Share

Ranjang Basah

Author: Otty A
last update Last Updated: 2024-03-29 22:00:25

Novi mulai melepas pengait dan melepaskan celana dari pemiliknya. Ia tanpa diminta berjongkok di lantai. Lalu memasukkan tongkat kebanggaan milik Rayhan ke dalam mulutnya.

Gerakannya yang cepat membuat si pemilik tongkat tak mampu lagi menahan diri. Rayhan menarik Novi ke atas tempat tidur.

Novi menyeringai puas. Tongkat kebanggaan menembus masuk ke dalam goa hangat. Novi mulai merintih.

"Ouh!" Novi mencengkeram bahu Rayhan.

Rayhan mempercepat durasi gerakan tongkatnya. Si pemilik goa hanya bisa menceracau sembari menikmati permainan tongkat sakti yang menggelitik sampai bagian terdalam goa.

"Apa kau benar benar menginginkan hal ini?" bisik Rayhan dengan nafas tersengal sengal.

"Kau menyukainya kan?" Novi menggoda.

Rayhan tak menjawab. Ia sibuk memakan dua gundukan bulat empuk dengan ujung merah muda. Puas bermain dengan gundukan tersebut, tongkat sakti menyemburkan cairan. Mereka mencapai puncak kenikmatan bersama sa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Kasus Bergulir

    Polisi pun segera memberitahu pihak keluarga korban terkait bangkai mobil yang berhasil mereka temukan.Tepat pada saat ini, Arya mengangkat telepon dari Polisi saat ia berdiri di dekat Dani."Jadi mobil saya berhasil ditemukan.""Ya Pak. Dan kami juga sudah memeriksakan beberapa kerusakan yang ada di mobil Bapak. Kerusakan karena benturan saat terjadi kecelakaan. Dan salah satunya, ada kerusakan yang disengaja.""Kerusakan disengaja bagaimana maksudnya?" Arya emosional."Saluran minyak rem dipotong dengan sengaja." "Apa anda yakin?" "Sangat yakin Pak. Kami akan perluas penyelidikan kasus ini. Untuk sekarang, hanya itu saja yang bisa kami sampaikan.""Terima kasih Pak. Saya harap pelakunya segera ditemukan dan dihukum dengan berat!" "Tentu Pak!" Sambungan telepon terputus.Arya bertarung dengan pikirannya sendiri. Ia benar benar marah mendapati kebenaran itu."Siapa yang menelepon?"

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Bangkai Mobil

    "Jo... ayo buka pagarnya. Kok malah bengong," ucap Sulastri."Iya Bu. Saya bukakan. Mobilnya baru ya Bu. Saya sampai nggak mengenali mobilnya. Biasanya yang dibawa ke sini kan warna hitam." Tarjo berbasa basi."Iya yang hitam dijual. Ganti warna putih. Sekarang musimnya yang warna putih."Tarjo membuka pagar, Lukman memarkirkan mobil ke halaman rumah.Tarjo berlari ke dalam rumah memanggil Bi Inah. "Nah Inah.""Apa sih Jo! Kebiasaan kamu itu, suka teriak teriak nggak jelas!""Waduh Nah, gawat," ucap Tarjo."Gawat kenapa?" "Ibunya Non Sandra ke sini.""Aduh... Bagaimana ini Jo?" Inah ikut bingung."Aku mau telepon Tuan ya Nah. Kamu ke depan bantu Ibu angkat barang. Kayaknya Ibu bawa banyak oleh oleh.""Iya aku ke depan, sekarang.""Nah, kalau ibu bawa semangka ambilkan satu buat aku.""Buat apa Jo, semangkanya?""Ya dimakan, Nah. Masa mau dipakai buat main vo

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Dendam Masa Lalu

    Dani segera berdiri dan menjauhi Novi. Ia bahkan meminta waitress untuk datang ke mejanya.Dani memberikan sejumlah uang kepada waitress. "Sisanya simpan saja untuk uang tip kamu." "Terima kasih Pak." Waitress senang sekali."Lho Om mau pergi kemana?" tanya Novi."Ada urusan yang harus Om selesaikan. Kamu lanjutkan saja makan di sini. Semua sudah saya bayar." Dani berlalu pergi.Ia berlari mengejar Chandra yang saat ini berada di halaman parkir."Chandra kita harus bicara." Suara Dani terdengar agak kencang.Chandra menoleh. "Wah Pak Dani rupanya. Saya kira siapa? Kenapa Tuan konglomerat mengejar saya sampai di sini?" "Yang kamu lihat barusan, tidak seperti dugaan kamu." "Pak Dani, anda pikir saya anak kecil yang mudah dibohongi?" "Chandra, dengarkan saya baik baik. Hubungan kita di masa lalu memang tidak baik. Tapi saat ini, saya benar benar ingin memperbaiki semuanya.""Memperbaiki? Dengan apa?" tanya Chandra, tegas."Dukungan, apapun yang kamu perlukan, saya siap membantu!" ser

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tak Biasa

    Arya dan Rayhan terbangun dari tidurnya dengan jantung mereka yang berdegup kencang. Keduanya saling memandang, mereka mengernyitkan dahi secara kompak."Aku bermimpi bertemu dengan Sandra," ucap Rayhan."Sama. Aku juga bermimpi bertemu dengan Sandra," ucap Arya."Apa kau memimpikan hal yang sama denganku?" tanya Rayhan."Sepertinya begitu. Tapi kenapa dia masih tertidur?"Tiba tiba dada Sandra bergerak mengembang dan mengempis."Tit...." Suara monitor berbunyi.Suster dengan tergopoh memanggil dokter yang menangani Sandra."Tolong tunggu di luar," ucap dokter kepada Arya dan Rayhan."Ada apa dengan dia Dok?" tanya Rayhan yang dengan segera didorong keluar oleh suster.Di dalam ruang ICU hanya ada dokter dan juga perawat. Semua orang menunggu dengan panik di luar ruangan."Detak jantungnya berhenti," ucap salah seorang perawat."Kita gunakan alat pacu jantung!" titah Chandra. Dokter mencoba menyelamatkan pasiennya sebaik mungkin."Jantungnya kembali normal, saturasi oksigen dan tekana

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Alam Bawah Sadar

    Ayunda berjalan mengendap mengikuti suaminya. Dani ternyata berbelok ke arah ruang dokter. "Maaf Pak, anda tidak boleh masuk ke ruangan ini." Seorang tenaga medis menegur Dani."Aku ingin bicara dengan Dokter Chandra." "Dokter Chandra sedang sibuk. Beliau tidak bisa ditemui. Jika ingin bertemu, anda harus membuat janji lebih dulu.""Membuat janji? Ayolah! Ini darurat!" Dani memaksa."Ada apa? Kau rupanya." Chandra muncul dari balik dinding."Aku ingin bicara denganmu." "Soal menantumu yang sedang s3k4rat?" "Kau tahu jika Sandra adalah menantuku?" "Siapa yang tak mengenal keluarga Wijaya? Orang terpandang yang tak punya rasa belas kasih!" Dani tertunduk mendengar ucapan Chandra. "Kau ke sini untuk memintaku, agar aku menyelamatkan nyawa menantumu.""Kau harus menyelamatkan dia. Dia pasienmu. Aku akan membayar berapapun uang yang kau minta.""Apa kau kira aku sep

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Kemelut

    Dani dengan buru buru mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku celananya."Dengan orang kantor. Mama sudah bangun? Ayo kita pergi ke rumah sakit sekarang!""Ngobrol apa dengan orang kantor? Apa penting banget? Ini kan sudah hampir tengah malam!""Kalau orang kantor yang telepon, ya jelas penting lah Ma. Pertanyaan Mama ini aneh sekali.""Wajar lah Pa kalau Mama nanya. Boleh nggak, kalau Mama pinjam handphone Papa?" "Pinjam handphone? Untuk apa?" "Ya pinjam aja." Ayunda bicara dengan nada memaksa."Ya mau pinjam untuk apa? Mama kan punya ponsel sendiri." Dani mengerutkan kening.Ayunda tampak tidak sabaran. Moodnya mendadak berubah. Ia mencoba meraih ponsel yang ada di saku suaminya. Dani lantas memegang erat ponselnya. Ia tak mau jika Ayunda sampai mengambilnya."Ma! Mama ini apa apaan sih! Mama curiga sama Papa? Kita ini sudah menikah puluhan tahun lho.""Mama hanya mau lihat saja apa isi ponsel Papa. Kalau memang ponsel itu tidak ada apa apanya kenapa Papa sembunyikan p

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status