Share

Sisi Liar Adik Ipar

Author: Otty A
last update Last Updated: 2024-03-12 03:00:13

Mobil yang dikendarai oleh Dodi dan Wulan menabrak pagar pembatas jalan. Untungnya Dodi mengerem tepat waktu, sehingga tak ada korban jiwa.

"Ah!" Wulan memegang kepalanya yang memar karena menghantam bagian kaca mobil.

"Karma langsung dibayar tunai. Dia membuat kepala Non Sandra terluka dan sekarang kepalanya sendiri yang terluka." Dodi menyunggingkan senyuman sembari bicara dalam hati.

Dodi memundurkan mobilnya dan kembali melaju di jalanan. Dodi dengan cekatan membawa mobilnya menuju ke jalan Lantana menuju rumah Wulan.

Di dalam mobil, Wulan menggigit kuat, tangan supir kakaknya hingga meninggalkan bekas dan hampir berdarah.

"Hentikan mobilnya! Atau aku akan melompat dari jendela!" pekik Wulan.

Dodi tak punya pilihan selain mengikuti perintah Wulan. Ia menghentikan mobil di pinggir jalan.

"Apa maumu?" tanya Dodi kepada adik majikannya.

"Aku tak ingin pulang ke rumah Papa. Aku ingin pulang ke rumahku sendiri,"
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Keluar Dari Rumah

    "Viko, Papa bilang akan menyusulmu ke kantor. Apa kalian bertemu?" Mata Aurelia menatap Viko dari atas sampai ke bawah. "Oh ya! Ya, kami memang bertemu. Papa akan segera datang ke sini." Viko mengangguk tapi gelagatnya terlihat berbeda."Kau baik baik saja, kan?" Aurelia memastikan."Aku baik baik saja." Viko menunjukkan senyumannya yang penuh dengan kepalsuan."Baiklah kita tidak perlu menunda waktu. Kita akan menikahkan Viko dan Ana, bulan depan. Bagaimana menurut kalian?" Aurelia bertanya pada keluarga besar Ana.Rayhan tak berani mengambil keputusan sendiri. Ia melirik ke arah putrinya. Ana menjawab dengan anggukan pelan. "Kami setuju!" Tanggal pernikahan telah ditentukan, Aurelia dan Sandra saling berpelukan. Mereka mengobrol sebentar, sebelum akhirnya menyelesaikan acara pertemuan pertemuan tersebut.Wajah Aurelia tampak kesal. Ia mencoba untuk menghubungi suaminya. Tapi Johan tak mengangkat telepon. Saat ini, te

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tertangkap Basah

    Johan sudah sampai di depan kamar pembantunya. Suara Asih dan Viko terdengar makin jelas di telinganya. "BRak!" Johan menendang pintu kamar pembantunya. Membuat sepasang sejoli itu menghentikan aktivitas panas mereka.Keduanya tertangkap b4$ah sedang melakukan perbuatan terlarang. Wajah Asih dan Viko tampak memerah. Keduanya bahkan tak bisa bergerak atau sekedar memberikan penjelasan.Asih hanya bisa menyembunyikan dirinya di dalam selimut. Ia membiarkan rambut panjangnya yang acak acakan menutupi wajahnya. Viko dengan cepat memakai celananya. Lalu berdiri dengan tegak menghadap ke arah Johan. "Sejak kapan kalian melakukan hal ini?" Johan mulai menginterogasi Viko dan Asih."Itu Pa. Anu, kami hanya bermain main sedikit saja." Viko menjelaskan dengan gugup. Suaranya terbata bata. Wajahnya menunduk melihat lantai tak berani menatap mata ayahnya."Anu itu! Apa? Viko, Papa sudah ingatkan kamu! Jangan sampai kamu menyakiti

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Goyangan Pembantu

    Aurelia menarik tangan Divya. Ia ingin berdiskusi sedikit dengan Ibunya. "Ma, aku ingin bicara sebentar." "Bicara apa? Bicara saja di sini." "Tidak bisa Ma, ini rahasia." Aurelia berbisik. Divya mengikuti Aurelia ke sisi belakang restoran. "Ma... aku sudah belikan sepasang cincin untuk Ana dan Viko. Jika pertunangan mereka dipercepat, apa pendapat Mama?" "Dipercepat kapan? Sekarang?" "Iya sekarang, malam ini juga." Aurelia mengangguk. "Mama sangat setuju. Jangan menunda waktu, untuk meresmikan hubungan mereka." "Aku harus bicara dengan Viko lebih dulu. Akhir akhir ini dia jadi pembangkang karena bergaul terlalu dekat dengan Asih." "Asih siapa? Pembantu di rumah kamu itu?" tanya Divya. "Iya!" Aurelia mengangguk. "Jangan jangan Viko dan Asih sudah melakukan hubungan suami istri! Mama sudah sering mengingatkan kamu. Tapi kamu nggak pern

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Pertemuan Pertama

    Resto Night Golden Empress sudah dipenuhi dengan keluarga calon besan. Ayunda dan Rayhan tampak kompak mengenakan busana batik.Helena dan Aland duduk di dekat kolam kecil bersama dengan Agatha dan juga Dimas.Sulastri ditemani oleh Arnold juga hadir di sana. Semua keluarga besar Ana hadir, untuk memberikan dukungan.Aurelia dan Johan menatap semua keluarga Ana dengan penuh senyuman ramah. Aurelia berjalan ke arah Sandra. Mereka saling berpelukan sembari mengucapkan salam. Seluruh anggota keluarga duduk bersama."Apa kita akan melangsungkan acara pertunangan? Kenapa acaranya semewah ini?" ucap Rayhan."Tentu saja acaranya harus mewah. Karena ini adalah penyatuan keluarga besar kita. Kita tak bisa mengadakan acara yang biasa biasa saja," sahut Johan."Viko ayo ke sini," ucap Divya yang tidak senang saat melihat Viko memainkan ponsel di tangannya."Iya Nek." Viko mengangguk."Viko, jangan memegang ponsel terus men

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Makan Malam

    Saat sampai di dapur, Aurelia tak melihat siapapun kecuali Asih yang sedang berdiri dengan wajah ketakutan menatap ke arahnya. Aurelia memperhatikan bibir Asih yang basah. Rambut pembantunya juga terlihat sedikit berantakan. Satu kancing bajunya juga terbuka. "Apa yang terjadi Asih?" Aurelia bertanya sambil melihat ke arah sekelilingnya dengan cepat. "Saya tidak sengaja menyenggol gelas, Nyah." Asih tampak gugup saat menjawab. "Kenapa kau tidak fokus saat bekerja?" Aurelia melirik ke arah kamar mandi kecil yang ada di dekat dapur. Ia dapat menangkap bayangan seseorang yang sedang bersembunyi di balik pintu kamar mandi. "Siapa yang sebenarnya sedang kau sembunyikan?" ucap Aurelia penuh curiga. "Menyembunyikan apa Nyah? Tidak ada. Saya tidak menyembunyikan siapapun." Asih menggelengkan kepala. Aurelia dengan marah menerobos masuk ke dalam kamar mandi. Saat ini, Viko sudah berhasil

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Ciuman di Dapur

    Keesokan harinya, Arya menghubungi Johan melalui telepon kantornya. Ia mengatakan jika ingin segera mengatur hari pertunangan Ana dan Viko.Kabar baik ini tentu saja disambut dengan tangan terbuka oleh Johan. Johan mengajak keluarga besar Arya untuk menghadiri acara makan malam.Arya juga mengabarkan hal baik ini kepada Rayhan. Rayhan tertawa senang mendengar anak gadisnya mau menuruti ucapannya. "Jadi malam ini kita akan bertemu dengan keluarga Johan?" "Ya! Malam ini kita akan datang untuk bertemu mereka. Aku harap, kau juga bisa ikut hadir dalam pertemuan penting nanti malam." "Tentu saja aku akan hadir! Ana adalah putri kandungku. Siapa lagi yang akan menikahkan dia, kalau bukan aku, ayah biologisnya!" Rayhan mematikan sambungan telepon. *****Mata Asih mulai memerah. Air di sudut matanya tak dapat lagi ia bendung. Ia menangis sesenggukan di pojokan dapur. Namun Asih tak bisa larut dalam kesedihan terlalu lama. Karena Aurelia, Nyonya rumahnya sudah memanggilnya. "Asih! Asih!""

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status