kemana, Sekretaris Shaly? Permainanmu baru saja akan dimulai di kantor polisi," sindir Fiona tajam. ​Tuan Besar Shaquille juga akhirnya jatuh terduduk di la

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 162 Sosok yang tidak terduga

    ​Terdengar suara langkah sepatu menggema di lantai beton. Setiap hentakannya seakan membawa beban yang terdengar mengerikan.​“Semua yang Anda lakukan selama ini, Tuan Besar, bukan untuk menjaga nama baik keluarga. Tapi karena Anda ingin menguasai Trustin Group dan Shaquille Corporation secara ilegal untuk menutupi hutang judi gelap Anda di luar negeri.”​Semua orang menoleh nyaris bersamaan. Denzel mengernyitkan dahi, matanya menyipit mencoba mengenali sosok yang berjalan keluar dari kegelapan.​Wajah Tuan Besar Shaquille mendadak pucat pasi. Tubuhnya yang tadi tegak kini tampak sedikit gemetar. “Kamu.. Bagaimana mungkin kamu..”​Sosok pria itu akhirnya muncul di bawah sorot lampu basement. Ia mengenakan trench coat hitam panjang, wajahnya setengah tertutup bayangan topi, namun auranya begitu mirip dengan seseorang yang seharusnya sudah menjadi abu.​Audrey mencengkeram lengan Denzel dengan sangat kuat hingga kukunya nyaris menancap di k

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 161 Ciuman membangun kepercayaan

    Audrey menatap tajam ke arah Denzel, sorot matanya jelas menuntut jawaban. Sementara Tuan Besar Shaquille yang masih berdiri disana tersenyum penuh kemenangan, itu terlihat sangat memuakkan. Shaly, yang juga menyaksikan kehancuran Audrey menatapnya dengan mata berbinar penuh kepuasan.​Denzel terdiam sesaat. Jantungnya berdebar cepat bukan karena takut pada Tuan Shaquille, tapi ia takut kalau kepercayaan Audrey semakin padam sepenuhnya. Denzel mengeratkan pelukannya di pinggang Audrey, seolah ingin meyakinkan wanita itu bahwa ia tidak akan membiarkannya pergi.​“Denzel.. Jawab aku,” lirih Audrey, suaranya bergetar menahan air mata yang sudah menggenang. “Apa kamu benar-benar menyuap Velove dengan saham perusahaan hanya untuk menyingkirkannya, Denzel?”​Denzel menarik napas panjang, lalu menatap langsung ke dalam manik mata Audrey. “Tidak, Baby. Tidak semuanya benar.”​Denzel menoleh ke arah Tuan Shaquille dengan tatapan tajam. “Papa pandai sekali

  • Gairah Terlarang Calon Mertua   Bab 160 Hasrat di tengah kekacauan

    Suasana basement yang dingin seakan membekukan aliran darah Audrey. Tatapan licik Shaly dan dokumen DNA yang baru saja ia lihat di terasa menusuk harga dirinya. Meskipun Audrey sudah tahu kebenaran tentang Velove dan status Denzel yang hanya "menutup aib" kakaknya, Trustin, namun bukti fisik di tangannya ini menggoyahkan segalanya. ​“Apa yang kamu tunggu, Audrey?” suara Shaly memecah keheningan, terdengar sangat manis namun penuh racun. “Kamu sudah tahu tentang Velove, kan? Denzel menceritakan dongeng tentang Trustin yang malang sebagai ayah biologis Aiden. Tapi lihat kertas itu… Itu bukti medis, tidak pernah berbohong. Denzel bukan hanya ‘menjaga’ Velove, dia adalah alasan Aiden ada di dunia ini!” ​“DIAM KAMU, SHALY!” geram Denzel. Ia melangkah maju, tangannya mengepal begitu kuat hingga urat-urat di lengannya menonjol tajam. Matanya merah, memancarkan kemarahan yang mematikan. ​Denzel mengabaikan Shaly, ia memusatkan seluruh perhatianny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status